" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila dengan tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini dan Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy .
" What, Daddy aku nggak menyukai pria itu " tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami " ucap Daddy pada Aqila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 meminta baik-baik
Vincent juga memegang tangan Briant lalu memaksa seolah-olah sedang berjabat tangan agar tidak menyentuh istrinya.
" Tuan Briant aku pikir kau tidak akan datang karena sibuk " ucap Vincent dengan formal ketika beberapa tamu menoleh kearah mereka karena berhenti berjalan .
" Vincent lepaskan" suara kecil Briant rada meringis ketika Vincent benar-benar mencekam kuat tangannya .
" Jangan berani menyentuh milikku " bisik Vincent kedekat telinga Briant setelah berpelukan.
" Ayo , Sayang " Vincent mengajak Aqila cepat karena meeting akan segera dimulai .
" Aku duduk dekat Briant aja " kata Aqila yang merasa bukan orang penting perusahaan juga yang harus duduk didepan .
" Sayang kamu ingin aku cium disini agar lebih banyak lagi orang tau status kita " ucap Vincent dengan suara kecil .
Aqila langsung menurut pada Vincent tidak ingin lebih banyak pihak lagi tau hubungan mereka, walaupun sudah di umumkan Daddy nya sudah menikah setidaknya Vincent belum mengumumkan secara resmi Aqila adalah Nyonya Vincent Destroyer.
Dimeja barisan depan yang berhadapan dengan para tamu Aqila duduk bersama Vincent dan beberapa staf nya .
Ketika acara dimulai Aqila yang memang tertarik dengan bisnis pun mulai fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara apalagi ketika sesi kritik dan saran yang diberikan para petinggi perusahaan.
" Sayang " bisik Vincent menautkan jari-jari mereka lalu meletakkan tangan mereka diatas paha Aqila .
Aqila menoleh menatap Vincent yang tersenyum menatapnya " Ada apa Om " ucap Aqila mendekatkan telinganya ketika semua orang fokus ke layar monitor.
Muachhh.
Vincent malah mencuri satu kecupan ditengah suasana formal hingga Aqila terkejut dibuatnya.
" Om " suara kecil Aqila meremas tangan Vincent yang menggenggam tangan nya sambil menunduk .
" Aku mencintaimu" ucap Vincent yang benar-benar sudah jatuh cinta pada Aqila bahkan sedari tadi dia sama sekali tidak mengikuti dengan baik , Vincent hanya menatap Aqila dan menikmati setiap ekspresi di wajah nya .
" Om profesional kita sedang berada diruang meeting" bisik Aqila menyenggol kaki Vincent.
" Hmmm, baiklah " Vincent kembali mencoba fokus namun dia benar-benar tidak mau Aqila melepaskan genggaman mereka .
1 jam kemudian.
" Om aku boleh memberikan sedikit saran ?" tanya Aqila pada Vincent karena dia mengikuti meeting dengan baik sedari tadi .
Vincent mengangkat sebelah tangan nya lalu menunjuk Aqila " Baik silahkan Nyonya " kata moderator itu yang membuat Aqila yang sudah berdiri di kembali duduk .
" Cepat Sayang" kata Vincent merapikan berkas diatas meja .
Karena sudah terlanjur akhirnya Aqila maju untuk memberikan beberapa saran perbaikan walaupun dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.
....
" Apa yang terjadi selama aku tidak memegang ponsel beberapa hari ini " batin Aqila mengapa semua orang menyebutnya Nyonya apakah statusnya sudah benar-benar diketahui publik .
Aqila menatap ponselnya yang baru dikembalikan Vincent tadi pagi .
" Hahhhh" melek Aqila yang duduk disofa dalam ruang kerja Vincent begitu membaca informasi.
" Enggak, enggak mungkin " Aqila merasa tidak percaya ketika nama dan foto nya benar-benar tampil di profil pribadi Vincent Destroyer.
" Aku harus bicara dengan nya " Aqila segera berdiri namun disaat bersamaan Vincent masuk kedalam ruangan diikuti beberapa staf nya sehingga Aqila yang duduk disofa memilih diam menunggu dulu .
..........
Vincent akan menandatangani sebuah berkas namun karena tangan kanan nya masih diperban sehingga dia tidak bisa menandatangani berkas .
" Aqila " panggil Vincent yang dengan cepat Aqila menghampiri nya .
" Tolong bantu aku menanda tangani berkas ini " pinta Vincent.
" Tapi aku nggak bisa copy paste tanda tangan Om " kata Aqila.
" Pakai tanda tangan kamu saja , lagian sama aja kok " kata Vincent.
Aqila menatap Vincent dengan banyak pertanyaan di pikiran nya tapi karena ingin bicara akhirnya Aqila menandatangani agar staf Vincent cepat pergi dan mereka bisa bicara .
" Om aku ,"
" Kita makan siang dulu ya " Vincent menggenggam tangan Aqila dan mengajaknya makan siang .
............
Malam harinya.
"Om aku mau bicara " kata Aqila merengek karena sejak tadi tidak jadi-jadi padahal Aqila ingin membicarakan hal penting.
" Iya , kamu ingin bicara apa " kata Vincent yang duduk bersandar disofa meletakkan ponselnya.
" Nanti Om marah lagi " kata Aqila yang belum juga bicara sudah takut duluan .
" Aku tidak akan marah jika kamu tidak memancingnya" ucap Vincent menatap Aqila lurus .
" Tapi ,"
" Katakan Aqila ini sudah malam sebentar lagi kita harus tidur " ucap Vincent dengan malas karena sudah tau apa yang ingin dibicarakan Aqila namun bersikap seolah-olah tak peka .
" Aku mau Om tetap memenuhi kontrak yang sudah kita buat diawal , pernikahan kita akan berakhir besok sesuai tanggal dikontrak " kata Aqila yang membuat Vincent tersenyum kecut .
" Kamu sudah siap menjadi janda ?" pertanyaan Vincent yang membuat Aqila terdiam menunduk .
Vincent membuka laci di samping sofa lalu memberikan pistol ke tangan Aqila " Bunuh aku jika ingin menjadi janda " pernyataan Vincent.
Aqila memegang kedua tangan Vincent lalu menaruh pistol diatas meja dan saling tatap dalam posisi begitu dekat .
" Aku ingin berpisah secara baik-baik sama Om" Aqila meminta dengan tenang .
" Aku tau Om orang baik tapi aku nggak bisa jadi istri Om lagi serta bukan kah dari awal kita juga sudah ada kontrak " sambung Aqila lagi .
" Aku yakin Om pasti bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku " Aqila menggenggam tangan Vincent yang tiba-tiba gemetaran dengan erat .
" Katakan Aqila apa yang membuat kamu tidak ingin menjadi istriku ?" tanya Vincent to the points namun tatapan matanya benar-benar menyorot Aqila .
" Kamu tau aku tidak punya seorang pun keluarga di dunia ini kecuali kamu istriku , lantas apa yang membuat kamu ingin bercerai ?" pertanyaan Vincent.
" Jika kontrak kita diawal maka aku akan menanggung semua konsekuensinya " sambung Vincent.
" Om semua ini bukan cuma masalah kontrak tapi aku benar-benar nggak bisa jadi istri Om lagi , tolong jangan paksa aku " ucap Aqila .
" Om memang punya kekuasaan yang luas bahkan Om bisa melakukan apapun dengan kibasan tangan tapi justru paksaan itu membuat aku menjadi membenci Om " Aqila benar-benar mengatakan isi hatinya.
" Jangan paksa aku untuk tetap berada diposisi ini Om , aku tidak ingin " pernyataan Aqila .
" Kamu tidak ingin jadi istriku ?" pertanyaan Vincent.
" Aku hanya tidak ingin menjadi istri dari seorang Vincent Destroyer " pernyataan Aqila merujuk segala hal tentang Vincent khusus mafia dan penjahat .
" Aku mencintai Vincent yang aku kenal lembut dan penyayang tapi setelah aku tau siapa dibalik sosok itu yang ada di setiap detiknya aku dihantui rasa takut dan khawatir" pernyataan Aqila dengan jujur .
" Ternyata Vincent yang sederhana serta rupawan yang aku kenal adalah seorang mafia kejam yang menyekap dan menyakiti orang lain tanpa belas kasih " itulah alasan utama Aqila tidak ingin lagi berada disisi Vincent karena mereka adalah 2 kepribadian dengan pandangan berbeda .
" Aqila jangan mencampuradukkan antara hati dan ego , kita sama-sama mencintai dan akan tetap bersama selamanya " kata Vincent.
" Vincent bagaimana aku bisa menjalani pernikahan dengan orang yang setiap detiknya selalu membuat aku merasa takut " tegas Aqila .
" Aku tidak gila Aqila , yang akan marah atau mengamuk tanpa alasan " tegas Vincent lagi
segalak galaknya suami dari leluhurnya Ampe mommy tuh suami mereka ga ada yg lost control Ampe segitunya Vin kamu mah rada rada no good