Yahiko

Takuma melihat Yahiko memeluk Kazuya dan berkata dengan tenang.

" Yahiko, Kazuya butuh dicuci lukanya. Bisa bantu dia? "

" Baik ayah."

Yahiko pun membawa Kazuya ke kamarnya dan mengobati luka lukanya, Minori dan Megumi pun mengobati mereka semua yg terluka.

Jairo melihat Minori dan Megumi memperlakukan luka-lukanya dan berkata padanya.

" Terima kasih."

" Hei Jairo kau selalu seperti itu,pulang dengan penuh luka selalu merepotkan Kazuya dan aku."

Ucap Megumi memarahi Jairo dengan candaan.

Jairo melihat megumi memarahi dia dan berkata padanya.

" Maaf, Megumi."

" Tidak ada maaf bagimu."

Megumi memalingkan wajah dengan cemberut, membuat Dante dan yg lain tertawa.

Kazuya melihat Megumi memarahi Jairo dan tertawa dengan Jiro dan Zero.

" Sudahlah kalian berdua."

Sementara itu Kazuya duduk di ranjang Yahiko dan dia membersihkan lukanya.

" Ada yang mau aku lakukan selain membunuh Makoto."

Mengatakan dengan raut wajah serius Kazuya berkata pada Yahiko.

" Apa itu tuan? "

Minori melihat Jairo meminta maaf dan berkata padanya.

" Jiro, kamu baik-baik saja? "

" Ah...ini bukan apa apa."

" Coba kau katakan lagi !! "

Megumi menjewer telinga Jairo membuat suasana kembali riuh dan menghentikan ucapan Kazuya yg tadi ingin di utarakannya kepada Yahiko.

Kazuya melihat Yahiko memperlakukan luka-lukanya dan berkata.

" Yahiko, aku tidak nyangka kamu bisa lakukan ini."

Saat Yahiko membersihkan luka di wajah Kazuya, Kazuya melihat Yahiko dengan lembut, Yahiko pun tersipu

" Kita akan segera menikah."

Yahiko melihat Kazuya dan berkata dengan gugup.

" Kita akan menikah? "

" Ya,semua telah berakhir."

Yahiko memeluk Kazuya dan berkata padanya.

" Aku sangat bahagia."

" Aku sangat mencintaimu."

Setelah semua kejadian itu mereka pun kembali ke Tokyo dan Zero pun kembali ke Hiroshima dan mulai membangun bisnisnya di tempat kekuasaan nya yg baru.

Lalu di kediaman Kazuya pagi itu terlihat Kazuya sedang berada di taman dekat kolam renang duduk di sebuah gazebo sambil menghisap rokoknya dan menatap ke langit.

Dari kejauhan Yahiko yg memperhatikan Kazuya pun melangkah mendekati kekasih nya itu.

" Apa yg sedang kamu lakukan di sini sendirian tuan? "

" Ah... Yahiko."

" Tidak ada aku hanya sedang melamun kan sesuatu."

" Apa yg sedang kamu lamun kan? "

Tanya Yahiko dengan raut wajah penasaran dan duduk di samping kekasih nya.

" Aku ingin melebarkan sayap ku ke seluruh Jepang."

" Dan menguasai perekonomian di jepang."

Yahiko tersenyum mendengar impian kekasih nya dan mulai menyandarkan kepalanya di bahu Kazuya.

" Kamu memiliki ambisi yg sangat kuat tuan."

" Aku akan selalu mendukung mu di sisi mu tuan."

" Yahiko berhenti lah memanggil ku tuan."

" Kita sebentar lagi akan menikah."

" Lalu panggilan apa yg harus aku ucapkan? "

Sambil mengangkat kepalanya dari atas pundak Kazuya.

" Apa pun terserah."

" Baiklah sayang."

Keesokan paginya seperti biasa Kazuya keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga,dia melihat Yahiko sedang membuatkan sarapan kesukaan Kazuya.

Pagi itu Yahiko mengenakan baju tidur yg sangat tipis hingga lekukan tubuhnya samar samar terlihat.

" kau sangat cantik pagi ini Yahiko."

Bisik Kazuya sambil memeluk Yahiko dari belakang dan mencium leher Yahiko dan nafasnya memburu diantara telinga dan leher Yahiko.

" Ahhh...ini masih pagi sayang."

" Jangan menggoda ku."

Ucap Yahiko dengan wajah nya memerah.

" Hentikan sayang...makan lah dulu nanti kau terlambat ke kantor."

" Baiklah."

Lalu Kazuya pun menghentikan aktivitas nya dan duduk di meja makan bersiap menyantap 2 butil telur dan roti yg di siapkan oleh Yahiko.

" Yahiko hari ini bersiap siap lah kita akan pergi setelah aku pulang kerja."

" mau kemana?

" Tentu saja mempersiapkan untuk acara pernikahan kita."

" Baiklah aku akan bersiap siap dan menunggu mu kembali dari kantor."

Ucap Yahiko tersenyum antusias mendengar ajakan dari kekasihnya itu.

Setelah selesai sarapan Kazuya pun mengambil kunci mobil Force Carrera milik nya dan bersiap untuk pergi.

" Baiklah aku pergi dulu."

" Baiklah hati hati di jalan sayang."

Kazuya pun mencium kening Yahiko lalu meninggalkan kediaman nya.

Sesampainya Kazuya di kantor di halaman depan lobby kantor terlihat gadis yg sedang beradu mulut dengan beberapa security dari Ryu Zhen company.

" Tolong saya ingin bertemu dengan tuan Kazuya."

" Apa kamu sudah ada janji dengan tuan besar? "

" Aku belum sempat membuat janji dengan nya."

" Jika begitu aku tidak bisa mengizinkan kamu masuk !! "

" Cepat pergi dari sini !! "

Setelah memarkirkan mobilnya Kazuya menghampiri mereka.

" Ada apa ini."

" Se-Selamat pagi tuan Kazuya."

" Tu-Tuan Kazuya tolong saya."

" Hei... berhenti !! "

Tiba-tiba gadis itu berlari ke arah kazuya dan bersujud di kaki nya.

" Bangun lah jangan seperti ini."

Kazuya memegang kedua pundak gadis itu dan membantu nya berdiri.

" terima kasih tuan."

" Ada perlu apa mencari ku? "

Tanpa bicara gadis itu menyerahkan sebuah dokumen kepada Kazuya.

Lalu Kazuya menerima dokumen tersebut dan membacanya sekilas.

" Ayo ikut aku masuk."

" Kita bicarakan di ruangan ku."

Lalu Kazuya pun masuk kedalam gedung perkantoran Ryu Zhen company menuju ke ruangannya di ikuti oleh gadis tersebut.

Setelah berjalan ke dalam mereka pun tiba di dalam ruangan Kazuya

" Masuk lah."

Lalu gadis itu masuk ke dalam ruangan Kazuya dan menutup pintu ruangannya.

" Silahkan duduk."

Gadis itu pun duduk di kursi di hadapan Kazuya.

Suasana hening tercipta saat Kazuya mulai mempelajari dokumen proposal yg di berikan gadis itu kepadanya.

" Baiklah siapa nama mu? "

" Nama saya Mei tuan."

" Yin Mei."

" Lalu bisa jelaskan maksud dari proposal ini."

" Sebenarnya ayah memiliki hutang yg sangat besar kepada seorang Triad di wilayah Pecinan."

" Jadi ayah ingin meminjam uang kepada tuan Kazuya dan memberikan beberapa saham perusahaan Yin company kepada tuan dan..."

" Lalu? "

" Dan saya menambahkan nya bahwa saya berniat menjadikan diri ku sebagai tambahan jaminan."

" Hmmm..."

Kazuya berusaha berpikir sejenak sebelum mengambil keputusan.

beberapa menit kemudian Kazuya mengangkat telepon yg ada di mejanya dan menghubungi Sekertaris Zuho.

" Halo Zhuo bisa ke ruangan ku? "

" Baiklah aku tunggu."

Kazuya menutup telepon nya dan memandangi ke arah Mei sambil memainkan bolpoin di tangan kanannya.

Selang beberapa menit Zhuo muncul di luar ruangan.

Tok...Tok...Tok

" Masuk."

Zuho membuka pintu ruangan.

" Selamat pagi tuan Kazuya."

" Ada perlu apa dengan saya tuan."

" kemari lah Zuho."

Lalu sekertaris Zuho pun menutup pintu dan mendekat ke arah mereka.

" Mei ?!! "

Zuho terkejut melihat kekasihnya berada di hadapannya sekarang.

" Zuho...?! "

Kazuya tampak sedikit bingung dengan situasi tersebut.

" Kalian saling kenal ? "

" Ma-Maaf tuan dia adalah kekasih ku."

" Hah ?? "

" kamu tidak pernah bercerita kepada ku."

" Maaf tuan Kazuya saya belum berani bercerita karena kita baru beberapa bulan menjalani hubungan."