Delia Anindita seorang gadis modern yang selalu caria, mudah bergaul dan sangat di sukai teman-teman karena baik hati, meskipun anak orang berada Delia tak pernah pandang bulu dalam berteman
Delia yang masih kuliah semester akhir di jodohkan olah orang tua nya dengan anak teman lama ayah nya yang tak lain lulusan pesantren bergelar sarjana ekonomi yaitu Reyhandra Prasetyo
bagaiman kisah Delia ikuti kelanjutan nya ya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
meninggalkan cinta yang menyakitkan
Saat pintu di ketuk bunda dan ayah Delia segera membukakan pintu, dan begitu pintu terbuka Delia langsung memeluk sang bunda menangis dan menumpahkan segala rasa yang menguras emosi dan tenaga nya
" kamu kenapa? " tanya bunda
Delia tak menjawab
" ayo masuk dulu, kita bicara di dalam " kata ayah nya
Ayah yang sudah rapi dengan baju kantornya mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantor karena melihat kondisi sang anak yang tak baik-baik saja
Mereka bertiga duduk di sofa dan tak lama art membawakan teh hangat untuk Delia agar lebih rileks
Delia sudah terlihat lebih tenang baru lah bunda menanyakan apakah yang terjadi meskipun Delia masih terisak
" Del... Ada apa nak? Kenapa pagi-pagi gini kamu udah kesini nangis-nangis " tanya bunda
Lalu Delia menceritakan yang telah terjadi dari A sampai Z
Ayah dan bunda nya saling bertatapan
" apa kamu sudah mengecek kebenaran semua berita ini? " tanya ayah Delia
" yah... Apa mungkin hasil pemeriksaan itu bohong? Rumah sakit itu adalah rumah sakit terkenal di Singapura " kata Delia mata nya berkaca-kaca
" istirahat lah dulu di kamar mu, tenangkan dulu diri kamu " kata bunda
" yah, Bun, Delia minta tolong jangan kasih tau siapapun Delia ada disini termasuk mas Rey dan papa mama ". Kata Delia
Bunda menoleh ke arah ayahnya meminta persetujuan dan ayah Delia mengangguk kecil
" baiklah nak " kata bunda
Lalu Delia pergi meninggalkan orang tua nya dan masuk ke kamar nya yang dulu ia tempati
sedangkan Rey baru saja tiba di rumah orang tua nya, wajah Rey yang panik membuat papa dan mama nya langsung mengintrogasi Rey
Rey menceritakan semua nya, termasuk kejadian di Bandung saat itu
" Rey benar-benar menyesal pah,mah, tolong bantu Rey, Rey ga mau kehilangan Delia karena kesalahan ini " kata Rey
" papa bingung Rey, kenapa kamu bisa seceroboh itu, sekarang papa harus bilang apa pada Yuda " kata papa Ilyas
" pah... Coba bicarakan dulu baik-baik dengan Yuda, minta maaf atas nama Reyhandra " kata mama
" ya sudah,ayo kita ke rumah mertua mu " kata papa Ilyas lalu Rey dan papanya pergi ke rumah orang tua Delia
Setibanya disana pak Yuda dan Bu indah seolah tak mengetahui permasalahan yang terjadi dan mereka tidak memberitahu kan keberadaan Delia sesuai permintaan anaknya
" ayah harap kamu bisa memperbaiki dan menyelesaikan masalah ini dengan baik Rey, jujur ayah sangat kecewa, Delia adalah putri ayah satu-satunya, ayah titipkan ke kamu untuk kamu bahagiakan tapi kamu malah membuatnya kecewa " kata ayah Delia
" maafkan Rey yah, Rey benar-benar di jebak oleh Arumi saat itu " kata Rey membela diri
setalah cukup lama ngobrol Rey dan papa nya pamit pulang dengan tak mendapatkan keterangan apapun atas keberadaan Delia
di perjalanan Rey terlihat semakin gelisah, sang papa yang sedang mengendarai mobil pun bisa merasakan kerisauan anaknya
" papa juga bingung Rey, kemana lagi harus mencari Delia " kata papa Ilyas
" ini semua kebodohan aku pah, ya Allah kamu dimana Del " ujar Rey wajahnya terlihat frustasi
Mobil yang di kendarai papa Rey tiba di rumah, disana sudah ada Dessy dan Aksa mereka mengetahui apa yang terjadi setelah mendengar cerita mama Rey
" mas Rey gimana Delia nya ketemu ga? " tanya Dessy
Rey menggeleng lemah
" kira-kira kamu tau kemana Delia pergi jika sedang seperti ini? " tanya Rey
" ga mas, sebelumnya Delia ga pernah kaya gini, setau aku apapun masalahnya dia ga pernah pergi meninggalkan masalah nya gitu aja, dia selalu menghadapi nya, mungkin kali ini hati nya terlalu sakit " kata Dessy wajahnya terlihat sedih mengingat sahabat baiknya
Rey semakin terlihat merasa bersalah
" sudah lah Rey, kamu sekarang makan siang dulu baru di lanjut cari Delia nya ya " kata mama
" Rey belum lapar mah " tolak Rey
...
Hari berganti satu Minggu sudah Delia meninggalkan Rey,kini Delia sudah rapi dengan tas ransel di pundaknya
" Bun... Yah... Delia pamit ya " kata Delia berpamitan
" kamu hati-hati di jalan ya nak, bunda akan selalu mendoakan kamu " kata bunda
" makasih ya Bun, Delia harap dengan begini akan lebih mudah untuk Delia melupakan mas Rey " ucap nya
" ayah minta maaf, pilihan ayah kali ini keliru nak sehingga kamu harus merasakan sakit hati yang begitu dalam seperti ini " kata ayah nya
" ga apa-apa yah, ini udah jalan hidup Delia, ayah doakan saja agar Delia selalu dalam lindungan Allah SWT " kata Delia
" amiin nak... Pasti ayah akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu " kata ayah nya
" sebenarnya bunda lebih senang kamu ikut dengan ayah dan bunda ke Belanda " kata bunda nya
" ga Bun, kalau untuk itu Delia belum siap meninggalkan tanah air dan menetap disana bersama ayah dan bunda " kata Delia
" ya sudah, kalau itu keinginan kamu, tapi kalau kamu butuh sesuatu segera hubungi ayah atau bunda " kata bunda nya
" siap Bun, jaga kesehatan baik-baik ya, Delia sayang sekali sama ayah dan bunda " kata Delia memeluk orang tua nya
Delia berencana tinggal di kota lain dan menetap disana, memulai hidup baru nya di lingkungan yang sama sekali tak ada orang yang tau masa lalu nya
sedangkan ayah dan bunda nya harus menetap di Belanda selama 6 bulan untuk urusan bisnis
Setalah berpamitan Delia pergi dengan di antar oleh sopir ayah nya ke bandara untuk menuju ke Semarang dimana Delia ingin menetap
ayah nya menitipkan Delia kepada salah satu rekan bisnisnya untuk bekerja disana, dan keputusan ini Delia ambil karena ia benar-benar tak ingin bertemu dengan Rey lagi, Delia berfikiran bagaimanapun Rey harus bertanggung jawab atas kehamilan Arumi dengan menikahi Arumi, maka dari itu ia memilih mundur dan mengalah serta pergi jauh dari kehidupan Rey meskipun hingga saat ini Rey tak pernah menceraikan nya dan masih saja berusaha mencarinya
dengan air mata yang masih sering menetes Delia pergi meninggalkan ibu kota dengan sejuta kenangan nya, membawa cinta yang begitu dalam namun menyakitkan bersama nya
" mas... Maaf aku harus pergi, aku ga kuat kalau harus terus bersama mu, bagaimana pun aku tak bisa egois anak itu butuh ayahnya dan kamu harus bertanggung jawab, aku rela aku Rido mas bertanggung jawab lah atas segala perbuatan mu " batin Delia menatap ke arah jendela mobil