NovelToon NovelToon
Vesper And The Bodyguards

Vesper And The Bodyguards

Status: tamat
Genre:Petualangan / Mafia / Militer / Identitas Tersembunyi / Persaingan Mafia / Gadis Amnesia / Tamat
Popularitas:16.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lelevil Lelesan

WARNING!
INI NOVEL DEWASA!
~banyak kata umpatan
~banyak adegan kekerasan (menyebabkan ngilu, serangan panik, pingsan dan kepikiran author tidak bertanggungjawab)
~banyak adegan percintaan
~harap menanggapi kisah ini dengan bijak

***

Seorang wanita yang lupa ingatan. Lupa akan masa lalunya. Terperangkap dan terjerumus dalam kehidupan barunya sebagai seorang mafia kelas dunia.

Dilatih oleh para orang-orang buangan yang menaruh dendam kepada Pemerintah. Siapa sangka dirinya akan menjadi Ratu di Kerajaan Mafia.

Penyiksaan, penghianatan dan dendam praktis mengubah Lily yang dulunya ceria dan lemah lembut berubah menjadi wanita berdarah dingin yang kejam tanpa belas kasih.

Menyamar menjadi seorang bodyguard boyband terkenal asal Korea Selatan. Lily menemukan jalan ke masa lalunya.

Diburu Polisi dan Pemerintah seluruh dunia serta dianggap sebagai penjahat perang karena aksinya yang selalu melibatkan pihak militer.

Orang-orang dari masa lalunya datang mencoba mengembalikan Lily ke kehidupan lamanya setelah mengetahui dirinya menjadi seorang mafia.

Akankah Lily kembali ke kehidupan masa lalunya ataukah tetap memilih menjadi seorang mafia?

~Dan.. jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada penulis ya.
Karena ini masih novel pertama, maafkan jika ceritanya sedikit naif seperti penulisnya, hehe😁
Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan komen postif agar penulis makin semangat dalam berkarya. Terima kasih😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lelevil Lelesan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membunuh Lagi*

Agen S datang menemui Lily di gudang penyimpanan ganja. Dia melihat ada seorang anak di meja itu. Dia mengamatinya dengan seksama.

Mereka berbicara dalam bahasa Mandarin.

"Jadi bagaimana. Kau mengenalnya S?" tanya Lily.

"Tidak, Nona. Saya belum pernah melihatnya," jawab S yakin.

Jangan-jangan dia penyusup, pikir Lily.

"Jadi bagaimana, Nona? Kita bawa ke Tuan Ho?" tanya M.

Lily berfikir sejenak.

"Ya. M kau bawa anak ini kepada Ho. S kau temani M. Aku ... akan menunggu di luar saja," jawab Lily lirih.

"Kau tidak ikut menemui Tuan Ho, Nona?" tanya S penasaran.

"Tidak. Aku sedang tak ingin," sahut Lily dengan malas.

Agen M menggendong anak perempuan yang terkena panah bius di bahunya. Anak itu terlihat seperti warga asli dekat mansion. Mereka pergi ke ruang kerja Tuan Ho.

Ternyata, Tuan Ho masih ada di ruangannya bersama Martin padahal waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

Agen M dan S masuk ke ruangan dan Lily menunggu di luar tanpa sepengetahuan Ho dan Martin.

Mereka berbicara bahasa Spanyol.

"Maaf, Tuan Ho jika mengganggu istirahat Anda," ucap S sopan.

"Ada apa? Siapa anak itu?" tanya Tuan Ho.

"Anak ini menyelinap di ladang ganja dekat menara pengawas bagian selatan. Agen M dan nona Lily berhasil melumpuhkannya dengan peluru bius," jawab S menerangkan.

"Lily ... ada di sana? Sekarang di mana dia?" tanya Tuan Ho ingin tahu.

Agen M dan S hanya saling memandang.

"Nona Lily kembali ke kamarnya, Tuan. Dia sedang beristirahat," jawab M berbohong.

"Oh begitu. Letakkan anak itu di kursi sofa panjang. M, Ikat kaki dan tangannya." Ho memberikan perintah. M pun segera melaksanakannya.

"Martin bangunkan anak itu," perintah Tuan Ho.

Martin mengangguk dan segera dia membawa cairan yang digosok-gosokan di tangannya dan didekatkan ke hidung anak itu.

Anak itu perlahan bergerak dan membuka matanya. Dia kaget karena tangan dan kakinya terikat. Anak itu berteriak ketakutan.

"Aaaaa ... lepaskan aku!! Lepaskan aku!!" teriak anak itu yang mencoba melepaskan ikatan di tangan dan kakinya.

"Diam!!" balas Ho membantak.

Anak itu terkejut. Diapun segera diam. Badannya gemetaran dan wajahnya terlihat pucat. Dia melihat Tuan Ho, Martin, Agen M dan S dengan takut.

"Siapa namamu?" tanya Ho.

Anak itu diam saja. Dia tak bisa bicara karena ketakutan.

"Jawab!!" teriak Tuan Ho tidak sabar.

"A-aku Lucy," jawab anak itu dengan gagap.

"Apa yang kau lakukan di ladang ganjaku?" tanya Tuan Ho dengan tatapan tajam.

"Kau ... kau Tuan Ho?" tanya anak itu.

"Benar. Kenapa?" jawab Ho penasaran.

Tiba-tiba, anak itu marah.

"Kembalikan kakakku dan teman-temanku! Kau orang jahat! Kembalikan mereka!" teriak anak bernama Lucy.

"Ohh. Kau salah satu dari mereka. Jadi kau penyusup ya? Kau tahu hukuman bagi penyusup, Lucy?" tanya Tuan Ho dengan seringainya. "Potong kaki."

Seketika Lucy menjadi ketakutan. Agen M dan S hanya saling memandang. Martin mengambil sebuah golok dari dalam lemari dan mengayun-ayunkannya sambil berjalan ke arah Lucy. Lucy ketakutan dan berteriak.

"Tidak!! Tidak!! Jangaaannn!!!" teriak Lucy dengan menangis histeris.

Tiba-tiba, Lily masuk dan segera berdiri di depan Lucy. Martin terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

Tuan Ho terkejut Lily muncul di hadapannya. Terlihat Agen M dan S sedikit lega.

"Lily. Sebaiknya kau jangan ikut campur," ucap Martin dengan tatapan bengisnya.

"Aku yang menemukannya. Dia milikku," ucap Lily tegas dan tetap berdiri tegap menatap Martin tanpa berkedip.

Martin berusaha meraih anak itu, tapi Lily dengan segera menepak tangannya ke atas hingga Martin terdorong mundur. Dia tak menyangka ternyata Lily sangat cepat dan kuat.

"Dia milikku. Aku membutuhkannya untuk menjadi asistenku. Aku kurang orang untuk panen besok," ucap Lily yang masih berdiri tegap.

"Lily. Sepertinya kau bertindak terlalu jauh," ucap Martin terlihat marah.

Tiba-tiba, Lucy berbicara.

"Kau Lily? Apakah benar kau Lily?" tanya anak itu menatap Lily dengan mata berbinar.

Martin melirik ke anak itu.

"Kau mengenalnya?" tanya Martin.

Seketika anak itu terdiam. Lily mengamati anak itu dengan seksama. Lily tak mengenalnya. Tuan Ho merasa ada yang janggal.

"Martin. Biarkan Lily memilikinya. Dia sedang butuh asisten. Biarkan anak itu menjadi asistennya," ucap Ho menatap tajam ke arah Lily dan meletakkan kedua tangannya di atas meja menutupi mulut dan hidungnya.

"Tapi, Ho. Dia penyusup!" tegas Martin.

"Dia hanya anak kecil. Biarkan saja," ucap Tuan Ho enteng.

Lily pun segera memotong tali anak itu dengan pisau lipat dari sakunya. Anak itu menatap Lily dengan seksama.

Lily tersenyum tipis sambil mengelus kepala anak itu. Anak itu terlihat senang. Lily segera mengajak anak itu pergi dari ruangan Tuan Ho.

"Terima kasih atas kemurahan hatimu Tuan Ho," ucap Lily sembari menutup pintu.

Lily membawa anak itu ke kamarnya. Dia menyuruhnya untuk membersihkan diri. Lily juga menyiapkan baju ganti untuknya.

Lily menunda keingintahuannya soal gadis kecil ini. Dia berfikir, jika dia memaksa maka anak ini tak akan jujur padanya jadi Lily memilih cara yang lembut padanya.

Lily segera melepas sprei dan selimutnya dan membuangnya ke depan pintu kamarnya. Dia sangat jijik mengingat Tuan Ho bercinta dengan ketiga wanitanya di ranjang tempat tidurnya.

Lucy sudah selesai membersihkan dirinya dan mengganti bajunya dengan baju pemberian Lily. Lucy terlihat manis sekali.

Lucy berambut ikal berwarna hitam pendek seleher dengan mata bulat dan alis yang melengkung mengikuti pola kelopak matanya. Bibir yang kecil dan berkulit cokelat.

Lily tersenyum padanya dan memintanya segera tidur. Lily memperbolehkan Lucy tidur seranjang dengannya. Mereka berbicara dalam bahasa Spanyol.

"Lucy. Dengarkan aku baik-baik. Jika kau ingin selamat disini, tetap di dekatku. Turuti perintahku. Jangan membantah. Kau mengerti?" tanya Lily dengan mata terpejam.

Lucy mengangguk sambil merebahkan tubuhnya.

"Besok waktunya panen. Akan sangat sibuk di ladang dan pabrik. Jika kau tidak mau kelaparan, kau harus bekerja. Kau akan kuberi makan. Kau mengerti?" tanya Lily lagi.

"Aku mengerti," jawab Lucy lirih.

"Bagus. Sekarang tidur lah. Besok akan menjadi hari yang melelahkan," ucap Lily tanpa ekspresi.

Lily pun segera terlelap. Dia sangat lelah hari ini. Lucy memperhatikan Lily dengan seksama. Lucy tersenyum padanya.

Akhirnya, waktu panen ganja pun tiba. Matahari sudah terbit dengan sinarnya yang terang.

Terlihat Lily sudah bersiap-siap. Dia mengenakan kaos polos putih ketat dan celana panjang putih pemberian Nyonya Rose serta sepatu boots warna hitam.

Lily menguncir rambutnya ke atas dan memakai kacamata hitam. Dia juga menyarungkan pistol di paha sebelah kanan dan sebuah parang di pinggang sebelah kiri.

Lucy mengamati Lily dengan kagum. Lily terlihat keren sekali.

Lily mengajak Lucy pergi bersamanya ke pabrik. Terlihat semua pekerja sudah berkumpul bersama para agen.

Lucy mengikuti Lily di belakangnya. Lily berdiri di atas meja memberikan komando. Lily berbicara dalam bahasa Spanyol.

"Selamat pagi semua. Semoga kejayaan selalu bersama kita!" ucap Lily bersemangat dengan mengepalkan tangan kirinya diangkat lurus ke atas sebagai tanda salam hormat kepada semuanya. Para pekerja pun mengikuti gerakan Lily.

"Hari ini kita akan panen raya. Kita akan buktikan kepada Tuan Ho bahwa aku memperlakukan kalian lebih baik dari dia. Kalian setuju?!" teriak Lily.

"Yaa!" jawab para pekerja serempak dan bertepuk tangan.

"Bagus. Mari bekerja," ucap Lily menutup pidatonya.

Lily segera turun dari meja dan memberikan instruksi kepada 9 Agen untuk memulainya. Lily terlihat sangat sibuk.

Lucy diberikan tugas dibagian dapur untuk menyiapkan makan dan minum bagi para pekerja. Lucy terlihat bersemangat.

Tuan Ho dan Martin mengamati kinerja Lily dari lantai 2. Hari sudah mulai gelap. Panen sudah hampir selesai.

Agen X melakukan penimbangan secara ketat dan menuliskannya dalam laporan secara rinci.

Malam haripun tiba. Pekerjaan sudah selesai. Para pekerja berkumpul di halaman depan pabrik.

Lily duduk di meja bersama para agen sedang minum teh. Tiba-tiba, Tuan Ho dan Martin datang. Mereka ingin melihat hasil panen raya dengan metode Lily.

Lily diam saja tak menghiraukannya. Dia dengan tenang meminum teh hangat duduk diatas meja sambil menyilangkan kakinya. Lily terlihat anggun meskipun rambutnya seperti anak metal.

Agen X berdiri di atas meja mengumumkan hasil panen kali ini. Mereka berbicara dalam bahasa Spanyol.

"Selamat sore semua. Semoga kejayaan selalu bersama kita," ucap agen X dengan serius.

"Berikut akan saya umumkan hasil dari panen kita setelah 3 bulan lebih kita bekerja. Hasil panen kali ini, kita mengalami peningkatan 10% dibanding 3 bulan sebelumnya. Ganja jenis hibrida yang kita miliki juga yang termahal dikelasnya. Sudah diuji kwalitasnya dilaboratorium dan hasilnya sangat menjanjikan. Tahun ini, kita akan untung besar," ucap agen X dengan menaikkan kedua alisnya dan tersenyum lebar.

"Yeahhh!!"

Spontan semua orang bertepuk tangan merayakan kegembiraan ini. Mereka bahkan mengelu-elukan Lily yang sangat ahli dalam mengomandoi semua pekerjaan.

Terlihat Tuan Ho hanya berdiri mengamati Lily tanpa ekspresi. Lily dengan senyum tipisnya melambaikan tangan ke semua pekerja. Tuan Ho berpaling dan kembali ke kantornya bersama Martin.

Lily merasa lega karena dia menang taruhan dengan Tuan Ho. Lily bahkan mengadakan pesta api unggun di ladang sebagai tanda terima kasih kepada para pekerjanya.

Mereka berpesta pora karena sudah lama tertekan dengan sikap Tuan Ho selama dalam komandonya.

Lily tak mengikuti pesta. Lily memilih kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Saat dilorong, dia terkejut melihat Lucy berada dalam cengkraman Sherly dan bodyguard-nya. Lucy terlihat ketakutan. Segera, Lily menghampirinya.

Mereka berbicara dalam bahasa Spanyol.

"Sherly lepaskan tanganmu. Dia orangku," ucap Lily tegas sambil berjalan perlahan ke arahnya.

"Oh benarkah? Apakah dia salah 1 agenmu juga?" ucap Sherly ingin tahu.

"Bukan. Dia hanya asistenku," jawab Lily datar.

"Oh. Bukan orang penting, 'kan? Hanya saja kebetulan aku tertarik dengan matanya. Sangat indah. Sepertinya akan sangat mahal. Aku bisa membeli kalung berlian berwarna biru yang aku idam-idamkan itu," ucap Sherly yang masih memegang kedua tangan Lucy.

Lucy berteriak minta dilepaskan, tapi Sherly menggenggam kuat.

"Kau congkel matanya. Akan potong kau hidup-hidup," ucap Lily mengancam dengan wajah bengisnya.

Sherly terkejut dengan ucapan Lily. Dia merasa Lily hanya mengancamnya saja.

"Kau kira aku akan takut, huh, dengan ancaman palsumu itu?" ucap Sherly menantang.

"Remon, beri Lily pelajaran!" ucap Sherly memerintahkan bodyguard-nya untuk menyakiti Lily.

Lily tak bergeming. Dia diam saja menunggu serangan dari Remon bodyguard Sherly.

Remon melancarkan serangannya, dia meninju Lily dengan tangan kanan lurus kedepan, Lily mengelak dengan cepat berputar ke belakang Remon dan CRATT!!

Lily menancapkan pisau lipatnya ke punggung Remon.

"Aaarrrghhh!!"

Remon mengerang kesakitan. Lily memegang pisau yang menancap di punggung Remon dengan kuat dan mendorongnya sampai ke tembok dengan keras BRAKK!

Segera Lily menarik pisaunya dan CRATT!! Lily kembali menusuknya di leher Remon.

"Aaarrgghhh!!"

Tanpa ragu Lily langsung menarik pisaunya. Darah mengucur deras dari lehernya.

Sherly berteriak histeris ketakutan! Lucy roboh gemetaran melihat Lily melakukan hal keji tanpa ampun kepada bodyguard-nya itu.

Tuan Ho dan Martin berlari ke arah suara jeritan itu. Mereka terkejut melihat Remon bersimbah darah tergeletak di lantai memegangi lehernya mengerang kesakitan.

Lily hanya memandanginya dengan tangan berlumuran darah memegang pisau lipatnya.

"Apa yang terjadi?!" teriak Martin.

"Lily ... Lily ... Aaaa ... Ho ... kau lihat! kau lihat?? Wanita kejam ini membunuh Remon!" ucap Sherly yang jatuh di lantai ketakutan menunjuk Lily melakukan hal keji kepada bodyguard-nya.

Segera Martin menolong Remon, tapi sudah terlambat.

"Orgg ... orrghh ... agg ... aggg...."

Remon tewas di tempat dengan darah yang mengalir deras dari robekan luka di lehernya.

Martin menoleh ke arah Tuan Ho dan memejamkan mata. Tuan Ho tak mempercayai apa yang terjadi di depannya.

"Gila! Lily benar-benar sudah gila!" ucap Ho dalam hati.

Lily membalikkan badannya dengan tatapan kosong. Dia menjatuhkan pisaunya dan mendekati Sherly.

Lumuran darah menetes sedikit demi sedikit dari jemari tangan kanannya. Sherly ketakutan, dia merangkak mendekati Tuan Ho. Lily mendatangi Sherly dengan cepat dan menarik rambutnya.

"Aaahhh ... ah ... lepaskan ... lepaskan aku!" teriak Sherly kesakitan memegangi rambutnya. Lily berbisik ditelinganya.

"Kau sentuh Lucy lagi. Kupotong kau hidup-hidup," ucap Lily memandangi wajah Sherly dengan keji.

"Aku mengerti ... aku mengerti ... huhuhu ... lepaskan aku ... lepaskan aku ... aku minta maaf...," jawab Sherly dengan tangis terisak memegangi kepalanya yang kesakitan.

Lily pun melepaskan tangannya dan mendorong kepalanya hingga Sherly jatuh tersungkur di lantai.

Sherly menangis merangkak mendatangi Ho. Tuan Ho pun meraihnya dan memeluknya. Lily tak peduli.

Dia mendatangi Lucy. Lucy ketakutan dan gemetaran. Dia tak menyangka Lily bisa berbuat keji seperti itu.

Lily bicara dengan bahasa Spanyol.

"Kenapa kau ada disini?" tanya Lily berdiri di depannya.

"A-aku ... aku melihat Anda melempar sprei dan selimut keluar kamar. Ja-jadi ... jadi aku mengambilnya dan mencucinya. Aku ... aku sudah memasangnya kembali di kasur," ucap Lucy dengan terbata-bata karena ketakutan.

Mata Lily terbelalak. Dia segera masuk ke kamarnya. Dia menarik sprei dan selimutnya dan membawanya turun ke bawah.

Lily menyeret sprei dan selimutnya menuju ke arah api unggun. Orang-orang yang berpesta di sana, tiba-tiba terdiam melihat Lily berjalan dengan marah dan melempar selimut dan sprei ke dalam api unggun.

WHOOM!

Apipun berkobar. Orang-orang bingung dengan apa yang terjadi. Lily hanya memandangi selimut dan sprei itu. Salah seorang pekerja mendekatinya dan bertanya.

"Nona Lily. Kenapa kau membakar selimutmu?" tanya pekerja itu bingung.

Lily menoleh dan menatapnya dengan dingin. Pekerja itu melangkah mundur, dia takut dengan tatapan Lily. Tiba-tiba, Lily tersenyum.

"Sepertinya kalian butuh tambahan bahan bakar untuk api unggun," ucap Lily dengan senyum dinginnya.

Dia pun segera pergi meninggalkan pesta. Lily pergi ke gudang penyimpanan ganja. Lily berbaring di tumpukkan ganja kering yang sudah dikemas. Lily menutup kedua matanya dan meletakkan tangannya menutupi wajahnya.

Agen O datang mendekati Lily. Lily masih terdiam diposisinya. Mereka berbicara dalam bahasa Inggris.

"Nona Lily ... apa kau baik-baik saja?" tanya agen O.

Lily memalingkan muka tak bicara. Terlihat di tangan kanannya ada bekas darah mengalir yang sudah kering.

Entah kenapa agen O merasa ada yang tidak biasa dengan Nonanya. Dia segera pergi meninggalkannya sendirian. Para ke 9 agen berkumpul di halaman depan mansion.

Mereka berbicara dalam bahasa Inggris.

"Apa kau merasakannya? Nona Lily sudah berubah," ucap Agen M.

"Ya. Dia sudah tak seperti dulu lagi," ucap Agen O.

"Apakah sesuatu terjadi padanya?" tanya Agen J.

"Kau tidak tahu? Dia melihat Tuan Ho bercinta dengan ketiga wanitanya di kamar nona Lily. Dan tadi dia baru saja membunuh Remon bodyguard nona Sherly karena mengganggu Lucy," jawab Agen V.

"Benarkah?!" tanya para Agen lainnya terkejut.

"Bagaimana ini? Apakah kita harus menghubungi Komandan Zeno atau Nyonya Rose?" tanya Agen X mulai panik.

"Jangan. Sebaiknya jangan. Ini tugas kita untuk menjaga nona Lily. Pasti ada yang bisa kita lakukan," timpal W yakin bahwa para agen bisa mengembalikan Lily seperti dulu lagi.

"Tidakkah kau lihat? Aku bahkan tak pernah melihatnya tersenyum tulus atau tertawa dengan riang selama 3 bulan ini. Benar kata Tuan Han. Tempat ini seperti neraka," sahut Agen C.

Para Agen mulai terdiam. Mereka tidak bisa menemukan solusi untuk mengembalikan Lily seperti sedia kala.

--------

ILUSTRASI

SOURCE : GOOGLE

1
trifonia anatalia
Lumayan
trifonia anatalia
Kecewa
Iamtvr
Tuan Charles: "Sudah dikasih clue, tidak mau mengerti." 😭
Iamtvr
Akhirnya bahasa kocak Bung Eko kembali lagi 😭
Iamtvr
Mbaa Leee aku baca novelmu lagiii, waktunya recharge energy paska dibantai habis-habisan sama dosen 😭
👑 N 💣
mksdtnya " dan menenangkan " gitu kah mbk😁
👑 N 💣
q bacanya kok kyaknya ada yg kurang.. apakah ada penghapusan kata mbk aju🤔
👑Ajudan Tante Lele💣: wah blm bc ulang, tar aku cek
total 1 replies
Kartika Wulan Sari
ini pembacaan ku yang ke 3x,yang pertama aku lupa tahun berapa,rasanya kayak senam jantung,nangis,tertawa,deg²an pokoknya campur aduk.Baca ke 2x nya ada bagian yang aku skip karena nangis nya sampai ke ulu hati dan yang kali ini aku ga tau mau aku skip lagi apa engga.Pokok nya ga bosen deh.Aku ada jiwa psikopat nya jdi untuk hal2 gila yang dilakukam vesper kedepannya aku suka sih.😄
👑Ajudan Tante Lele💣: makasih yaa😍
eh tapi kl pakai akun lama, bikin popularitas novel gak naik😩
tar kl baca lagi pakai akun baru ya😆
total 1 replies
Dhewa Shaied
Luar biasa
👑Ajudan Tante Lele💣: tencuuu ❤️❤️❤️
total 1 replies
Ayay Nya Yuda
ga masalah Thor bahkan imajinasi 21+ aku lebih gila drps othor keknyaa hahahahahahah
👑Ajudan Tante Lele💣: jiah🤣
total 1 replies
Ayay Nya Yuda
🤣🤣😭😭😭
Ayay Nya Yuda
eko ekoo😭😭😭😭
Ayay Nya Yuda
gak sadar udh desember lg aja wkwkw
Ayay Nya Yuda
ngakak suuuuu
Ayay Nya Yuda
HAHAHAHAH KOCAK MAK ANAK SATU INI😭😭🤣🤣
Ayay Nya Yuda
aku jd ingat mantanku krna agak mirip visual kai,mknya aku di tim KFC thor wkwkw
Ayay Nya Yuda
THORR AKU KEK GAK RELA 2 SENIOR ITU MENINGGAL YAA HUWAAA😭😭😭
Ayay Nya Yuda
nah kan hahahah dikatain durhaka lu vier ahahahahahah
Ayay Nya Yuda
javier bener2 lu yee ntar abis luu diomelin emak lu si ular kobra itu hahahahaha
Ayay Nya Yuda
NGAKAK WOYLAH EKOO🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!