NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda

Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Merlin.K

Ganhia Wijaya, seorang gadis cantik yang penurut dan pekerja keras, hidup dengan tenang di bawah naungan keluarganya yang sederhana. Namun, kedamaian itu hancur ketika ayahnya terjerat utang besar kepada Tuan Danendra Mahendra, seorang pengusaha muda yang kaya raya namun terkenal dengan sifatnya yang dingin dan sombong. Demi menyelamatkan bisnis keluarganya yang hampir bangkrut, ayah Ganhia memaksa putrinya untuk menikah dengan Danendra, meski hatinya menolak.

Akankah mereka menemukan kebahagiaan di tengah pernikahan yang dilandasi oleh sebuah kontrak yang penuh tekanan?

yuk mampir yuk di karya pertama aku🙏😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merlin.K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman yang Menyenangkan

Malam semakin larut saat mobil Danendra melaju meninggalkan pesta, di dalam mobil hanya ada keheningan Ganhia duduk diam di kursi belakang bersama Danendra tubuh Ganhia menegang kedua tangannya memegang ujung gaunnya dengan gelisah dengan tatapan hanya berfokus keluar jendela dan pikirannya terus teringat dengan kalimat terakhir Danendra di pesta tadi.

"tunggu saja nanti aku akan memberikan mu hukuman" kata-kata itu terus berputar di benak Ganhia membuatnya menjadi gelisah "hukuman apa yang dia akan berikan apakah dia akan melepaskan ku, jika benar Manusia ini akan melepaskan ku itu adalah moment yang sangat aku tunggu, tapi kalau manusia sombong ini menghukum ku dengan menyakiti keluargaku seperti yang selalu dia katakan? Apa yang harus aku lakukan ".

Ganhia menggigit bibir bawahnya dengan dada yang berdetak kencang dan rasa cemas, Ganhia mencoba menenangkan diri tapi keheningan di dalam mobil justru membuat Ganhia semakin tersiksa.

Sesekali Ganhia melirik ke arah Danendra yang menyadarkan dirinya dengan posisi santai bahkan terlihat Sangat menikmati perjalanan.

Tapi yang membuat Ganhia semakin gugup adalah senyum tipis di wajah Danendra yang terlihat seperti senyum licik penuh rencana dan seolah Danendra sedang menyusun rencana untuk menghukum Ganhia.

sedangkan di kursi kemudi Dirga melirik keduanya lewat kaca spion dan menggeleng pelan dengan tingkah keduanya " yang satu terlihat gelisah yang satu terlihat begitu senang dan tersenyum licik entah apa yang kedua manusia gengsian ini pikirkan" gumam Dirga dalam hati.

Ganhia yang terus memikirkan tentang hukuman itu menarik nafas panjang dan dengan takut-takut Ganhia mulai bertanya"Tu...Tuan apakah aku melakukan kesalahan besar?"

Danendra menoleh ke arah Ganhia menatap wajah Ganhia yang pucat lalu kembali tersenyum samar " apa kamu merasa bersalah?"

Ganhia menunduk jantungnya kembali berdebar " aku tidak tau..."

Danendra tertawa pelan dan itu membuat bulu kuduk Ganhia meremang

" Bagus....sepertinya kamu sudah merasa bersalah ya?, tunggu saja hukuman yang kamu dapatkan pasti akan menyenangkan ".

Dirga yang mendengar itu hampir tersedak ludahnya sendiri kemudian mengalihkan pandangannya dari spion dan kembali fokus mengemudi " menyenangkan buat siapa Tuan? Sepertinya hukuman yang anda berikan hanya menyenangkan untuk anda tetapi untuk Nona sepertinya sangat tidak menyenangkan".

Sementara itu Ganhia hanya bisa menatap lurus ke depan menggenggam erat jemarinya. Ganhia tidak tau hukuman macam apa yang sedang di rencanakan Danendra kali ini.

Dirga mulai memarkirkan mobil mewah itu di halaman rumah kemudian Dirga turun lebih dulu dan membuka pintu mobil belakang untuk Tuan Dan Nona Mudanya, saat Danendra keluar dari mobil semua pelayanan sudah berjejer di depan pintu rumah menyabut kedatangan mereka, Danendra berhenti sejenak menoleh ke arah Dirga "Ga... Apa Gisel dan Claudia sudah kembali "

Dirga menoleh ke Garasi di mana Mobil Claudia sudah terparkir di sana " Sudah Tuan mobil Nona Claudia sudah ada di garasi"

"hmm pulanglah Ga.. tidak usa mengantarku sampai ke atas"

" baik Tuan Selamat malam"

Setelah mengatakan itu Danendra langsung melangka ke arah tangga di ikuti Ganhia dari belakang yang semakin gelisah dan wajahnya semakin terlihat pucat.

Pak Haris yang melihat Nona Mudanya sepeti ketakutan mengerutkan dahinya heran "apa yang terjadi kenapa nona muda terlihat gelisah?" kata Pak Haris dalam hati dan tatapannya terus tertuju ke Ganhia sampai kedua majikannya tak terlihat.

sementara di kamar Danendra duduk di atas ranjang menatap Ganhia yang melangka masuk dengan pelan, Ganhia menutup pintu dengan pelan dan juga jantung yang semakin berdetak kencang.

Ganhia baru saja ingin berbicara namun Danendra mulai berdiri dan melangka cepat ke arahnya , tanpa sepatah katapun Danendra menarik pergelangan tangan Ganhia dengan lembut membuat tubuh mungil Ganhia terdorong ke dadanya.

Belum sempat Ganhia memprotes bibir Danendra sudah menempel di bibir Ganhia, Ciuman itu begitu lembut tapi penuh tuntutan.

Ganhia membelalakkan matanya tubuh Ganhia membeku, nafasnya tertahan jantungnya berdetak begitu kencang.

Ciuman itu berlangsung beberapa detik tapi cukup membuat wajah Ganhia merona dengan tubuh lemas.

Danendra berlahan melepaskan ciumannya Lalau menatap wajah Ganhia yang Masi syok dengan nafas yang memburu.

" itu hukuman karena kamu Masi memanggilku Tuan..." kata Danendra dan segera membalikkan badannya melangkah ke arah kamar mandi.

Sementara Ganhia masih berdiri kaku dengan jantung yang masih berdetak kencang "apa katanya dia menciumku dan mengatakan itu hukuman apa ini hukuman. Yang katanya menyenangkan? , ahh dasar manusia sombong itu hanya menguntungkan untuk ya, tapi apa tadi katanya dia menghukum ku karena memanggilku Tuan dasar sombong bagai mana kalau kekasihnya mendengar saat aku memanggilnya sayang apa dia tidak takut? bukan dia pernah mengatakan untuk memanggilnya Sayang hanya jika kita hanya di rumah " Gumam Ganhia dalam hati sambil melangka keluar ke arah kamar kosong di samping kamar Danendra untuk memberikan diri karena malam semakin larut.

Setelah selesai memeriksa dir Ganhia mengambil baju mandi dan memakainya kemudian melangka keluar dari kamar itu dan kembali ke kamar Danendra.

Saat sampai di kamar Ganhia menoleh kearah kamar mandi yang masih tertutup rapat dan masih terdengar gemericik air dari dalam.

" syukurlah masih mandi rupanya" Ganhia bergumam pelan dan melangka ke arah ruang ganti.

Beberapa menit kemudian Ganhia sudah keluar dari ruang ganti dan melangka ke arah balkon untuk menghindari Danendra.

Beberapa menit kemudian Danendra keluar dari kamar mandi rambutnya masih basah, kemudian Danendra menatap semua sudut kamar mencari keberadaan Ganhia tapi tidak menemukan Ganhia hanya ada baju tidur di atas ranjang yang Ganhia sudah siapkan.

Danendra mulai melangkah ke arah balkon niatnya ingin mencari angin sambil menunggu Ganhia yang Danendra pikir mungkin Ganhia lagi turun ke dapur mengambil minum tapi langka Danendra terhenti di pintu balkon saat melihat sosok Ganhia berdiri diam di sana.

tubuh Mungil Ganhia bersandar pada pagar balkon menatap langit malam yang bertabur bintang, angin malam yang lembut meniup ujung rambut Ganhia, sementara tatapan Ganhia tampak kosong seakan pikirannya melayang jauh.

Danendra diam menatap wajah tenang Ganhia, tapi pikiran Danendra menyimpan banyak tanya, Danendra tidak tau apa yang sedang dipikirkan wanitanya itu. Tapi yang jelas Ganhia terlihat gelisah dan murung.

Berlahan Danendra melangka pelan ke arah Ganhia tanpa menimbulkan suara, dalam sekejap kedua lengannya melingkar di pinggang Ganhia dan memeluk Ganhia dari belakang dengan erat.

Ganhia tersentak hampir mundur kebelakang kalau saja pelukan itu tidak langsung mengerat begitu cepat. " eh Tu...an, eh maksudku sa..yang kamu suda selesai mandi?" gumam Ganhia panik, tubuh Ganhia menegang dalam pelukan Danendra.

Namun Danendra tidak berkata apa-apa dan hanya mengeratkan pelukannya, dagunya bertumpuk di pundak Ganhia. Detik demi detik berlalu Ganhia sudah kehilangan kekuatannya untuk memberontak dan membiarkan Danendra memeluknya semakin erat.

1
partini
baik baik Thor ,,ih jangan lah wanita yg bucin dulu atuh Thor
partini: bikin cemburu nya yg banyak boleh Thor si nendra dia yg mulai biar dia yg sering merasa kannya,
tapi Masi mode aman jngn kasar seremmmm
Mhely: hhhh pasti ni Danendra yang akan bucin kok 🤭😁
total 2 replies
partini
👍
k.m
ceritanya bagus 👍👏🥰
Mar lina
kirain ngapain gitu thor
ternyata hanya untuk di panggil
sayang....
lanjut thor ceritanya
Mega Manna
seruni lanjut dong
Mar lina
benih-benih cinta
sedikit demi sedikit
telah tumbuh
lama" buanyak
dan bucin...
lanjut thor ceritanya
Paulina al-fathir
Cleo apa Alea nih thor
Mhely: Terimakasih sudah membaca karya pertamaku🙏

karena ini baru karya pertama author jadi Masi sering Typo ya🤣😁
total 1 replies
Mưa buồn
Ayo thor, jangan sampai kami penasaran terus!
Kiritsugu Emiya
Bagus banget thor, jangan lupa update terus ya!
boing fortificado
Larut malam ini tetap menunggu update dari thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!