NovelToon NovelToon
KAMPUNG GAIB

KAMPUNG GAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: kriicers

kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33•

Setelah beberapa saat mereka bercengkrama satu dengan yang lain tiba -tiba pancing milik Jimmy bergerak - gerak seperti mendapatkan ikan yang besar.

"Oy oy gua dapet gua dapettttt ". Teriak Jimmy.

" Yaudah tarikkk Jimm nanti lepass". Kemudian Jimmy pun menarik kail pancingnya dan dia mendapatkan ikan mujair yang lumayan besar sekali dan itu akan sangat mengenyangkan mereka bertiga. Belum juga Jimmy melepaskan kail pancing miliknya yang berada di mulut ikan tersebut, tiba - tiba kail pancing Dina pun juga ditarik tarik ikan dari dalam sungai. Langsung Dina pun streak ikan lele yang juga tidak kalah besar dengan ikan mujair yang didapatkan oleh Jimmy.

"Wih aku juga dapet nih, alhamdulilah kita bisa makan kenyang hari ini". Rasa syukur itu di ucapkan oleh Dina dan juga teman - temannya karena rejeki yang mereka dapatkan hari ini lumayan banyak. Tanpa berlama - lama mereka pun mulai membuat bara api untuk membakar ikan itu tanpa racikan bumbu apapun karena mereka tidak memilikinya sama sekali. Setelah ikan itu matang mereka bertiga pun langsung menyantap ikan tersebut dengan lahap.

"Ya ampunn walaupun tanpa bumbu kok bisa seenak ini yahhhh". Gumam Dina yang sangat menikmati hasil bakaran ikan itu.

"Yah karena kita dapet ikan ini dengan hasil kerja keras kita yang ngak gampang jadi terasa sangat enak. Beda halnya dengan ketika kita dapetin sesuatu dengan gampang, maka kita juga merasakan jika hal itu akan terasa biasa saja ". Jawab Jimmy. Mereka pun menghabiskan semua ikan itu dengan tandas dan kenyang. Waktu sudah menunjukan sekitar pukul 12.04 dan itu sudah memasuki waktu sholat dzuhur.

"Mar, Din, sudah berapa hari kita telah meninggalkan sholat dan kewajiban kita". Jimmy tiba - tiba bertanya hal itu setelah mereka selesai makan siang dengan ikan hasil pancingan mereka tadi.

" Aku ngak tau Jim, sebelum -sebelumnya aku tidak pernah meninggalkan sholat ku. Tapi entah kenapa sekarang aku seakan ada yang mempengaruhiku untuk tidak melaksanakan kewajiban agama kita ". Balas Dina dan juga Damar yang setuju dengan ucapan Dina.

"Ya allah hamba adalah manusia pembangkang ya allah apakah saya bisa mendapatkan pengampunan darimu ya allah ". Ucap Jimmy dengan tangisan menandakan ia benar - benar merasa manusia pendosa yang tidak luput dari kesalahan.

"Allah itu maha pengampun lagi maha penyayang le, jika kamu benar - benar bertobat maka bertobatlah selagi tuhan masih mengampuni mu, dan jangan pernah putus berdoa dan meninggalkan sholat kalian, kalian akan mendapatkan petunjuknya jika kalian senantiasa berdoa kepadanya". Jimmy pun terlonjak kaget mendengar suara bisikan itu. Dan bisikan itu tidak lain adalah kakek Jihat yang selalu melindungi dan menjaga Jimmy. Jimmy pun sudah tidak takut dengan perihal itu.

Malahan ia bersyukur karena selalu mendapat pertolongan dari tuhan melalui perantara dari kakek Jihat kakek Jimmy sendiri. Setelah itupun mereka bersiap mengambil air wudu dengan air sungai dan melaksanakan kewajiban sholat mereka. Kemudian mereka pun berdoa memohon kepada Allah untuk diberikan keselamatan

termasuk keselamatan Sam dan juga Nisa.

Setelah selesai menunaikan sholat dan juga selesai berdoa mereka pun mulai mengemasi barang - barang mereka dan melanjutkan perjalanan mereka. Ketika mereka baru saja berjalan beberapa menit, mereka tiba - tiba dihadang oleh seorang kakek - kakek tua dengan pakaian serba putih juga memiliki jenggot yang menjuntai ke bawah dadanya. Seketika itupun mereka agak waspada takut orang itu adalah orang jahat atau warga kampung Alas.

"Assalamualaikum". Sapa kakek - kakek itu dengan lembut dan senyuman yang nampak di wajahnya.

"Waalaikumsalam". Balas Jimmy dan juga dua orang temannya.

"Siapakah kalian dan ada perlu apa kalian datang ke sini"? Tanya sosok itu dengan lemah lembut dan juga menentramkan hati siapa saja yang mendengarkan suaranya.

"Ka ka kami ingin pergi ke hutan Ciliwung kek, perkenalkan nama saya Jimmy, dan ini kedua teman saya Damar dan Dina ". Jawab Jimmy dengan gugup. Kemudian kakek itupun menatap dengan intens kepada Jimmy dan kemudian ia tersenyum kembali.

"Apakah kamu adalah cucu dari kang Jihad"? Sontak pertanyaan itu membuat Jimmy heran kenapa kakek itu tau jikalau dirinya merupakan cucu dari kakek Jihad.

"benar kek saya adalah cucu dari kakek Jihad. Tapi bagaimana kakek tau tentang kakek saya, "? Tanya Jimmy penasaran.

"Mari mampir dulu di gubuk kakek, pasti kalian lelah telah menempuh perjalanan panjang". Ajak kakek itu. Kemudian mereka tidak semerta - merta mau dengan ajakan kakek itu. Mereka masih takut jika kakek itu bukan orang yang baik.

"Kalian jangan takut, saya bukan orang jahat dan saya juga tau niat kalian ke sini dengan tujuan baik, maka saya juga menerima kedatangan kalian dengan baik -baik juga. Mari mampir sebentar ke gubuk kakek". Kemudian mereka pun sepakat mengikuti kakek itu untuk menuju ke gubuk yang dimaksud kakek tersebut. Setelah beberapa saat mereka pun sampai ke gubuk yang dimaksud kakek tersebut. Gubuk itu terllihat kecil tapi sangat rapi. Ketika mereka masuk ke dalam, penglihatan mereka dibuat takjub dengan isi didalam gubuk itu yang berisi rak rak al quran dan juga banyak barang - barang antik yang mereka dapatkan.

"Maaf ya nak jika gubuk kakek ini sempit, maklum kakek tinggal di hutan tidak seperti kalian tinggal di kota yang baru kamarnya saja lebih besar dari gubuk kakek, hehehe". Ucap kakek itu sambil dengan kekehan khas orang tua.

"Ya allah kek kalau ini mah sudah seperti hotel bintang lima yang dicari banyak wisatawan, walaupun kecil tapi di dalamnya sangat nyaman banget kek, sangat adem banget disini". Balas Dina yang juga takjub dengan gubuk tersebut.

"Hehe cucu bisa saja, yasudah saya tinggal ke belakang sebentar untuk mengambil jamuannya "

"Eh ngak usah kek tidak usah repot -repot kami sudah diajak ke sini saja sudah terimakasih". Tolak Damar dengan sopan.

"Kalian adalah anak - anak yang baik dan sopan, tapi kalian adalah tamu istimewa saya jadi kakek juga harus memberikan sekedar jamuan ala kadarnya untuk kalian". Jawab kakek itu sembari pergi meninggalkan mereka bertiga yang sedang duduk di dalam gubuk tersebut yang beralaskan lantai yang terbuat dari kayu.

Setelah menunggu beberapa saat kakek itu datang dengan sebuah nampan berisikan singkong rebus yang masih hangat dengan 4 gelas teh hangat yang menggugah selera makan siapa saja.

"Silahkan kalian nikmati, maaf kalau hanya itu yang bisa kakek berikan kepada kalian".

"kami yang seharusnya berterimakasih kek telah kakek bantu dan berikan makanan ini". Kemudian mereka mulai mencicipi singkong rebus itu dan betapa kagumnya mereka karena baru kali ini mereka memakan singkong rebus yang sangat enak.

"Ini beneran cuma singkong rebus, kok bisa enak begini"? Tanya Dina heran.

Kakek itupun hanya tersenyum sambil menggeleng - gelengkan kepalanya melihat tingkah ketiga anak - anak itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!