Di perlakukan secara posesif oleh seseorang pasti nya membuat kita luluh, begitu juga perasaan Retha yang sudah jatuh cinta pada seorang pemuda yang bernama Ken, teman Abang nya sendiri.
Tapi apa halangan Retha dalam mencintai Ken? Apa Ken akan mengejar Retha sementara ia sudah memiliki Teman tapi Mesra yang sudah terjalin 1 tahun.
Simak selanjutnya!..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Ken turun dari panggung setelah menerima penghargaan sebagai murid yang mendapat peringkat 10 ke atas.
"Congrats bro, lo benar-benar luar biasa" puji Rimba saat Ken menghampiri nya dan duduk di sebelah nya.
"Jadi rajin dia di sekolah, apalagi sejak tiga bulan belakangan ini, kayak ada yang bikin semangat gitu" cetus Nando membuat Ken membusungkan dada nya.
"Kayak lo nggak aja, Nan" cibir Ken mendapat cengiran kuda dari Nando.
"Duh kalo keingat kisah hidup gue yang penuh bunga ini, gue jadi salting banget gila" seru Nando seperti laki-laki yang sedang kasmaran.
"Ceritalah, lo jarang banget ngumpul sama kita" ucap Rimba membuat Nando menggeleng kuat.
"Kalian tunggu undangan nya aja, gue mau main rahasia-rahasiaan sama kalian" balas Nando mendapat cebikan dari Rimba dan Ken.
Leyla yang duduk di belakang ketiga pemuda itu segera menepuk pundak sang putra.
"Liat ke samping arah jam 4" titah Leyla membuat Ken mengernyit tapi tetap menurut walau ia bingung.
Deg
Terlihat Retha datang dengan bucket yang berukuran sedang berwarna navy. Dress brokat berwarna ungu pastel yang nampak elegan di tubuh Retha.
Ken langsung bangkit dari kursi dengan mulut yang terbuka sedikit.
Kedatangan Retha tak hanya membuat Ken terpukau, tapi beberapa pemuda yang berada tak jauh dari posisi Retha juga terpesona.
"Cakep banget"
"Anak mana sih?"
"Gila! Pengen gue embat deh"
"Udah punya cowok belum ya"
"Yakali jomblo, cewek secakep dia tu pasti udah punya pawang"
"Noh liat noh, si Ken pawang nya"
"Yaelah mundur sebelum maju"
Ken menghampiri Retha yang tersenyum manis menatap ke arah nya.
"Ngapain senyum manis gitu? Mau tebar pesona ke siapa? Lo itu punya gue seorang, Tha" ujar Ken saat berada di hadapan Retha.
Ken menyadari tatapan dari para laki-laki yang juga tengah menatap ke arah Retha dengan tatapan memuja.
Retha masih tetap tersenyum, ia bahkan terkekeh kecil melihat Ken yang begitu posesif pada nya.
"Gue nggak akan ngebiarin lo di ambil orang lain" ucap Ken dengan tatapan tajam dan terdengar serius.
Retha mengangguk. Dan menyerahkan bucket itu pada Ken.
"Congrats Bang Ken, gue nggak ekspek lo masuk peringkat 10 keatas di sekolah lo" ucap Retha membuat Ken menukik alis.
"Bang?" cengo Ken dengan jantung bergemuruh.
Retha mengangguk pelan. "Lo kan seumuran sama Bang Rimba, nggak enak kalau di panggil nama doang. Jadi gue akan biasain panggil Abang" jelas Retha langsung melenggang pergi menghampiri Leyla.
"Halo Tante, Om" sapa Retha tak memperdulikan Ken yang masih membeku di tempat.
"Hai Tata, kamu cantik banget" puji Leyla yang pangling melihat kecantikan Retha yang begitu menarik perhatian.
"Ah biasa aja Tante. Tante lebih cantik" Retha pun ikut memuji wanita di samping nya itu sembari tersenyum manis.
"Tapi bener loh Tha, Tante aja sampe pangling liat kamu nya beda banget sama yang biasa nya kalau kerumah" ucap Leyla membuat pipi Retha tersipu.
"Masih pemula Tata ni Tante, ini aja bikin alis berjam-jam di mobil" keluh Retha membuat Leyla terkekeh pelan.
"Gapapa, nanti sama Tante belajar nya. Tante ahli bikin alis kok, apalagi alis kamu ini udah enak banget di bentuk nya" ucap Leyla tak menghiraukan keadaan sekitar jika sudah bersama Retha.
Refo menepuk pelan paha Leyla sebagai tanda teguran agar tak terlalu hanyut bercerita.
Leyla pun menurut, dan memilih fokus ke depan sesekali menatap ke arah Retha yang membuat fokus nya selalu teralihkan.
Berbeda dengan Ken yang kembali duduk dengan wajah murung, walau ia baru saja menerima bucket spesial dari Retha, nyata nya pikiran nya berkelana karna panggilan tak biasa dari Retha.