Mikayla Zaneta bertemu lagi dengan Nicholas Jayandru, mantan pacarnya waktu SMA yang sudah menenggut kehormatannya.
Tapi laki laki itu sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah
Mikayla membencinya. Semudah itu Nicholas mendapatkan pasangan, sedangkan Mikayla sudah insecure. Ngga mungkin ada laki laki yang mau menerimanya yang sudah tidak virgin lagi.
Semoga suka🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Oma Suci
"Nicho, kamu dari mana aja?" kesal Nastiti-maminya ketika melihat kehadiran putranya.
Awas aja kalo abis nemuin Mikayla.
"Sayang, katanya mau duluan, tapi, kok, baru nyampe di sini?"
"Tadi oma nyuruh Nicho pergi beliin obat dulu," ketus oma menyahut. Matanya melirik ngga suka pada Liza.
"Ada ngga obatnya, Nicho sayang....?" cetus oma Suci sambil memberikan isyarat dengan kernyitan pipinya pada cucu kesayangannya.
Nicholas langsung paham dengan isyarat itu.
"Masih dua jam lagi, oma, kata apotekernya," jelasnya sambil cengengesan.
Omanya selalu tau kesulitannya.
Liza dan calon mami mertuanya saling tatap.
"Ooh.... Ya udah. Nanti dua jam lagi kamu ambil obatnya, ya."
"Beres, oma."
"Obat apa, mam?" tanya Nastiti ngga ngerti.
"Obat pusing."
Karena calon mantu pilihan kamu, geredek Oma Suci dalam hati.
"Kamu sakit, sayang?" tanya opa Rangga khawatir pada istrinya.
Tadi baik baik saja.....
Papi Nicholas pun menatap maminya dengan perasaan khawatir. Bibirnya masih sulit digerakkan, padahal dia ingin ikut bertanya.
"Pusing ," sahut Oma sambil melototkan matanya.
Kening Opa Rangga berkerut, dia tau artinya jangan banyak tanya lagi.
Ada apa lagi sama istriku ini, batinnya mengurut dada.
"Selamat malam."
Mereka yang berada di dalam menoleh, melihat siapa yang datang.
"Ringgo?' Mama Nicholas menyahut heran.
Opa dan oma yang ngga kenal, juga Liza, menatap Nastiti penuh tanya
Siapa?
"Cucunya Harja Pranajaya, ma, pa," jelas Nastiti sambil menghampiri laki laki muda yang usianya ngga jauh beda dengan putranya.
"Ooh Harja...," gumam opa Rangga.
"Kamu datang sendiri?" tanya Nastiti ramah.
"Iya, tante."
"Apa kabar opa dan oma kamu?" tanya Opa Rangga.
"Sehat, opa. Kalo om, sudah membaik?"
Papi Nicholas tersenyum sambil mengangguk pelan.
"Sudah lumayan." Nastiti yang menjawab.
"Syukurlah, tante."
Setelah berbasa basi sebentar, Ringgo pamit. Nastiti mengantar Ringgo sampai ke luar kamarnya.
"Ringgo, ada yang mau tante katakan."
"Ya, tante?"
Nastiti-mama Nicholas menghela nafas panjang.
"Tante yakin, orang tuamu ngga akan setuju kalo kamu punya hubungan dengan asisten Nicho."
Ringgo tersenyum.
"Kami baru saja saling mengenal, tante."
"Dia bukan dari kalangan kita. Tapi terserah kamu aja. Tante hanya ngga ingin kamu salah memilih istri."
Ringgo tersenyum lagi.
"Terima kasih, tante sarannya. Akan saya pertimbangkan."
"Ya, memang harus dipertimbangkan."
Ringgo tersenyum lagi sebelum melangkah pergi.
Nastiti menghembuskan nafas kesal.
Mika, kali ini kamu juga ngga akan berhasil mendapatkan pria kaya.
Sementara itu di dalam ruangan, tatapan tajam Oma Suci membuat Liza canggung bercampur kesal.
Kenapa.oma kelihatan ngga menyukainya?
"Oma mau keluar bentar. Nicho, temani Oma."
"Siap, oma sayang."
"Biar opa aja, Nicho. Kamu mau kemana?" Opa Rangga menjejeri langkah istrinya,yang wajahnya tampak ditekuk.
Oma ngga menjawab.
"Ada apa?" tanya suaminya sabar setelah mereka berada di luar ruangan anaknya.
"Aku ngga suka dengan pilihan Nastiti buat cucu kita," keluh oma Suci ketus.
Opa Rangga tersenyum. Jarang sekali istrinya bersebrangan pendapat dengan mantu dan besannya.
"Kenapa?"
"Ngga suka aja dari sejak awal. Auranya magrib," ketus oma lagi.
Opa Rangga tergelak.
"Kamu ini," ucapnya di sela tawanya.
Oma Suci mendengus kesal.
Mereka sudah cukup jauh meninggalkan ruang rawat inap putranya.
"Aku menemui seorang gadis di sini. Kata Nastiti, teman SMA Nicho."
"Pasien?"
"Bukan. Keluarga pasien sepertinya."
"Auranya ngga magrib?" canda suaminya lagi.
Istrinya mencebikkan bibirnya.
"Tentu tidak. Tapi mana, ya, gadis itu." Mata tuanya menyisiri sekitarnya.
Menyesal dia lupa bertanya, di kamar mana keluarga gadis itu dirawat.
Opa ikut ikutan mencari walaupun dia tidak tau bagaimana rupa gadis itu.
Ada beberapa orang yang mereka lewati sepanjang perjalanan mereka.
Omanya semakin manyun karena ngga melihat gadis itu.
"Kamu ingin menggagalkan pernikahan Nicholas?" tanya Opa Rangga pelan.
"Kalo bisa. Cucumu yang bodoh itu bisa bisanya ngga menolak pilihan maminya."
"Kenapa, Suci?" Menurut Opa Rangga, asalkan Nicholas setuju, ngga ada masalah dengan pernikahan itu.
"Aku ngga mau gadis itu membawa cucu kita balik ke luar negeri. Aku mau mereka menetap di sini."
"Jangan khawatir, aku akan minta pada besan, sebelum menikah, mereka berdua akan menandatangani kontrak nikah."
"Kontrak nikah?"
"Iya. Mereka berdua menetap di negeri ini. Setuju?"
Oma Suci mengangguk enggan.
Hati kecilnya masih tidak sreg, tapi.dia tidak membantah ucapan suaminya lagi.
*
*
*
Setelah mendapat pesan dari Alea, Mikayla segera pamit pada mamanya. Adiknya-Okta masih tidur.
"Hati hati, sayang," ucap mamanya melepas kepergiannya.
"Iya, mam. Mika sama Samira udah beberes."
"Iya, Mika."
Siang ini mereka akan meninggalkan rumah sakit walaupun adiknya tetap ngeyel untuk tinggal di sini.
GREP
Mikayla terkejut ketika tangannya diraih oleh seseorang.
"Ketemu!"
Mikayla menatap wanita seusia omanya yang menatapnya dengan mata berbinar binar. Di samping wanita itu juga ada laki laki yang usianya ngga jauh beda.
"Lupa?" senyumnya sangat lebar seakan sudah menemukan harta karun yang sudah lama dicarinya.
Mikayla berusaha tersenyum sopan. Ingatannya memang sedang buruk akhir akhir ini.
"Siapa?" bisik laki laki tua yang masih nampak kuat pada wanita tua di sampingnya.
Mikayla masih bisa mendengar.
Wanita itu hanya mengangguk, kemudian berpaling pada Mikayla.
"Saya, omanya Nicholas. Kamu teman SMA Nicholas, kan?"
Sedetik. Dua detik.
Mikayla baru bisa mengingatnya.
Pertemuan mereka hanya sekilas pandang saja, wajar kalo dia ngga bisa mengingat
Tapi kalo tanpa embel embel nama laki laki itu dia pasti semakin ngga yakin akan bisa mengingatnya
Laki laki di sebelahnya tersenyum yang membuat Mikayla twejebak dalam situasi yang aneh.
"Panggil saya Oma Suci. Ini Suami saya Opa Rangga. Nama kamu siapa, anak cantik?"
"Mikayla." Gadis itu menyalim dan mencium punggung tangan yang sudah banyak keriputnya itu.
"Tuh, gadis santun seperti ini yang aku inginkan," ucap Oma Suci sambil menatap suaminya dalam.
"Ya, ya."
Liza terlalu larut dalam budaya Eropa, batin opa Rangga membandingkan keduanya.
Sama sama cantik. Hanya yang ini lebih minimalis, batin Opa Rangga lagi saat menilai.
"Siapa keluargamu yang sakit." Kini mereka sudah berjalan beriringan.
"Adik saya, oma. Kecelakaan. Tapi nanti siang sudah boleh pulang."
"Apa? Ngga boleh...!" larang Oma Suci reflek.
Suaminya tertawa mendengarnya, apalagi saat melihat wajah heran Mikayla.
"Maksud Oma mau ngajak kamu makan siang bareng cucu oma," koreksi Oma Suci cepat.
Makan siang sama Nicho?
NOOO!!!
"Maaf, oma, nanti siang saya mau bawa adik saya pulang," tolaknya halus.
"Sebentar saja," rengek Oma Suci.
"Emmm..... makan siangnya nanti sama istrinya juga, ya, oma?"
"Kok, kamu tau?" Oma Suci nampak terkejut.
Opa Rangga menatap serius gadis di depannya.
"Saya bekerja.di perusahaan cucu oma, Pak Nicholas. Kemarin calon istrinya datang ke ruangan beliau," ucap Mikayla sopan.
Ooo....., batin Opa Rangga.
Wajar, sih.
Wajah Oma Suci lebih sumringah dari sebelumnya saat mendengar penjelasan Mikayla.
"Bagus kalo begitu. Rencana oma akan lebih mudah."
"Rencana? Maksud, Oma?" Perasaan Mikayka mendadak ngga enak.
Ada apa lagi?
Dia sudah ngga mau berurusan dengan mantannya itu
Suaminya menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan agar jangan aneh aneh. Tapi senyum di wajahnya tetap lebar.
Tau kalo istrinya ngga akan menurut.
"Jadiin kamu mantu oma. Mau?"
Hidup lagi capeknya di buat tertekan ama Mantan dan Mama Mantan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Mika klu punya saudara kelakuan'nya begitu mending end aja
Menyala lah Oma suci
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
semoga aja bener si nyonya adalah anak yatim piatu yg kere ,yg ga punya keluarga, karna kebaikan Oma suci dan suami, jadi si nyonya di pungut jadi menantu
kepo abis, di tambah lagi ngegibahin bos Nicko lancar banget, ga ada jaim jaimnya.😂😂😂
Untuk Mika sama siapa saja oke asal dia dan keluarganya bahagia.