Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Bukan hanya keluarga Vina saja yang hadir melihat keadaan Adit dan memberi dukungan untuk Vina, tapi Shakila sahabat sekaligus istri Kemal pun datang seorang diri saat tau jika saudara nya Adit berada di rumah sakit. sedangkan Kemal kembali bertugas lagi.
Noah pun saat sore setelah pulang dari kantor dia langsung mengajak ibu dan juga istrinya untuk melihat Adit dirumah sakit.
"Mana mami sayang?" tanya Noah.
"Ada mas di dalam sama anak - anak." ucap Lisa.
Noah langsung menuju kedalam dan melihat ibu nya sedang menemani putri nya bermain.
"Mami Adit masuk rumah sakit dia kena musibah." ucap Noah saat dia di dekat ibu nya.
"Astagfirullah! Terus bagaimana keadaan nya Noah? Vina pasti sedih. Bukan apa mami tau betul bagaimana anak itu sama Adit."ucap Nia.
"Iya mi, maka nya saat Kila telpon Noah langsung pulang dan ngajak mami kerumah sakit." ucap Noah.
"Mas kita siap - siap dulu ya. Shanum dan Hanum juga sudah rapi. Tunggu sebentar." ucap Lisa.
Mereka bersiap untuk kerumah sakit melihat keadaan Adit dan Vina yang sedih. Tak lama mereka sampai Noah yang melihat Chan dan Vino ada di taman rumah sakit mendekat dengan putri nya.
"Mami sama Lisa saja masuk duluan nanti Noah susul, Noah mau ke situ dulu." tunjuk Noah kearah Chan dan Vino.
Mereka tau anak - anak tak boleh masuk kedalam ruangan maka nya Noah membawa putrinya menuju ketempat Chan dan Vino.
"Ayo sayang kita keruangan Adit." ajak Nia kearah menantu nya.
Lisa menggandeng tangan Nia dia tau dulu dia sudah berpikir buruk tentang mertuanya dan sekarang dia menyadari betapa baik nya mertuanya.
Saat sampai di depan ruangan Adit, Nia langsung membuka pintu dan melihat Vina bersama dengan Kila. Kila sebagai sahabat memeluk Vina dengan erat.
"Assalamu'alaikum." salam Nia.
"Waalaikumsalam! Nia ayo masuk. Lisa ayo masuk nak." ajak Keyla.
Kila hanya menatap saja kedatangan saudari nya. Lisa memang bukan sahabat Vina tapi dia bagian dari keluarga Vina karena Noah suaminya ada ikatan hubungan dengan ayah nya Vina.
"Kamu yang sabar ya Vin." ucap Lisa.
"Iya. Terima kasih kamu sudah datang. Bang Noah mana?" tanya Vina yang sudah mulai tenang.
"Mas Noah ada di luar bersama Vino dan bang Chan." jawab Lisa.
Setelah jam besuk habis semua orang pulang, Keyla sebagai ibu memastikan putrinya makan terlebih dahulu sebelum dia pulang. Setelah Vina makan Keyla baru bisa tenang dan pamit pulang.
"Besok bunda datang lagi. Kamu beneran gak mau bunda temenin nak?" tanya sang ibu.
"Iya bunda. bunda pulang saja do'ain kak Adit biar cepat sadar ya bun." pinta Vina.
"Pasti nak. Jika ada apa - apa atau kamu butuh sesuatu telpon bunda atau ayah." ucap Keyla.
"Iya bunda. Bunda hati - hati."
Setelah semua orang pulang Vina ke kamar mandi saat dia di kamar mandi Rian datang dan melihat saudaranya.
"Cepat lah sadar Dit. kamu tau betapa hancurnya istri kamu tanpa kamu. Saya tau kamu pasti bisa cepat sadar semua demi istri kamu." ucap Rian.
Tanpa Rian sadari jika Vina mendengar semua yang di katakan Rian. Di balik sikap kasar dan egois nya dia begitu perduli dan cemas saat melihat saudaranya terbaring di rumah sakit.
Vina yang ingin keluar dari kamar mandi mengurungkan niat nya karena tak ingin Rian melihat nya dan berpikir yang bukan - bukan tentang diri nya.
"Kamu tau Dit saya sebenarnya sayang sama kamu dulu saat saya hampir mati kamu yang berjuang menyembuhkan saya. Kini kamu terbaring di sini apa yang harus saya lakukan. Saya tak bisa berbuat apa pun. Cepat lah sadar. Kasihan Vina, Dit dia sangat sedih saat melihat kamu seperti ini. Saya merasa kasihan melihat dia sekarang ini." Rian menghapus air mata nya saat melihat Adit tak merespon apa yang dia katakan.
Vivian yang mencari suaminya tak sengaja melihat dan mendengar semua ucapan suaminya.
"Apa mas masih mencintai Vina. Saya tau semua merasa sedih saat melihat Vina sedih. tapi kata - kata mas memiliki makna tersendiri." batin Vivian.
Vivian masuk dan mengabaikan apa yang dia dengar dia ingin mengajak suami nya untuk pulang.
"Mas ayo pulang kasihan anak - anak sudah nunggu di luar." ucap Vivian.
"Iya tapi Adit sendirian sayang kita tunggu Vina datang dulu ya." ucap Rian.
Vina yang ada di kamar mandi terpaksa keluar karena Rian tak akan pulang jika dia tak datang.
Ceklek
Mendengar suara handle pintu Rian dan Vivian menoleh kearah sumber suara dan menatap wajah Vina yang basah.
"Lho Vin kamu di kamar mandi?" tanya Rian.
"Iya bang. Saya ambil wudhu sebentar lagi magrib kalian belum pulang? Anak - anak sama siapa?" tanya Vina pura - pura tak mendengar semua yang di katakan boleh Rian dan Vivian.
"Ini kita mau pulang Vin. Kamu baik - baik ya jika butuh sesuatu hubungi saya." ucap Vian.
"Iya Vi makasih. Saya baik - baik saja. Maaf bukan mau ngusir cuma ini hampir magrib kasihan anak - anak nunggu kalian." ucap Vina.
Rian hanya menatap saja wajah sendu Vina. walau tanpa Rian make-up Vina masih terlihat cantik.
"Ya sudah kita pulang ya. Assalamu'alaikum." ucap Vian.
"Waalaikumsalam! salam buat anak - anak." ucap Vina.
Setelah kepulangan Vivian dan suaminya Vina menatap suami nya dengan tatapan harapan segera sadar.
"Kak Vina sholat dulu ya." ucap Vina.
Vina sholat di dalam ruangan suaminya dia tak ingin meninggalkan suami, selesai sholat seperti biasa tiada hentinya dia memohon kesembuhan kepada sang pencipta untuk suaminya.
Saat tengah malam Vina tak sengaja tertidur di dekat tempat tidur suaminya menemani suami nya. Nita masuk perlahan dan tersenyum saat melihat kakak ipar nya tertidur. Sebenar nya dia tak tega melihat Vina tidur dengan cara duduk dengan kepala di lengan suaminya.
Saat Nita memeriksa kondisi kakak nya mata Adit perlahan terbuka dan melihat sekeliling. Adit melihat istrinya tertidur di dekat diri nya tersenyum. Perawat yang melihat dokter Adit sadar langsung memberi tahu Nita.
"Dok! Dokter Adit sadar." bisik nya.
Nita yang fokus memeriksa keadaan kakak nya menatap kakak nya yang membuka mata. dia tersenyum senang dan ingin membangun kan kakak iparnya tapi Adit langsung menggeleng.
"Jangan bangun kan Vina." bisik Adit saat menatap wajah lelah istrinya.
"Kakak butuh sesuatu?" tanya Nita.
Adit hanya menggeleng dia hanya menatap istrinya yang terlihat ada jejak air mata.
ternyata dia sangat menyayangi Adit ya sampai menangis liat Adit terbaring tak berdaya,,,
Doa seorang istri itu emang mujarab ya,,, Alhamdulillah akhirnya Adit sadar,,pasti saat bangun nanti Vina bahagia bgt liat Adit udah sadar/Smile//Smile/
lekas sembuh, semua orang mengkhawatirkan mu