Bermaksud menyampaikan amanah justru berujung menjadi malapetaka
Amoera dituduh sebagai pembunuh ayah marvin.
Ia disiksa atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan hingga membuat Amoera kerap berulang kali mengakhiri hidupnya
bahkan Marvin merenggut paksa mahkota wanita malang itu.
Hingga akhirnya kebenaran pun terungkap, lantas bagaimanakah kisah Amoera selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyudahi ~ Amoera
Marvin hanya diam mendengarkan pernyataan amoera bahwa dirinya menolong marvin hanya semata mata untuk adiknya . Tak lama kemudian
Albert datang membawa makanan untuk amoera .
" amoera ayo aku suapi kau " pinta albert membuka bungkus makanan tersebut
" biar saya makan sendiri tuan , " ucap amoera
" sudahlah , buka mulutmu aku suapi saja " pinta albert kembali dengan menyodorkan sesuap makanan , amoera pun menuruti permintaan albert .
Sementara marvin masih memandangi amoera dengan rasa kebingungan dan banyak pertanyaan di dalam pikirannya .
" setelah makan , kita pergi dari sini " pinta marvin
" marvinnnn , biarkan amoera istirahat setidaknya satu malam disini " seru albert
" dia bisa istirahat di mobil ! Jangan terlalu memanjakan wanita ini , dia tidak pantas untuk dimanjakan ! " celetuk marvin sembari mengernyitkan dahinya
" tuan albert aku baik baik saja ! " ucap amoera , albert pun tak bisa berkutik untuk berbicara lagi , masih terlihat raut wajahnya geram karna perkataan marvin .
Seusai makan mereka bertiga berjalan keluar rumah sakit dengan dikawal oleh penjaganya . Amoera di bantu berjalan perlahan lahan oleh albert , wajah amoera masih terlihat begitu pucat . Albert tak henti memandanginya dari dekat ..
Mereka bertiga masuk ke dalam mobil dan mobil tersebut di kemudikan oleh salah satu anak buah marvin
" amoera bersandarlah di bahuku , agar kau bisa beristirahat " pinta albert
" tidak tuan " tolak amoera , ia agak menjauhkan duduknya dari albert , marvin hanya meliriknya dari kaca spion
Sekitar perjalanan 3,5 jam mereka sampai di rumah , sangking lelahnya amoera tertidur dan albert langsung membopang tubuhnya masuk ke dalam kamar , ia meletakan tubuh amoera perlahan di atas tempat tidur dan menyibakan halus rambutnya . Marvin memperhatikan sikap albert kepada amoera dari depan pintu .
Kemudian ia kembali menyuruh marvin untuk beristirahat di kamarnya
" marvin , ayo istirahatlah .. " pinta albert , marvin mengiyakannya , ia mengikuti marvin ke dalam kamarnya .
" bagaimana , apa kau masih merasa sakit ? " tanya albert membantu marvin berbaring
" hanya sedikit .. " saut marvin dengan menahan bahunya
" kau terlihat sangat tertarik kepada wanita itu .. " kata marvin melirik
" tidak .. aku hanya kasian terhadapnya " ucap albert , Tak lama kemudian alice menghampiri kamar marvin
" kakak kau darimaja saja , aku sangat merindukanmu " ujar alice ia menghampiri marvin dengan berjalan tertatih tatih , marvin pun beranjak dan memeluk alice
" kakak juga merindukanmu " saut marvin
" kakak kenapa bahumu ini ? Kau terluka ? " tanya alice khawatir , namun marvin hanya diam saja
" alice .. Kakakmu tidak apa apa dia hanya terjatuh saja " saut albert mencoba menenangkan alice
" iya kakak hanya terjatuh saja , ayo istirahatlah " saut marvin
" bagaimana kak marquez kak ? " tanya alice dengan mata yang berkaca kaca
" kak marquez baik baik saja , kau jangan terlalu khawatir .. Aku akan segera mengajak kakak pulang untuk berkumpul bersama kita lagi " tutur marvin ia memeluk adiknya tersebut
" alicee .. Ayo aku antar kau ke kamarmu biar kakakmu istirahat " pinta albert ,
" sebentar kak albert .. aku ingin menemui amoera " pinta alice , albert pun mengiyakannya dan mengantar alice ke kamar amoera , terlihat amoera masih tertidur , alice pun mencoba duduk di tepi tempat tidur sembari memperhatikan wajah amoera yang begitu nampak pucat .
" kak albert apa amoera sakit ? kenapa dia terlihat pucat seperti ini ? " tanya alice
" ehm .. dia hanya kelelahan saja " ucap albert berbohong
" aku sangat kasian terhadapnya , kakak tidak pernah memperlakukannya dengan baik .. dia sama sekali bukan seorang pembunuh . tapi kenapa kak marvin selalu menuduhnya sebagai orang yang pembunuh ayah " ujar alice ,
" alice .. kakakmu sangat terpukul karna kehilangan ayahmu jadi dia tidak bisa berpikir mana yang benar dan mana yang salah , tunggu sampai kak marquez kembali , agar dia bisa terbebas dari tuduhan sebagai pembunuh . aku juga yakin gadis sepolos ini tidak mungkin seorang pembunuh " saut albert sembari menyentuh bahu alice , alice menyeka air matanya yang terjatuh karna begitu ibah melihat amoera
" kak albert , bisakah kau tinggalkan aku disini ? aku akan beristirahat bersama amoera disini " pinta alice
" tentu saja istirahatlah , aku juga mau karna pergi ada urusan " saut albert ia langsung mengusap lembut kepala alice dan berlalu meninggalkannya bersama amoera .
dari kecil albert sudah berteman dengan marvin jadi tak heran ia begitu dekat dengan semua keluarga marvin termasuk alice , karna ia sudah menganggap alice seperti adiknya sendiri .
* Di rumah charlotte
Clarissa mendatangi charlotte yang kala itu sedang berada di kamarnya .
" kakak .. kau mau kemana " tanya clarissa
" aku akan pergi kota .. ada pekerjaan yang perlu aku selesaikan " jawab charlotte seraya menarik resleting yang terdapat pada jacketnya
" apa kau akan melenyapkan nyawa orang lagi ? " tanya clarissa dengan mata yang berkaca kaca , charlotte hanya diam menatap kedua mata adiknya tersebut
" tidurlah .. ini sudah malam " pinta charlotte hendak berjalan keluar dari kamarnya
" kakak .. apa kau tidak bisa menyudahi pekerjaanmu ini ? " tanya clarissa , langkah kaki charlotte pun terhenti , ia hanya menghela nafas panjang , ia berbalik mendekati clarissa dan menyentuh wajah adiknya itu .
" rissa .. kau tidak tau apa apa ! , cepat istirahatlah kakak sangat menyayangimu " ucap charlotte mencium kening adiknya , ia langsung berlalu meninggalkan clarissa . charlotte mengambil mobil dan mengajak beberapa anak buah nya untuk ikut ke kota bersama dengannya
aku baca ulang kmbli karya nona krn kangen dengan nona 😘