Pemenang Lomba menulis horor sesi ke 2 dan Buku Novel cetak sudah tersedia.
Disclaimer. Novel ini murni pemikiran Author, persamaan nama tokoh dan tempat mungkin terjadi.
mohon dukungannya ya. trims.
.....
Kisah Petualangan seorang pemuda bernama Azman yang mempunyai hobi berkelana dengan menggunakan motornya sendirian dan dalam perjalanannya dia menemui banyak misteri.
mau tau seperti apa misterinya silahkan di simak novelnya ya.
trim's all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atalim Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendaki yang hilang 7
Sementara itu di basecamp tim sar.
Kehebohan terjadi karena beberapa orang kini kesurupan dan mulai bertingkah aneh karena ada yang berjongkok seperti monyet, ada yang duduk seperti singa, bahkan ada yang diri satu kaki seperti bangau, hal ini membuat banyak orang menjadi kebingungan karena yang kesurupan itu adalah orang orang yang di bawa oleh pihak media televisi dan mereka juga biasa membawakan acara penangkapan hantu.
"Apa yang harus kita lakukan apakah tidak ada yang bisa menyembuhkan mereka" ucap salah seorang petugas kepolisian.
"Justru mereka semua yang ahli di bidang spiritual pak, jika mereka saja sampai kemasukan makhluk goib gimana kami bisa menyembuhkan mereka" ucap salah seorang kru media televisi.
"Apakah kita lapor sama komandan" ucap salah seorang anggota Tim SAR.
"Kita harus lapor, namun kau sampaikan jika mereka hanya menjadi patung bersuara aneh saja dan tidak membahayakan siapa pun" ucap salah seorang anggota Tim SAR.
"Ijin Ndan apakah monitor" ucap salah seorang anggota Tim SAR melalui radio komunikasi.
"Ya ada apa, kami masih dalam perjalanan turun" ucap Pak Jaja melalui radio komunikasi.
"Izin Ndan sekedar menginformasikan jika disini ada kejadian aneh, banyak yang kemasukan makhluk goib dan bertingkah seperti binatang, mereka bersuara aneh namun tidak membahayakan siapa pun" ucap anggota Tim SAR itu melalui radio komunikasi.
"Maaf Pak Jaja, tolong suruh mereka untuk terus berdzikir bersama jangan sampai berhenti sampai kita sampai" ucap Azman.
"Baik Pak" ucap Pak Jaja.
"Kalian semua yang mendengarkan radio komunikasi ini agar berdzikir bersama sampai kami datang, jangan berhenti dan jangan terputus.
Saya ulangi, untuk semua yang mendengarkan radio komunikasi agar berdzikir bersama sampai kami datang.
Laksanakan dan ajak juga pihak lain untuk berdzikir" ucap Pak Jaja melalui radio komunikasi dan dia sengaja mengulangi perkataannya agar semuanya mendengar perkataannya itu.
"Siap Ndan, kami akan berdzikir bersama" ucap anggota Tim SAR melalui radio komunikasi.
"Bapak bapak, baca La ilaha illallah saja sudah cukup di ulang sampai kami datang ya" ucap Azman menggunakan radio komunikasi miliknya.
"Baik Pak" ucap anggota Tim SAR melalui radio komunikasi.
"Kita juga sama ya, agar perjalanan turun kita menjadi lebih ringan." Ucap Azman ke rombongan di belakangnya karena di berjalan di depan bersama dengan Pak Jaja dan Pak Umar.
"La ilaha illallah, La ilaha illallah, La ilaha illallah" mereka terus menerus mengulanginya dan kini tidak ada seorang pun yang mengobrol lagi.
Di basecamp tim sar juga sama mereka semua berdzikir berdzikir bersama dan nampak mereka semua yang kesurupan hanya diam seperti binatang binatang tanpa ada lagi yang bersuara aneh.
Empat puluh menit berlalu dan kini Azman bersama dengan rombongan penyelamat sudah sampai di basecamp itu, di sambut hangat oleh semua orang dan kedatangan mereka juga di rekam oleh pihak media.
Kelima pendaki itu langsung di masukkan ke dalam ambulan di antarkan ke rumah sakit.
"Pak Azman, maaf bisakah bapak membantu mereka" ucap Pak Jaja sambil menunjuk mereka yang diam seperti patung binatang.
"Azman mereka hanya ingin berpamitan lagi saja dengan mu" ucap Daim.
"Iya Pak Jaja, sebentar saya mau ambil minum dulu di box motor saya" ucap Azman dengan ramah.
"Ini Pak, sudah saya bawakan" ucap salah seorang anggota Tim SAR memberikan Azman sebotol air mineral.
"Terima kasih" ucap Azman sambil menerima botol air mineral itu.
"Mereka semua pembawa acara horor di televisi pak" ucap salah seorang anggota Tim SAR.
"Bukankah mereka yang kalau di televisi suka menangkap hantu dan berbicara dengan hantu ya" ucap Pak Jaja.
"Iya Benar Ndan, mereka orangnya" ucap salah seorang anggota Tim SAR lainnya.
"Apakah bapak bapak mau ikut kesana" ucap Azman sambil tersenyum ramah.
"Tidak Pak, kami lihat dari sini saja" ucap Pak Jaja.
"Saya juga pak, disini saja" ucap Pak Umar.
"Kami juga disini saja pak" ucap anggota Tim SAR dan yang lainnya hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Ya sudah kalian tunggu disini saja, saya permisi dulu untuk menyadarkan mereka lagi" ucap Azman dengan ramah sambil menyimpan botol air mineral itu di saku celananya.
Azman berjalan mendekati semua yang sedang kemasukan makhluk goib itu dan tidak menyadari jika beberapa kamera media menyorotnya.
"Kalian kenapa masih di sini dan menanggu mereka" ucap Azman sambil berdiri di depan orang orang yang kemasukan makhluk goib itu karena memang semua yang kerasukan berkumpul menjadi satu.
Langit tiba tiba mulai gelap dan angin berhembus cukup kencang.
Satu persatu arwah penasaran itu keluar dari tubuh yang mereka masuki lalu melayang di depan Azman dan orang pemilik tubuh tubuh itu pun langsung pingsan.
Tidak sampai lima menit terlihat jika Azman kini di kelilingi oleh ratusan arwah gentayangan yang merupakan arwah para pendaki yang sebelumnya wafat di gunung itu.
Banyak sudah yang jatuh pingsan karena melihat sosok sosok arwah gentayangan itu yang sangat menyeramkan untuk mereka.
Pak Umar dan Pak Jaja pun terlihat menggigil ketakutan sampai keluar keringat dingin, semuanya merasakan rasa takut yang sangat.
"Kalian silahkan tentukan pilihan saja sekarang, mau tetap menjaga gunung ini atau mau kemana silahkan, aku tidak akan memusnahkan kalian meskipun kalian semua sudah melanggar perjanjian kita sebelumnya untuk tidak mengganggu manusia dan menampakan diri di hadapan manusia" ucap Azman pelan.
"Kami sudah tenang sekarang, karena kau sudah keluar dari gunung itu, dan kami akan benar benar pergi sekarang, terima kasih atas pertolongan anda" ucap salah satu arwah gentayangan yang berwujud laki laki berambut panjang dengan wajah yang sangat hancur, dan dari luka luka di wajahnya itu terlihat darah mengalir keluar.
Apa yang Azman dengar berbeda dengan apa yang orang orang dengar, karena yang orang orang mendengar adalah suara orang menjerit kesakitan yang sangat memilukan.
"Ya pergilah sekarang" ucap Azman yang sebenarnya dia juga tidak nyaman melihat sosok sosok arwah gentayangan itu.
Satu persatu arwah gentayangan itu menghilang dari pandangan semua orang dan saat semua arwah gentayangan itu menghilang tiba tiba langit benar benar menjadi sangat gelap.
Auuuuuuuuuuuuuuuu Auuuuuuuuuuuuuuuu Auuuuuuuuuuuuuuuu Auuuuuuuuuuuuuuuu
Lolongan lolongan serigala bersahut sahutan terdengar oleh mereka semua.
Bersamaan dengan sang kakek tua penunggu gunung itu tiba tiba muncul di depan Azman, dan kejadian ini terekam kamera.
"Azman berhati hatilah selalu, dan jangan lupakan dengan janjimu" ucap kakek tua penunggu gunung itu namun yang terdengar oleh semua orang adalah suara tawa terbahak bahak yang sangat menyakitkan telinga mereka.
"Iya Kek, saya akan memastikan apa yang saya janjikan terealisasi dengan baik" ucap Azman.
Kakek Tua penunggu gunung itu tidak lagi menjawabnya namun langsung menghilang dari pandangan Azman dan tiba tiba langit mulai terang kembali seperti layaknya pagi hari pada umumnya.