NovelToon NovelToon
Kalong

Kalong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Desa Semilir dan sekitarnya yang awalnya tenang kini berubah mencekam setelah satu persatu warganya meninggal secara misterius, yakni mereka kehabisan darah, tubuh mengering dan keriput. Tidak cukup sampai di situ, sejak kematian korban pertama, desa tersebut terus-menerus mengalami teror yang menakutkan.

Sekalipun perangkat desa setempat dan para warga telah berusaha semampu mereka untuk menghentikan peristiwa mencekam itu, korban jiwa masih saja berjatuhan dan teror terus berlanjut.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah pelaku pembunuhannya? Apakah motifnya? Dan bagaimanakah cara menghentikan semua peristiwa menakutkan itu? Ikuti kisahnya di sini...

Ingat! Ini hanyalah karangan fiksi belaka, mohon bijak dalam berkomentar 🙏

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lumpuh

"Kami membawakan sesajen dan beberapa ayam cemani, Eyang," timpal Ki Kusumo.

"Ha ha ha ha ha. Kamu pikir aku ini siapa hah?! Bisa-bisanya kamu membawakan aku barang murahan seperti itu!" semprot pria tua berpakaian serba hitam tersebut.

"Lalu apa yang Eyang inginkan?" tanya Ki Kusumo.

"Tentu saja aku minta ganti 3 nyawa manusia. Bagaimana? Apa kamu sanggup? Kalau kamu tidak sanggup sebaiknya kalian cepat pergi dari sini!" kata laki-laki tua berjenggot putih panjang itu.

"Tidak bisakah kami ganti dengan binatang, Eyang? Sapi atau kambing mungkin?" pimpinan perguruan silat tersebut berusaha membujuk.

"Apa kupingmu tuli hah?! Sudahlah, aku tidak mau berurusan dengan kalian lagi! Cepat kalian pergi dari sini!"

Setelah berkata demikian, pria tua berpakaian serba hitam itu pun langsung menghilang dan sebagai gantinya mereka diserang oleh ratusan kelelawar yang ganas.

Karena tubuh mereka sudah diisi oleh sesuatu, kulit mereka pun kebal dari cakaran kaki-kaki binatang nokturnal yang sudah disihir tersebut, namun bukan berarti makhluk berwarna hitam itu mudah dikalahkan.

Selama hampir 1 jam mereka dibuat kewalahan oleh serangan ratusan kelelawar, hingga tak berselang lama, mereka lalu dikepung oleh kabut tebal putih yang membuat mereka semakin kerepotan. Tak ingin lebih lama jadi amukan binatang nokturnal tersebut, mereka pun akhirnya menggunakan ajian pamungkas yang mereka miliki untuk menghabisi kelelawar-kelelawar itu.

Menyaksikan hewan sihirannya banyak yang mati, laki-laki tua tersebut menjadi murka lantas dia pun mengirimkan asap beracun pada sekelompok orang dari perguruan silat itu.

Di tengah kepungan kabut putih tebal, muncullah asap hitam dari arah hutan terlarang yang membuat puluhan manusia tersebut jatuh pingsan satu persatu dan yang terakhir adalah Ki Kusumo. Setinggi-tingginya ilmu kanuragan yang dimiliki oleh pimpinan perguruan silat itu, jika menghadapi ilmu hitam tingkat tinggi, tetap akan kalah juga.

Tidak sampai setengah jam, sekelompok orang dari perguruan silat tersebut terkapar tak sadarkan diri hingga keesokan harinya saat cahaya matahari menyilaukan mereka. Namun di saat mereka tersadar, kaki mereka tidak bisa digerakkan alias lumpuh.

Untungnya beberapa orang termasuk Ki Kusumo membawa HP, jadi sebagai pimpinan perguruan silat yang bertanggung jawab atas kejadian yang sudah menimpa mereka, dia bisa segera menghubungi pihak kepolisian untuk meminta bantuan.

Sekalipun pihak kepolisian tahu jika lokasi yang disebutkan oleh Ki Kusumo adalah pinggiran hutan terlarang, namun karena ini sudah menjadi tanggung jawab mereka sebagai pelayan masyarakat, mau tidak mau mereka harus mengirimkan bantuan.

Pak Shodiq lumayan terkejut saat mendapat laporan jika sekelompok orang dari komunitas perguruan silat Satria dkk nekat pergi ke pinggiran hutan terlarang untuk meminta ke 5 pemuda itu kembali. Menghadapi situasi yang cukup genting, dia pun segera mengerahkan puluhan polisi sesudah menghubungi atasannya.

1 jam an kemudian, 2 truk kepolisian ukuran besar telah tiba di lokasi, tanpa hambatan apapun sekelompok orang dari perguruan silat itu berhasil dibawa keluar dari area tersebut beserta kendaraan mereka lalu dibawa ke rumah sakit.

Sepeninggal rombongan itu, laki-laki tua berpakaian serba hitam tersenyum menyeringai dari balik pepohonan. Dia merasa puas sudah memberi pelajaran pada manusia-manusia yang nekat mendekati hutan angker tersebut.

*

Pak Haji Mashudi juga kaget saat mendapat kabar dari Pak Shodiq terkait nekatnya pimpinan perguruan silat beserta rombongannya ke hutan terlarang. Ingin tahu keadaan fisik mereka, pria itu pun akhirnya pergi ke rumah sakit dengan ditemani oleh Pak Shodiq.

"Bagaimana kabar panjenengan, Ki?" tanya polisi berpangkat Bripka itu.

"Masih sama saja Pak Shodiq, kaki saya belum bisa digerakkan," jawab Ki Kusumo.

"Hasil pemeriksaan dokter bagaimana, Ki?" lanjut Pak Shodiq.

"Sampai sekarang dokter belum bisa menganalisa penyakitnya, Pak," balas pimpinan perguruan silat tersebut.

"Kenapa kalian bisa nekat datang ke pinggiran hutan terlarang?" sela Pak Haji Mashudi.

"Niat kami hanya 1 Pak Haji, ingin membawa pulang ke 5 murid saya," sahut Ki Kusumo jujur.

"Saya tahu niat kalian itu baik, tapi kalian juga perlu mengukur kekuatan kalian dengan kekuatan lawan," kata Pak Haji.

"Saya mengaku salah Pak Haji, saya menyesal. Awalnya saya berpikir, jika kekuatan kami disatukan, kami bakal menang sesuai harapan, tapi hasilnya malah seperti ini," tutur pemilik perguruan silat itu.

"Apa yang kalian alami di sana?" Pak Haji Mashudi penasaran.

"Setelah kami membaca amalan-amalan selama 2 jam an, tiba-tiba muncul seorang laki-laki tua yang berpakaian serba hitam dan rambutnya putih panjang, Pak Haji," Ki Kusumo mengawali ceritanya.

"Lalu saya berusaha bernegoisasi dengan laki-laki tua itu, tapi ternyata dia tetap menginginkan 3 nyawa manusia sebagai ganti nyawa mereka. Dari ke 5 murid saya, 2 diantaranya sudah dia jadikan persembahan," imbuh pemilik perguruan silat itu sendu.

"Saya benar-benar tidak menyangka jika mereka nekat mendatangi hutan terlarang itu," tambah Ki Kusumo penuh penyesalan.

"Setelah laki-laki tua itu menghilang, tiba-tiba kami diserang oleh ratusan kelelawar yang ganas, tak lama kemudian kami dikepung oleh kabut putih tebal dan sesudah itu satu persatu diantara kami pingsan, lalu tahu-tahu saat sadar, kaki kami sudah menjadi lumpuh," pemilik perguruan silat tersebut mengakhiri ceritanya.

"Astaghfirullah al-adziim... Jadi memang benar ke 5 pemuda itu masuk ke hutan terlarang," ucap Pak Haji Mashudi.

"Saya mewakili pihak kepolisian turut berdukacita dengan musibah ini. Kalau begitu pihak keluarga perlu berusaha untuk ikhlas," sela Pak Shodiq.

"Saya benar-benar minta maaf Pak Shodiq, karena kedatangan kami ke pinggiran hutan terlarang tidak memberitahu pihak kepolisian, akhirnya kami jadi merepotkan kalian," untuk kesekian kalinya Ki Kusumo merasa bersalah.

"Tidak perlu minta maaf Ki, panjenengan kan juga dimintai bantuan oleh pihak orang tua ke 5 pemuda itu. Kami berharap Ki Kusumo dengan yang lainnya bisa sembuh seperti semula. Kami merasa lega karena panjenengan dengan yang lain bisa kembali dengan selamat," kata polisi berpangkat Bripka itu.

"Trimakasih banyak untuk dukungannya, Pak Shodiq. Saya mewakili pihak perguruan meminta maaf jika gara-gara ulah ke 5 murid saya, pihak kepolisian dan tim pencari lainnya jadi direpotkan," lagi-lagi Ki Kusumo merasa bersalah.

"Sudahlah Ki, panjenengan tidak perlu meminta maaf lagi. Mencari orang hilang kan sudah menjadi salah satu tugas kami sebagai polisi."

Pihak orang tua Satria dkk sangat terpukul setelah mendengar penuturan Ki Kusumo. Mau tidak mau mereka harus mengikhlaskan kepergian anak-anak mereka.

1
kalea rizuky
pantes dendam warga desa emank jahat bgt
🎧✏📖
semangat✌
Kezia Suhartini: trimakasih Kak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!