NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

“Bersihkan lantai itu dengan bajumu! Cepat!!” Starla berteriak sambil berkacak pinggang

di hadapan Bu Marni.

Bu Marni menunduk, lalu berdiri berniat untuk mengambil alat kebersihan di belakang. Dadanya terasa sakit, seumur-umur belum pernah dia mendapatkan penghinaan seperti ini. Tetapi apa boleh buat, dia merasa dirinya hanya sebagai penumpang di rumah mewah itu.

“Mau ke mana kamu??” Bentak starla.

“Saya akan mengambil alat kebersihan, Nona.” tangan Bu Marni gemetar saling bertautan meremas ujung bajunya.

Starla maju ke depan hingga berada tepat di hadapan Bu Marni, lalu dengan kejam menarik tangan Bu Marni hingga wanita itu jatuh berlutut.

“Aku bilang bersihkan pakai bajumu. Telingamu tuli ya!!” Starla mendorong punggung Bu Marni hingga tersungkur. “Cepat bersihkan!”

“Starla!” Suara Reina menggelegar, menggema membuat ruang tamu hening seketika. Suaranya begitu keras, hingga membuat Nyonya Wulan dan Starla tersentak kaget. Keduanya serempak menoleh.

Reina berdiri di ambang pintu, wajahnya memerah menahan amarah. Mata tajamnya langsung tertuju pada Bu Marni yang terduduk di lantai, baju dan wajahnya basah kuyup oleh jus buah. Dada Reina bergemuruh melihat bahu wanita tua itu bergetar menahan tangis.

Reina melangkah cepat, mengabaikan Nyonya Wulan dan Starla yang wajahnya telah menjadi pria. Ia mendekati Bu Marni, lalu dengan lembut membantunya berdiri. Bu Marni memeluk Reina erat, air mata membasahi pipi keriputnya.

Reina mengusap punggung Bu Marni, matanya berkaca-kaca. “Sudah. Jangan menangis, Bu. Ada Reina di sini,” katanya, suaranya begitu lembut, bertolak belakang dengan kemarahan yang baru saja meledak. Kemudian ia kembali menatap Starla dengan tatapan dingin dan tajam.

Starla menelan ludahnya ketika Reina melangkah mendekati dirinya. Bukankah tadi Reina pergi bersama dengan teman-temannya? Kenapa bisa pulang begitu cepat?

“Apa yang baru saja kau lakukan pada ibuku?” suara Reina dingin dan menusuk, diiringi aura yang begitu dominan, membuat Starla ciut nyali.

“Apa memangnya!” Starla bersedekap, matanya membalas tatapan Reina, berusaha untuk tidak terintimidasi. “Itu adalah tugas seorang pelayan. Dia di sini hanya menumpang, jadi sudah sewajarnya kalau aku menyuruhnya bekerja.”

“LANCANG KAU!!”

PLAKK!

Sebuah teriakan dan tamparan keras mendarat di pipi Starla. Reina, wajahnya merah padam menahan amarah, berdiri tegak di hadapannya. Mata Reina berkilat tajam, nafasnya memburu.

Starla terhuyung ke belakang, tangannya memegang pipinya yang terasa perih. Senyum sinisnya sirna, digantikan oleh keterkejutan.

“Kau…! Kau berani menamparku?!” sorot mata Starla tajam menatap ke arah Reina penuh dengan kemarahan dan kebencian.

"Itu balasan untuk semua hinaan yang kau lontarkan untuk ibuku!" suara Reina menggelegar karena amarah. "Kau pikir karena kau juga anak papaku, aku akan membiarkanmu berbuat semena-mena? Salah besar!”

“Apa yang baru saja kau lakukan pada cucuku?!” Nyonya Wulan yang sejak tadi duduk di tempatnya spontan berdiri. Ujung telunjuknya menuding ke arah wajah Reina.

“Lebih baik Anda diam, Nyonya Tua.” Reina menatap ke arah Nyonya Wulan tanpa takut. “Apa Anda tahu! Anda seperti seorang ibu suri yang enggan turun tahta. Padahal seharusnya Anda tahu, tahta itu sekarang adalah milik permaisuri. Mamaku!”

“Kau…!”

“Aku bisa mengirim bukti kejahatan Anda 18 tahun yang lalu pada polisi. Lalu tunggulah mereka menjemput Anda!”

Nyonya Wulan menurunkan tangannya. Wajahnya menjadi pias. Tidak. Ia tidak mau masuk penjara.

“Dan Kau!” Tatapan Reina beralih kembali pada Starla. “Cepat bersihkan lantai ini! Kau yang sudah membuatnya kotor jadi kau juga yang harus membersihkannya!”

“Kau pikir aku seorang pembantu??” Starla merasa geram, kedua tangannya terkepal di samping badan.

Reina kembali berjalan mendekat, lalu tanpa aba-aba…

“Aaaa…”

Starla menjerit sambil memegangi tangan Reina yang kini telah menjambak rambutnya. “Lepas, brengsek!” teriak nya.

“Kau pikir kau masih bisa seenaknya memperlakukan orang lain seperti dulu?” tanya Reina, suaranya dingin menusuk tulang.

Brukkk

“Auw…” Starla meringis, ketika Reina mendorong tubuhnya hingga jatuh tersungkur di tempat dimana tadi dia melakukan hal yang sama pada Bu Marni.

“Masa jaya mu sudah berlalu, Starla. Kau tidak lagi punya kuasa untuk bertindak sesuka hati.” Reina kembali menarik rambut Starla hingga wajah Gadis itu mendongak ke atas.

“Pelayan!”

“Iya, Non.”

Seorang pelayan mendekat ketika Reina berteriak memanggil.

“Ambilkan alat kebersihan manual dan berikan padanya!” Titah Reina. Suaranya tegas tak terbantah.

Pelayan itu pun mengangguk, menunduk hormat lalu pergi. Dan kembali beberapa saat kemudian dengan alat kebersihan di tangan.

“Cepat bersihkan!” Reina melempar kain pel ke wajah Starla. “Dan jangan meminta pelayan untuk melakukannya!” bentak nya tegas.

Setelah memberikan titah Reina beralih menatap para pelayan yang berdiri di sekitar menyaksikan perdebatan mereka.

“Jangan ada seorangpun yang berani membantunya! Atau kalian tidak akan bisa membayangkan hukuman Apa yang bisa aku berikan pada kalian!”

Para pelayan mengangguk. Tak seorangpun berani membantah. Dalam hati mereka bersyukur, akhirnya ada juga yang menghentikan kesemena-menaan Starla.

“Ayo kita ke kamar Bu. Aku akan membantu ibu membersihkan diri.” Reina memapah ibunya untuk berlalu dari tempat itu. Suaranya berubah lembut tidak seperti ketika berbicara dengan Starla dan nyonya Wulan.

“Awas saja Kau!” Starla menggeram dengan gigi gemeletuk. Rasa marah dan malu begitu mendalam. Ia tidak pernah menyangka Reina begitu berani. Tak hanya menamparnya. Tapi juga sama sekali tak memberikan muka di hadapan para pelayan.

Hancur sudah wibawanya. Selama ini, ia selalu berkuasa, bisa memperlakukan dan memerintah orang lain semaunya. Namun saat ini, ia merasakan betapa kecil dan lemahnya dirinya di hadapan kemarahan Reina. Matanya melirik ke arah para pelayan. Ia tahu mereka semua sedang bersorak.

***

“Apa yang terjadi tadi siang ketika Papa tidak di rumah?”

Reina bersedekap, matanya menatap lurus pada pria paruh baya yang kini duduk di hadapannya. Pria itu, Tuan Adiguna, yang katanya adalah papanya. Baginya, pria tua itu tidak sedang bertanya, melainkan menginterogasi.

“Apa yang sudah Anda dengar?” Enggan menjawab, Reina membalikkan pertanyaan.

Tuan Adiguna menggelengkan kepalanya. Matanya menatap sendu. “Rey, tolong jangan bersikap seperti itu pada Papa. Papa ini adalah papamu.”

Sudah lebih dari dua minggu Reina tinggal di rumah itu. Tetapi belum pernah sekalipun dia mendengar Reina memanggilnya dengan sebutan papa.

Reina mengambil nafas dalam lalu membuangnya kembali. “Jika tidak ada lagi yang dibicarakan Saya akan pergi. Di rumah ini ada begitu banyak CCTV. Bukan hal sulit untuk mengetahui apa yang terjadi.” Reina menurunkan dua tangannya yang tadi bersedekap lalu bersiap membalikkan badan untuk keluar dari ruang kerja papanya.

“Bisakah Papa minta tolong? Bersikaplah sedikit lunak pada Starla. Bagaimanapun dia itu adikmu!”

Reina yang nyaris melangkah keluar menghentikan gerakan kakinya lalu kembali menatap ke arah Tuan Adiguna.

“Tidak jika dia menghina orang-orang yang aku sayangi. Sikapku pada seseorang bergantung pada sikap mereka!” setelah berkata demikian Reina membalikkan badannya lalu benar-benar pergi.

Tuan Adiguna mengambil nafas panjang. Pikirannya benar-benar kalut. Kedatangan Reina dalam hidup mereka masih membuatnya shock hingga saat ini. Bukan dia tidak menyayangi. Bukan pula tidak bisa menerima. Tetapi melihat Reina bermusuhan dengan starla, membuatnya berada dalam dilema. Bagaimanapun, Starla adalah putri yang telah dirawatnya selama delapan belas tahun.

***

“Apa tidak sebaiknya Ibu kembali ke rumah Ibu saja, Nak?” Malam telah larut, tetapi Bu Marni masih betah menunggu Reina yang sedang mengerjakan tugas.

Pertanyaan Bu Marni membuat Reina seketika mengalihkan fokusnya dari laptop. Reina berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Bu Marni. Digenggamnya erat jemari tangan wanita tua itu yang telah mulai keriput. “Kenapa Bu? Apa itu karena Starla?”

Bu Marni menunduk. Ia tahu Reina sangat peka.

“Ibu tidak usah khawatir. Reina akan selalu melindungi Ibu. Dan tidak akan membiarkan siapapun mengganggu Ibu.” Tentu saja Reina tidak akan membiarkan Bu Marni pergi. Wanita yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang. Bu Marni tidak memiliki siapapun di dunia ini selain dirinya. Tak mungkin ia membiarkan Bu Marni tinggal di luar sendirian.

1
Mrs. D
semangat up-nya Kakak 👏🏻🤩
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ya Susah Adiguna wlpn tau reina anak nya g bs se syg itu sprti ny sumitra yg bs lgsg syg krn ikatna batin tp msh condong k starla krn sfh bersama belsn taun, masih seatap yah krn ayah yg sama. sdh ketauan cm anak hub g jelas bkn e rendah diri tetep congak, penjarain aja nenek gayung itu
FT. Zira
ini maksudnya gimana mi..
"baru saja tangannya ingin menjadikan wajah,🤔🤔🤔🤔
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: membersihkan /Curse//Curse//Curse//Smug//Smug//Smug//Smug//Smug/
total 1 replies
FT. Zira
menurutmu gimana?
🌞MentariSenja🌞
tanya sama authornya dong
🌞MentariSenja🌞: ya ndak tahu, kok nanya saya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: terus,,,,
aku mau tanya siapa dong
total 2 replies
🌞MentariSenja🌞
yo jelas to yo... mlh lebih dari itu
🌞MentariSenja🌞
ini tanda baca di akhir kslimatnya mana bu?
🌞MentariSenja🌞: bangg bayiiikkk
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: menghilang mungkin. dia kan punya ilmu halimunan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dasar anak pe la kor...
Aafry
udah dijawab malah ngegas
Aafry
Baim pindah dimensi pak,, lagi bantuin Kael/Facepalm/
Cass
kan baru aja dipanggil😅. gimana sih si Bapak
FT. Zira
bru juga namanya di sebut bapakk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌞MentariSenja🌞
hemmm, ada maunya
🌞MentariSenja🌞
plinplan
🌞MentariSenja🌞
songong sekali....ya udah coba aja
🌞MentariSenja🌞
hayolohhh...catat catat
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: jangan sampai ada yg terkewat/Facepalm/
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
padahal belahan tengah itu kan keren, macam artis korea /Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: kan sebelumnya modrl e dia gitu. culun /Facepalm//Facepalm/
🌞MentariSenja🌞: bang bayiiiikkk
total 3 replies
Mrs. D
semangat kakk, ceritanya bener' seruuu 🤩
Mrs. D
kalo momennya dah menegangkan ya gini, blm di up lagi sama kakak author nya, ayo semangattt kakakk up nyaa💪🏻😻
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ya ampun kok bs begitu. kenapa gk ada yg berani melapor😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!