NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Arjuna

Istri Kontrak Tuan Arjuna

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:48.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: picisan imut

(Novel ini adalah Novel pertama ku, jadi mohon maaf jika penulisnya masih sangat berantakan. tapi Author akan menyempatkan waktu untuk merevisi total hampir keseluruhan dari isinya, walaupun bertahap.)

"Jadilah Istri ku selama satu tahun Naya, semua pengobatan nenek mu akan ku tanggung, dan kau juga bisa menikmati uang ku selama itu" ucap Arjuna sembari mengulurkan tangannya kepada Naya.

air mata Naya menetes sembari menoleh ke dalam ruangan ICU tersebut, dalam hatinya ia sangat ingin menampar pria di hadapannya itu karena telah merendahkannya dengan menawarkan Nikah kontrak, namun di sisi lain ia juga tidak bisa munafik bahwa ia benar-benar tengah membutuhkan uang untuk pengobatan Neneknya. Naya menoleh kearah Juna.

"baik lah tuan aku bersedia" ucap Naya membuat bibir Juna tersungging.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon picisan imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hati yang mulai ragu

Raihan mengusap sudut matanya yang basah.

"Menanti dewasa apanya? Sudah dewasa saja aku masih belum bisa menyatakan cinta pada Naya, sampai akhirnya ia malah menikah dengan orang lain" Deeeeeeeggg Raihan mengingat sesuatu tentang kata-kata Naya yang menyebutkan dirinya adalah istri kontrak Arjuna.

"Apa maksud perkataan Naya itu ya? Apa benar mereka hanya menikah kontrak? Apa aku harus bertanya pada Naya?" Raihan mencoba menelfon Naya namun nomor itu sudah tidak aktif semenjak pertemuan terakhir Naya dengannya.

"Naya? Semenjak menikah, aku susah sekali bertemu dengan mu" Gumamnya.

Disisi lain ibunya Raihan keluar dari dalam rumahnya.

"Raihan? Kau tidak bekerja?" Seru ibunya.

"Tidak bu" Jawab Raihan singkat.

"Kenapa?" Tanya nya

"Aku ingin pindah kerja saja" Jawab Raihan.

"Pindah?" Ibunya Raihan pun mendekati Raihan dan duduk di sebelahnya.

"Raihan? Kerjaan mu yang sekarang itu gajinya tinggi lho... Kau tidak sayang itu"

"Untuk apa memikirkan gaji tinggi tapi aku tidak nyaman disana" Tutur Raihan masih menyeruput kopinya.

"Anak ini? Hei susah payah Dodit memasukan mu ke kantor itu kau malah mau keluar, kau itu bodoh atau bagaimana sih?" Seru ibunya itu.

"Ibu? Sudah cukup memarahi ku, aku itu sudah dewasa, aku tau mana yang baik untuk ku" Ucap Raihan yang lantas melenggang masuk.

"Hei Raihan? Ibu belum selesai bicara ya"

"Sudah lah bu Raihan mau nenangin fikiran dulu, jangan ganggu Raihan" Serunya sembari masuk kedalam kamarnya.

"Hiiisss ini semua gara-gara Naya, semenjak wanita murahan itu menikah, Raihan jadi seperti itu kan dia? Kalau tidak mengurung diri di kamar ya ngelamun di sini, membuat kesal saja" Gerutu ibunya Raihan.

Di sisi lain Nayaka yang tengah mengoleskan selai kacang pada selembar Roti tawar di tangannya, matanya terus melirik kearah Arjuna yang masih melahap sarapannya, sesaat Arjuna sadar bahwa ada sepasang mata kecil yang tengah mencuri-curi pandang kepadanya.

"Apa sih liat-liat?" Tanya Arjuna ketus.

Naya pun menggeleng cepat "tidak Tuan" Ucapnya yang langsung menunduk sembari menggigit roti di tangannya, tak lama ia mulai kembali melirik ke arah Arjuna, namun kali ini ia tertangkap basah karena mata Arjuna masih mengawasinya, membuat Naya tersedak.

"Nah, Ketahuan kan kau?" Ucap Arjuna sembari tersenyum sinis.

"Maaf Tuan" Ucap Naya lirih setelah menengguk air bening di gelasnya.

Sesaat ia menyadari sesuatu, ia pun berniat menyentuh wajah Arjuna, membuat Arjuna menepis tangan Naya cepat.

"Kau mau apa?" Seru Arjuna.

"Itu? Aku baru sadar, wajah mu memar Tuan" Ucap Naya membuat Arjuna menutupi dengan tangannya,

"Kau itu salah lihat, mana mungkin ada memar di wajah ku" Arjuna berbohong ia tidak ingin Naya tau kalau memar itu akibat pukulan Raihan.

"Aku tidak mungkin salah lihat Tuan, itu?" Naya kembali ingin meraih wajah Arjuna, namun tatapan tajam Arjuna membuat Naya menghentikan aksinya, mereka saling diam untuk beberapa saat.

"Ehmmm untuk yang tadi malam" Seru Arjuna, membuat Naya menoleh ke arahnya.

"Kau jangan berfikir macam-macam dengan apa yang ku lakukan pada mu ya??" Ucap Arjuna, membuat Naya terdiam.

"Jangan pernah berfikir aku suka pada mu hanya karena aku memeluk mu semalam, aku hanya merasa bersalah kerena telah menyiram mu dengan air dingin kemarin" Ucap Arjuna. "Kau paham kan?" Lanjut Arjuna menekankan.

"I.. Iya Tuan, aku tau itu" Ucap Naya.

'Ya... Pria seperti mu tidak mungkin menyukai ku, aku juga tidak mau jika kau suka pada ku tuh' tutur Naya sembari menggigit roti di tangannya. Arjuna pun beranjak dan mengecup kening Naya, namun anehnya ia mengecup kening itu dengan waktu yang cukup lama membuat Naya terkejut.

"Ya sudah, aku berangkat dulu" Ucap Arjuna sedikit gugup yang lantas membuat Naya beranjak dan segera mengantarkan Arjuna hingga ke depan mobilnya, sebelum pergi ia juga memeluk tubuh Naya.

'Entah lah semenjak semalam, aku merasakan nyaman saat memeluknya' gumam Juna dalam hati,

Naya merasa bingung karena Juna jarang memeluknya kecuali jika ia ingin menghinanya dengan kata-kata yang sangat kasar di luar kamarnya itu. Sekilas senyum Arjuna tersungging namun dengan cepat ia menghentikan seringainya itu saat dirinya melepas pelukannya itu.

Tanpa berkata apapun Arjuna lantas masuk kedalam mobilnya.

Naya menghela nafas hari ini ia ingin mengunjungi perpustakaan umum favoritnya setelah mendapat izin dari Arjuna, Naya pun bergegas menuju kamarnya guna mempersiapkan diri.

Di kantor Arjuna...

Rian memberikan sepucuk surat untuk Raihan.

Arjuna menatapnya bingung.

"Apa ini?"

"Tadi security mendapat surat ini, katanya dari Raihan untuk Anda" Ucap Rian.

"Raihan?" Ia mengingat sesuatu dan langsung membukanya, benar saja isinya adalah surat pengunduran diri Raihan.

"Pria itu benar-benar keluar? Padahal aku tidak benar-benar serius memecatnya" Tutur Arjuna ia pun meremas surat itu dan membuangnya ke tong sampah.

"Kirim pesangon untuknya" Ucap Arjuna sembari membuka berkas di tangannya, Rian pun mengangguk.

"Hari ini kita kemana?" Tanya Arjuna namun telfon genggamnya berdering.

"Sebentar" Ucap Arjuna. Ia pun menerimanya.

"Hallo?" Sapa Juna.

"Juna ini aku, kinara?" Ucapnya dari sebrang membuat Arjuna berbinar ia pun mendengarkan suara Kinara yang mengajaknya bertemu itu, tanpa berfikir panjang ia langsung mengiyakan, dan melenggang pergi.

"Bos mau kemana?" Tanya Rian

"Aku ada urusan penting" Ucap Arjuna

"Tapi bos ini meeting penting kita tidak bisa meninggalkannya"

"Ini hanya dengan pak Felix kan, sudah lah urusan ku jauh lebih penting, kau kan bisa menggantikan ku, sudah ya aku pergi dulu" Dengan cepat Arjuna pergi meninggalkan Rian yang tengah kalang kabut itu.

"Haduuuhhh akhir-akhir ini Tuan Arjuna sangat tidak disiplin, aku khawatir Tuan Rudy akan marah besar padanya dan juga dengan ku pastinya" Rian geleng-geleng kepala.

Di restoran Kinara, ia sudah menunggu Arjuna di ruangannya.

"Aku tau ini salah, tapi?" Ia mengingat saat dirinya di cium oleh Arjuna.

"Aku merindukannya" Gumam Kinara.

Tok tok tok

"Masuk" Seru Kinara dari dalam ruangannya seorang manager membungkuk padanya,

"Tuan Dirgantara sudah datang Nyonya" Ucap wanita itu, yang lantas menepi dan mempersilahkan Arjuna untuk masuk, Kinara masih terdiam ia masih manahan rasa rindunya itu terhadap Arjuna.

"Kau boleh keluar dan tolong suruh pelayan membawakan minum untuk kami" Titah Kinar yang lantas di iyakan managernya itu.

Setelah pintu tertutup kinara menyuruh Arjuna untuk duduk di sofa tamu itu mereka duduk berhadapan dan hanya diam sesaat tak lama seorang pelayan masuk meletakan minumannya dan beberapa camilan pendamping lalu keluar.

"Kinara? Kenapa kau diam saja? Kau bilang kau ingin mengatakan sesuatu?" Ucap Arjuna masih menatap ke arahnya.

"Kau? Kau benar akan bercerai dengan istri mu kan tiga bulan lagi?" Tanya Kinara, deeeeeeeggg Arjuna terpaku, benar tidak terasa tiga bulan lagi kontrak Naya akan rampung.

"Kenapa tiba-tiba kau berkata seperti itu?" Tanya Arjuna "bukannya kau bilang kau tidak tertarik dengan itu kan? Kau menolak ku, kau menolak untuk kembali dengan ku?" Lanjut Arjuna tanpa ekspresi.

"Aku?" Kata-kata Kinara tertahan ia mau menitikkan air mata.

"Kau tau selama aku di Amsterdam? Aku tidak bisa berhenti memikirkan pria yang selalu membuatku bahagia, pria yang selalu membuat ku bersemangat untuk bisa menjalani hari-hari ku yang membosankan sebagai putri pewaris Delisa group? Karena kita senasib kita bisa senyaman itu menjalani hari-hari kita Juna" Dengan tertunduk Kinara masih bercerita tentang hari-harinya yang suram selama ia meninggalkan Indonesia demi kemauan grandma nya.

"Grandma tidak pernah membiarkan ku bermain, bahkan bersosialisasi dengan siapapun sampai aku bisa lulus dari sekolah ku itu, dan kau tau? Karena sikap ku yang dianggap sombong oleh beberapa orang di kampusku? Membuatku mengalami bullying, aku mendapatkan pengucilan dari mereka yang menganggap ku rasis membedakan kasta, aku tersiksa mengalami hari-hari ku disana Juna, beberapa kali aku berniat melarikan diri dari penjara grandma, meminta tolong pada daddy dan mommy mereka tidak bisa Apa-apa, tangan ini?" Kenapa menunjukan kedua tangannya kehadapan Arjuna.

"Setiap hari sakit terkena sabetan rotan dari grandma ku, bahkan betis ku? Aku tidak tahan merasakan itu selama bertahun-tahun Juna?" Kinara menangis.

"Demi mendidik ku sebagai seorang ratu pewaris tahta, mereka mengabaikan hak asasi ku sebagai seorang manusia yang berhak mendapat kan kebebasan" Ucapan kinara membuat Arjuna menatap iba, ia tidak tau bahwa selama ini tidak hanya dirinya yang tersiksa namun Kinara jauh lebih merasakan penderitaan itu ketimbang dirinya.

Arjuna pun beranjak dan mendekati Kinara dan memeluknya membuat air mata Kinara semakin pecah, kinara pun mendongak.

"Juna? Kalau kau mau tau perasaan ku? Aku ingin bebas dari jeratan Delisa, jika kau memang akan menceraikan istri mu? Maka ceraikan lah dia karena aku ingin hidup bersama mu, pria yang bisa memberi kenyamanan untu ku" Isak Kinara, mendengar itu Juna hanya bisa mematung, entahlah seharusnya ia senang saat kinara berkata seperti itu, hanya perlu menelfon pengacaranya dan mengurusnya cepat dirinya sudah bisa menggugat Naya tanpa menunggu kontraknya selesai, namun rasanya itu sangat berat ia lakukan.

"Juna? Kenapa kau diam saja?" Tanya Kinara yang mendapatkan keanehan dari diri pria yang tengah memeluknya itu.

"Aku??" Juna tergagap, Kinara melepaskan pelukan Arjuna dan menatapnya dalam-dalam.

"Kau mulai ragu untuk melepasnya? Kau sudah? Ada rasa pada istri mu?" Deeeeeggg Arjuna menoleh kearah Kinara.

"I... Itu tidak mungkin Kinar? Aku tidak mungkin mencintai Nayaka" Tutur Arjuna. "Hanya saja? Kontrak ku belum selesai, aku harus menyelesaikannya dulu" Ujar Arjuna.

"Kau bilang tanpa menunggu kontrak itu selesai kau bisa melepasnya?" Tanya Kinara.

'Kau benar kinar, tapi hati ku tiba-tiba belum ingin melepas Naya dari hidup ku' gumamnya dalam hati, yang mulai merasa sesak itu.

"Juna? Kenapa kau banyak diam?" Kinara membuyarkan lamunan Arjuna.

"Iya Dear, tunggu kontrak ku habis ya? Supaya orang-orang tidak mencurigai mu, kita harus berhubungan diam-diam dulu, kau tidak apa-apa kan? Aku tidak ingin orang menganggap mu buruk Dear" Ucap Arjuna sembari berusaha tersenyum, Kinara pun tersenyum dan menarik dasi Arjuna agar mendekat kearahnya, menatap mata Kinara membuat Arjuna sedikit gugup entah mengapa rasanya tidak seperti dulu, bahkan wajah kinara seperti berubah menjadi wajah Nayaka, membuatnya lantas mendekati bibir itu dan mengecupnya.

Tangan Arjuna menyentuh wajah Kinara dengan mata terpejam terus mengulum lembut bibir Kinara dengan gerakan ke kiri dan kekanan, tangan Kinara pun mendekap melingkar di pinggang Arjuna membalas ciumannya itu.

'Maafkan Aku Nayaka' gumam Arjuna dalam hati.

1
Marsha Miharja
sakitt bangettt😭😭😭
Marsha Miharja
sangat" luar biasa🥰🥰😍😍
Nur Anisa
lucu bgt liat dodit sm lifia 🤣
Pudjiati Puji
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abd Kadir Taha
ceraikan arjuna lalu menikahlah dengan raihan,kalian akan hidup bahagia
Abd Kadir Taha
Alur ceritanya menarik
Abd Kadir Taha
terbuat dari apa hatimu kinara!
Susanti Susanti
Luar biasa
Sadiah Suharti
bagus cerita..dan seru juga..👍🏻👍🏻
Sadiah Suharti
selimut tetangga udah di baca seru ceritanya ..sedih ingat sebuah penghianatan ...
Sadiah Suharti
😂😂😂😂😂😂
Sadiah Suharti
😂😂😂😂😂😂 gagal DECH...
Sadiah Suharti
😂😂😂😂
Sadiah Suharti
pasti itu Kinara yg sedang sedih dan patah hati..
Sadiah Suharti
😭😭😭😭
Maizuki Bintang
bgs
Hr sasuwe
👍👍👍
Heny Widyasworo
Luar biasa
Surati
bagus
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lahdalah bisa tukeran begini jodohnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!