NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Obsesi / Tamat
Popularitas:208.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Tolong Aku

"Apa Pak Tristan masih ada di kantor?" tanya Ralina.

Dengan raut wajah yang tampak pasrah, ia akhirnya mau kembali mendatangi lelaki itu. Tidak ada orang yang bisa membantu selain dia.

"Ah, Ibu ... Ralina, ya? Pak Tristan ada, silakan langsung masuk ke ruangannya."

Rose agak terkejut melihat wanita itu kembali. Untungnya ia masih mengenali jika wanita itu adalah istri atasannya.

"Terima kasih."

Ralina berjalan ke arah lift yang waktu itu pernah ia naiki. Lift khusus yang akan langsung mengantarnya ke ruangan Tristan. Di koridor tampak beberapa karyawan yang berpapasan dengannya memberikan tatapan keheranan. Mungkin karena baru melihatnya di sana.

"Minggu depan ada pertemuan di tempat pembangunan resort. Apa kamu akan mendatanginya?"

Percakapan antara Regis dan Tristan terhenti saat pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Tidak disangka Ralina ada di sana.

"Oh, aku rasa pembahasan kita dilanjutkan saja nanti. Aku keluar dulu."

Regis yang pengertian memutuskan untuk meninggalkan ruangan dan mempersilakan Ralina masuk ke dalam.

Tristan mengulaskan senyum. Meskipun tidak menyangka akan secepat ini istrinya datang, ia terlihat puas melihat Ralina di ruangannya.

"Kenapa kamu datang ke sini? Seharusnya hanya ibu dan istriku, wanita yang bisa bebas masuk ke ruanganku," sindirnya.

Ia masih ingat seberapa keras wanita itu menolak sebutan sebagai istrinya. Bahkan beberapa waktu lalu sang istri berani menentang dirinya sampai menggigit bibirnya dengan kasar.

"Tolong aku," ucap Ralina lirih.

Wanita itu tampak begitu pasrah sampai tidak lagi menghiraukan harga dirinya. Saat ia berada di sini, mungkin rumahnya sudah semakin hancur.

"Tolong? Apakah wanita yang sangat kuat dan mandiri ini masih butuh pertolonganku?"

Tristan bangkit dari kursinya. Ia duduk tepi meja sembari melipat kedua tangannya, menatap wanita yang tampak putus asa di hadapannya.

"Rumahku sedang dirobohkan ... Tolong katakan pada mereka untuk berhenti." Suara Ralina sampai gemetar.

"Kak Tristan juga punya saham di perusahaan papa. Jadi tolong, jangan rebut rumah itu dari kami," pintanya.

"Perusahaan ayahmu dimiliki oleh banyak orang, bukan hanya aku. Ada juga banyak karyawan yang perlu dibayar upahnya sebelum bangkrut. Bahkan rumah itu pasti juga masih belum cukup untuk menutupi kerugian yang diderita perusahaan."

"Ada banyak orang yang menjadi korban karena ulah ayahmu. Kamu pikir hanya keluargamu yang menderita?"

"Kehilangan rumah masih lebih baik dari pada diminta untuk membayar kerugian. Keluargamu bisa memiliki hutang yang besar."

"Masih baik kami, para investor tidak membebankan semuanya kepada keluargamu."

"Yah, kami menganggapnya sebagai investasi yang gagal. Kami juga harus ikut bertanggung jawab."

Ralina mengepalkan tangannya. Matanya sudah berkaca-kaca. Ia memang bodoh datang ke sana. Lelaki itu pasti tidak akan mau membantunya setelah apa yang dilakukannya waktu itu.

Tapi, ia belum mau menyerah. Tidak akan ia biarkan rumah maupun perusahaan orang tuanya hancur begitu saja. Ia memasrahkan diri, berlutut di hadapan lelaki yang tampak berkuasa itu.

"Kak, aku benar-benar minta tolong."

Tristan dibuat terkejut melihat Ralina tiba-tiba berlutut di hadapannya. Namun, semakin melihat wanita itu tak berdaya, semakin ia ingin mempermainkannya. Sampai membuat wanita itu sadar jika tidak ada yang peduli selain dirinya.

"Papaku sudah dihukum. Apa itu belum cukup?" tanya Ralina.

"Kenapa kamu bertanya padaku? Tanyakan kepada semua orang yang menaruh saham di perusahaan ayahmu." Tristan tampak puas melihat pemandangan di hadapannya. Ia seperti melihat seekor kucing liar yang tiba-tiba menjadi penurut dan menempel padanya.

"Aku tahu Kakak bisa membantuku. Jadi, tolong hentikan mereka," ucap Ralina putus asa.

"Sekalipun aku bisa membantu, untuk apa aku membantumu?"

"Bahkan aku seharusnya mengusirmu dari sini karena sangat mengganggu pekerjaanku."

"Seorang wanita yang terang-terangan tidak mau menjadi istriku tiba-tiba datang meminta bantuanku? Apa itu masuk akal?"

"Entah sudah berapa banyak kerugian yang aku terima gara-gara kamu dan keluarga gilamu itu."

"Aku minta maaf," kata Ralina. Ia menyadari kesalahannya. Ia juga tahu kalau dirinya memang sangat tidak tahu diri setelah menggigit lelaki itu lalu tiba-tiba datang lagi untuk meminta tolong.

"Kamu pikir maaf saja cukup?"

"Aku seorang pengusaha, ada banyak hal yang dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Termasuk masalah untung rugi," ujar Tristan.

Ralina menghela napas berusaha menenangkan hatinya. "Aku akan memberikan apapun yang Kak Tristan minta."

Tristan tampak tertarik mendengarnya. Seorang wanita yang sebelumnya mati-matian untuk kabur darinya kini sedang berlutut dengan pasrah di hadapannya. Ia kembali mengulaskan senyum. "Memangnya apa yang kamu punya?"

Ralina terdiam. Ia memang tidak punya apa-apa yang pantas untuk ditukarkan dengan permintaannya.

"Kalau aku menyuruhmu membuka baju di sini, apa kamu akan melakukannya?"

Mata Ralina membelalak mendengar ucapan yang kurang pantas dari mulut lelaki itu.

"Kamu tidak punya apa-apa, kan, selain tubuhmu?"

Ada rasa kepuasan yang Tristan rasakan melihat ekspresi yang wanita itu perlihatkan. Wanita sepolos itu pasti tidak akan menyangka dirinya mampu mengungkapkan sebuah permintaan yang liar.

"Kenapa? Kamu tidak sanggup?"

"Keluarlah sekarang juga dan jalani kehidupan yang kamu pilih seperti sebelumnya!"

Ralina masih berlutut di sana seperti patung sampai membuat Tristan heran. Wanita itu memang tampaknya sangat keras kepala.

"Kamu sangat mengganggu pekerjaanku. Cepatlah pergi!" pinta Tristan.

Ralina kembali berdiri. Tristan kira wanita itu akan langsung pergi sembari menangis. Tapi, siapa sangka wanita itu dengan nekadnya mulai melepaskan kaos yang dikenakannya.

Tristan melotot melihat Ralina melepaskan atasannya hingga terlihat penutup dada berwarna merah muda. Lalu, wanita itu juga berani melepaskan roknya dan terlihat celana berwarna senada dengan penutup dadanya.

Ralina bahkan sudah tidak punya malu melepaskan pengait atasannya, memperlihatkan dadanya di depan lelaki itu. Ia benar-benar sudah membuang rasa malunya. Meskipun dengan gemetar, ia akan melakukannya demi keluarganya.

"Cukup, hentikan!" pinta Tristan saat Ralina hendak menurunkan celananya.

Awalnya ia hanya ingin bermain-main saja, tidak disangka Ralina akan mengikuti permainannya.

Meskipun menyenangkan melihat tubuh indah seperti itu di hadapannya, namun ia tidak ingin menggila di kantornya sendiri.

"Kenakan lagi pakaianmu!" pinta Tristan.

Ralina masih tertegun di tempatnya sembari menutupi dadanya. Ia tidak ingin ditolak, ia ingin lelaki itu membantunya.

"Ralin, kenakan lagi pakaianmu!" perintah Tristan lagi.

"Kalau kamu tetap seperti itu, aku akan mengurungmu di sini dan rumahmu pasti sudah rata semua."

"Pakai kembali pakaianmu, kita akan pergi ke rumahmu," ucap Tristan.

Ralina tampak lega. Ia kembali memunguti pakaiannya dan mengenakannya kembali satu per satu.

Tristan tampaknya menjadi gila hanya dengan melihatnya. Ia berusaha mengalihkan pandangan agar tidak terpancing.

Ia mengambil ponselnya dan menelepon Hansan.

"Persiapkan mobil di bawah. Aku akan pergi ke rumah ayah mertuaku," ucapnya.

1
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya ka
Momoy Dandelion: makasih 🥰
total 1 replies
Shifa Burhan
pada akhirnya semua novel wanita sama saja, kelihatan sekalian pola pikir dan karakter kalian

akan memperlakukan hina dan kejam pada wanita lain yang suka pada pemeran utama pria

dan akan memperlakukan sangat lembut dan spesial pada lelaki lain yang suka pada pemeran utama wanita

kalian tau tidak sadar novel kalian ini, bisa menunjukkan karakter kalian
*kalian akan memandang jijik dan melaknat wanita lain yang suka pada suami kalian tapi kalian akan lembut dan penuh perhatian pada lelaki lain yang suka pada kalian

*suami kalian harus tegas pada wanita lain tapi kalian begitu lembut dan perhatian pada pria lain

*suami kalian tidak boleh berteman pada wanita lain tapi kalian boleh berteman pada pria lain

*jika suami kalian buat salah tidak mudah dimaafkan dan harus dibuat mengemis maaf tapi saat kalian yang berbuat salah mau semudah itu dimaafkan dan jangan dibesar2kan


pola pikir kayak gini jelas sekali kalian tunjukan pada novel2 kalian

coba kalian cari ini ciri2 pemikiran wanita apa?
Siti Ariani: pengalaman pribadi mungkin kak moy🤣, ini orang dari beberapa bab lalu komen gak suka tapi ngikutin terus babnya pas update 🤭
Momoy Dandelion: kamu kenapa, kak? 🙄
total 2 replies
Mommy'ySnowy 💕
trbalaskn hasil prilaku kluarga toxic ini,,
Mommy'ySnowy 💕
mksih mommy,, akhirnya happy ending..🤗
stiefany
happy ending thanks thor atas cerita yg best ini...
Momoy Dandelion: sama-sama ... 🥰

jangan lupa mampir baca "Dari Pembantu Jadi Mantu" kalau suka komedi
total 1 replies
Mommy'ySnowy 💕
kawal trus pnderitaan kluarga yg sdh trllu kejam itu smpai mndptkn balasan setimpal,,nyawa d bls nyawa kn?🤨
Hertati Erta
/Smile/
Mar lina
👍👍👍👍
ok kakak...
bikin karya terbaru lagi kakak
Momoy Dandelion: makasih, mampir di karyaku, ya "Dari Pembantu jadi Mantu", mau aku lanjutin 😉
total 1 replies
Jelita S
cerita ya bagus banget,,🫰🫰🫰🫰🫰🫰
Momoy Dandelion: makasih ... 🥰

mampir juga di karyaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", oke 🥰
total 1 replies
Momoy Dandelion
Hai, semua ... terima kasih yang sudah mampir dan membaca karyaku ini. Jangan lupa baca karyaku yang lainya. See you 😊
Momoy Dandelion: hehehe ... kamu pasti kurang suka genre fantasi epik, ya... tapi bisa dicoba baca karya romansaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", soalnya mau aku lanjutin dan tamatin. 😉
Aisyah Ranni: Huhuhu ku menangis karena terharu dengan kebahagiaan Ralina dan Tristan 🙂 ditunggu karya romansa berurai emosi dan air mata ya Thor🙂
total 2 replies
Aisyah Ranni
Congratulation semoga ibu dan bayi bahagia selalu
Risma Hye Chan
Mkch kk sudah mau up aku seneng banget
Mommy'ySnowy 💕
iya salah langka saja,, tp Anda trllu jauh mengambil langkah yg salah trsbut shingga trlena dn mnjadi trbuay dgn langkah2 yg kau pijakan.../Cleaver/
Mommy'ySnowy 💕
nah kn,,komunikasi itu pnting dlm mnjalin hubungan,, ttap jga dgn baik yg syaanggg...🤗
udh mulai cair niiihhh
Mommy'ySnowy 💕
udh jelas kn ralin, ? jngn krna kluarga pamanmu mu yg maruk itu sudh mmbesarknmu, rmh itu rmh mu, tp kenangan pahit lebih dominan dsna,, jngan lgi bkin tristan kcewa dgn tindakanmu,, itulh mngapa tristan tdk mau jauh dri mu.. krna kamu itu batu,, d bilang toxic msihhh aja d kasihani..bela2in bohong demi mmpir k rmh,, itu yg kamu dpt dr kluarga toxic mu itu ralin,,bukaaa mata mu itu,,,,
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Shifa Burhan
kata2 ini tidak akan merendahkan wanita dan tidak kan menjatuhkan harga diri wanita

*wanita bersimpuh didpan suaminya, dan mengatakan kata2 penyesalan, kata2 maaf, "maafkan aku suamiku, karena begitu banyak kesalahanku, bahkan aku sempat menjatuhkan harga dirimu didepan pria lain, maafkan aku suami yang sudah menyakiti hati, izin aku menjadi istri yang akan menjaga harga dirimu dan kehormatanmu didepan orang lain bahkan aku tidak akan biar ada lelaki lain yang akan meremehkan mu" kata ini tidak akan merendahkan wanita bahkan sampai ralina berani mengucapkan kata2 ini malah akan membuat ralina menjadi wanita istimewa yang berani mengakui kesalahan nya

jangan hanya tristan yang harus membuktikan diri dan minta maaf kalau merasa salah, buat juga ralina membuktikan dirinya pantas untuk suaminya

2 kesalahan fatal ini yang harus membuat ralina sujud minta maaf pada suaminya
*ralina tidak bisa menjaga harga diri suami didepan pria lian sehingga pria lain dengan gampang meremehkan suaminya
*pengorbanan ralina untuk pria lian sampai memohon2 pada suami pada kenyataannya itu melukai dan menghancurkan perasaan suaminya

thor buktikan ralina pantas untuk tristan, dengan begitu banyaknya pengorbana tristan untuk ralina, tristan bukan hanya menyelamat kan kehidupan ralina tapi tristan juga mengangkat harga diri dan kehormatan ralina serta melindungi ralina dan memberi keadilan untuk ralina

adil lah thor buat ralina jadi wanita istimewa untuk tritan,
Jelita S
terimakasih up nya yg banyak Thor🫰🫰🫰
stiefany
mewek aq bacanya lega jg rasanya raline uda bicara jujur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!