NovelToon NovelToon
NIKAH DADAKAN DEMI PARASETAMOL

NIKAH DADAKAN DEMI PARASETAMOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anjay22

Amelia ,seorang janda yang diceraikan dan diusir oleh suaminya tanpa di beri uang sepeserpun kecuali hanya baju yang menempel di badan ,saat di usir dari rumah keadaan hujan ,sehingga anaknya yang masih berusia 3 tahun demam tinggi ,Reva merasa bingung karena dia tidak punya saudara atau teman yang bisa diminta tolong karena dia sebatang kara dikota itu ,hingga datang seorang pria yang bernama Devan Dirgantara datang akan memberikan pengobatan untuk anaknya ,dan kebetulan dia dari apotik membawa parasetamol ,dan obat itu akan di berikan pada Reva ,dengan syarat ,dia harus mau menikah dengannya hari itu juga ,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjay22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebersamaan ,Bayu ,Amelia dan Devan

Matahari sore menyelinap lewat celah gorden di kamar Amelia ,yang sekaligus menjadi ruang kerja untuknya , Di meja, laptop terbuka lebar, dokumen proyek menumpuk, dan secangkir kopi sudah mendingin sejak tadi. Tapi yang paling mengganggu bukan itu melainkan suara rengekan kecil yang datang dari lantai bawah.

“Mamaaa ! ayo dong ke taman! Udah lama banget nggak main ayunan!” rengek Bayu dengan nada khas anak kecil yang belum mampu melafalkan kata dengan baik dan sempurna .

Amelia menghela napas, jari-jarinya berhenti mengetik. Ia menoleh ke arah pintu, tempat Bayu—putranya yang baru berusia tiga tahun berdiri dengan wajah cemberut, tangan di pinggang, dan mata berkaca-kaca seperti siap menangis kalau permintaannya ditolak lagi.

“Bayu, Mama lagi kerja,” kata Amelia lembut, berusaha sabar. “Nanti kalau selesai, ya? Janji.”

“Tapi Mama bilang ‘nanti’ kemarin! Dan kemarinnya lagi! Dan kemarinnya lagi!” Bayu menghitung dengan jari-jarinya yang mungil, seolah sedang mengajukan laporan audit ke keadilan anak-anak. “Udah tiga ‘kemarin’! Ayunan di taman pasti kangen sama Bayu!”

Amelia nyaris tertawa. Anak ini memang jago bikin drama warisan dari siapa, entahlah. Tapi senyumnya langsung menghilang saat ia teringat deadline proyek yang harus dikirim besok pagi. Kalau tidak selesai, bukan cuma reputasinya yang terancam tapi juga timnya.

“Sayang, Mama benar-benar harus selesaikan ini dulu. Nanti sore, kalau masih ada waktu ”

“Nggak mau nanti! Sekarang! Sekaaarang!” Bayu melemparkan dirinya ke lantai dengan gaya dramatis ala sinetron sore. “Kalau Mama nggak mau temenin, Bayu bakal jadi anak yang sedih selamanya! Sedih banget sampe nggak mau makan es krim lagi!”

Amelia menutup wajah dengan tangan. “Bayu,es krim itu bukan hukuman.”

“Terserah mama ,pokonya Aku mau ketaman sekarang,Ma,Ayo !”

Sebelum Amelia sempat merespons, suara langkah kaki pelan terdengar dari arah tangga. Devan muncul di ambang pintu, mengenakan kaus santai dan celana training, rambutnya agak berantakan karena baru saja selesai olahraga. Di belakangnya, Ibu Devan yang biasa dipanggil Bu Ratna ,ikut naik sambil membawa sepiring potongan buah.

“Wah, lagi rapat nih , antara Mama dan Menteri Taman Bermain, ya?” tanya Devan sambil menyunggingkan senyum.

Bayu langsung bangkit dari lantai seperti tidak pernah jatuh. “Abi! Bantu Bayu! Mama nggak mau ajak main!”

Devan berjongkok, sejajar dengan mata Bayu. “Kenapa nggak mau, Nak?”

“Katanya lagi kerja. Tapi kerjanya udah dari tadi! Bahkan waktu makan siang pun ngobrol sama laptop!”

Amelia mendesah. "Mama nggak ngobrol sama laptop, Bayu. mama rapat.”

“Sama siapa? Sama Mr. Excel?”

Devan tertawa terbahak-bahak. “Wah, Mr. Excel emang galak, sih. Tapi jangan khawatir Abi, punya solusi.”

Amelia menatap Devan dengan alis terangkat. “Solusi apa? Mau bantu kerjain laporan keuangan?”

“Nggak !,” jawab Devan sambil berdiri dan mengacak rambut Bayu. “Solusinya: kita semua pergi ke taman. Sekarang.”

Amelia terbelalak. “Sekarang? Tapi proyekku?"

“Proyekmu aman,” potong Devan, nadanya tiba-tiba lebih tenang, lebih pasti. “Kamu nggak perlu khawatir bakal dimarahi atau dipecat.”

Amelia mengerutkan dahi. “Mas!, kamu tahu aku nggak takut dipecat. Tapi ini tanggung jawabku. Timku mengandalkan.”

“Timmu nggak akan kehilangan kamu,” sela Devan lagi, kali ini sambil menatap lurus ke mata Amelia. “Karena yang jadi bos di perusahaan itu, aku.”

Hening.

Bayu menoleh dari Devan ke Amelia, lalu balik lagi. “Abi jadi bos Mama?”

Amelia masih terpaku. Tentu saja dia tahu Devan adalah CEO perusahaan tempatnya bekerja. Tapi selama ini, Devan selalu menjaga jarak profesional di kantor ,tidak pernah memperlakukannya berbeda, tidak pernah memberi keistimewaan. dan Amelia ingin dihargai karena kerjanya, bukan karena siapa suaminya.

Tapi sekarang, di tengah rengekan anak dan tumpukan dokumen, Devan memilih untuk membuka kartu itu.

“Kamu nggak perlu khawatir,” lanjut Devan pelan. “Aku tahu kamu kerja keras. Dan aku tahu kamu butuh istirahat. Bahkan bos terbaik pun tahu kapan timnya perlu jeda.”

Ibunya Devan ikut bicara dari belakang, suaranya lembut tapi tegas. “Iya, Nak. Kamu udah kerja dari pagi tanpa istirahat. Bahkan waktu makan siang, kamu masih ngecek email. Bayu ini butuh Mamanya yang tersenyum ,dan mau bermain dengannya , bukan Mamanya yang kayak robot kantor.”

Amelia menatap ketiganya suaminya yang tersenyum hangat, ibu mertuanya yang penuh perhatian, dan anak kecilnya yang masih menatapnya dengan mata penuh harap.

“Tapi… deadline-nya besok ”

“Kalau perlu, aku yang bantu selesaikan malam ini,” kata Devan. “Atau aku minta tim IT bantu. Yang penting, sore ini kamu jadi Mamanya Bayu dulu, bukan Project Manager Amelia.”

Bayu langsung melompat kecil. “Berarti kita main ayunan?!”

“Main ayunan, jungkat-jungkit, dan kalau masih kuat, kita beli es krim dua rasa!” sahut Devan.

“Nggak mau Abi ! aku mau Tiga rasa!” protes Bayu. mendengar ucapan Bayu yang lucu membuat Amelia ,Devan dan ibunya tertawa .

“Ayo ,Ma! kita berangkat sekarang !" Bayu segera menarik tangan Amelia agar mau menuruti keinginannya.

Amelia akhirnya menyerah. Bukan karena kalah, tapi karena dia sadar. Sudah berapa lama dia lupa rasanya tertawa tanpa mikirin laporan? Sudah berapa lama dia tidak melihat Bayu tertawa lepas di taman?

“Oke,” katanya pelan, lalu tersenyum. “Tapi cuma satu jam, ya?”

“Nggak mau ,aku maunya dua jam!” tawar Bayu.

“Satu jam setengah,” potong Devan. “Dan Mama janji nggak bawa laptop.”

“Janji,” kata Amelia, lalu menutup laptopnya dengan lembut.

 

Di taman, matahari sore menyinari ayunan yang berderit pelan. Bayu tertawa riang, rambutnya berkibar tiap kali Devan mendorongnya. Amelia duduk di bangku kayu, memperhatikan mereka berdua sambil menyesap es teh yang dibelikan Devan tadi.dan ia tersenyum melihat interaksi Devan dan putranya .

“Kamu kelihatan lebih ringan,” kata Devan saat ia duduk di sampingnya.

“Karena aku nggak mikirin Mr. Excel,” jawab Amelia sambil tersenyum.

Devan tertawa. “Mr. Excel emang jahat. Tapi untungnya, dia punya bos yang lebih baik.”

Amelia menatap Devan. “Kenapa kamu nggak pernah bilang langsung di kantor kalau kamu suamiku?”

“Karena aku mau kamu dihargai karena kamu siapa bukan karena kamu siapa,” jawabnya jujur. “Dan aku bangga banget lihat kamu kerja keras tanpa minta perlakuan khusus.”

Amelia menyandarkan kepalanya di bahu Devan. “Tapi kadang aku lupa jadi istri dan ibu. Aku terlalu sibuk jadi ‘Amelia si pekerja keras’.”

“Nah, makanya hari ini kita cuti darurat keluarga,” kata Devan sambil mengelus punggungnya. “Dan kalau Viona nanya kenapa kamu pulang cepat, bilang aja CEO-nya yang suruh.”

Amelia tertawa. “Dia bakal pingsan.”

“Semoga aja nggak bawa kabel LAN buat cabut di taman.”

Keduanya tertawa lagi, sementara Bayu berlari mendekat dengan wajah penuh semangat.

“Mama! Abi ! Ayo main petak umpet! Siapa kalah, traktir es krim tiga rasa!”

Devan berdiri, pura-pura serius. “Tantangan diterima, Menteri Taman Bermain.”

Amelia mengikuti, hatinya terasa lebih ringan dari sebelumnya. Hari ini, dia bukan Project kerja . Bukan karyawan teladan. Bukan korban drama kantor.

Hari ini, Amelia cuma ingin menjadi Mamanya Bayu dan istrinya Devan,dan dia berharap kebersamaan seperti ini tidak akan pernah berakhir .

1
Mar lina
Di tunggu
malam pertama nya
apakah Devan akan ketagihan dan bucin akut... hanya author yg tau...
MayAyunda: siap kak😁
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
MayAyunda: iya kak🙏
total 1 replies
Mar lina
aku mampir
MayAyunda: terimakasih kak
total 1 replies
Nii
semangat Thor
MayAyunda: siap kak
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut q ksih hadiah
kalea rizuky
siapa naruh cicilan mekar di sini/Shame//Sleep/
kalea rizuky
alurnya suka sat set g menye2
MayAyunda: iya kak 😁
total 1 replies
kalea rizuky
dr judulnya aaja unik
MayAyunda: biar beda kak 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!