Daniel Ferondika Abraham adalah cucu pertama pemilik sekolah menengah atas, Garuda High School.
Wajahnya yang tampan membuatnya menjadi idaman siswi sekolahnya bahkan di luar Garuda juga. Namun tidak ada satupun yang berani mengungkapkan rasa sukanya karena sikap tempramen yang di miliki laki-laki itu.
Hal itu tak menyurutkan niat Dara Aprilia, gadis yang berada di bawah satu tingkat Daniel itu sudah terang-terangan mengungkapkan rasa sukanya, namun selalu di tolak.
Mampukah Dara meluluhkan hati Daniel? dan apa sebenarnya penyebab Daniel menjadi laki-laki seperti itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CutyprincesSs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Ujian akhir baru saja selesai. Suasana di pelataran sekolah ramai oleh pelajar yang bersorak lega.
"Lulus!" teriak Zahra yang memeluk leher Dara dari belakang. Dara memutar adannya dan membalas pelukan sahabat satu-satunya itu. "Nggak nyangka ya! Hari ini datang juga." balas Dara tersenyum lebar. Rasa haru menyelimuti mereka berdua, "Gas! Kita party!"Zahra menatap Dara untuk mengajaknya pulang karena nanti sore sudah berjanji bertemu Samudra dan Revan untuk merayakan kelulusan.
DARA
"Assalamualaikum, Dara pulang." aku menutup pintu, dan saat berbalik, suara letusan balon membuatku terkejut.
"Happy Graduation Dara Aprilia Fransiska!" teriak mereka bersama-sama. Aaaaa kalau kaya gini kan aku mewek jadinya. Mama langsung memelukku, sedangkan Julian membawakan tas sekolahku, bang Davin tersenyum bangga dengan sedikit menyeka sudut matanya. Papa memberiku sebuket bunga mawar merah, aku menerima nya setelah mengurai pelukan mama.
"Terima kasih semuanya, ini... beneran terjadi." aku menunduk, masih merasakan rasa bahagia yang membuncah, papa duduk di sampingku dan mengambil tangan kiriku untuk di usap. "Kau sudah berusaha sangat keras nak, kami bangga padamu."
Bang Davin yang duduk di sofa tunggal, berhadapan dengan julian yang masih melihat nilai ujianku juga menatapku penuh rasa bangga. "Hari ini patut kita rayakan karena lo minggu depan ke Inggris dan kita bakal kangen sama lo dek!"
"Woah! Dara Aprilia Fransiska lulus dengan nilai terbaik," puji Julian , ia lalu mengambil medali yang di dapat Dara lalu memakainya sambil memeluknya. "Ini buat gue! Nggak boleh lo bawa. Nanti gue kangen bisa peluk ini kalau kangen sama lo kak." aku mengangguk sedikit terkekeh melihat tingkah Julian. "Lebay lo ah! Kita kan bisa vicall!" Julian hanya menjulurkan lidah.
"Papa dan mama bangga sama kamu nak" mama menyuapkan sepotong kecil brownies kacang kesukaan gue. Jujur, sedikit beban yang selama ini bikin bahu gue sedikit berat mulai terangkat sedikit demi sedikit. Sekarang aku hanya perlu fokus pada Oxford.
"Kamu mau keluar nanti sore?" tanya papa. "Iya pa. Zahra ngadain mini party di kafe langganan kami. Dia juga mau bantu Dara nyiapin barang buat ke inggris." aku mengangguk. "Yaudah, kamu ke kamar dulu gih istirahat. Nanti kita makan malam dengan spesial." aku mengangguk.
AUTHOR
lampu-lampu kakek bergantung rendah, menyinari meja panjang tempat Revan, Sam, Zahra, dan Dara. Mini party mereka sederhana–hanya satu kue tart coklat, 4 minuman kesukaan masing-masing dan satu layar HP yang menampilkan wajah Aldrian dari Jepang.
"Selamat kelulusan ya, bocah-bocah Jakarta." Zahra menggeleng dan tertawa kecil. "Yang bocah siapa? lo tuh yang masih belum move on dari nasi goreng warteg."
Samudra terkekeh, merangkul Zahra dari samping. "Dia bakal kangen sama sambel buatan nomornya bro." Revan tersenyum, "Eh tapi serius, Ini pertama kalinya kalian berdua kumpul tanpa tugas sekolah, tanpa drama kelas, tanpa dikejar guru BP..." ucapan Revan terhenti. Dara tersenyum, matanya menerawang, "... dan juga tanpa Ebie. Alhamdulillah." semua tertawa aku masih bisa menoleh ke arah Dara dan mengajaknya high five.
"Btw, tadi gue udah cerita ke Dara, gue keterima kedokteran di Bandung. Undangan." Zahra menaikkan kedua alisnya, membuat samudra tersenyum bangga. "Gua sih udah yakin dari awal. Cewek gue ini calon dokter paling keren." Adrian juga ikut tersenyum bangga. "Congrats Zah! Gue doain lo tahan lihat darah dan nggak pingsan di meja operasi." Zahra menyilangkan tangan, "Masih mending gue, Lo tuh tahan gak jadi ninja tiap hari di Jepang?" pertanyaan Zahra justru malah membuat mereka semua tertawa kecil.
Revan menyesap kopinya pelan, lalu memandang Dara. "Lo jadi beneran pindah bulan depan Dar?" tanyanya. "Iya kak. tiketnya udah dicetak, tanggal 25 berangkat. gue tinggal di daerah Reading, ikut sama om dan tante di sana, adik dari papa." jawab Dara mengganggu pelan, tersenyum lembut tapi matanya berkaca-kaca.
Aldrian mengeluarkan suaranya, "Lo sempat mikir ulang nggak?" Dara menunduk, meremat tangannya. "Pernah, tapi... hidup harus terus berjalan kan Kak? dan gue butuh tempat buat mulai dari awal, jauh dari semua ini."
Semua terdiam.
Samudra menepuk bahu Revan yang dari tadi hanya memandangi Dara dengan tatapan sulit diartikan. Zahra menepuk tangannya sendiri.
"Em, sebelum mellow lebih jauh, kita potong kue dulu nggak nih?" Samudra mengangguk, "Jelas dong! ini party kelulusan pertama dan terakhir kita."
Mereka lalu berdiri mengelilingi kue kecil di meja. Dara memotong bagian pertama, dan Zahra langsung nyuapin potongan kecil ke mulut Samudra, membuat semua tertawa.
lalu tiba-tiba Revan berbicara pelan, "Btw, gue sama Samudra nggak bisa nganter lu ke bandara Ra, kita harus hadir ke nikahan Daniel."
Suasana mendadak hening, Zahra tersenyum sinis. "Undangan buat kita juga ada. Tapi maaf, gue nggak minat Ebie jadi ratu semalam. mending bantuin Dara packing."
Dara tersenyum kecil, memandang Zahra penuh terima kasih. "nggak papa, gue ngerti Kak. kita masih bisa video call kan?" Samudra mengangguk, "Pasti. Jangan sedih, Ra. Lo kuat. dan lo berhasil bikin kita semua bangga.
Malam pun turun perlahan, namun hati mereka masih saling terikat. Walaupun arah hidup mereka berbeda, ikatan persahabatan mereka tetap kuat seperti bintang-bintang yang saling menyapa di langit yang sama meski di tempat berbeda dan berjauhan.
***
Masih semangat gak nih??
ayo tinggalin jejak kalian biar makin seruuu..
Konflik utama belum muncul lhoo!!!