orang gadis yang berusia 20 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 26 tahun.
Natasha bukannya bahagia dengan pernikahannya. tapi nyatanya malah selalu disiksa secara fisik serta batin oleh sang CEO karena dia merasa gadis itu adalah penghancur masa depannya dengan hubungan asmara pacarnya.
apakah Natasha bisa bertahan dengan sikap kasar CEO atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ana sedih
Alvaro membuka pintu rumahnya dan menutupnya kembali. tiba-tiba suara yang dia kenal.
" CK! CK!CK! sudah memiliki istri tapi selalu saja pulang malam", ucap Mom
Alvaro memijit keningnya Kenapa Mom nya harus datang sekarang . sungguh Dia sangat lelah dan ingin segera berbaring di atas di kasur yang empuk.
"Alvaro!", ucap Mommy yang kesal pada Alvaro yang tidak menyahutinya ucapannya.
" Mom... aku sedang sangat lelah", elu Alvaro lemas.
" Mom, biarkan Alvaro istirahat dulu ",sahut Ana
Mom berdesak kesal karena menantunya malah membela anaknya Yang keterlaluan itu.
Sedangkan Alvaro langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya tanpa menghiraukan Mom yang memanggil namanya berkali-kali.
" anak itu!", kesal Mom
"Sebaiknya mami segera tidur", ucap Ana
Mom ,mertuanya tadi mengatakan akan menginap malam ini karena sedang merindukan menantunya.
"Baiklah, kau juga harus beristirahat ,sayang", kata Mom
Ana mengangguk lalu berjalan masuk ke dalam kamar Alvaro. ya tentu Ana masuk ke kamar Alvaro karena dia tidak ingin Mama mertuanya mengetahui jika dirinya dan putranya selama ini tidur di kamar terpisah.
Sebelum masuk ke dalam kamar Ana menghela nafas, lalu dia membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali.
Ana mematung ketika melihat Alvaro baru saja keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang.
Ana melihat di leher Alvaro banyak merah - merah dia tau kalau itu sebuah kecupan hampir semua ada kecupan merah di leher dan bagian dada bidang nya.
Ana melihat itu sangat sakit sekali. Dia langsung menundukkan kepalanya menahan air matanya yang akan menetes, tapi dia tahan.
"Kenapa kau ada di sini?", tanya Alvaro yang tidak suka atas kehadiran Ana di kamarnya
"Emm...itu...Mom menginap di sini jadi..."
"ya ,aku mengerti", sela Alvaro
Alvaro membuka lemari pakaiannya lalu mengambil pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk memakai pakaiannya.
Ana hanya berdiri di samping ranjang, dia bingung harus melakukan apa.
Air mata Ana lolos begitu saja dari pelupuk matanya hanya ingin memukulnya dan berteriak padanya untuk melampiaskan rasa sakit yang dia torehkan di hatiku.
Mempunyai seorang suami yang tidak mencintainya hatinya terasa hampa tidak bahagia. Apa artinya pelukan itu? Apa artinya Aku baginya? apa dia benar mengganggapku hanya seorang jalang dimatanya .
Isak tangis Ana tak terbendung lagi melihat leher Alvaro yang penuh dengan tanda merah hatinya yang terasa sakit sekali .
'Alvaro bercinta dengan wanita lain apa itu pacarnya Alvaro yang melakukan tanda itu', batin Ana
Ana terus saja meneteskan air matanya lalu mengusap air matanya yang terus mengalir
Selama ini Aku berusaha menjalankan tugasku sebagai istri, aku berikan segenap hatiku untuk melayaninya sebagai suamiku. lalu Apa kurangnya aku hingga dia tega melakukan ini padaku ?
Ana merasa pintu kamar mandi akan terbuka Ana membalikan badan membelakangi pintu kamar mandi lalu dia mengusap air matanya.
Beberapa saat kemudian Alvaro keluar dari kamar mandi pakaian yang melekat di tubuhnya.
"Ada apa? Kenapa kau tidak tidur?", tanya Alvaro. Ana hanya menundukkan kepalanya dia takut Alvaro melihat wajah yang sudah sembab karena menangis.
Alvaro berjalan ke arah ranjang lalu membaringkan tubuhnya yang lelah. terlihat jelas di wajah Alvaro yang terlihat lelah. Ana menghela nafas dalam - dalam agar terlihat kuat pada hal hatinya sangat sakit.
" A-apakah kau lelah?", tanya Ana
"Apakah hal seperti itu perlu ditanyakan?", ketus Alvaro kepada Ana
Ana pun menjadi kikuk saat melihat wajah Alvaro.memang benar wajah Alvaro terlihat lelah. karena Ana bingung harus mengucapkan apa pada Alvaro. karena merasa canggung sekamar dengan Alvaro.
"Iau masih ingin berdiri saja di situ", ucap Alvaro
Ana menahan amarahnya dan emosinya agar dia Masih menghormati Alvaro sebagai suaminya .
Meski Alvaro mencaci makinya disentak oleh Alvaro Ana selalu saja sabar. Ana menghela nafas.
"Emm..... Al-alvaro ", panggil ana
"Hm", jawab Alvaro lemas
Ana tidak jadi untuk mengatakannya. lalu dia berjalan ke arah ranjang lalu dia merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan membelakangi Alvaro.
Alvaro melirik ke arah ana sebentar setelah itu dia memejamkan matanya. ana juga merasa hal Yang sama sudah mengantuk akhirnya mereka berdua terlelap.
.
.
Ana bangun dari tidurnya lalu dia berjalan ke arah kamar mandi. setelah selesai ana keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju dapur untuk membuatkan serapan pagi untuk Mom dan suaminya Alvaro.
Saat ana sedang meracik bahan-bahannya Ana melihat mama mertuanya.
"Selamat pagi mom", sapa Ana pada Mom mertuanya yang baru masuk ruangan dapur.
"Pagi juga ,sayang. kau sedang masak apa?"tanya Mom
"Hanya nasi goreng, mom. tidak apa-apa kan?"
"Tentu saja tidak apa-apa, masakan apapun yang kamu masak pasti tetap enak, jadi tidak masalah untuk mom. mau Mom bantu?"
"Tidak perlu, Mom. aku bisa sendiri. Mom duduk saja", kata Ana sambil tersenyum.
"Mom, mengangguk lalu duduk di meja makan sambil melihat anak yang sedang memasak yang begitu cekatan.
Beberapa saat kemudian mom mengalihkan pandangannya. ketika mendengar suara kursi yang ditarik. Mom melihat Alvaro yang baru saja bangun tidur.
"Apa kau tidak mencuci wajahmu sebelum kau turun", ucap mom
"Hm..."
"Argh ! Mom..."jerit Alvaro saat Momnya menjewer kupingnya.
"Jika ada yang mengajakmu bicara, Jangan hanya menjawab' hm', saja kau pikir orang yang mendengarnya tidak kesal denganmu!", ujar mom kesel
Alvaro hanya memutar bola matanya malas, sedangkan ana yang melihat interaksi antara suami dan mama mertuanya terkekeh pelan .
Mom melihat dileher Alvaro pada merah. Pikiran Mom nya karena kirain ana dan Alvaro bercinta.
"Kamu kalau mau bikin tanda merah jangan banyak di leher kelihatan orang"
Alvaron mengerenyit dahinya dia merasa bingung dengan perkataan momnya. karena dia tidak menyadari lehernya ada tanda merah.
"Apa maksud, mom", ucap Alvaro
melihat itu Mom tertawa dan melirik Alvaro
"Kenapa Mom tersenyum"
Mom Alvaro menujukan tanda dileher Alvaro.
Mendengar hal itu Ana merasa sedih karena bukan Ana yang melakukan tanda itu di leher suaminya. Ana yang tadinya tersenyum kini dia terlihat murung.
Sedangkan Alvaro yang mendengarnya langsung terdiam lalu melirik ke arah ana. Lalu kembali menatap ke mamanya.
Ana berjalan menuju meja makan dan membawa dua piring nasi goreng di tangannya dan menaro piring itu di atas meja.
Ana memberikan nasi goreng Itu pada mama mertua dan suaminya Alvaro.
" Silahkan Mom", Ucap ana
" Makasih, sayang" ucap mama
" Al", ucap Ana pada Alvaro tapi tidak ada jawaban. Mama mendesah saat Ana memberikan nasi tidak ada jawaban.
"Apakah kamu tidak punya mulut,Al ", ucap mama mertua . Alvaro hanya mendesah saat mama mengomel terus.
Ana kembali lagi menuju dapur untuk mengambil nasi goreng punya dirinya.
Setelah ana kembali membawa nasi goreng dan duduk di sebelah Alvaro.
" Apakah masih belum ada kabar baik?", tanya Mama mertua
" Kabar baik apa maksud ,Mom ?", tanya Alvaro