NovelToon NovelToon
Pelangi Di Ujung Rindu

Pelangi Di Ujung Rindu

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:199k
Nilai: 5
Nama Author: Iin Nuryati

Season 2 dari Aku Bisa Tanpamu 😘

Kehidupan pernikahan kedua Shofi yang semula berjalan begitu bahagia dan harmonis tiba-tiba diguncang dengan kecelakaan yang menimpa Awan, sang suami. Awan dinyatakan hilang dan belum bisa diketemukan dimana keberadaannya.

Tetapi Shofi dan keluarganya tidak pernah putus harapan. Mereka yakin bahwa dengan kuasa Allah SWT, Awan pasti bisa kembali dengan selamat dan rindu mereka akhirnya terobati.

Akankah kekuatan do'a dan keyakinan mereka benar-benar bisa membawa Awan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Temu Kangen

"Adit! Danu! Dedi!" panggil Mbak Maya setelah menutup panggilan teleponnya dengan Chef Yudha.

"Iya, Mbak," balas Adit, Danu, dan Dedi hampir bersamaan.

Ketiganya kemudian menghampiri Mbak Maya yang sedang duduk di belakang meja kasirnya itu.

"Ada apa, Mbak?" tanya Dedi, mewakili Adit dan Danu juga.

"Bos Awan udah kembali," seru Mbak Maya dengan wajah yang berbinar.

"Hah?" balas Adit dengan melongo, masih belum bisa mencerna perkataan kakaknya itu tadi.

"Beneran, Mbak?" tanya Danu masih belum percaya.

"Bos Awan beneran udah kembali, Mbak?" tanya Dedi juga.

"Iya. Alhamdulillaah Bos Awan akhirnya sudah kembali juga," jawab Mbak Maya.

"Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin," ucap Danu dan Dedi merasa bersyukur.

"Jadi Bos Awan beneran udah kembali ini, Mbak?" tanya Adit yang akhirnya konek juga.

"Iya, Dit. Tadi Yudha yang bilang. Mbak barusan telepon dia, nanyain dia dimana kok lama banget belum balik-balik juga. Terus Yudha bilang kalau dia masih di rumah sakit, tadi keasyikan ngobrol sama Bos Awan sampai lupa waktu katanya," jawab Mbak Maya menceritakan.

"Subhanallah. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Akhirnya Bos Awan beneran udah balik lagi," ucap syukur Adit kemudian.

"Iya, alhamdulillaah banget, ya. Bahkan tadi Yudha juga bilang kalau kemarin yang nemenin Bu Bos lahiran itu juga Bos Awan," kata Mbak Maya lagi.

"Syukur alhamdulillaah, akhirnya keinginan Bu Bos untuk bisa lahiran dengan ditemenin sama Bos Awan bener-bener dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala juga," ucap syukur Danu juga.

"Iya, Dan, alhamdulillaah. Oh iya, tadi Yudha juga bilang kalau Bos Awan nyuruh kita buat nutup kafe lebih awal aja katanya. Biar kita bisa segera nyusul ke rumah sakit. Katanya Bos Awan juga udah kangen sama kita semua dan pengen kumpul-kumpul lagi kayak dulu," lanjut Mbak Maya.

"Wah, oke-oke, Mbak. Kita tutup kafe sekarang aja. Biar kita bisa segera nyusul ke rumah sakit. Nggak sabar banget nih pengen ketemu sama Bos Awan juga," kata Adit begitu antusias.

"Iya, Mbak. Mumpung kafe juga lagi sepi ini. Kita tutup sekarang aja," imbuh Danu.

"Iya-iya. Tapi kan itu masih ada empat orang pelanggan. Biar mereka selesai dulu, baru setelah itu kita tutup kafe. Ya?" kata Mbak Maya.

"Iya, Mbak. Kalau gitu tulisan di pintu langsung gue balik jadi CLOSE ya, Mbak?" ijin Adit.

"Iya, Dit, boleh. Danu sama Dedi juga beres-beres aja dulu. Setelah empat pelanggan itu pergi, kita langsung tutup kafe dan nyusulin Yudha ke rumah sakit," instruksi Mbak Maya.

"Iya, Mbak," balas Adit, Danu, dan Dedi bersamaan.

🍁🍁🍁

Sekitar dua jam kemudian.

"Assalamu'alaikum."

Terdengar suara beberapa orang yang mengucapkan salam dari luar seraya membuka pintu kamar rawat inapku ini.

"Wa'alaikumsalam," jawabku, Mas Awan, Keinan, Mama Wulan, dan ibuku bersamaan.

Ternyata itu adalah Chef Yudha yang kembali datang bersama dengan Mbak Maya, Adit, Danu, dan juga Dedi. Tadi Chef Yudha menunggu Mbak Maya dan yang lainnya di depan pintu masuk rumah sakit. Itu kenapa sekarang mereka bisa bersama-sama datang ke kamar rawat inapku ini.

"Bos Awan!" seru Adit yang langsung berlari dan menghambur memeluk Mas Awan.

"Adit," panggil Mas Awan seraya membalas pelukan dari Adit tersebut.

"Syukur alhamdulillaah, akhirnya Bos Awan beneran udah balik lagi. Gue kangen banget Bos sama Bos Awan," kata Adit dengan air mata yang sudah mengalir di kedua pipinya itu.

"Iya, Dit. Alhamdulillaah sekarang gue udah balik. Dan gue juga kangen banget sama kalian semua juga," balas Mas Awan dengan menepuk-nepuk pelan punggung Adit.

Adit lalu melepaskan pelukannya kepada Mas Awan. Mas Awan nampak sedikit terkejut melihat air mata yang sudah membasahi wajah Adit itu.

"Hei, apa ini? Lo nangis, Dit? Ck, gaya Lo aja Dit sok paling jahil, ternyata hati Lo juga yang paling mellow, hahahaha," ledek Mas Awan yang langsung kumat sifat jahilnya itu.

Aku mengulum senyum kecil. Ibu, Mama Wulan, Mbak Maya, Danu, Dedi, dan Chef Yudha bahkan sudah tertawa kecil juga saat ini. Dasar Mas Awan, sifat jahilnya itu memang selalu bisa membuat orang lain menjadi tersenyum bahkan tertawa.

"Apaan sih, Bos. Gue nangis karena merasa bahagia banget ini, akhirnya Bos Awan balik juga. Ini ungkapan rasa syukur loh Bos, saking bahagianya gitu," kata Adit membela diri seraya menghapus air matanya sendiri.

"Hahahaha, iya-iya, gue tau kok," balas Mas Awan juga.

"Bos Awan," panggil Danu.

"Danu," balas Mas Awan seraya memeluk Danu juga.

"Alhamdulillaah, akhirnya Bos Awan udah balik lagi," ucap Danu bersyukur.

"Iya, Dan," balas Mas Awan.

Setelah melepaskan pelukannya kepada Danu, Mas Awan kemudian beralih memeluk Dedi.

"Dedi," panggil Mas Awan.

"Bos Awan. Syukurlah akhirnya Bos Awan kembali juga. Kami semua kangen banget sama Bos Awan. Kami juga selalu berdo'a semoga Bos Awan bisa segera kembali. Dan alhamdulillah akhirnya Allah Subhanahu wa ta'ala mengabulkan juga semua do'a-do'a kami selama ini, Bos," kata Dedi.

"Iya, Ded. Makasih banyak ya untuk semua do'a-do'a kalian selama ini," ucap Mas Awan juga.

Mas Awan melepaskan pelukannya kepada Dedi, kemudian beralih kepada Mbak Maya. Mbak Maya tersenyum bahagia kemudian memegang lengan kanan Mas Awan.

"Syukur alhamdulillaah akhirnya kamu kembali juga, Wan. Mbak seneng banget akhirnya kamu beneran sudah balik sekarang. Dan kita semua juga jadi bisa berkumpul lagi kayak dulu," kata Mbak Maya.

"Iya, Mbak. Makasih banyak ya, Mbak, karena selama ini Mbak Maya dan yang lainnya udah jagain kafe dengan baik. Dan terima kasih banyak juga karena selama ini kalian juga sudah membantu Shofi dan juga Keinan. Ikut menjaga dan memperhatikan mereka selama aku nggak ada disini," ucap tulus Mas Awan, berterima kasih kepada Mbak Maya, Adit, Danu, Dedi, dan Chef Yudha.

"Sama-sama, Wan. Itu semua sudah menjadi tanggung jawab kami juga. Jadi nggak perlu ada kata terima kasih," balas Mbak Maya dengan menepuk-nepuk lengan kanan Mas Awan.

"Iya, Bos," ucap Adit, Danu, Dedi, dan Chef Yudha, membenarkan perkataan Mbak Maya tadi.

Kembali aku mengucap syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala karena kami dikelilingi oleh begitu banyak orang-orang yang baik di sekitar kami saat ini. Dan mereka semua juga ikut merasa bahagia atas kembalinya Mas Awan di sisi kami sekarang ini.

Setelah Mbak Maya dan yang lainnya menyapa ibu dan Mama Wulan, mereka kemudian juga menyapaku dan mengucapkan selamat kepadaku atas kelahiran baby Angkasa.

Lalu setelah itu, Mas Awan mengajak Mbak Maya dan yang lainnya untuk duduk di sofa sederhana yang terdapat di dalam kamar rawat inapku ini. Mereka semua kemudian melanjutkan obrolan mereka di sofa tersebut. Saling bercerita, mengobrol, bercanda, dan tertawa untuk meluapkan rasa rindu mereka selama ini.

Aku mengulum senyum kecil melihat bagaimana bahagianya Mas Awan yang akhirnya bisa berkumpul kembali bersama dengan para karyawannya itu. Para karyawan Mas Awan memang sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh aku, Mas Awan, dan juga seluruh keluarga yang lainnya. Jadi hubungan di antara kami memang sangat akrab.

1
Surya Hermawan
Luar biasa
idha idhutt
good job kakak, tetep semangat selalu ya 😘😘😘
Suyatno Galih
ayesa ngeyel, hampir kena segel lue
Suyatno Galih
gak ada kerjaan laen apa lue Chika, ngintilin org pacaran mulu sakit ati kan lue, bukan ngindar kayak buntut wae
Suyatno Galih
yaahhh biasadwh kl cpt KTM ceritanya cepet habis dehh
tarry chantiq
loo katanya hamzah da kerja kok msh kuliah ya
༄ 👑💗 ııи ρтħš αямч💗👑 ࿐: Hamzah cuma kerja sambilan kak, di kafe milik dosennya, kalau malam hari 😊
total 1 replies
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
Alhamdulillah ikut bahagia.. jadi ikutan senyam-senyum sendiri 🤭🤭
Uthie
Senang nya ma Wulan gak mudah terprovokasi dengan mulut lemes ibu-ibu yg sok suci dan gak punya dosa itu 🤨😡😡
Uthie
Masih ada misteri dan belum bisa ketebak dari cerita ini.... lanjut terus 👍👍💞
Uthie
Coba mampir untuk cerita sebuah kehancuran sebuah keluarga.. dan gak bosen untuk ingin tau bagaimana kehidupan dari pasangan yg di sakiti tsb 👍🤗
Ainisha_Shanti
cerita yang menarik dan sesuai dibaca oleh semua golongan masyarakat.
Ainisha_Shanti
Astaghfirullahalazim... bukanya mencegah mahupun menasihati adiknya, malah memberi sokongan padu pula 😠😠😠
Ainisha_Shanti
Astaghfirullahalazim... abang dan adik sama je perangai. sama-sama suka ganggu kebahagiaan orang lain 😤😤😤
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Ya Allah, Berasa kayak nonton Sinetron Ini
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Bayu minta di jorokin ke Jurang nih kayak Awan. Penyesalan emang selalu dateng belakang Om. Kalo di depan, namanya Pendaftaran
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Jangan bilang bayu udah cerai dari Istri nya Alya. Nyesel kan lo makanya ngejer Shofi lagi
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Ngga Awan, Ngga Shofi bener2 Dermawan. Karyawan nya dianggap seperti Saudara semua
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Alhamdulillah Awan masih Hidup, Feeling Istri emang kuat yah☺
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Chika bukan nya Cinta itu mah, tapi Obsesi
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Bener kak Jani. Lawan dengan cara elegan🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!