NovelToon NovelToon
Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Syifa, Antara Janji Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Tiri
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lies lies

Syifa Anandia, gadis berusia dua puluh tahun, mempunyai kakak tiri bernama Erlinda Aulia. walau mereka saudra tiri, kasih sayang mereka seperti saudar kandung, Namun berbeda dari Ibu Erlinda, yaitu ibu Ningsih, dia sama sekali tidak menganggap Syifa sebagai anak, Erlinda sudah bertunangan dengan laki laki yng tampan dan sudah mapan dari segi ekonomi, tunangannya bernama Elvan Pamungkas,

Hingga suatu hari, ketika Erlinda menyuruh adiknya Syifa untuk menjemputnya di kantor, terjadilah sebuah kecelakaan, mengakibatkan Erlinda meninggal dunia, sebelum Erlinda menghembuskan nafas terakhirnya, dia meminta Elvan untuk menikahi Syifa, dan mencintai Syifa setulus tulusnya, namun disisi lain, Elvan menganggap Syifa adalah penyebab Erlinda meninggal, dan kala itu Syifa sudah dekat laki laki yang bernama Mahardika steven atau Dika pembisnis muda yang sangat sukses, namun dia bekerja sebagai satpam perusahannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan kisah Syifa, Dika dan Elvan, antara janji dan cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lies lies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tingkah Naura

Naura yang tadi diusir oleh Dika lalu dia melaporkan ke Pak Steven. Naura langsung menuju kerumah Pak Steven.

Pak Steven yang sedang duduk di halaman belakang dengan istrinya seketika kaget melihat Naura datang dengan baju kotor, rambut acak acakan dan marah marah

"Om, aku gak terima yach, diperlakukan seperti ini sama Dika, "

"Nau, duduk dulu, ada apa, " tanya Bu Maya.

"Ini gara gara anak tante sama om, " jawab Naura Ketus

"Memang apa yang sudah Dika lakukan sama kamu Nau, "

Pak Steven menikmati rokok dan sambil mendengarkan Naura.

"Dika, narik aku dan dia dengan kasar usir aku dari kantor, " Naura langsung cemberut." Lihat ini tante tangan aku lecet, " Naura menunjukkan telapak tangannya yang lecet.

Bu Maya merasa kasihan melihat Naura. " Tapi kenapa Dika bertindak kasar Nau, "

" Belain si Syifa gembel itu, ".

Mendengar nama Syifa membuat Pak Steven yang tadi diam, dia langsung mengepalkan tanganya.

" Begini tante, aku lagi nunggu Bayu, eh tiba tiba Syifa datang langsung nyiram aku pakai air pel, "

" Ya sudah, nanti ini menjadi urusan om dan tante, sekarang ganti baju dulu,, "

Naura mengangguk, lalu di antara bu Maya ke kamar Dika untuk mengganti baju. Bu Maya mengambil kemeja Dika untuk di pakai.

" Nau, sementara kamu pakai kemejanya Dika yach, tante pergi dulu, "

" Tante beli baju buat kamu dulu, tante gak enak sama orang tua kamu pulang dengan keadaan seperti ini, "

" Terima kasih tante sudah baik sama Naura, "

" Anggap saja ini rumah kamu, kebetulan kamar Dika lama gak di pakai, "

"Oke tan, Nau mandi dulu yah, "

"Ya sudah sana, tante tinggal dulu yah, "

Bu Maya meninggalkan Naura di kamar Dika. Sementara Naura membersihkan dirinya.

Satu persatu Naura melepaskan pakaiannya, lalu dengan santai dia berendam di bathtub.

Bu Maya berpamitan ke Pak Steven. Sebelah kamar Dika adalah ruang kerja pribadi Pak Steven, dia sedang membaca beberapa berkas yang dikirim Elvan lewat email.

Naura datang menghampiri Pak Steven, dia datang hanya mengenakan kemeja tanpa d*****n,

 Naura berdiri di depan pintu, memandang Pak Steven, Pak Steven walau sudah berumur dia nampak masih gagah.

"emmm,, boleh aku masuk om, " ucap Naura.

Pak Steven yang masih fokus dengan laptopnya hanya mengangguk saja, tak memperhatikan Naura yang tampil seksi.

Naura duduk di atas meja, dia melipatkan kakinya, kemeja yang dia pakai hanya bagian bawah yang di kancing menyisakan bagian atas, sehingga terlihat belahan dada milik Naura.

Beberapa saat Pak Steven tak memperhatikan Naura. "Om, " Suara Naura seperti sedang menggoda.

"Nau, " ucap Pak Steven matanya langsung melotot melihat Naura begitu seksi.Tak terasa Pak Steven meneguk Salivanya sendiri.

"Om,, bagaimana dengan ku, " Naura berdiri dia berputar putar menujukan body seksinya.

" Mau apa kamu Nau, " Tanya pak Steven yang berasa adik kecilnya terbangun.

Naura mendekati Pak Steven yang masih duduk, Naura sengaja duduk di pangkuan Pak Steven.

"Mau apa Nau, " kembali pak Steven bertanya dengan keringat dingin yang sudah keluar.

"Om, jangan pura pura bodoh, om ternyata masih tampan, " Naura memainkan jari telunjuknya di wajahnya Pak Steven.

Satu persatu Naura melepaskan kancing baju Pak Steven, "Nau, " Pak Steven tidak mampu menahannya lagi, adik kecilnya meraung raung.

Pak Steven mencium bibir Naura penuh gairah begitu juga dengan Naura. Dan akhirnya mereka bergulat bersama, setelah mencapai puncak yang dituju, akhirnya mereka kelelahan.

Pak Steven duduk dia mengacak acak rambutnya, sementara Naura masih berbaring di sofa, " Gak usah menyesal om, "

"Huff,, Nau cepat pergi ke kamar Dika, " Pak Steven langsung mengambil pakainnya yang masih berserakan di pantai.

Naura tersenyum lalu berbisik ke telinga Pak Steven, " om ternyata masih perkasa, aku bisa ketagihan, "

Pak Steven mendengar hal itu seperti mendengar pujian, dia kembali mencium Naura, dan tangannya pun bergerilya kemana kemana, hingga kembali menuju puncak tanpa berdosa.

****

Dika membawa Syifa ke apartemen miliknya, Syifa duduk dengan rambut yang masih acak acakan dan rambut basah.

"Ganti baju dulu Fa, " Dika yang dari kamar membawa kaos dan celana training miliknya.

"Gak usah mas, Syifa pulang saja ke rumah yach, "

"Kamu takut ganti baju disini Fa, aku gak bakal ngintip, " Dika memberikan bajunya.

Dengan cukup ragu ragu Syifa menerima baju itu.

" Sudah sana ganti bajumu, " suruh Dika.

Syifa ke kamar mandi untuk ganti baju, sementara Dika membuat sesuatu di dapur.

Bu Maya yang tadi pergi membeli baju untuk Naura dia mampir ke apartemen Dika. Bu Maya sudah tahu sandi dari apartemen Dika, dia langsung masuk saja.

"Dika, " Sapa bu Maya dengan sangat emosi.

"Mama." Dika yang sedang membuat makanan langsung berhenti.

" Apa yang kamu lakukan ke Naura, "

"Ma, duduk dulu "

Bu Maya duduk, Dika mengambil segelas air putih, " ini ma diminum dulu, "

Bu Maya langsung meneguk air itu,

"Sudah tenang ma, " Ucap Dika, " Kenapa mama datang marah marah. "

"Naura datang kerumah, dia basah dan rambut acak acakan, tangannya terluka, terus kamu usir dia dari kantor, kenapa Dik, " Bu Maya menyilangkan kedua tangannya.

"Naura ribut di kantor, " jawab Dika.

" Iya dia ribut karena Syifa kan, apa dia tidak kapok semalam kena pukul papa, "

Syifa keluar dari kamar Dika, " Mas Dika,,,. " langkah Syifa terhenti ketika melihat Bu Maya sedang duduk., " Tante, "

Bu Maya langsung berdiri, dia mendekati Syifa, " Apa ini yang namanya perempuan baik baik, keluar dari kamar seorang laki-laki, "

Syifa tertunduk, dia meremas remas kaosnya.

" Ma, ini bukan seperti yang mama pikiran, " ucap Dika.

"Lalu apa Dika, kamu pikir mama gak tahu perempuan seperti dia itu gak bener, pasti dia sengaja goda kamu kan, "

"Ma, Syifa gadis baik baik, "

Air mata Syifa akhirnya terjatuh juga, " Syifa gak usah kamu nangis, tante tahu tujuan kamu dekati Dika, "

"Ma, kalau mama kesini hanya untuk memarahi Syifa lebih baik mama pulang, "

"Oh Dika kamu berani usir mama demi gadis miskin ini, " Bu Maya sambil menunjuk Syifa.

Bu Maya langsung mengambil paperbag berisi belanjaannya.

"Ingat Dika, apapun akan mama lakukan, agar kamu pisah sama Syifa " Ucap Bu Maya dengan sangat marah. Lalu dia pun pergi.

"Maafin mama Fa, " Dika langsung memeluk Syifa. Syifa hanya bisa menangis dipelukan Dika. " Sudah ya jangan nangis, kita makan setelah itu pulang.

Dika melanjutkan masaknya, sementara Syifa hanya melihat, setangah jam kemudian makanan sudah siap.

Dika mengambilkan nasi dan lauk untuk Syifa, mereka terdiam hanya ada suara denting garpu dan piring. Sesekali Dika menatap Syifa yang makan sambil sesegukkan.

Mereka berdua akhirnya menyelesaikan makan siangnya.

" Mas Dika, kita bicara sebentar sebelum Syifa pulang, "

" Baiklah, "

Syifa dan Dika duduk berhadapan " Mas Dika, Syifa hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya, maaf Syifa harus mengatakan ini, ".

"Apa Fa, " ucap Dika penasaran.

" Mas, lebih baik kita berpisah saja, "

"Kamu ngomong apa Fa, berpisah," Dika sedikit emosi, " Fa, aku sayang sama kamu, apapun akan aku lakukan untuk bisa menikahimu Fa, "

" Mas, Syifa tidak ingin kamu menjadi anak yang d****a, Syifa ingin menikah dengan restu orang tua, bukan kebencian dari orang tua, "

" Prakkk, " Dika melempar gelas yang ada di depannya. Serpihan gelas berhamburan di lantai.

" Mas Dika, " kembali air mata Syifa mengalir. Syifa mengambil serpihan gelas itu, "Mas Dika, kamu harus tahu bagaimana keadaan kita, aku tak ingin membuat seorang ibu jauh dari anaknya, " Syifa membuang serpihan gelas.

Sementara Dika masih duduk menahan amarah., "Syifa pamit mas, maaf, ".

Syifa bergegas pergi, mereka berdua sama sama hancur. Cinta tanpa restu orang tua terhalang oleh harta.

1
rizkiya
alurnya bagus
rizkiya
lanjutkan,ceritanya seru
Candela Antunez
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
Lies lies: terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Xyn Anala
Jalan ceritanya mantap!
Lies lies: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!