NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 14

Nayla terbangun tanpa sehelai benang dibalik selimutnya, tubuhnya remuk karena Dhana tak hentinya menggerogotinya meskipun dirinya berusaha menolak. Entah, mengapa suaminya begitu sangat beringas padahal tidak mencintainya.

Nayla masih diatas ranjang dan menangis, hidupnya benar-benar hancur di tangan pria yang memberikan kasih dan perhatian luar biasa ketika mereka pertama kali bertemu.

Dirinya begitu bodoh karena terlalu gampang jatuh hati padahal baru beberapa kali pertemuan. Ia sangat menyesali semuanya, apalagi ayah kandungnya juga dalam bahaya.

Pintu kamar mandi terbuka, Nayla segera menyeka air matanya. Ia tak mau terlihat lemah di depan suaminya. Ia ingin mencari tahu mengenai masa lalu ayahnya dengan kakaknya Dhana.

"Malam ini aku tidak tidur di sini. Laura memintaku menemaninya ke luar kota," kata Dhana memakai kemeja dan celana panjangnya bersiap berangkat.

Nayla tak membalas kata-kata suaminya, ia memilih diam.

"Kamu cemburu?" Dhana membalikkan badannya karena istrinya tak memberikan tanggapan.

"Cemburu atau tidak, kamu juga tidak akan peduli!" cetus Nayla membuang wajahnya.

"Benar juga, buat apa aku bertanya," kata Dhana kemudian kembali memutar tubuhnya menatap cermin.

Setelah suaminya keluar dari kamarnya, Nayla bergegas ke kamar membersihkan dirinya. Dibawah air yang jatuh, Nayla kembali menangis.

Suara ketukan pintu, menyadarkan Nayla. Ia bergegas mematikan kran air. Mengeringkan rambut dan tubuhnya dengan handuk, kemudian memakai handuk kimono lalu ia keluar. Ternyata, Una sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Kenapa kamu masuk ke kamar?" tanya Nayla.

"Tuan Kavi menyuruh saya buat mengecek keadaan Nyonya," jawab Una.

"Buat apa memberikan perhatian kepadaku? Apa dia ingin menyiksaku?" tanya Nayla.

"Karena Nyonya adalah istri sahnya. Tuan Kavi tidak ada niat menyiksa Nyonya," jawab Una lagi.

"Kamu berkata begitu karena kamu bekerja dengannya, jika kamu adalah pelayanku pasti kamu akan membelaku kecuali kamu menjadi pengkhianatku!" ucap Nayla menyindir.

"Nyonya, saya mohon jangan membuat Tuan Kavi marah. Saya hanya tidak ingin Nyonya menjadi sakit. Nyonya harus bisa merebut hati Tuan Kavi, jika tidak maka Nona Laura akan menggantikan posisi anda!" kata Una memohon.

"Memang lebih bagus dia menjadi istri Tuan kamu daripada aku. Seandainya aku tahu sikap dan sifatnya lebih awal, aku juga tidak mau menikah dengannya!" ujar Nayla yang sangat kecewa.

"Nyonya, jika Tuan Kavi menikah dengannya dan diatur olehnya maka kami tidak akan pernah betah tinggal di rumah ini," ucap Una.

"Kenapa begitu?" Nayla mengernyitkan keningnya.

"Belum menjadi istrinya Tuan Kavi saja, dia sudah berani mengatur kami. Dia menyuruh kami secara kasar," kata Una menjelaskan kegundahannya jika Kavi menikahi Laura.

"Itu bukan urusan aku, lagian Tuan kamu tidak mencintaiku. Dia menikahiku karena terpaksa, dia memiliki dendam kepada keluargaku makanya membohongiku!" Nayla mengungkapkan keluh kesahnya.

"Saya bisa membantu Nyonya mencari tahu mengapa Tuan Kavi terpaksa menikahi Nyonya," ucap Una memberikan saran.

"Apa kamu tidak takut dengan dia jika kamu membantuku?" Nayla menatap serius.

"Saya tidak takut, Nyonya. Biar saya saja yang dipecat daripada teman yang lain," kata Una sungguh-sungguh.

"Dari siapa aku mendapatkan informasi lebih banyak mengenai keluarga Kavi Wardhana?" tanya Nayla penasaran.

"Di sini ada pelayan yang sudah mengabdi lebih dari dua puluh lima tahun, tapi dia tidak mengurus rumah ini," jawab Una.

"Lalu dia di mana? Bagaimana aku bisa menemuinya?" tanya Nayla penasaran.

"Kita akan meminta bantuan asisten pribadinya Tuan Kavi," jawab Una lagi.

"Bagaimana jika dia tidak mau?" tanya Nayla.

"Saya akan membujuknya dan merayunya," jawab Una kembali.

Nayla menautkan kedua alisnya mendengar jawaban pelayan di rumah suaminya itu.

Una hanya tersenyum nyengir.

"Kamu mau memakai tubuhmu untuk mendapatkan informasi ini?" tebak Nayla asal.

"Astaga, Nyonya. Tidak seperti itu juga!" Una mengerucutkan bibirnya.

"Ha..ha..ha..aku hanya bercanda!" kata Nayla.

"Tuan Kavi pulang esok sore, jadi kemungkinan Tuan Rio tidur di sini," ucap Una.

"Terserah kamu saja, yang penting bagaimana caranya aku bisa mendapatkan informasi dari pelayan terlama di rumahnya!" kata Nayla lagi.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!