NovelToon NovelToon
Berondong Itu Adalah Suami Ku

Berondong Itu Adalah Suami Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: nanaba

selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa

"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak peka

"Ouh maaf Fika, aku tidak tahu makanan apa itu," ucap Rendy, yang langsung merasa tidak enak mengingat istrinya ada di sini. Rendy tersenyum sedikit kaku dan memandang Kaniya, berharap tidak ada kesalahpahaman.

"Kalau gak, aku ikut Mas Rendy aja deh," ucap Fika, membuat Kaniya sangat terkejut dan langsung melihat tidak suka pada Fika. Apakah Fika tidak punya rasa malu, sehingga meminta ikut suami orang yang istrinya saja ada di antara mereka? Kaniya merasa sangat tidak nyaman dan mulai merasa kesal dengan sikap Fika yang terlalu dekat dengan Rendy.

"Tidak perlu Fika, aku rasa aku bisa menemani Rendy," ucap Kaniya dengan nada yang tegas, sambil memandang Rendy dengan harapan dia akan memahami situasi dan tidak membiarkan Fika ikut. Rendy yang menyadari ketegangan antara Kaniya dan Fika,langsung merasa tidak enak pada kaniya

"Oh, Fika, aku pergi dengan istri ku saja" tekan Rendy agar Fika paham

"Emm, tapi aku juga pengen cari makanan, bagaimana kalau kita pergi bertiga?" ucap Fika lagi, yang semakin membuat Kaniya tidak habis pikir.

Kaniya yg sudah tidak tahan dengan kelakuan Fika pun keluar dari ruangan itu, Rendy yang melihat Kaniya pergi langsung kalang kabut mengejar istrinya.

"Sayang, tolong jangan begini, Mama lagi sakit, aku harus ngerawat Mama, tolong lah," ucap Rendy yang masih tidak dihiraukan oleh Kaniya, memohon pada Kaniya.

"Apa Mas?" ucap Kaniya yang akhirnya berhenti.

"Kamu tidak mau tinggal karena ada Fika di dalam?" tanya Rendy, tapi tidak dijawab oleh Kaniya. Kaniya hanya menatap Rendy yang sedang menahan emosinya.

"Ouh, ayolah Kaniya, jangan kekanak-kanakan," ucap Rendy mencoba menenangkan Kaniya, namun nada suaranya sedikit terkesan tidak mengerti perasaan Kaniya. Kaniya merasa Rendy tidak memahami situasinya dan itu membuatnya semakin kesal.

"Aku tidak kekanak-kanakan, Mas," ucap Kaniya dengan nada yang tegas, "Aku hanya tidak suka melihat Mas begitu dekat dengan Fika di saat aku ada di sini,apa mas mencintai dia?" Kaniya tidak bisa menyembunyikan perasaannya lagi, dan dia berharap Rendy bisa memahami apa yang dia rasakan.

 "Kaniya," bentak Rendy sedikit keras saat mereka sudah berada di parkiran RS, dan disaksikan oleh beberapa orang yang berada di parkiran. Lalu Kaniya berhenti dan melihat ke arah Rendy.

Kaniya hanya tersenyum miris karna ini adalah pertama kali nya Rendy membentak nya

"Kalau Mas mau jaga Mama, pergi aja Mas, apa aku ngelarang Mas, gak kan?" ucap Kaniya dengan nada yang tajam, mata yang merah, dan wajah yang kesal. Rendy terkejut dengan reaksi Kaniya, tidak mengerti apa yang membuatnya begitu marah.

"Kaniya, maaf mas salah? tapi tolong mengertilah "ucap Rendy dengan nada yang lembut, mencoba menenangkan Kaniya. Namun, Kaniya tidak menjawab, hanya memandang Rendy den

Kaniya tidak menjawab, hanya pergi tanpa mengatakan apa pun lagi pada Rendy, bahkan Rendy memanggilnya pun tidak ia pedulikan. Kaniya langsung menyetop taksi dan masuk ke dalamnya, meninggalkan Rendy yang berdiri sendirian di parkiran rumah sakit

"Pak, ke alamat pengajian cahaya ya" Supir itu mengangguk dan menjawab

"Baik, Mbak." Setelah sampai di pekarangan pengajian, Kaniya menikmati suasana ramai namun damai yang menyergapnya. Saat berjalan menyusuri jalan, ia bertemu dengan Vina yang menyambutnya dengan senyum cerah.

"Heyy Niya, waduhh, Lo semenjak nikah makin bengkak aja lo," ucap Vina dengan nada bercanda. Kaniya tersenyum kecil, meskipun ada sedikit kesedihan di balik mata indahnya.

"Apa lo sering di-pompa ya ama suami lo?" Vina melanjutkan pertanyaannya sambil berbisik, membuat Kaniya merasa sedikit malu.

"Ah, Vina, jangan gitu deh," ucap Kaniya sambil menggoyangkan tangan Vina, mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Namun, Vina langsung melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan Kaniya.

"Niya, apa yang salah? Kamu terlihat sedih," ucap Vina dengan nada yang lebih serius, meninggalkan nada bercanda sebelumnya.

"Tidak terjadi apa-apa kok Vin, aku cuma butuh keramaian aja, soalnya Mas Rendy kerja jadi aku sendirian di rumah," ucap Kaniya berbohong, mencoba menyembunyikan masalah yang sebenarnya terjadi. Vina memandang Kaniya dengan tatapan yang tajam, seolah-olah mencoba membaca apa yang sebenarnya ada di pikiran Kaniya.

"Oh, begitu ya? Kamu yakin tidak ada apa-apa?" tanya Vina dengan nada yang skeptis, tidak sepenuhnya percaya pada jawaban Kaniya. Kaniya hanya mengangguk dan tersenyum, berharap Vina tidak terus mendesak.

"Yakin kok Vin, aku cuma ingin bersosialisasi aja," ucap Kaniya lagi, mencoba mengalihkan perhatian. Vina tidak menjawab lagi, tapi terus memandang Kaniya dengan tatapan yang penuh arti.

Saat kaniya sedang asik mengobrol dengan vina ponselnya berdering tanda ada yg nelpon dan itu adalah suami nya kaniya dengan malas pun mengangkat hp nya

"Assalamualaikum,Halo mas?

"Aku lagi dipengajian, bersama Vina mas"

"Baiklah"

"Wa'alaikum salam "

"Vin aku bentar lagi dijemput mas Rendy kapan kapan kita ketemu lagii ya,aku balik duluan ya nunggu mas Rendy di gerbang aja" ucap kaniya

"Baiklah, kamu hati-hati ya," ucap Vina, dan Kaniya langsung keluar. Tak lama, ia melihat mobil Rendy berhenti di depan nya. Saat Kaniya akan masuk ke mobil, ia melihat ada Fika duduk di samping kemudi. Kaniya yang melihat itu sontak saja hatinya seperti diremas.

"Fika, kamu duduk di belakang ya," pinta Rendy, Fika pun keluar sambil tersenyum pada Kaniya dan duduk di belakang, Kaniya masuk ke mobil dan duduk di sebelah Rendy, tidak mengatakan apa-apa, hanya memandang ke depan dengan wajah yang sulit diartikan. Rendy yang menyadari ketegangan itu mencoba memulai

percakapan, tapi Kaniya tidak menanggapi.

"Sayang, kita antar Fika aja duluan ya," ucap Rendy, masih tanpa digubris oleh Kaniya. Rendy hanya menghela nafas panjang dan tidak melanjutkan pembicaraan hingga sampailah di rumah Fika. Saat mobil berhenti, Fika langsung keluar dan tersenyum pada Rendy dan Kaniya. "

Terima kasih ya, Mas Rendy dan mbak kaniya," ucap Fika sambil melambaikan tangan. Rendy membalas senyum Fika dan mengangguk, sementara Kaniya hanya diam dan tidak menanggapi. Setelah Fika masuk ke rumahnya, Rendy memandang Kaniya dan mencoba memulai percakapan lagi, tapi Kaniya masih diam dan tidak menanggapi. Rendy akhirnya memutuskan untuk tidak berbicara lagi dan melanjutkan perjalanan pulang kerumah nya

1
nuraeinieni
pengantin baru unboxing
nuraeinieni
sah sah sah
nuraeinieni
gercep rendy langsung melamar
nuraeinieni
aq mampir thor
nanasong: makasih karna sudah mampir:)
total 1 replies
partini
awal yg bagus
Shinn Asuka
Bagus banget alur ceritanya, tidak monoton dan bikin penasaran.
Lah_
Nggak cuma ceritanya saja yang menghibur, karakternya juga sangat asik. Aku jadi terbawa-bawa suasana. Ciyeee haha
nanasong: semoga tetap suka sama cerita aku ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!