NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Ketiga

Pernikahan Yang Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Cinta Lansia
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: CovieVy

Setelah sepuluh tahun menjanda setelah pernikahan kedua, Ratna dihadapkan oleh perilaku tak terduga dari anak tiri yang ia rawat. Setelah menikah dengan Dirli, Amora mengusir Ratna dari rumah peninggalan ayahnya (suami Ratna).

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria tua memakai jaket ojek online. Pria bernama Robin itu melihat ketulusan Ratna yang menolong orang yang tak dikenal. Dengan lantang ia mengajak Ratna menikah.

Dalam pernikahan ketiga ini, ia baru sadar, banyak hal yang dirahasiakan oleh suami barunya, yang mengaku sebagai tukang ojek ini.

Rahasia apakah yang disembunyikan Robin? Apakah dalam Pernikahan yang Ketiga dalam usia lanjut ini, rumah tangga mereka akan bahagia tanpa ada konflik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Tak Pernah Padam

Robin menatap reaksi Ratna. Garis halus di kening istrinya mengeras, bibirnya tak bergerak, tapi sorot matanya bertanya. Ia menunduk, memungut ponsel yang tadi sempat dilempar ke sofa. Jemarinya menggulir layar, lalu berhenti pada satu data.

"Sayang," ucapnya perlahan, seolah merangkai kalimat di antara detak jantungnya sendiri. "Aku mengatakan ini semua bukan untuk menyakiti. Tapi kamu perlu tahu ... Bahwa mereka nggak akan bisa mengusik kita."

Ia menunjukkan layar ponsel itu. Sebuah data pernikahan seorang Nancy dan pria bule bernama William. Wanita yang dulu menorehkan luka, yang pernah hidup nyaman di luar negeri, kini

Ratna mendekat, menatap layar itu tanpa berkedip. Di sudut bibirnya ada gerakan kecil, seperti ingin berbicara tetapi diurungkan kembali.

"Data ini dari Wirya," lanjut Robin.

"Siapa Wirya?" tanya Ratna yang merasa baru pertama kali mendengar nama itu.

"Dia sahabatku. Dia tahu segala hal tentangku. Dia selalu setia membantuku dalam menyelesaikan segala permasalahan yang aku punya. Pokoknya, aku tak akan bisa apa-apa jika dia tak ada."

Ratna mengangguk mendengar penjelasan Robin. Lalu, Robin melanjutkan kembali.

"Detektif yang ia sewa menemukan beberapa ... hal menarik."

Ratna membaca data yang disodorkan dengan cepat. Nama, tanggal, bahkan lokasi pernikahan mereka. Tapi yang paling mengejutkan, ada satu fakta yang tak disebut Robin, tetapi ditunjukkan tepat ke hadapannya. Setelah satu tahun pernikahan bersama William, tak ada data tentang anak yang dilahirkan Nancy.

Ratna mengangkat alis. "Lalu, anak yang dimaksud itu apa?"

Robin hanya menatap, tanpa memberikan reaksi. Tapi tatapannya cukup membuat Ratna memahami bahwa kemungkinan besar, ucapan wanita itu hanya bualan untuk menggertak Robin.

Ketegangan sempat luruh. Robin mulai memberi pengarahan, suara tenang tetapi tegas. Tentang langkah yang harus diambil, sikap jik kemungkinan drama yang akan Nancy bawa di hadapannya.

Ratna mengangguk, tetapi di dalam hatinya mulai muncul pertanyaan-pertanyaan aneh. 'Kalau semua ini cuma tentang masa lalu... kenapa kamu tak pernah benar-benar cerita siapa dirimu dulu? Kenapa semua yang kamu kenal, orang-orang besar? Dan kenapa perempuan sekaya Nancy dulu bisa jatuh hati sama kamu, yang katanya cuma tukang ojek?'

Robin merasakannya dari sorot mata Ratna yang berubah menjadi sendu. "Apa yang kamu pikirkan? Kok diem aja?"

"Apakah hanya ini, yang ingin Abang sampaikan? Apa tak ada yang lain?"

Sejenak, raut wajah Robin tampak lega. "Kamu nggak marah kan?"

Matanya menelusuri huruf demi huruf di layar, tapi napasnya tertahan di tenggorokan. Jari-jarinya, yang sedari tadi diam di pangkuan, kini meremas ujung bajunya.

"Ya sudah kalau memang tak ada," gumam Ratna, nadanya terdengar hambar. Ia membalikkan badan, menarik selimut hingga menutupi wajah.

Robin diam sejenak, menatap gundukan di sebelahnya yang kini seperti tembok bisu. Ia menyibak selimut perlahan, suara napas istrinya terdengar berat. Hal ini tentu saja bukan karena kantuk yang mendera, tapi karena sesuatu yang tak bisa ia ungkapkan sendiri.

"Tunggu dulu," ucapnya setengah memohon. "Jangan tinggalkan aku begini. Kita kan sudah menikah. Bukankah semalam kita sudah ..."

Ratna menyambar bantal dan menekannya ke wajah, menutup telinga sekaligus menahan gejolak rasa yang bercampur aduk.

Robin mengusap pelipisnya, lalu bergeser mendekat. "Aku udah sabar, kan? Nunggu masa bulananmu selesai. Sekarang ..."

"Kan tadi malam udah ...," balas Ratna tanpa menoleh.

"Justru itu. Aku masih pengen. Masa kamu tidur aja, cuekin suamimu?" Jemarinya mulai menyusup ke balik kain, mencari kehangatan yang semalam sempat mereka bagi.

Ratna meringis kecil, setengah geli, setengah kesal. "Nggak capek, Bang? Kan seharian udah ngojek, aku juga udah jualan. Ingat, kamu itu udah tua. Apa nafasmu masih kuat bila dilakukan setiap malam?"

Robin tertawa pelan, suaranya serak. "Kamu harus tahu ... gairah pria itu, meski umur terus bertambah, nyalanya nggak akan pernah padam."

"Tapi aku ini capeeek ..." elak Ratna

"Tak terima alasan!" Robin menarik selimut menutupi mereka berdua. Tak peduli istrinya sedang memendam amarah yang tak mau diungkapkan.

.

.

Keesokan hari, di warung kopi milik Ratna, Amora tak banyak bicara. Ia hanya mengelap meja sesekali melirik Ratna yang menata kue-kue di atas meja.

Sejenak, senyum miring muncul dengan sekejap sebelum Amora menyambar lap dan menggosok meja dengan tenaga berlebih, seolah sedang mengusir pikiran yang terasa menyebalkan .. Sementara itu, Amora tak sadar, ada sosok yang memperhatikan gerak-geriknya dari jauh.

Tengah malam tadi, di saat Ratna sudah nyenyah dalam lelapnya, Robin meminta seseorang untuk memasangi kamera CCTV pada warung kopi milik Ratna. Tak ada yang tahu, termasuk Ratna. Ia ingin menyaksikan sendiri bagaimana orang yang telah menandatangani surat di atas materai, tetapi tetap mencoba berkhianat.

Kamera tersebut sengaja diletakkan dalam posisi yang tak terlihat. Saat ini, Robin yang duduk di kursi kerjanya, melipat tangan menggeleng kepala melihat kelakuan Amora.

Dari arah luar, Wirya mengetuk pintu dua kali dan masuk begitu saja tanpa perlu menunggu jawaban dari pemilik ruang ini. "Saya sudah memperhatikan gerak gerik Dirli dan data dari CCTV saat bertemu Nancy waktu datang ke kantor, juga sudah saya dapatkan."

Robin mengangguk mantap. "Bagus. Mulai sekarang, tugas kita hanya memantau dan menunggu mereka beraksi. Semoga Ratna bisa memainkannya dengan baik." Ia mengusap kedua tangannya, karena terlalu bersemangat.

.

.

Ia sempat menoleh cepat ke kiri, ke kanan, dan bahkan ke belakang, seolah takut ada bayangan Robin muncul dari balik dinding.

Di layar ponsel, pesan Nancy masih menggantung:

[ Kita harus segera mulai. Jangan terlalu lama. Kita akan pisahkan Ratna dengan Robin berganti Robin dan Nancy. ]

Dirli menggigit bibirnya. Ia tahu permainan seakan melupakan janjinya untuk menunjukan loyalitasnya pada mertuanya. Akan tetapi, mundur bukan lah pilihan, apalagi setelah terlanjur menginjakkan satu kaki di kubangan ini.

'Sebenarnya tak bisa juga seperti…'

Pesannya belum selesai. Tapi pikirannya sudah penuh dengan kemungkinan terburuk.

Dirli menghela napas panjang dan menghapus pesan itu. Ia mengganti kalimatnya.

[ Baik lah, kita lakukan sekarang. ]

.

.

Beberapa waktu kemudian, Dirli dan Nancy sudah berada dalam satu mobil yang sama. Kendaraan yang mereka tumpangi telah terparkir tepat di depan warung Ratna.

Di saat yang sama, ponsel Ratna berdering tanda panggilan dari suaminya, Robin. Ia mengangkat panggilan tersebut sembari melirik ke arah Amora yang sedari tadi terasa mengawasinya.

"Baik, Abang jangan khawatir. Aku bisa meladeni mereka."

1
kalea rizuky
cerai aja lah males nikah ke tiga sama aja menderita mending sendiri
Anonymous
lanjut dong Thor...jangan sampai mereka pisah gara2 masalah ini. jd geram bgt SM dirli. gmpang bgt pndag2 jd pengkhianat
Anonymous
Bu ratna kok bolos amat?
Anonymous
kalau kejadian dah lama, dsebut selingkuh ga ya
Anonymous
terus dia marah ga pas dtegur?
Anonymous
tapi kayaknya kalau bukan dibantu pak Robin, warungnya akan ttp sepi deh
Anonymous
dilempar GT aja bang
Anonymous
suasana di sini terasa hangat ya Thor. terasa bgt perbedaan sikap Robin dengan istrinya dibanding dgn org lain
Anonymous
yang udah 3x nikah
Anonymous
pak, beda jauh ya kalau SM ratna
Anonymous
dari kemarin kpikiran anaknya ditaruh SM siapa, ternyata SM nyonya besar 😋
Anonymous
beneran suka ga ya?
Anonymous
tuh kan, nyeseknya datang sekarang
MomyWa
jadi ketahuan deh pak robin jg hobi celap celup
MomyWa
wooohh, kayaknya mereka mau menyusun rencana bersama
MomyWa
itu karena suami kamu 🙈
MomyWa
karakter saat dengan ratna sungguh bertolak belakang
MomyWa
lah? dah skip.aja beberapa hari? 🤣🤣🤣
MomyWa
bagian ini berawa heartwarming banget ya. beneran cinta kah?
MomyWa
emangnya hp apa yang dibelikan wirya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!