NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:313
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

jam menunjukkan pukul lima sore, mia sedikit berlari di koridor setelah keluar dari lift, dia ingin cepat pulang dan melihat keadaan ara, dia ingin tau apa ara sudah di bawa pulang atau belum, karena terlalu terburu buru mia kembali menabrak seseorang hingga menyebabkan mereka sama sama jatuh dengan keras.

"aww"

Teriak seorang gadis cantik bermata bulat dengan poni, pakaian sekolah tidak bisa menutupi kecantikan dan tampilan modis gadis itu, ia seperti boneka cantik yang cacatnya sangat sulit di cari.

"reva, lo gak apa apa?"

tanya gadis lain yang membantu gadis yang di panggil reva itu, dan satu lagi gadis mendekati mia dengan wajah marah.

Plak

Wajah mia terteleng ke samping, telinganya terasa berdengung dengan rasa panas di pipi yang membuat mata mia berair, belum sempat ia bicara dan melakukan apa apa, tangannya yang menyentuh lantai di injak dengan sepatu yang terasa begitu keras.

"dasar bodoh"

makinya.

"akhh sakit"

Mia refleks mendorong kuat kaki yang menginjak tangannya hingga menyebabkan gadis itu terjungkal ke belakang.

"aww, aduh"

Teriak gadis itu saat belakangnya menyentuh lantai dengan keras, dan itu membuat kemarahan nya semakin memuncak, tidak peduli dengan beberapa siswa yang datang dan melihat gadis itu bangun dan dengan kasar menjambak rambut mia dengan kasar dan menyeretnya, pemandangan ngeri itu membuat beberapa siswa sedikit berteriak tapi tidak ada yang maju untuk menolong saat melihat tiga gadis yang sangat di hindari untuk bermasalah dengan mereka.

Mia menatap benci tiga wajah yang kini menatapnya dengn pandangan remeh, jika saja ada ara di sisinya sekarang, maka situasi seperti ini tidak akan terjadi padanya.

Melihat tangan yang sudah terangkat dan hendak menamparnya mia memejamkan matanya rapat, tapi ia tidak merasakan apa apa, dia hanya mendengar gemuruh suara siswa yang terdengar heboh, mia membuka matanya, dan punggung seorang pria yang menahan tangan gadis yang hendak menamparnya, seperti ada cahaya yang sangat ia butuhkan di saat kegelapan di hidupnya, mia menatap orang yang belum bisa ia lihat wajahnya dengan pandangan kagum, saat pria itu berbalik dan berjongkok di depannya mata mia seperti terkunci pada wajah dan cara mata itu menatapnya khawatir.

" kak zulian"

Panggil mia dengan mata berkaca kaca tapi wajahnya di hiasi senyuman.

"hemm, ini aku"

ian bersuara lembut dan itu membuat jantung mia berdebar tidak terkendali, dan sekarang dia semakin ingin bertemu ara fan menceritakan tentang yang terjadi hari ini dan apa yang ia rasakan.

'ara, sepertinya aku sudah menemukan pangeran berkuda di dunia nyata, dia lebih tampan dari yang di sebutkan di buku dongeng yang kita baca saat kecil, dan juga ara, sepertinya aku merasakan apa yang di sebutkan di novel yang baru kita baca, perasaan berdebar saat berhadapan dengan seseorang, perasaan senang, merasa di lindungi, hatiku seperti di gelitik hingga tidak bisa menahan senyuman di wajahku, apa aku sudah jatuh cinta?, secepat ini?'

Seperti kerbau yang di pasang tali, mia hanya bergerak mengikuti arah tarikan dari tangan seseorang, seperti orang bodoh, otak mia menjadi blank hingga rasa sakit di pipinya semakin terasa saat sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.

"shh"

Desis mia dengan mata sedikit tertutup, saat itulah dia sadar kalau dia sudah berada di sebuah mobil mewah, dan sebuah botol minuman dingin di tempelkan dengan hati hati oleh pria yang menolongnya tadi, mereka saling berpandangan agak lama, hingga ian memutuskan pandangan mereka dengan debaran jantung yang ingin meledak.

"kenapa mereka menyerangmu?"

Tanya ian dengan kening berkerut, biasanya mereka tidak berani terang terangan membuli siswa.

"aku tidak sengaja menabraknya"

Jelas mia dengan mata di larikan ke arah lain karena sangat gugup, berada sedekat ini dengan pria selain sang ayah, dia baru pertama kali mengalaminya.

Beberapa saat kemudian masuk seorang pria paruh baya ke dalam mobil dan duduk di bangku kemudi.

"ini obat untuk tangan anda nona"

Pria paruh baya itu menyodorkan obat dan plaster ke belakang dan di sambut oleh ian, pria itu dengan cekatan membersihkan luka lecet di tangan mia dan memberinya obat merah, dengan sekuat tenaga mia menahan diri agar tidak kembali meringis karena rasa pedih, ia menatap wajah pria di depannya yang fokus menempelkan plaster pada lukanya.

"apa ada sesuatu yang kamu pikirkan?"

Tanya ian ingin tau, hari ini mia terlihat tidak fokus dan terlihat khawatir .

"adikku sakit, aku ingin berada di sisinya"

Jelas mia menunduk dengan wajah sedih.

"hah"

Ian cukup terkejut, gadis yang berlari kencang tadi mendadak sakit, apa ini masuk akal.

"apa sangat parah?"

Tanya ian ingin memastikan, dia pikir gadis itu hanya berpura pura, bisa bisanya sakit setelah membuatnya malu di depan guru dan teman sekelasnya.

"aku tidak mengerti kenapa dia tiba tiba seperti sangat sedih dan ketakutan dalam tidurnya"

Gumam mia lebih kepada dirinya sendiri, beberapa saat ia termenung hingga tiba tiba ia berbalik dan membuat ian yang dari tadi melihat wajahnya dari samping tampa berkedip langsung mengalihkan pandangan, wajah gugup ian membuat hati mia yang gundah sedikit rilex karena merasa lucu dengan sikap yang pria itu tidak pernah tunjukkan, bisakah dia menganggap pria di sampingnya menganggap dia berbeda dengan orang lain karena dia mendapat perlakuan yang berbeda.

"apa kita tidak akan pergi?"

Tanya mia menahan senyumnya.

"pak, jalan"

Ian berkata dengan cepat pada supirnya.

"di mana alamat anda nona?"

Tanya pria yang terlihat berusia 50 an, ian terdiam dan mendengar dengan seksama alamat yang mia katakan, dia akan mengingat alamat wanita yang ia sukai, ian menoleh keluar jendela dengan senyum yang di sembunyikan, ia tidak menyangka akan merasakan perasaan bersemangat seperti ini saat berada dekat dengan Seseorang, dan dia yakin kalau dia menyukai gadis di sampingnya, gadis sopan, pintar dan yang pasti sangat cantik di matanya.

Mia melirik ke samping dan tidak sengaja melihat di pantulan cermin wajah tersenyum pria di sampingnya, dan itu membuat mia ikut berusaha menahan senyumnya.

"uhuk"

Mia dan ian batuk secara bersamaan membuatnya kembali saling pandang, ian meneguk liur lalu sedikit membuka mulutnya ingin bicara, tapi tidak jadi.

"ada apa?"

Tanya mia kemudian refleks merapikan rambutnya karena gugup, gerakan mia tidak luput dari pandangan ian.

"minggu ini.."

Biasanya ian pintar bicara, tapi sekarang lidahnya terasa berat untuk mengatakan apa yang ingin di katakan.

"hah"

Mia berpura pura bingung, padahal jantungnya berdebar kencang karena bersemangat, walaupun akal warasnya menasehati agar jangan terlalu berharap.

"mau nonton berdua?"

Ajak ian dengan suara bergetar, ia begitu gugup dan takut akan rasa malu jika dia di tolak, melihat mia yang langsung melengos membuat ian merasa kecewa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!