NovelToon NovelToon
Putra Rahasia Sang Aktor

Putra Rahasia Sang Aktor

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Anak Genius / Romansa
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Quenni Lisa

Menikahi Pria terpopuler dan Pewaris DW Entertainment adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah terjadi di hidupnya. Hanya karena sebuah pertolongan yang memang hampir merenggut nyawanya yang tak berharga ini.

Namun kesalahpahaman terus terjadi di antara mereka, sehingga seminggu setelah pernikahannya, Annalia Selvana di ceraikan oleh Suaminya yang ia sangat cintai, Lucian Elscant Dewata. Bukan hanya di benci Lucian, ia bahkan di tuduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap kekasih masa lalunya oleh keluarga Dewata yang membenci dirinya.

Ia pikir penderitaannya sudah cukup sampai disitu, namun takdir berkata lain. Saat dirinya berada diambang keputusasaan, sebuah janin hadir di dalam perutnya.

Cedric Luciano, Putranya dari lelaki yang ia cintai sekaligus lelaki yang menorehkan luka yang mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quenni Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 - Kabar Memilukan

Sesuai janji author tadi ya. Bakalan update ya walau LIKE-nya kurang. Tapi makasih antusiasnya. Aku bakalan berusaha memenuhi permintaan kalian.

HAPPY READING.

...****************...

Raven terdiam membisu. Raut wajahnya terlihat jelas, bahwa lelaki itu tengah merasakan Kekecewaan. Untuk kedua kalinya. 'Kenapa... Apakah aku benar-benar tidak pantas untuknya?' batin Raven bertanya-tanya. Namun, pandangannya menatap raut wajah keterkejutan pada Adnan.

Apakah Anna berbohong padanya. Namun, mengapa? Mengapa Anna berbohong padanya. Ia telah lama mengagumi sosok Anna yang lembut, perhatian dan cantik itu, namun kenapa rasanya tak pernah ada kesempatan untuknya bersama gadis itu.

Setelah lama mencari dan menunggu Anna, akhirnya ia bisa bertemu dengan gadis pujaan hatinya, namun yang ia dapatkan adalah kabar memilukan.

Deg!

Raven terdiam, saat sorot matanya menatap bocah di hadapannya dengan seksama. Ia baru menyadari sesuatu. 'Ke-kenapa anak ini...'

Menyadari tatapan Raven pada Putranya. Sontak Anna langsung menutup Cedric di balik tubuhnya. Jantungnya berdegup kencang. Takut, jika Raven tak mempercayai ucapannya.

"Anna... Kenapa? Kenapa anak ini mirip Lucian?" tanya Raven, ia merasa bingung. Apa mungkin, hanya dalam satu Minggu pernikahan mereka yang tanpa di dasari cinta, hanya sebuah keterpaksaan saja dapat membuahkan hasil.

Anna hanya bisa terdiam. Ia sangat ketakutan saat ini. Bagaimana caranya menjelaskan kemiripan Lucian dan Cedric. Bagaimana caranya ia menutupi ini.

Adnan tiba-tiba berdiri di balik Anna. Menatap Raven dengan tajam. "Maaf, biarkan anak dan Istriku pergi. Kami harus pergi sekarang," ujar Adnan, mengikuti akting Anna tadi. Jelas Adnan tahu, jika Anna saat ini sedang berusaha menutupi Cedric dari lelaki di depannya. Yang entah siapa itu.

Anna merasa bersyukur ada Adnan. Walau kesannya ia memanfaatkan Adnan, yang jelas memiliki perasaan padanya. Anna merasa bersalah, namun ia tak bisa apa-apa.

Adnan menarik tangan Anna, membawanya menjauh dari Raven.

"Anna! Tunggu, Na! Aku belum selesai bicara!" teriak Raven, menyesali pertanyaannya tadi. Jika saja ia tak membahas Lucian. Anna mungkin, masih mau menemuinya.

'Anna... Apakah anak itu benar anak Lucian? Kenapa kau berbohong?' batin Raven, memandangi punggung pujaan hatinya yang kian menjauh, hingga menghilang di balik kerumunan orang.

"Pak! Pak Raven! Anda darimana saja? Saya mencari-cari Bapak sedari tadi," ujar seseorang dengan stelan jas. Ia nampak berkeringat karena telah mencari Raven sejak tadi.

Raven terbangun dari lamunannya. Ia lalu mengubah mimik wajahnya. "Oh, maafkan saya, Pak Damar. Saya tadi hanya melihat-lihat. Malah tanpa sengaja terpisah," jelas Raven, tersenyum.

"Oh, tidak apa-apa. Setidaknya anda tidak kenapa-kenapa. Lalu, bagaimana dengan Taman Bermain ini? Apakah anda setuju untuk memberikan investasi?" tanyanya dengan senyum bisnis.

Raven tersenyum. 'Kau pasti tinggal di daerah ini. Ada untungnya aku mengikuti permintaan Papa untuk datang kesini, sembari menenangkan diri,' batin Raven. Ia sebenarnya malas, untuk datang mensurvei sendiri tempat yang akan mereka investasikan. Namun, karena sejak kepergian Anna. Raven terus bekerja untuk menghilangkan bayang-bayang Anna, sembari mencari informasi tentang keberadaan Anna.

"Baiklah. Segera siapkan kontraknya," ujar Raven, tersenyum senang. 'Kali ini, aku yang akan lebih dulu mendekatimu.'

...****************...

Anna dan Cedric telah sampai di rumah dengan selamat. Di antarkan oleh Adnan. Lelaki itu lama memandangi Anna, seolah ingin meminta penjelasan. Anna bingung, harus darimana ia menjelaskannya. Jika ia menjelaskan tentang Raven, maka ia pasti juga akan mengungkap tentang Lucian.

"Maaf, Nan. Aku tidak bermaksud memanfaatkanmu. Tapi... Aku berterimakasih. Maaf, aku belum bisa menjelaskannya," jelas Anna, tertunduk.

Adnan menghela nafas panjang. "Ya sudah. Aku pamit dulu ya, Assalamualaikum." Adnan pergi dengan raut wajah kecewa.

Di dalam rumahnya. Anna termenung lama di kamarnya. Ia tak menyangka akan bertemu Raven. Apa lagi dengan Raven yang telah melihat Cedric. Anna yakin, bahwa lelaki itu mengetahui siapa Cedric sebenernya.

'Harusnya aku menjelaskannya pada Raven. Dia selalu mendengarkanku sejak dulu. Harusnya dia juga bisa mengerti jika aku menyembunyikan Cedric dari Lucian,' batin Anna merasa menyesal telah melarikan diri karena rasa takutnya. Membuatnya tak berpikir dua kali.

"Bagaimana jika Raven memberitahu Lucian?" gumam Anna, gusar. Matanya berkaca-kaca.

"Bunda..."

Anna dengan cepat mengusap air mata di sudut matanya. Lalu, menatap Cedric. "Ada apa, sayang?" tanyanya dengan lembut.

"Tadi itu... Siapanya... Papa?" tanya Cedric. Ia sebenarnya telah mengetahui jika pria itu adalah Ravendra Dewata, sepupu Lucian. Yang berhasil di bidang investasi.

Anna terdiam. Mendengar kata Papa terucap dari bibir Putranya. Walau pria kecil itu nampak ragu.

"Sepupunya," jawab Anna singkat.

"Apakah dia menyukai Bunda? Apakah dia bersaing dengan Papa?" tanya polos Cedric, sontak membuat Anna terbelalak kaget. Bisa-bisanya Putranya itu malah berpikir seperti itu.

"Tidak! Mana mungkin mereka bersaing memperebutkan Bunda. Kamu ini ada-ada saja," jelas Anna, namun ia merasa tersentil di ulu hatinya.

"Bunda jangan takut. Dia tidak akan memberitahu Papa tentang aku. Karena dia pasti tidak menginginkan Papa kembali pada Bunda. Karena dia menyukai Bunda," jelas Cedric, lagi-lagi membuat Anna terbelalak kaget. Seolah tak percaya, Putranya itu mengatakan hal itu.

"Tahu darimana kamu. Jangan ngaco. Udah, tidur sana," titah Anna, mendorong Cedric menuju kamarnya dan menutupnya dengan pelan.

"Selamat malam, mimpi indah ya," ujar Anna di balik pintu.

"Bunda juga," sahut Cedric dari dalam.

"Apakah pada akhirnya ini sudah waktunya untuk Cedric bertemu Lucian... Tapi aku belum siap, Ya Allah. Bagaimana jika pria itu membawanya," gumam Anna tak rela. Ia merasa bahwa kenyataan yang selama ini ia sembunyikan dari Lucian akan segera terbongkar.

"Tolong lindungilah kami. Jangan biarkan kami berpisah," gumam Anna, lalu meninggalkan kamar Cedric.

...****************...

LIKE-nya JANGAN LUPA, YA!

SEMAKIN BANYAK LIKE, SEMAKIN GIRANG AUTHOR UPDATE...

SEMAKIN BERTAMBAH KOMENTAR DAN DUKUNGAN, SEMAKIN SEMANGAT AUTHOR UPDATE TIAP HARI 2 CHAPTER, HAYOOOKKK!...

1
tia
Thor katanya dobel up
alyssa bunga: ya, nanti aku up lagi ya...
Makasih🫶
total 1 replies
tia
lanjut thor
alyssa bunga: oheyy
total 1 replies
tia
dikit amat thor
alyssa bunga: oh kurang panjang, oklah nanti di panjangin makasih😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!