Adimas seorang duda kaya raya yang tampan harus mengurus buah hati seorang diri setelah ditinggal sang istri tercinta meninggal dunia.
.
"Mas kamu harus mencarikan ibu sambung untuk anakmu Aisyah "ucap mami
Selain menjadi seorang mami untuk Adimas , Aini juga harus berperan sebagai Oma yang baik untuk cucu kesayangannya
.
"Dimas ingin membesarkan aisya sendirian mi"jawab Adimas
Lantas benarkah Adimas akan membesarkan anaknya seorang diri? Penasaran dengan cerita Bunda untuk Aisyah , langsung aja kepoin yuk ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 34
Adimas berjalan hendak mendekati teman-temannya namun terhenti karna panggilan Aini
"Mas kok kamu masih disini ? Amanda mana ?"tanya Aini
"Amanda sudah tidur mi , dia kecapean kayak nya"jawab Adimas
"Trus nggak kamu temenin istri kamu tidur ?"tanya Aini
"Dia kan udah gede mi jadi nggak perlu ditemenin , Adimas mau kesana dulu ya mi . Mami segeralah istirahat"ucap Adimas yang berlalu meninggalkan sang mami
Adimas mendekati para sahabat yang baru datang , sahabat Dimas baru datang karna mereka harus menyelesaikan urusan kantor masing-masing
"Hey bro , selamat ya atas pernikahan Lo . Sorry kita telat datang tadi ada meeting dulu"ucap Rizky
"Makasih bro , kalian udah datang aja gue udah seneng"ucap Adimas
"Istri Lo mana mas ?"tanya Fadhil
"Udah tidur"jawab Admas
"Trus Lo nggak ikutan tidur ? Belah duren gitu ?"ucap Wahyu
"Udah dong jangan bahas gituan , liat muka si penganten baru jadi malu kan"ledek Rian
Mereka pun tertawa melihat Adimas yang sudab salah tingkah karna ulah mereka
"Mas gue denger dari Rian istri Lo cantik , bener nggak sih ?"tanya Wahyu
"Beneran , masa iya gue bohong sama kalian"ucap Rian meyakinkan sahabatnya
Adimas tak menjawab pertanyaan dari sahabat nya dan menatap Rian dengan tatapan yang mematikan
"Ngapain dia cerita soal cewek itu ke yang lain ? Nggak berfaedah sedikit pun . Awas aja kalau dia berani bilang ke yang lain kalau gue nikah sama Tu cewek cuma untuk nyenengin hati mami dan gantiin posisi Mona sebagai baby sister untuk Aisyah "batin Adimas
Rian yang merasakan Adimas sedang menatapnya dengan tatapan yang membunuh langsung memalingkan wajah
"****** , buat salah apalagi gue ya ? Baru diliat aja bulu kuduk gue udah berdiri apalagi sampai tu mulut ikut ngomong . Bisa budeg ni telinga gue"batin Rian sekali-sekali masih melirik kearah Adimas
"Udah jangan ngomongin istrinya Adimas lagi ntar kalau dia cemburu bisa hancur ni pesta dibuatnya"ucap Rian mengalihkan pertanyaan para sahabat
*
Matahari pagi memasuki kamar Adimas dan Amanda , Adimas membuka matanya , duduk dan termenung mengumpulkan arwahnya yang masih berkeliaran . Sudah merasa arwah pulang semua barulah Adimas tersadar dari lamunannya , Adimas menyusuri pengelihatannya ke seluruh ruangan namun tak melihat Amanda
Adimas segera mandi dan pergi keluar kamar . Ternyata keluarga besar sudah menunggu Adimas keluar dari kamar untuk sarapan bersama , namun Adimas tak melihat Amanda
"Selamat pagi anak mama"ucap Aini bahagia
"Pagi mami , papi , ayah dan ibu"ucap Adimas
"Gimana tidurnya nyenyak nak ?"tanya Siti
"Nyenyak dong , kan tidurnya kali ini ada yang nemenin iya kan Adimas "jawab Aini
Adimas yang mendengarkan ucapan Aini pun hanya bisa mengangguk dengan senyuman paksa
"Jangan diledekin terus , malu tu anaknya"ucap Wijaya
Mereka tertawa bersama dimeja makan , Hendrian yang memperhatikan gerak gerik Adimas pun langsung peka
"Amanda lagi joging sama Vina , sebentar lagi juga pulang"ucap Hendrian
"Pantesan kamu diam aja dari tadi , ternyata kamu nyariin Amanda"ledek Aini
"Anak muda zaman sekarang ya , nggak bisa pisah sebentar" ucap Siti
Disela-sela Adimas kena bully oleh keluarganya datanglah Amanda beserta Vina
"Nah itu Amanda sudah pulang"ucap Hendrian
"Wah Amanda , kamu joging lama sekali . Hampir membuat anak papi galau"ucap Wijaya
"Papi apaan sih"bisik Adimas
Mereka pun kembali tertawa melihat Adimas yang sudah salah tingkah menurut mereka . Namun kebalikan dari itu menurut Adimas
Setelah puas tertawa mereka pun memulai sarapan bersama