Musuh tapi menikah?
Itulah yang terjadi pada Essa dan Maureen, menjadi rival sejak kecil membuat hubungan mereka seperti Tom and Jerry, bertengkar dan selalu bertengkar tiap kali bertemu. Namun sebuah insiden yang terjadi membuat hubungan mereka seketika berubah dari musuh menjadi sepasang pasutri, padahal Maureen sudah punya kekasih yang akan melamarnya namun semuanya gagal akibat insiden ini.
Mampukah mereka mengarungi bahtera rumah tangga tanpa cinta ini sebagai mana mestinya? Atau kah pernikahan ini akan berakhir begitu saja?
Simak terus ceritanya ya. Boleh kasih like, komen, vote, dan Rate bintang 5 nya jika kalian suka. Segala bentuk dukungan kalian adalah penyemangat bagi author. Terima saran dan komentar membangun, tapi tidak hate komen ya, jika tidak suka skip saja, terimakasih 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 - Dia Sasya
“Sekarang kamu bisa cerita apa yang terjadi?” Essa memulai percakapan.
Maureen menghela nafas berat sebelum berkata, “terjadi masalah di perusahaan dan namaku ikut terseret,” Lirihnya.
“Apa kau merasa melakukannya?”
“Kau bercanda, tentu saja tidak. Seburuk-buruknya aku, setidaknya aku masih punya kejujuran dalam hal pekerjaan.”
“Kalau begitu kau tidak usah khawatir semua pasti baik-baik saja.”
“Tapi, jika tanpa sengaja aku terlibat apa aku juga akan di penjara?”
Essa diam sejenak, “tidak, aku yang akan membelamu. Aku akan mencari bukti bahwa kau tidak bersalah.”
Maureen tertawa pelan, “darimana kau akan mendapatkan bukti seperti itu. Tapi bicara denganmu membuat hatiku lebih tenang, terimakasih.”
“Sama-sama, aku senang saat kau mau sedikit mempercayaiku.”
Maureen terdiam. Untuk beberapa saat tatapan mereka saling terkunci satu sama lain, namun kemudian Essa memutusnya.
“Ah, terimakasih makanannya,” ujarnya seraya bangkit.
Ada rasa enggan saat Essa melangkah jauh darinya. Untuk sesaat Maureen merasa sangat dekat, namun sekarang saat melihat punggung Essa menjauh dia merasa jarak itu kembali ada.
‘Maureen mengapa tidak kau katakan, kalau menyukainya? Ayo katakan!’ hatinya memerintah, namun lidahnya terasa berat hanya untuk sekedar memanggil namanya sekalipun.
Essa sudah kembali bekerja, sementara Maureen hanya diam sambil memperhatikannya.
Seorang wanita datang dengan sepeda motor dan berhenti di depan, dia turun sambil melepas helmnya.
“Hay Sa.” Sapanya.
‘Sa? Akrab amat panggilannya.’
“Iya, ada apa?” sahut Essa tanpa menoleh, saat ini dia tengah sibuk dengan mobil yang tadi.
“Ini motor aku kayaknya Remnya gak berfungsi, tolong dong minta dibenerin.” Ujarnya.
“Oh oke, kamu duduk dulu aja sebentar lagi ini selesai.” sahut Essa.
Wanita itu pun duduk di kursi kayu yang posisinya tak jauh dari Essa.
“Sa, aku mau di jodohin sama orang tuaku,” tiba-tiba wanita itu berkata, namun Essa hanya diam tak menggubrisnya.
“Aku harus gimana?”
“Ya terima aja atuh Mbak,” Maureen yang menyahut, wanita itu sontak menoleh dengan wajah bingung sekaligus terkejut, sepertinya sejak tadi dia tak menyadari keberadaan Maureen.
Dia mengerutkan kening, sementara Essa hanya mengulum senyum sambil tetap fokus pada pekerjaannya.
“Biasanya jodoh yang dipilihin orang tua itu bagus Mbak, mereka gak mungkin asal pilih cowok buat Mbak,” tambahnya.
“Kamu Maureen kan?” dia malah bertanya.
“Iya, saya Maureen istrinya Essa.”
Dia mendengus tawa, “Maureen si cewek gatel, yang katanya punya cowok tapi bisa tidur sama pacar orang, jadi kaya gini muka Lo!”
“Apa lo bilang?!” Maureen meradang.
“Gue cuma ngomong apa adanya, Essa itu pacar gue kami udah punya rencana nikah tahun depan tapi semua gagal karena ulah lo!”
Maureen mengepalkan tangan, dia tak bisa membantah kata-kata dari wanita itu, meski hatinya tak terima tapi semua itu benar adanya.
“Kamu apaan sih Sas, kapan aku pernah bilang mau nikahin kamu? Maureen tolong jangan dengerin omongan dia.” Maureen hanya melengos membuang muka.
“Jadi selama pacaran sama aku, kamu gak pernah ada niat buat nikahin aku?” Sasya menatap tak percaya.
Essa diam tak menyahut, “walau aku sudah hamil anak kamu sekalipun?”
Hamil?
Kata-kata terakhir yang Sasya ucapkan membuat jantung Maureen seakan di hantam benda tak kasat mata.
“Jangan gila kamu! Kapan aku melakukan itu?!”
“Kapan? Ayolah Essa, kamu sampai lupa begitu, mungkin kamu bisa ingat salah satunya, ah yang di gedung kosong di ujung kampung ini, masa kamu lupa.”
“Anjir, dasar sinting lu. Megang tangan lu aja gue gak pernah.” Sanggah Essa dengan wajah kesal.
“Heh Maureen, coba kamu pikir deh, sama kamu aja Essa bisa tidur bareng yang notabenenya gak ada hubungan apa pun, apa lagi ama pacarnya kan? Yang namanya laki-laki itu gak mungkin bisa nolak tubuh perempuan yang ada di depan matanya.”
“Sialan! Pergi gak lo! Atau tangan gue mungkin gak sengaja mukul lo!” ancam Essa.
Sasya menyeringai dia menatap tajam mata Essa, “kamu akan nyesel Sa, suatu hari kamu pasti nyesel karena kamu lebih milih dia dibanding aku.” Ujarnya seraya berlalu, Rem motor yang dia bilang tak berfungsi itu mungkin hanya sebuah alasan untuk mendekati Essa.
aku jga ada teman yg suka usil gtu..
emang sih..
nyatanya mrreka suka..
😀😀😀❤❤❤❤
tapi pas diusilin gtu kan kita jadi jenkel.
bisa jadi..
essa dulu suka usil ama maureen.
karena pada dasarnya suka..
hnya saja namnya anak2 kan bingung maubnembak langsung takut ritolak apalagi kan maureen galak..
klao ama sasa..
mungkin dia ada feeling jga ke essa jadi essa gak takut membak..
❤❤❤❤❤😉😀😀😀😀😀
di perusaahaan lain masih banyak...
❤❤❤❤
itu akal2an Arkan aja biar Maureen mau kembali padanya...
hubungan mereka jln di t4 aja...
😀😀😀❤❤❤❤
gak usah pakai kode apa2..
pasti Essa langsung ngerti klao kmu mau diunboxing ama essa..
Mauteen..
😀😀😀❤❤❤❤
daripada penasarannn..
😀😀😀❤❤❤❤❤
cari keeja di tempat lain..❤❤❤❤❤
❤❤❤❤
😀😀😀❤❤❤❤
apa dia niat ceraikan Maureen pas udah setahun..
❤❤❤❤❤
dikit amat .....
btw vanya ngetik apa buat Essa....
terus dibalas apa ya ama Essa...
❤❤❤❤❤
ayo akui kalo syka ama essa..
biar dia gak lari..
❤❤❤❤
segera buka hatimu buat Essa..
kalo gak keburu diembat oeang..
😀😀😀❤❤❤
❤❤❤❤
moga2 hati maureen segera terbuka buat Essa..
❤❤❤❤