NovelToon NovelToon
CEO AND ME

CEO AND ME

Status: tamat
Genre:Perjodohan
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Mutia

Seorang wanita bernama Tania dijodohkan dengan teman masa kecilnya bernama Ikrar Abraham. Mereka berdua sama - sama saling mencintai. Namun, mereka mulai terpisah saat Ikrar melanjutkan pendidikannya di luar negri.

Saudara tiri Tania yang menginginkan semua milik Tania termasuk Ikrar, lelaki yang dijodohkan Tania, berusaha memisahkan mereka berdua. Bahkan demi melancarkan niat jahatnya itu. Ia dan ibunya mengusir Tania dari Rumah besarnya.

Saat Ikrar kembali untuk menikahi Tania, ia sudah tidak mendapatkan Tania di rumah besar keluarga Tania. Demi perjodohan antar keluarga, Ikrar harus bertunangan dengan Belinda, saudara tiri Tania.

Sementara Tania kini hidup sebagai wanita miskin yang tidak punya apa - apa.

Untuk mendapatkan uang biaya hidupnya, ia harus bekerja apa saja bahkan ia rela mengubah penampilannya menjadi wanita culun saat mulai bekerja sebagai asisten Ikrar. Tidak sampai disitu saja, Ikrar bahkan sering menghina dirinya sebagai wanita bodoh, pengganggu dan wanita penggoda.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tania sampai ia harus menyembunyikan jati dirinya dari semua orang?

Apa yang akan dilakukan Ikrar saat ia tahu kalau wanita yang sering ia hina adalah wanita yang sangat ia cintai?

Simak yuk.

IG: @dewimutiawitular922

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34 Kedatangan Nyonya Maya

Tania yang melihat kedatangan Nyonya Maya dan Belinda terlihat kaget. Ia sampai berdiri menyambut Nyonya Maya yang berjalan cepat ke arahnya, namun pandangannya tetap sama. Ia menatap benci Nyonya Maya, namun kali ini ia semakin benci melihat Nyonya Maya karena telah memalsukan kematiannya pada semua orang.

“Tania ... ibu merindukanmu!” kata Nyonya Maya saat ia sudah berdiri di depan Tania, kemudian memeluk Tania erat dengan wajahnya yang pura – pura senang melihat Tania kembali.

Tania tidak membalas pelukan Nyonya Maya, bahkan ia mengepal kedua tangannya, menahan emosinya yang ingin sekali menampar ibu tirinya itu.

Jika saja semua orang tidak berpihak padanya, ia pasti sudah menampar wanita itu sekarang, apalagi keluarga angkatnya tidak tinggal di rumah kontrakan yang Nyonya Maya beli. Nyonya Maya tidak akan lagi mengancam dirinya dengan rumah dan toko yang pernah keluarganya tinggali.

Galang dan Ibu Kristin memang tidak tahu kalau selama ini Tania selalu di ancam oleh Nyonya Maya. Kalau saja mereka tahu dari awal, mungkin mereka tidak akan membiarkan Tania tersiksa dengan ancaman Nyonya Maya.

Nyonya Maya yang memeluk Tania sebentar, kembali melepaskan pelukannya, dan memegang kedua bahu Tania, mencengkramnya dengan erat sampai Tania mengerutkan keningnya karena menahan sakit, namun wajah Nyonya Maya pura - pura tersenyum senang melihat Tania berdiri di depannya.

“Tania ... kenapa kau tidak pulang – pulang ke rumah. Kenapa kau lebih memilih pria itu ketimbang ibumu sayang?” kata Nyonya Maya.

“Apa maksud tante?” tanya Tania mengerutkan keningnya.

“Kau masih saja keras kepala. Lihatlah dirimu. Kau masih memanggilku tante padahal aku ini ibumu. Pulanglah bersamaku dan Belinda. Jangan tinggal bersama pria itu, Nak. Ibu dan saudaramu selalu menyambutmu di rumah!” kata Nyonya Maya.

“Tania ... benar yang di katakan ibumu. Kau sebaiknya pulang bersamanya saja dari pada kau harus tinggal bersama pria bernama Galang itu,” sahut Nyonya Adelia.

“Iya, sayang. Kau harus ikut ibu pulang ke rumah, ya!” sambung Nyonya Maya.

“Tania tidak bisa pulang bersamamu!” sahut Ikrar yang berjalan menghampiri mereka.

Ikrar baru saja selesai bicara dengan ayahnya mengenai pekerjaan, namun Reqy sempat menasehati anaknya untuk segera menyelesaikan masalahnya dengan cepat.

“Nak Ikrar, Tania tidak bisa terus tinggal bersama pria itu. Mereka belum menikah,” jawab Nyonya Maya.

“Tapi ... Tania tidak harus tinggal bersamamu!” kata Ikrar dengan tegas.

“Ar ... Nyonya Maya itu ibu Tania. Tentu saja harus tinggal bersamanya atau kalau Tania mau. Tania bisa tinggal bersama ibu di sini. Disini ada Gressia juga!” sahut Nyonya Adelia melihat anaknya, kemudian melihat ke arah Tania “Bibi sudah berjanji pada Leta ibumu untuk selalu menjagamu, Tania. Apa yang harus bibi katakan pada ibumu di atas sana kalau ternyata kau tinggal di luar? Kau tinggallah bersama ibumu atau sama bibi!” lanjut Nyonya Adelia.

“Tidak bibi. Terima-

“Tania akan tinggal bersamaku,” sahut Ikrar yang memotong ucapan Tania.

Nerissa yang mendengar ucapan Ikrar, langsung berdiri, kemudian berkata: “Ikrar ... kenapa kau harus mengajak Tania tinggal bersamamu? Kau lupa kalau kau sudah bertunangan dengan Belinda!”

“Bibi Rissa, kalau bibi tidak tahu apa – apa sebaiknya bibi diam saja. Jangan ikut campur masalah yang tidak bibi ketahui,” balas Ikrar sambil menatap Nerissa dengan ekspresi yang sudah terlihat emosi.

Nerissa kembali duduk di sofa ketika ia mendapat teguran dari Ikrar. Melihat tatapan tajam keponakannya itu, membuat ia tidak bisa membalas ucapan Ikrar lagi dan memilih duduk diam di depan mereka.

Ikrar kembali melihat Nyonya Maya, kemudian berkata: “Kau sudah mengusir Tania dari rumahnya sendiri. Dan sekarang kau pura – pura memintanya kembali. Tante Maya, kau pikir aku akan biarkan Tania tinggal bersamamu lagi.”

Nyonya Maya terlihat kaget ketika ia mendengar ucapan Ikrar yang mengetahui hal itu, bahkan Ikrar mengatakannya di depan semua orang. Berarti Tania sudah berani menceritakan semuanya pada Ikrar, bahkan Ikrar tidak percaya kalau Tania kabur bersama Galang. Bagaimana bisa Ikrar lebih percaya ucapan Tania ketimbang yang dia lihat di depan matanya. Jelas – jelas Ikrar melihat kalau Tania tinggal bersama Galang dalam satu rumah. Pikir Nyonya Maya.

“Ar, apa maksud ucapanmu itu Nak?” sahut Nyonya Adelia yang terlihat belum mengerti dengan ucapan Ikrar.

“Ya bu. Tania tidak kabur bersama pria seperti yang di katakan Tante Maya padaku, tapi diusir oleh Tante Maya. Dan aku bersedia tunangan dengan anaknya itu, karena wasiat palsu dari Tania yang dia berikan sendiri. Tania sama sekali tidak pernah menulis surat seperti itu,” jawab Ikrar dengan tegas.

Nyonya Adelia tidak bisa membalas perkataan anaknya ketika ia mendengar penjelasan dari Ikrar. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Pikirannya masih bingung, siapa yang benar? Ada dua pendapat yang berbeda, yang membuat ia hanya diam di sana.

Saat Ikrar tidak mendapat balasan dari ibunya, ia mulai melangkah maju mendekati Nyonya Maya, kemudian berkata: “Apa tante tidak tahu, akibat melakukan penipuan seperti ini?”

“Nak Ikrar, apa yang kamu katakan? Tante sama sekali tidak pernah mengusir Tania dari rumah. Tania sendiri yang pergi dari rumah bersama kekasihnya itu! Kenapa kau bisa menuduh tante?” kata Nyonya Maya yang pura – pura sedih, dan terlihat kasihan di depan Ikrar.

Nyonya Maya kemudian memegang tangan Tania. “Tania, kenapa kau berbohong pada Ikrar. Ibu tidak pernah mengusirmu, Nak. Tania, kenapa kau bisa membuat ibu disalahkan semua orang? Selama ini ibu selalu menyayangimu sama seperti ibu menyayangi Belinda!” lanjut Nyonya Maya dengan wajahnya yang semakin kasihan.

“Tante ... hentikanlah. Aku tidak mau berdebat disini!” balas Tania.

“Huh ... meskipun kau menyangkalnya tapi, kau tahu sendiri apa yang sudah kau lakukan? Dan aku tidak akan mudah percaya pada orang asing sepertimu dan anakmu itu,” sahut Ikrar sambil membuka cincin tunangan di jari manisnya. “Hari ini aku mau membatalkan pertunanganku dengan Belinda. Kau dan anakmu tidak perlu datang kemari lagi untuk mendekati keluargaku!” lanjut Ikrar dengan tegas, kemudian melempar cincinnya ke sembarang tempat.

Nyonya Maya, Belinda dan semua yang menyaksikannya terkejut melihat tingkah Ikrar di depan mereka, apalagi ketika Ikrar memutuskan pertunangannya dengan Belinda.

Nyonya Nerissa kembali berdiri ketika melihat Ikrar melempar cincinnya, kemudian berkata: “Ikrar, kenapa kau sampai memutuskan pertunanganmu dengan Bel? Dia wanita yang jauh lebih baik dari wanita manapun!”

“Bibi, aku sudah bilang. Jangan ikut campur masalah yang tidak kau ketahui. Dan kau tidak bisa mengatur keputusan yang aku ambil. Aku menikah dengan siapa, itu terserah aku. Kalau kau menyukainya, kau nikahkan saja dia dengan Axel, anakmu. Bereskan,” balas Ikrar menatap tajam Nerissa.

Ikrar pun memegang tangan Tania, menariknya untuk meninggalkan tempatnya itu.

“Ayo, kita pulang!” ajak Ikrar yang sudah berjalan beberapa langkah dengan memegang tangan Tania.

“Kak Ar ... kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini. Semua orang sudah tahu kita tunangan!” teriak Belinda saat melihat Ikrar dan Tania berjalan melewatinya.

Ikrar menghentikan langkahnya, kemudian menoleh melihat Belinda dengan tatapan dinginnya.

“Jangan pernah memanggilku dengan nama itu. Hanya keluargaku dan orang yang kucintai pantas memanggilku dengan namaku itu. Orang luar tidak pantas menyebut namaku!” kata Ikrar dengan tegas.

Ikrar kembali berjalan keluar meninggalkan mereka semua sambil menarik tangan Tania.

Sementara Nyonya Adelia langsung melemparkan kembali tubuhnya di sofa, menyandarkan tubuhnya di sana sambil memegang kepalanya, merasa pusing melihat semua kejadian tadi. Sejak tadi, ia hanya diam ketika anaknya marah di depan Nyonya Maya. Ia tidak bisa mengatakan apa – apa karena masih bingung tentang masalah Nyonya Maya dan Tania.

Nyonya Maya yang merasa terancam melihat kemarahan Ikrar, kembali mendekati Adelia. Ia langsung duduk di sofa tepat di samping Adelia.

“Jeng ... aku sudah menjadi ibu yang tidak becus. Tania menjadi seperti itu karena aku salah mendidiknya. Tania sudah berani berbohong pada kita semua. Memang sejak kecil Tania selalu membenci Belinda. Bahkan karena rasa bencinya pada Bel, sekarang dia menghasut Nak Ikrar untuk meninggalkan Belinda. Bagaimana bisa pertunangan anak kita putus begitu saja. Apa yang harus kukatakan pada suamiku nanti?” kata Nyonya Maya yang berusaha mendapat dukungan dari Adelia. Saat ia bicara, ia melihat Nyonya Adelia dan Nerissa, secara bergantian.

“Mbak ... anak saya itu sudah dewasa. Bukan anak kecil yang gampang terhasut oleh siapapun. Sebaiknya Mbak Maya pulang dulu. Saya butuh istirahat. Apalagi sekarang saya tidak bisa berkomentar apa – apa,” balas Nyonya Adelia menatap serius Nyonya Maya yang duduk di sampingnya.

Nyonya Maya tercengan mendengar ucapan Adelia yang terdengar mengusirnya secara halus dari rumahnya itu.

Nyonya yang merasa kecewa dengan Adelia, langsung berdiri dari sofa, kemudian menarik tangan anaknya keluar dari rumah Abraham.

.

.

Bersambung

.

Hai sayangku. Kemarin itu aku malas banget buat nulis, kenapa bisa terjadi, karena NT lagi erorr. Novelku SILA sudah tak masukin kemarin mlm tp baru lolos tadi. Jadi kayak telat satu hari.

Aku minta dukungannya ya dengan cara VOTE bagi yang punya poin. Yang nggak punya cukup tekan LIke ya sertakan komen terbaik kalian.

Jangan lupa follow IG.ku ya....dewimutiawitular992, Kalian bisa lihat setiap postingan novelku disana.

.

.

Terima kasih, love you semua

.

1
iren thezer
alur cerita bagus
Sundari Sekariputi
bgs ceritanya apalagi ada visual gambarnya tambah mantap aj thor 👍👍👍
DewMutt: mampir ya ke novel baruku. istriku Pelayanku 🤗
total 1 replies
Imronah Iim
saya suka karna cerita langsung ke intinya
Sany harum
Kecewa
Bzaa
kerennnnn cerita nya,
Mega Zeen
dasar lemot
Sumarni
ihhhhhh dasar ibu tiri gila harta
anong
ceritanya👍
Siti Fatimah
Makanya elu ceritain apa yg terjadi Oneng biar kesalahpahaman bisa selesai... elu menutupi terus apa yg terjadi gmn c ikrar nggak salah paham hadeuuhhh ribet amat...
Siti Fatimah
Hadeuuhhh gimana mslh mau selesai elunya aja diem Bae...Lo pikir ikrar paranormal yg bisa baca pikiran Lo..
Siti Fatimah
Karena elo Oneng 🤣🤣🤣
Siti Fatimah
Selain lembek cowoknya Oneng 🤣🤣🤣 gampang banget di bodohi ...dia kan CEO ya punya banyak uang kenapa bisa percaya gitu aja dengan semua cerita c Mak Lampir wkwkwk...
Siti Fatimah
Teman tapi saat Tania di hina Lo cuma diem aja wkwkwk...jadi temen macam apa 😅😅
Siti Fatimah
Terkadang kita harus menjadi wanita yg kuat dan berani jangan lembek karena kita tidak bisa terus mengandalkan orang lain apalagi saat yg membela kita nggak ada di sisi kita..jadilah wanita yg strong dan berani jangan menya menye ya jelas harga diri Lo di injak2 terus klo Lo lembek..
Siti Fatimah
Payaahh karakter ceweknya lembek banget dan cowoknya lagi cuma bisa bengong aja 😅😅,,,klo gue dah gue gampar tuch c Mak Lampir...
Hilman damara
bagus banget ceritanya aku suka
Yoga Yoga
aq mampir ngge
Elmiah
cinta memang aneh tahu mencari pasangan yg kita cintai walaupun wajah berubah tapi hati tetap saling rindu
Juan Sastra
mendrama terus...hadeeehh
Sky Blue
Masih mnunggu klanjutn sterusnya😔😔😔👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!