Perjuangan Seorang Ibu Single Parent

   Suami Lisa setelah beberapa hari libur kini sudah kembali lagi bekerja. Dan kini Lisa merasa sepi lagi karena biasanya suaminya lembur dan lembur alasannya. Chat wa juga jarang dibalas. Desi sepertinya mulai terbiasa dengan perubahan sikap suaminya.

    Lisa kini fokus dengan pekerjaannya di sekolah. Dia tidak ingin terlalu larut dengan masalah pribadi. Sebagai seorang guru, dia harus profesional. Apalagi saat mengajar di sekolah. Meskipun kini Lisa belum mempunyai sertifikat pendidik namun dia tetap harus fokus dan profesional.

   Lisa masih fokus mengajar di kelas. Saat ini dia sedang mengajarkan materi perkalian. Lisa mengajar kelas 3 SD. Jadi, materi dasar perkalian untuk murid kelas 3 SD harus hapal perkalian 1-10. Setiap awal masuk kelas, anak-anak diwajibkan menghapal perkalian bersama-sama.

     Lisa selesai mengajar pukul 12 siang. Begitu bel berbunyi, anak-anak segera bersiap-siap untuk pulang. Kemudian berdo'a, selesai berdo'a anak-anak keluar kelas dengan tertib. Setelah itu, Lisa kembali ke kantor. Lisa solat zuhur kemudian makan siang dengan bekal yang dia bawa. Lisa selalu membawa bekal ke sekolah.

     Akhirnya, tibalah saat jam pulang kerja yaitu pukul dua siang. Lisa segera bersiap-siap pulang. Dia sudah kangen dengan kedua anaknya. Terutama Rizki yang saat ini lagi gemes-gemesnya. Lisa begitu gemes melihat Rizki yang gemuk dan montok. Lisa sangat menyayangi kedua anaknya. Mereka adalah penyemangat Lisa. Apalagi setelah Lisa tau kelakuan suaminya. Lisa jadi kurang respek pada suaminya lagi. Namun, Lisa tetap menghargai nya sebagai suami. Tetap melayani makannya, pakaiannya dan lain sebagainya. Lisa tidak ingin dicap sebagai istri yang tidak menurut pada suami.

   Setelah sampai di rumah, Lisa segera berganti pakaian dan menggendong Rizki. Lisa sangat gemes melihat Rizki. Pipi gembul dan montok Rizki membuatnya tak berhenti mencium Rizki. Lisa sangat bersyukur dikaruniai anak yang sehat dan lucu.

"Neng, ibu pulang dulu ya sudah siang." , pamit bu Sri pada Lisa.

"Iya bu. Hati-hati di jalan ya bu." , jawab Lisa.

"Iya neng. Assalamu'alaikum." , ujar bu Sri.

"Wa'alaikumsalam bu." , jawab Lisa.

Setelah bu Sri pulang, Lisa mengajak kedua anaknya untuk tidur siang. Sandi dan Rizki menurut, mereka memang anak-anak yang pintar. Sore hari, Lisa bangun lebih dulu dibanding anak-anaknya. Lisa segera mandi dan solat ashar. Selesai mandi, ternyata anak-anaknya sudah bangun. Lisa segera memandikan kedua anaknya lalu setelah rapi, Lisa mengajak kedua anaknya jalan-jalan keliling kompleks sekalian Lisa mau mampir ke minimarket membeli keperluan yang habis di rumah. Kebetulan minimarket nya tidak terlalu jauh dari rumah. Lisa sangat bersyukur, meskipun dia tidak bisa naik motor, namun di dekat rumahnya sudah lengkap segala sesuatu, baik itu minimarket, pasar, taman bermain sampai puskesmas dan rumah sakit pun tidak terlalu jauh. Masih bisa dijangkau dengan jalan kaki ataupun naik ojek.

Sepulang dari minimarket, Lisa juga membeli ayam goreng crispy kesukaan anak-anaknya. Supaya tidak repot lagi memasak. Juga suaminya tidak ada di rumah. Setelah itu, mereka pulang. Sampai di rumah, hari sudah menjelang maghrib. Lisa langsung mengunci pintu dan bersiap-siap solat maghrib. Selesai solat, Lisa mengajak kedua anak nya untuk makan. Mereka makan dengan lahap. Lisa menyuapi Rizki, sementara Sandi sudah bisa makan sendiri.

"Enak banget ma ayamnya. Besok beli lagi ya ma." , ucap Sandi.

"Iya sayang. Makan yang banyak ya, kalau kurang nasinya tambah lagi." , jawab Lisa.

"Ok mama." , jawab Sandi.

Kemudian mereka tertawa bersama. Lisa melihat Sandi begitu lucu.