𝙒𝙄𝙃𝙊𝙊𝙊𝙈𝙈! ❌ 𝘼𝙧𝙚𝙖 21+
𝙎𝙚𝙖𝙨𝙤𝙣1
Menceritakan tentang Hana, seorang primadona kampus yang mengidolakan Rayzell Ferdinan, sang model papan atas yang mempunyai ketampanan yang paripurna.
"Andai saja, kamu hanya menjadi milikku seorang. Pasti kamu akan aku simpan di dalam kamar saja," ucap Hana, saat melihat kearah sang IDOLA.
"Bila kamu menolak perjodohan ini. Maka dapat aku pastikan, kamu akan hamil sekarang juga!" ancam Rayzell pada Hana, yang berada dalam kungkungan dirinya.
𝙎𝙚𝙖𝙨𝙤𝙣 2
Menceritakan tentang kisah asmara Rendra dan Arshima. Rendra harus berjuang sekuat tenaga untuk menahlukkan kembali hati Arshima.
Arshima menutup hatinya pada laki-laki setelah kejadian dua tahun yang menimpa dirinya.
Apakah Rendra berhasil menahlukkan hati Arshima kembali? atau mungkin Arshima sudah memiliki pasangan saat di Amerika, sana?
Kepoin terus yuk, cerita mereka!
Perkenalkan. Aku Yuta, Author polos sepolos kain kafan. Ini karya pertama aku, dukung terus ya!
Ig : @Lee_yuta9
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hunian Baru
Setelah lama memilih gaun yang kesemuanya bagus dan sempurna itu. Akhirnya Hana menjatuhkan pilihannya pada gaun yang elegan namun tertutup. Gaun itu berlengan panjang yang pas bila di pakai, rok yang menjuntai kebawah ngga terlalu lebar serta taburan butterfly kecil yang penuh dengan warna soft yang berada di bagian bawah gaun. Dengan warna dasar gaun itu warna putih.
"Gimana Ray cantik kan dia?" Tanya Azura pada Rayzell. Sedangkan yang di tanya hanya melongo menatap obyek di depan matanya.
Hana keluar dengan memakai gaun pilihannya itu. Ia begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari kahyangan. Hana berjalan pelan sambil kedua tangannya memegangi bagian bawah gaun. Ia melangkah menuju Rayzell yang sedang duduk di sofa. Ia memperlihatkan keindahan gaun itu, lebih tepatnya keindahan bodynya. Karena gaun itu begitu ngepas di tubuh Hana Dan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah bak gitar spanyol. walaupun gaun itu tertutup.
Rayzell melihat Hana yang berjalan mendekat pada dirinya. Ia tidak berkedip sama sekali. Ia begitu takjub, terpesona, terperangah, terlena dan entah apalah namanya. Yang penting ia tidak bisa mengungkapkan perasaanya saat ini dengan kata-kata. Yang ia tau saat ini ia begitu mengagumi sosok gadis yang berada di hadapannya.
Ingin sekali ia bawa kabur Hana sekarang juga. Mengurungnya di dalam Apartemennya dan tidak akan membiarkan Hana keluar dari dalam kamarnya. Tetapi ia segera tepis pemikiran itu disaat mengingat perkataan dua wanita paruh baya terhadapnya.
Rayzell berdiri dari duduknya, lalu berjalan mendekat pada Hana. Ialu ia peluk dengan erat tubuh semlohay gadis itu. Ia cium puncak kepala Hana berkali-kali seraya memandang wajah Hana dengan penuh syukur. Terimakasih Tuhan, kau telah ciptakan mahluk yang sempurna dan penuh dengan kehangatan ini untuk melengkapi hidupku yang penuh dengan masa-masa kelam di masa lalu. Rayzell mengucap syukur dalam hatinya.
Ia kecupi seluruh wajah Hana dengan gemas. Membuat Hana merasa malu, karena didalam ruangan itu tidak hanya ada dirinya dan juga Rayzell. Tetapi juga ada Kak Azura dan pegawainya yang membantunya memakai gaun tersebut. Rayzell tidak memperdulikan orang yang ada di ruangan tersebut. Mata dan pikirannya hanya terfokuskan pada Hana.
"Eehhh nih anak di tanya malah main sosor aja!" Sewot Azura memukul lengan Rayzell. Sementara yang dipukul hanya meringis.
"Tahan!!! Dua hari lagi udah halal. Lo udah bebas mau iya iyain Hana." Ucap Azura menggoda Hana. Wajah Hana memerah seketika.
"Dia yang udah ngga tahan." Rayzell menatap tubuh bagian bawahnya.
"Bilangin sama dia, suruh tenang. Bentar lagi dapat Hunian elit." Ucap Azura.
"Udah ngga sabar pingin nempati hunian nya dia." Ucapan Absurd mereka membuat Hana jengah.
"Kalian tuh sama ya ternyata." Ucap Hana.
"Sama dari mana Sayang?" Tanya Rayzell.
"Sama-sama mesum." Jawaban Hana membuat Rayzell serta Azura tertawa dengan kompak.
"Udah ah aku ganti aja." Kesal Hana dengan tingkah mereka.
"Jangaaannn!!" Teriak mereka bersamaan.
"Kalian foto dulu, buat di pajang di depan pintu masuk ntar." Usul Azura.
"Dan lo Ray, pakai jas yang ada di gantungan ujung situ." Perintahnya lagi.
Karena pernikahan mereka lebih cepat dari yang direncanakan. Sehingga membuat Rayzell dan Hana tidak melakukan pemotretan prewedding. Usulan yang di berikan oleh Azura cukup membantu mereka mengisi kekurangan dalam acara pernikahan mereka nanti.
Rayzell dan Hana berpose beberapa kali. Mereka terlihat begitu serasi. Hana terlihat lebih cantik dari biasanya dengan sentuhan make up dari tangan Azura. Rayzell juga terlihat lebih segar dan tampan tentunya. Tidak henti-hentinya mereka menebar senyum ke arah kamera yang di pegang oleh seorang photograper dadakan itu. Dimana yang menjadi photograpernya adalah Arkha.
Arkha yang tadi masih berada di rumah Hana. Segera keluar dan datang ke butik milik istrinya itu dengan tergesa-gesa. Setelah mendapat telepon dari sang istri yang memintanya untuk memotret Hana juga Rayzell.
Sesi mencoba gaun dan foto prewedding dadakan itu cukup memakan waktu. Hingga mereka selesai tepat pada pukul tujuh. Rayzell mengajak Hana makan di restoran favoritnya dahulu, sebelum ia mengantar Hana pulang. Sebelumnya mereka menghubungi keluarga mereka masing-masing. Rayzell juga mendapat pesan Ancaman dari sang Mama bila sampai ia tidak mengantar Hana pulang hari itu juga.
"Habis ini mau kemana Sayang?" Tanya Rayzell dengan suara yang begitu mesra. Mereka sedang menunggu makanan yang di pesan oleh Rayzell.
"Langsung pulang aja kak." Jawab Hana
"Ngga mau mampir dulu ke apartemenku?" Goda Rayzell. Entah yang ada di pikirannya saat ini hanya 'itu'.
"Ngga mau lah. Banyak setannya disana." Jawab Hana.
"Kok setan? Mana ada Sayang."
"Ya ada lah. Pasti kak Ray mau berbuat mesum kan sama Hana!" Hana berkata sambil menatap netra coklat yang di punyai mata Rayzell. ia bisa menebak apa yang ada di pikiran Rayzell saat ini.
"Hehe udah ngga tahan nih." Jawabnya menyengir kuda.
"Bisa kita cicil dulu ngga?" Tanya Rayzell penuh maksud.
"Hah nyicil apaan?" Tanya Hana tidak mengerti maksud dari pertanyaan Rayzell.
"Ngulen dedek."
"Iihhh apaan sih Kakak. Udah ah buruan makan. Keburu banyak setannya disini!" Ucap Hana dengan kesal.
"Ayolah Sayang... Kasian dia tuh yang pingin liat hunian barunya." Rayu Rayzell.
"KAAKKK!!!" Hana melotot kan matanya pada Rayzell.
"Ya udah yuk makan." Ucap Rayzell menunduk lesu. Ia tidak mau membuat Hana marah dan membatalkan pernikahan mereka kembali.
Liat aja nanti, Aku ngga akan ngijinin kamu keluar dari dalam kamar sekalipun. Ucap Rayzell dalam hati.
Mereka menghabiskan makan malam mereka. Hana yang kelelahan karena aktifitasnya di siang hari itu, membuat ia terlelap di dalam mobil. Rayzell memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia tidak ingin mobilnya itu segera sampai rumah Hana.
Ia pandangi terus wajah gadis yang terlelap di kursi mobil sampingnya. Ia mengelus pelan pipi Hana. Sesekali menyentuh bibir seksih dengan rasa yang manis itu dengan jari tangannya.
"Aaarrgghh bisa gila gue bila berada di dekatnya terus. Benda itu terlihat nantangin gue mulu dari tadi." Ucap Rayzell lalu mengusap kasar wajahnya dengan kedua telapak tangannya. ia berkata dengan penuh prustasi dan lirih pastinya. ia tidak ingin membuat Hana terbangun karena mendengar ucapannya.
Gimana tidak terlihat menantang, sementara kini posisi Hana tidur sedikit miring kearah Rayzell. Sementara baju bagian depannya sedikit terbuka, sehingga sedikit banyak mengekspos dua buah kenyal yang pernah di jamah oleh tangan laknat Rayzell. Berulang kali fokusnya mengemudi ter-alihkan pada dua buah tersebut. Hingga ia memutuskan untuk menepikan mobilnya sementara.
Mana nih jempol kalean??
***Mau up lagi ngga?
Kalo mau lagi vote dulu ya🤭
Lee_yuta***^•^