NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Sang Dewi Semesta

Reinkarnasi Sang Dewi Semesta

Status: tamat
Genre:Pembaca Pikiran / Selingkuh / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah meninggal karena tenggelam saat menolong anak kecil, Nadra Elianora, gadis modern yang ceria dan blak-blakan, terbangun di dunia kuno dalam tubuh Li Yuanxin seorang gadis malang yang dibuang oleh tunangannya karena sang pria berselingkuh dengan adik tirinya.

Tersesat di hutan, Nadra membangun gubuk, hidup mandiri, dan menggunakan ilmu pengobatan yang ia kuasai. Saat menolong seekor makhluk terluka, ia tak tahu bahwa itu adalah Qiu Long, naga putih ilahi. Dari pertemuan konyol dan penuh adu mulut itu, tumbuh hubungan ajaib yang berujung pada kontrak suci antara manusia dan hewan ilahi.

Tanpa disadari, kekuatan dalam diri Nadra mulai bangkit kekuatan milik Sang Dewi Semesta, makhluk tertinggi yang jiwanya dulu dipecah ke berbagai zaman untuk menjaga keseimbangan dunia.

Kini, dengan kepintaran, kelucuan, dan keberaniannya, tak hanya menuntut balas atas pengkhianatan masa lalu, tapi juga menapaki takdir luar biasa yang menunggu: menyelamatkan dunia dan mengembalikan cahaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epilog — Ketika Waktu Menemukan Jalannya Kembali

Ribuan tahun telah berlalu.

Gunung-gunung yang dulu menjadi saksi peperangan para dewa kini tertidur di bawah kabut abadi.

Bintang-bintang berganti, kerajaan lahir dan runtuh, manusia hidup dan mati, namun satu hal tidak berubah namanya.

Nama yang diukir dalam angin, dalam setiap bisikan doa para penyembuh, dalam setiap kelopak lotus yang jatuh di sungai jernih:

Yuanxin.

Sang Dewi Semesta yang dulu rela memecah jiwanya demi menstabilkan dunia kini akhirnya terlahir kembali utuh, suci, dan tenang

Ia membuka matanya di tengah lembah yang dipenuhi bunga lotus emas, cahaya mentari pagi menari di rambut hitamnya yang lembut.

“Sudah… selama ini aku tertidur,” bisiknya pelan.

“Dunia ternyata masih indah.”

Suara gemericik air mengiringinya melangkah ke tepi lembah. Ia tersenyum kecil, mengulurkan tangan dan bunga-bunga bermekaran mengikuti langkahnya.

Waktu, alam, bahkan udara, seakan mengenali kembali sang pemilik sejati mereka.

Lalu, dari langit, suara lembut bergema berat, dalam, dan penuh rindu.

“Xin’er…”

Langit terbelah oleh cahaya putih keperakan. Dari balik awan, Naga Putih Qiu Long turun perlahan, sisiknya berkilau bagai cermin surga.

Matanya yang tajam menatap wanita itu dengan getar emosi yang tak bisa disembunyikan.

“Kau kembali…” suaranya bergetar. “Ribuan tahun aku menunggu panggilanmu.”

Yuanxin tersenyum, menatapnya dengan kelembutan yang hanya bisa dimiliki oleh dewi sejati.

“Qiu Long… bahkan waktu pun tidak mampu menghapus kesetiaanmu.”

Naga itu mengecil, berubah menjadi sosok pria berambut perak dengan mata jernih dan aura megah. Ia berlutut di hadapan Yuanxin, menunduk penuh hormat bukan sekadar pada dewinya, tapi pada seseorang yang ia rindukan lebih dari hidupnya sendiri.

Namun belum sempat Yuanxin berbicara, suara tawa nyaring dan sedikit sombong terdengar di udara.

“Hah! Kau pikir aku akan membiarkanmu lebih dulu menemukannya, naga puitis?”

Dari kobaran api emas muncul Feng Yan, sang Phoenix Api. Sayapnya berkibar, menyalakan langit, sementara rambut merahnya berkilau seperti bara hidup. Ia menatap Yuanxin dan tersenyum senyum lega bercampur bahagia.

“Akhirnya…” katanya lembut. “Aku tahu api jiwaku tak salah arah. Kau kembali, Yuanxin.”

Ketiganya berdiri bersama, langit seakan berhenti berputar — dunia kembali seimbang.

Namun, ada satu aura lain yang mendekat.

Bukan dari langit. Bukan dari api. Tapi dari arah lembah utara, diiringi langkah berat penuh perasaan.

Feng Liansheng.

Putra Mahkota yang dulu begitu dingin, begitu rasional, namun menyimpan cinta yang ia tolak dan sembunyikan dalam-dalam.

Rambutnya kini memutih sebagian, wajahnya masih sama tampannya, tapi matanya — oh, matanya menyimpan ribuan tahun penyesalan dan rindu.

Ketika pandangan mereka bertemu, dunia seakan berhenti bernapas.

Tidak ada dewa, tidak ada makhluk ilahi. Hanya dua jiwa yang pernah saling kehilangan dan akhirnya saling menemukan lagi.

“Kau benar-benar kembali…” suaranya lirih, nyaris tak terdengar.

“Aku mencarimu… di setiap kehidupan yang kulewati.”

Yuanxin menatapnya lama. Tidak ada amarah, tidak ada duka. Hanya ketenangan dan kasih sayang yang dalam.

“Dan akhirnya kau menemukanku, Liansheng.”

Ia melangkah mendekat, angin lembut mengusap pipinya. “Aku memaafkanmu sejak lama. Dunia terlalu luas untuk menyesali masa lalu.”

Feng Liansheng tersenyum getir. “Tapi aku tidak pernah memaafkan diriku sendiri. Aku menolak cinta yang tulus, hanya karena aku buta oleh kebanggaan dan takut pada takdir.”

Ia menunduk.

“Ribuan tahun, aku terlahir dan mati berulang-ulang, tapi wajahmu… selalu muncul di mimpi-mimpiku.”

Yuanxin mendekat, menyentuh bahunya lembut. “Takdir bukan untuk disesali, Liansheng. Ia untuk dipahami. Kita semua memiliki waktu yang berbeda untuk belajar mencintai.”

Qiu Long tersenyum samar di sisi mereka. “Kau lambat, manusia. Tapi akhirnya kau belajar.”

Sementara Feng Yan terkekeh ringan. “Kalau bukan karena cinta, dunia ini pasti membosankan.”

Semua tertawa kecil, dan untuk pertama kalinya setelah ribuan tahun, suara tawa Yuanxin terdengar lagi di alam semesta.

Angin berputar, bunga-bunga lotus beterbangan, cahaya keemasan menari di udara.

Yuanxin menatap mereka satu per satu — naga yang setia, Phoenix yang berani, dan manusia yang akhirnya memahami cinta.

“Kalian menepati janji kalian padaku,” katanya lembut.

“Sekarang, waktunya kita menepati janji pada dunia — untuk hidup, bukan hanya menjaga.”

Feng Liansheng menatapnya dalam. “Dan jika aku diberi kesempatan untuk mencintaimu lagi, aku takkan menyia-nyiakannya, meski dunia berakhir besok.”

Yuanxin tersenyum — senyum yang dulu pernah ia sembunyikan di balik topeng Yu Xi.

Ia menggenggam tangan Liansheng, lalu mengulurkan tangan satunya pada Qiu Long dan Feng Yan.

Cahaya hangat menyelimuti mereka.

Langit berubah warna — putih, merah, emas, dan biru — bergabung menjadi aurora yang membentang dari ujung timur ke barat.

Gunung-gunung bergema, sungai bernyanyi, dan dunia menyambut kembali keseimbangan sejati.

Di tengah sinar itu, Yuanxin berbisik pelan:

“Cinta tidak pernah hilang, hanya menunggu saatnya untuk ditemukan kembali.”

Dan di sanalah — di ujung waktu, empat jiwa abadi itu berdiri berdampingan.

Bukan lagi sebagai dewa dan manusia.

Tapi sebagai keluarga, sahabat, dan cinta yang telah menembus ribuan tahun penantian.

Langit bersinar, dan dunia pun tenang.

Lotus emas terakhir mekar, menandakan satu hal —

Sang Dewi telah pulang.

“Kadang butuh seribu kehidupan untuk memahami satu cinta yang benar.”

Tamat

...Kepada semua pembaca tercinta yang telah menemani perjalanan Yuanxin, Feng Yan, Qiu Long, dan Feng Liansheng,...

...terima kasih telah berjalan sejauh ini bersamaku....

...Terima kasih karena telah meneteskan air mata, tersenyum, bahkan menegur saat cerita ini tersesat arah....

...Setiap masukan, tawa, dan dukungan kalian adalah cahaya kecil yang membuat kisah ini hidup....

...Maaf jika ada bagian yang tidak sempurna, atau kalimat yang tak seindah yang diharapkan....

...Seperti Yuanxin yang belajar menerima dirinya, aku pun belajar untuk tumbuh melalui kisah ini bersama kalian....

...Dari awal hingga akhir, cerita ini bukan hanya tentang perang dan dewa,...

...tapi tentang perjalanan jiwa tentang kehilangan, kesetiaan, dan cinta yang melampaui waktu....

...Semoga setiap kata di dalamnya memberi kehangatan, harapan, dan pengingat bahwa...

... bahkan ketika dunia gelap, selalu ada cahaya kecil yang menuntun kita pulang....

...Terima kasih telah membaca....

...Terima kasih telah percaya....

...Terima kasih telah menjadi bagian dari semesta ini....

...Dengan segenap hati,...

... Penulis....

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lauren Florin Lesusien
dua orang keras kepala jika bersatu sangat lucu dunia tidak akan pernah sepi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lauren Florin Lesusien
waduh lucu ketawa sampai kepalaku dipukul centang nasi sama emak🤣🤣🤣🤣
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
/Facepalm//Facepalm/
Tiara Bella
wow....mantap....
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
cahaya pasti menang melawan kegelapan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
tanpa mereka sadari, sebenarnya sang dewi semesta dan sang penjaga agung sama² keras kepala 🤣
beybi T.Halim
sekarang semua akan terlalu serius..,💪
Tiara Bella
wow mantap.....
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lebih baik lagi kalau yuanxin dan pangeran mahkota satu tim melawan kegelapan, pasti menarik 😍
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
sang putra mahkota bisa jadi takdir nya yuanxin
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ketenangan yuanxin adalah badai besar yang akan menghancurkan keserakahan dan kelicikan ke 2 parasit itu
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
wahhh, apakah Liansheng akan jadi jodohnya Yuanxin?/Shy/
Wulan Sari: semoga saja berjodoh
total 1 replies
Phebe ZM
Aku suka dengan karya2mu Thor selalu menarik utk dibaca
inda Permatasari: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
apa yang kalian tabur itu pula yang kalian tuai.
saatnya sekarang tinggal menunggu balasan yang setimpal.
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
suka banget kata² ini
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
semoga jodoh nya yuanxin nanti orang yang lebih kuat dan berkuasa, agar lebih gampang membungkam para parasit
beybi T.Halim
mulai panas..,lanjut💪👍👍
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
good job yuanxin, balas mereka dengan cara yang syantik dan jadikan dirimu sultan yang sesungguhnya.
sultan itu bebas melakukan apapun bukan /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!