Di suatu desa di pinggiran selatan di tengah hiruk piuk kesibukan orang orang ada satu gadis yang hidup bahagia bersama kedua orang tuanya
Di atas ayahnya yang memiliki keterbatasan fisik karena suatu kecelakan saat muda namun tetap bejuang demi gadis kecil dan istri tercintanya
astiyana jasmine gadis belia berumur 18 tahun saat ini
"nak jangan nakal ya, di rumah sama mama, sekoah yang pinter"pamit papanya saat akan berangkat kerja,karena biasanya pulang hanya satu minggu satu kali
"iya pa, papa juga kerjanya hati hati ya"
"ma aku berangkat dulu ya"
"iya pa hati hati" jawab mama lembut tapi menyimpan kekhawatiran
('semoga papa di beri keselamatan yaAllah')
setelah kepergian suaminya kiya nama mama asti setelah pekerjaan rumah sudah selesai dia siap siap ke rutinitas kesehariannya pergi keladang untuk menyemai tanaman yang di tanam dan ada juga ternak sapi dan kambing
meski begitu ia tetap semangat, demi anaknya dan membantu pngeluaran suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina jasmine sarwanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
" emmm nak nitip asti dulu ya..bapak sama ibuk mau salat dulu baru makan.. " ucap pak madi yang sebenarnya memberikan ruang untuk anaknya... ya gimana pun mereka pernah muda..dan mereka lihat lihat yonan juga anak yang baik tidak aneh aneh
" oh iya pak bu...mari saya antar dulu.. " yonan meletakkan nampan nasi dan hendak berdiri
" ahhh gak usah nak.. ibu sudah tau kok.. kamu jaga asti aja dulu.. " timpal bu iyah
" kayak anak kucing aja asti bu... di suruh jaga segala.. " cemberut asti pada ibunya
" terus kamu ngatain ibu ini kucing gitu kah ti... " tanya balik bu iyah
" heee bercanda bu.. " ucap asti nyengir dan dan mengacungkan dua jarinya
" ya udah bentar bapak sama ibu salat dulu ya.. kamu jangan lagi ngerepoti yonan loh ti... " pesan ibunya dan di sambut tawa oleh bapaknya dan yonan
saat pintu sudah di tutup yonan kembali mengambil nampan makanan asti
" yon sebenarnya aku bisa loh makan sendiri.. " keluh asti
" udah gak papa... orang aku yang mau bantuin kok.. " ucap yonan sambil menyodorkan sendok makan
" ayok as.. kamu kira enggak pegel kah ini tangan.. " yonan membuyarkan lamunan asti
" huhhh gak ada yang nyuruh juga kali.. " cemberut asti
" ya udah cepetan nanti pake cara lain loh aku nyuapinnya.. " ujar yonan dengan kejailannya
" maksud kamu.. coba aja kalo berani.. " tantang asti dengan polosnya
" beneran.. kamu gak akan menyesal ya.. " ucap yonan sambil meletakkan sendoknya kembali ke piring
" gak.. wleeek.. " gak tau juga dari mana asti mendapatkan keberanian ini untuk bercanda dengan yonan.. dan entah kenapa beberapa ini dia merasa nyaman bersama yonan
saat asti memalingkan muka dengan tengilnya tiba tiba cup... sesuatu yang hangat menempel pada bibirnya.. seketika tubuh asti tegang dan melototkan matanya
" mau kah aku suapin pakai cara itu.. hemmm " ucap yonan mencoba mencairkan suasana yang sebenarnya diringa juga merasa gugup,, dan itu adalah juga pertama kalinya dia mencium wanita
" ok kalau mau pakai cara itu.. karena kamu masih tidak menjawab.. berarti setuju.. " pura pura yonan yang akan mengambil sendok
" aahhh tidak tidak tidak... aaa... " asti yang masih syok pun hanya nurut dan membuka mulutnya..
" hemmm..nah gitu dong.. kan pinter banget " ucap yonan sambil menyunggingkan senyum
" ehemmm.. " asti berusaha menetralisirkan hatinya yang tak karuan apalagi melihat senyum yonan yang menambah aura ketampanannya bertambah
' ouuuhhhh ya tuhannnnn.. ahhhhh... enggak enggak... stop ya tung jantung.. bisa di kondisikan enggak.. jangan bikin malu deh... ' gumam asti yang mengedip ngedipkan matanya dengan nafas memburu
" kamu kenepa as.. kepedesan ya.. " ujar yonan.. yang sebernya tau kalu asti lagi gerogi
' hahaha.. tambah lucu nih anak.. gemesin tau nggak ada ' yonan membatin dalam hati
" a a ah e eng enggak kok... e e e anu sebel iya sebel.. minta air dong tolong.. " ucapnya gugup
" katanya bisa sendiri" goda yonan
" a ahh iya bisa kok sendiri.. " ucap asti dan akan mengambil gelas di nakas
tapi keburu di ambil sama yonan dan lagi cup kali ini di pipi tapi
" aaahhhh yonaaannnn.. kamu sengaja ya.. " sebel asti yang sudah tidak tahan dengan kejahilan yonan
" ahahaha... habisnya kamu gemesin tau nggak.. nih minuk.. merah semua tuh pipimu
" awas kamu ya yon.. " ucap asti sambil menatapnya tajam
" oke aku tunggu ya asti.. " ledek yonan
" ihhh sebel deh.. " ujar asti sambil menekuk mukanya
" sebel tapi suka kan.. hahaha.. udah udah.. ayo habisin makannya... biar gak aku tambahin nanti.. " goda yonan lagi
" huhhh... " asti
" enggak.. oke... " ucap yonan pura pura dan
" aaa cepetan.... dasal ya memampaapkan kamu.. " ngedumel asti dengan mulut terisi makanan yang sebenarnya bicara memanfaatkan ya kamu
" udah cepetan makan dulu gak usah banyak bicara.. malah tambah nge gemesin nanti.. " ujar yonan sambil mencubit pipi asti
" aaaa sakit taukkk... aaa.. " protes asti
" dasar.. " ucap yonan sambil tersenyum
setelah beberapa menit
" nah...anak pinter... makannya abis.. terus minum susu ya.. " canda yonan
dan hanya dapat balasan tatapan tajam dari asti
" hahaha bercanda.. orang udah gede cantik gini kok.. makanya aku suka.. dah nih minum obatnya.. " canda yonan tapi ada sedikit maksud terselubung nih ya yonan
asti masih tetap diam tapi tetap nurut dan meminum obatnya...
" ibuk kamu belum balik balik ya... apa mereka sengaja di lama lamain ya.. " canda yonan lagi
" itu mah maunya kamu.. " kedumel asti
" kok kamu tau as... cieeee.. " gombal yonan lagi
" kamu bener bener ya lama lama yon "
sebel asti karena dari tadi di godain terus sambil mencubit lengan yonan
" aduh as... sakit tau... penyiksaan ini... wahhh air susu di balas air tuba ini mah namanya.. " pura pura yonan
" lebay deh.. " ucap asti sambil memutar bola matanya
tok tok tok
" assalamu'alaikum.. " suara ibu iyah yang sudah selesai salat
" wa'alaikumsalam.. udah selesai buk.. "
basa basi yonan
" udah nak.. maaf lama ya nunggunya.. " ujar bu iyah
" ahhh enggak kok bu.. malah kurang lama.. hahaha.. " kelekar yonan
" hahaha.. " ibu iyah dan pak madi pun tertawa dengan kekonyolan yonan
" issshhh bisa bisa enggak sembuh aku lama lama ada kamu
" aduh aduh jahatnya ya bu asti ini.. padahal udah aku suapin aku tungguin.. " pura pura yonan pasang muka cemberut
" hahaha kalian ini ada ada aja..." tukas pas madi sambil geleng geleng tersenyum..melihat keakraban dan ketulusan yonan
karena ya menurut pepatah... seorang wanita terlihat aslinya saat laki lakinya tidak punya uang.. dan seorang laki laki terlihat aslinya saat melihat si wanita sedang sakit
" heee... ya udah ya pak bu.. yonan balik dulu... dan kalian jangan lupa makan itu ya.. assalamu'alaikum... " pamit yonan sambil salaman dengan orang tua asti
" daaa as... cepet sembuh ya " pamit yonan ke asti sambil mengedipkan matanya
asti pun hanya syok terbengong dengan dengan tingkah yonan
" hahaha ada ada aja teman kamu itu ti... atau jangan jangan bukan temen ya ti.. hayooo... " selidik pak madi sambil bercanda
" apaan sih pak.. iya bukan temen.. tapi musuh.. " sebel asti
" iya..musuh dalam hati kan... hahaha" pak madi pun tertawa dengan kata katanya sendiri
" hahahaha sejak kapan bapak jadi lebay kayak gini.. wah bahaya ini mah bu.. " heran asti dengan sikap aneh bapaknya
" bapak..kamu itu loh.. inget umur ngapa.. " geleng geleng bu iyah
" udah udah ah.. nih pak makan dulu... ibu makan dulu ya ti.. " bu iyah membawa satu kotak dan duduk di sofa yang tersedia dan di ikuti pak madi
" eh ti.. kalo di fikir fikir ini ruangan kok kayak hotel ya... emang fasilitas pemerintah gak kaleng kaleng ya.. " pak madi membuka kotak makan sambil memutar kepalanya menelisik seluruh ruangan
" pemerintah apanya pak pak... ini loh nak yonan yang bayarin.. ini kelas satu pak.. " terang bu iyah
" apaaaa... nak yonan lagi yang ambil andil... "