Budak Nafsu Ketua Gangster

Pagi dini hari, sebelum matahari terbit, Aaron bangun dan mendapati Laura tidur di sampingnya, saat itu Laura menjadikan lengan Aaron sebagai bantal untuk kepalanya.

Perlahan Aaron mengambil tangannya dan mengamati Laura, wajah cantik itu penuh kepolosan dan seperti sangat sedih.

"Aku tidak pernah berharap kau adalah cucu dari Douglas. Kau seperti adikku, polos dan lemah, saat itu lah aku ingin melindungimu dari Jarvies dan tak ingin kau bekerja di Club, karena aku tak ingin hidupmu berakhir seperti adikku, tapi jika aku mengingat dirimu, aku selalu teringat dengan Douglas." Kata Aaron.

Kemudian Aaron turun dari ranjang dan memakai celananya, Aaron keluar dari kamar Laura, saat itu ia melihat Hensen sedang mengotak atik tabletnya.

"Kenapa dia hanya berdiri di depan kamar nenek sihir itu." Kata Aaron.

Aaron pun berjalan dan memegang bahu Hensen.

Hensen nampak terkejut dan melihat ke belakang.

"Tuan Aaron, anda mengagetkan saya." Kata Hensen menundukkan kepalanya.

"Kau sedang apa di depan kamar nenek sihir." Kata Aaron.

"Begini... Tuan... Nyonya besar meminta saya untuk mencari semua data dan kehidupan Nona Laura." Kata Hensen.

Aaron kemudian memandang dingin pada Hensen, dan langsung merebut tabletnya.

Aaron pun melihat dan menggeser semua foto yang memperlihatkan Laura, kebanyakan semuanya di ambil dari cctv jalanan.

Semua berkas masih tersimpan di bagian perhubungan, dan Aaron meretasnya.

Namun, semakin kebalakang, slide demi slide, wajah Aaron semakin tegang, rahangnya mengeras, dan tentu saja tangannya mulai kaku karena menahan emosi melihat apa yang ia dapatkan dari informasi itu.

Semakin ke belakang, dan di usia Laura memasuki remaja, saat itu foto-foto tangkapan dari cctv, menunjukkan wajah dan tubuh Laura babak belur, banyak lebam yang berubah kebiruan, bibir Laura pun juga terlihat terluka.

Kemudian slide demi slide Aaron baca, dari investigasi yang di lakukan Hensen dan mewawancarai semua tetangga. Hidup Laura tak pernah mudah.

Sejak kecil Laura sudah menjadi korban pelecehann oleh paman dan sepupunya, namun setiap mereka ingin beraksi, Laura selalu berhasil melarikan diri, imbasnya ketika Laura pulang pasti mereka akan memukuli Laura.

Yang paling parah adalah, Video CCTV ketika Laura hendak terjun dari atas jembatan dan ingin mati.

Itu adalah saat-saat Laura putus sekolah, semua rumah dan sawah habis di buat judi, paman dan sepupunya berusaha memperkosaanya, dan setiap hari bibi, panam, serta sepupunya memukulinya, mereka langsung playing victim, dan baru beberapa hari pindah di kota.

Saat berpindah ke kota dan hidup hanya dengan rumah kontrakan yang kecil serta bau, Laura terus di tekan dan di jadikan temlat pelampiasan mereka jika mereka sedang banyak masalah, bahkan di lain sisi banyak pemabuk di lingkungan itu, Laura yang masih remaja dan putus sekolah tentu saja menjadi incaran yang menggiurkan.

Saat itulah Laura memutuskan ingin mengakhiri hidupnya, karena hidup Laura tak pernah aman dan tenang, hingga Laura merasakan depresi yang sangat berat. Menahan lapar dan menahan emosi kenapa takdir hidupnya selalu membuatnya ingin mati.

Dalam video itu, Laura menangis tersedu, dia sangat ingin lompat, namun seseorang menyelamatkannya, wanita itu diam-diam berjalan perlahan dan langsung memeluk Laura lalu dia menariknya mundur dan tentu saja hal itu membuat Aaron terkejut, karena sosok penyelamat Laura adalah sosok yang sangat Aaron kenal.

"Ibu..." Panggil Aaron melihat video tersebut.

Itu adalah ibunya, saat usia Aurora sekitar 15 tahun, ibunya masih hidup dan mereka bahagia. Aaron melihat ibunya memeluk Laura yang menangis.

Dalam rekaman cctv jalanan tersebut, Aaron memperbesar gambarnya, dan saat itulah ia tahu bahwa ibunya sedang membawa sebuah kado, ia ingat kado itu, dimana adiknya sedang berulang tahu.

Ibunya membawa Laura pergi ke suatu tempat, dan itulah yang membuat saat itu sang ibu terlambat untuk pulang ke rumah, hingga membuat Aurora menangis karena ia berfikir ibunya telah lupa hari ulang tahunnya.

Setelah video tersebut berakhir, di lanjutkanlah foto-foto Laura lagi, dan Aaron juga membaca dokumen, jika Laura putus sekolah, dan sekitar usia 17 tahun Laura menjadi pelayan di Bar.

Saat itu mereka sudah pindah di pemukiman kumuh yang gersang, wilayah milik Aaron, dimana saat sebelum itu, daratan itu sangat hijau dan indah.

Aaron melihat setiap pergi dan pulang dari bekerja Laura selalu berjalan dengan sendal jepit usangnya menuju pemukiman kumuh tersebut, beberapa pukulan selalu Laura dapatkan dari keluarganya.

Aaron mengusap wajahnya dan kemudian memberikan tabletnya pada Hensen.

"Tuan..." Tanya Hensen.

Namun Aaron tak mendengarnya, Aaron berjalan menuju kamarnya, dia mulai di penuhi perasaan tidak enak.

Laura yang begitu cantik dan polos, bahkan seumur hidupnya tak pernah mendapatkan kasih sayang, dan sekarang ada di bawah kungkungan iblis bernafssu.

Tapi jika Aaron mengingat Laura adalah cucu Douglas, ia kembali sangat marah pada Douglas, Aaron ingin membuat Douglas merasakan bagaimana kehilangan sosok yang paling di sayangi.

Aaron duduk di kursinya dan memijit kepala serta pelipisnya, namun, tak ingin berlarut-larut mengenang sang adik dan permasalahan dirinya dengan Laura Aaron buru-buru ke kamarnya dan membersihkan diri.

Dalam hati Aaron ia kemudian berjanji, jika Laura hamil dan melahirkan anaknya, ia akan membebaskan Laura dengan membekalinya materi yang berlimpah.

Saat itu Aaron akan pergi mengurus pemukiman kumuh tersebut, dimana Laura pernah tinggal.

Pemukiman yang lebih pantas di sebut dengan kandang hewan.

Setelah bersiap, Aaron pun berangkat ketika matahari sudah menyembulkan sedikit sinarnya, saat itu mobilnya keluar dan meninggalkan mansion.

Sedangkan Laura sudah sejak lama ia menunggu Aaron pergi. Sebenarnya ketika Aaron meninggalkannya di kamar, Laura sudah bangun, namun ia masih menunggu waktu yang tepat, ketika Aaron meninggalkan mansion.

Perlahan dengan rasa perih di pangkal paha dan area sensitifnya Laura meringis kesakitan, menurunkan kakinya ke lantai.

Laura mengingat bagaimana ganas dan brutalnya Aaron ketika melampiaskan kemarahan dengan berhubungan badan.

Tubuh Laura seperti gorengan yang di balak balikkan begitu saja, tubuh Laura seperti mainan yang di bentuk posisi ini dan itu, dimana Aaron terus meluapkan hasratnya yang besar pada Laura, berkali-kali Aaron telah menumpahkan cairan miliknya pada Laura dan berkali-kali pula Laura meminta berhenti namun Aaron tak menanggapinya, meski Laura juga mendapatkan kenikmatan namun ia tak suka jika Aaron melakukannya dengan kasar dan tanpa kehangatan sedikitpun.

Kembali lagi Laura ingin menyadarkan dirinya sendiri, kenapa ia meminta kehangatan dari seorang Aaron, bahkan status dirinya hanyalah budakk nafssu nya, dia hina dan seorang pelacurr, untuk apa mengharapkan kelembutan dari seorang Aaron yang memandang dan melihatnya sebagai pemuasnya semata dan obyek balas dendamnya pada Douglas.

Laura menarik laci mejanya, dan terlihatlah 1 strip tablet, pil-pil itu berwarna merah dan berukuran kecil.

Laura mengambilnya, itu adalah permintaan Laura pada Clara, ia meminta sebuah obat agar dirinya tidak hamil.

Laura juga sedang menyusun rencana dengan Clara, bahwa ia akan melarikan diri melalui jalur hutan di belakang mansion, hutan itu masih milik Aaron, karena jalur itu adalah jalur terdekat menuju pelabuhan.

Laura berniat menyelinap di ke dalam kapal, dimana setiap harinya kapal-kapal milik Aaron akan mengantar barang-barang dagangan menuju Negara Kamboja.

Laura kemudian memencet strip itu, satu pil kecil berwarna merah pun keluar, dan Laura mengambilnya lalu meminumnya dengan air putih yang ada di atas mejanya.

"Jika pun aku hamil, aku tidak sudi memberikan anakku pada iblis seperti dirinya." Kata Laura dengan amarah.

Bersambung~