cerita ini mengisahkan kembali tentang Aisyah dan Ikhsan. Aisyah yang awal nya begitu di cintai oleh Ikhsan, Aisyah yang adalah segalanya dan impian Ikhsan. Karna sebuah kesalahpahaman membuat Ikhsan membenci Aisyah sampai ke tulang. untuk melampiasakan kebencian ini, Ikhsan menikahi Aisyah tapi bukan karna cinta melainkan benci.
hari - hari Aisyah berlangsung dengan banyak nya gangguan dari Ikhsan. mampukah Aisyah tetap mempertahankan rumah tangga nya? akan kah Ikhsan jatuh hati lagi pada Aisyah?
yuk ikuti kisah nya di Pernikahan Paksaan.
Di sarankan untuk membaca Novel 'Cinta yang Rumit' lebih dulu .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 .Martin 1
***
"Iriana" seru Aisyah, yang berjalan bersama Anggi.
" Btw tuh muka bisa di kondisikan gak. Gak usah jelek - jelek amat. Udah Muka standar, Gak ada senyum nya. Awas lo jadi Perawan Tua" Tambah Anggi yang baru saja sampai di depan Meja Resepsionis itu.
"Apaan sih Nggi. Gak lucu, Gue lagi Galau nih"
"Galau kenapa Ir? "
"Kalian tau gak, kenapa Akhir - akhir ini Dokter Martin. Bahan cuci mata gue yang satu itu ternyata di pecat " Jelas Iriana, dengan raut wajah Lesu nya.
"Kok bisa di pecat? Kayak nya kinerja Kerja nya bagus, kan?" tanya Aisyah. Iriana mengedikkan bahunya, tanda bahwa dia tak tahu apapun soal itu.
"Sayang banget Dokter seberbakat dia di pecat. Tapi, kita juga gak tau. Mungkin aja dia ada buat kesalahan yang fatal" Timpal Anggi.
"Eh Ir, Kamu beneran suka sama Dokter Martin? " Aisyah menatap serius rekan nya itu. Di ikuti Anggi yang juga ikut menopang dagunya.
"Yah enggak juga sih. Gue cuma badmood aja gak ada bahan cuci mata"
"Hadeuhh.. Kirain"
***
Jadwal Aisyah kosong setelah Sore Hari. Ia ingin pulang, namun Perempuan manis itu ingat, bahwa Ikhsan juga tak dapat menjemput nya Karna ada beberapa Meeting penting. Dengan perusahaan Asing yang besar.
Aisyah sebenarnya sadar. Jika ia menelpon Ikhsan, Pria dengan sejuta pesona dan Kharisma yang memikat itu tentu akan dengan senang hati menjemputnya. Hanya saja, Aisyah tak ingin merepotkan suami nya itu. Membuat nya memilih pulang menggunakan Taksi.
Duduk di halte terdekat, sembari menunggu Taksi Online yang di pesan nya. Yah itulah kegiatan Aisyah saat ini. Sampai akhirnya, ada satu mobil Hitam mewah yang berhenti di hadapan nya.
"Dokter Aisyah? Mau pulang?" tanya Pria itu, membuka Kaca mobil. Aisyah mengenali pria itu. Yah dia adalah Dokter Martin, yang baru saja di pecat.
"Eh Dokter Martin? Iyah, Aku mau pulang, jadwal aku udah kosong " sahut Aisyah, mengulum senyuman Ramah nya.
"Yah udah, balik Sama Saya aja. Saya akan antar kamu ke Rumah, dengan aman dan selamat. Di jamin deh"
"Maaf, bukan nya gimana. Cuma Aku udah pesan Taksi Online, Dokter Martin duluan aja" kilah Aisyah, entah lah ia memiliki perasaan yang aneh.
"Udah Gak papa. Bareng saya aja, saya juga ada yang ingin di omongin" tambah nya, sedikit terlihat memaksa.
Tring!
Hp Aisyah berbunyi, ada pesan masuk. Akh itu dari supir Taksi, yang mengatakan bahwa dia tidak bisa menjemput karna ada urusan mendadak, Supir taksi itu meminta maaf.
Aisyah diam, Tampak nya kini ia benar - benar Harus pulang dengan Dokter Martin.
"Udah Masuk aja, Enggak papa kok. Enggak ngerepotin" jelas nya lagi, mencoba meyakinkan Aisyah.
"iyah, Makasih yah Dok"
Menolak niat baik orang adalah sikap yang tak terpuji. Dengan gagu Aisyah masuk ke mobil, duduk bersebelahan dengan Martin.
***
"Dokter Martin Kayak nya salah, Saya sudah bilang kita belok kanan. Kenapa belok kiri? " Tanya Aisyah sedikit heran.
"Rumah Kamu arah sana. Tapi, Cafetaria nya arah sana" sahu Martin dengan wajah santai nya.
"Maksud anda? " Aisyah menaikkan sebelah alis nya.
"Akh.. Maaf kan saya. Saya lapar. Bagaimana kalau kita makan saja dulu? Saya jamin ini hanya akan sebentar "
"Tapi saya ingin pulang sekarang "
"Kamu tau saya sudah di pecat dari Rumah Sakit kan? Besok saya akan pergi ke London. Anggap saja tawaran saya kali ini sebagai hadiah perpisahan kita"
Hadiah perpisahan? Aku bahkan tak begitu akrab dengan nya.
Batin Aisyah, namun, di sisi lain Aisyah juga tak tega menolak permintaan Martin.
"Okeh, tapi hanya sebentar kan? "
Martin mengulum senyum Sumringah, ia mengangguk pasti menatap Aisyah.
***
"Sudah Pukul Tujuh malam. Bisa kah kita pulang sekarang? " Tanya Aisyah, menatap Martin yang sedari tadi Tidak melepaskan pandangan nya pada Aisyah.
"Akh Saya lupa. Waktu terasa begitu cepat saat saya bersama kamu. maafkan saya" Kata Martin, tampak Wajah nya berseri.
"Maaf Dokter Martin. Saya sudah katakan, saya sudah memiliki suami. Tolong jaga sikap anda" peringat halus Aisyah.
"Kalau begitu, tolong jangan ingatkan saya lagi. Saya terlalu sakit hati mendengar itu" Tambah nya, Martin menarik tangan Aisyah. Dengan cepat Aisyah menepis nya.
"Ayo, saya antarkan kamu pulang oke? "
"Aku ingin pulang sendiri saja" ketus Aisyah berjalan begitu cepat.
"Tidak, saya akan antarkan kamu. Anggap saja ini Balasan saya karna kamu sudah menemani saya makan"
"enggak, Aku bisa pulang sendiri" Ketus Aisyah yang langsung keluar dari Cafe itu.
Humph! Sia - sia! Lebih baik aku pulang dari tadi! Dan bertemu Ikhsan!!
Batin Aisyah, kini ia mulai menyayangkan waktu nya bersmaa Martin, harus nya kan di habiskan dengan Ikhsan.
"Ergghhhhhh... Ehmmm" Aisyah meronta, saat ada yang menutup paksa mulut nya dari belakang. Tak berapa lama, Aisyah mulai pingsan.
"Maaf Kan saya Aisyah. Saya terlalu mencintai kamu. Tenang, Saya bisa pastikan, kamu akan Bahagia dengan saya. Tunggu saja, kita akan ke London Besok"
Gumam Martin menggendong Aisyah, tampak senyuman menyeringai terlukis di wajah nya.
***
Next?
lamjut??
secantik apa Aisyah..😂😂😂
rupanya Ari.
lebih mengerikan
selamat ikhsan bakal jadi bpk
cinta seperti coklat....mengalahkan segalanya😀😀😀
mungkin hanya ada di novel 😀😀😀
ikhsan melakukan itu biar bisa bersama Aisyah.😂😂😂
semakin seruuuu
yg misahkan kita hanya koma atau kuburan.