IDOLAKU JODOHKU

Mereka berjalan keluar rumah yang sebelumnya berpamitan dulu pada Mama Ana untuk pergi ke butik istrinya Arkha. Rayzell melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena ia ingin menikmati waktunya bersama Hana lebih lama lagi.

Dirasa laju mobil yang mereka tumpangi begitu lambat, membuat Hana merasa sedikit kesal dengan Rayzell. Bukan Hanya kesal dengan laju mobilnya, tetapi juga kesal pada Rayzell yang tidak pernah menceritakan dirinya sebelum ia bertanya terlebih dahulu.

"Kak Ray kenapa tidak pernah cerita tentang diri kakak pada Hana." Tanya Hana yang begitu penasaran. Karena yang ia tahu hanya seorang Rayzell Ferdinan model papan atas yang digilai banyak perempuan.

"Tidak ada yang menarik tentang diriku." Jawab Rayzell, menoleh sebentar pada Hana kemudian ia memalingkan wajahnya menatap ke depan. Ia tidak ingin bila Hana mengetahui kehidupan malamnya di masa-masa gelapnya.

"Tapi Aku ingin lebih mengenal kak Ray." Ucap Hana dengan bibir yang mengerut.

"Kalau gitu kita ke Apartemen saja, Akan Aku ceritakan semuanya yang ingin kamu ketahui." Ucap Rayzell yang penuh tipu muslihat seraya menaik turunkan alisnya.

"Ngga mau!!" Jawab Hana cepat.

"Lah kenapa?"

"Pasti kak Ray merencanakan sesuatu lagi. Hana tidak akan terbuai lagi dengan kak Ray." Jawab Hana penuh percaya diri.

Rayzell langsung menepikan mobilnya. Ia kemudian melepas safety belt nya dan mengarahkan tubuhnya untuk menghadap pada Hana.

"Kak Ray ma... " Belum sempat ia selesaikan ucapannya. Rayzell sudah membekap bibir Hana dengan cepat.

Ia kecup dengan lembut benda kenyal yang Rasanya bagaikan Candu buat Rayzell. Perlahan namun pasti, Hana terbuai lagi dengan perlakuan Rayzell padanya. Iya tersenyum smirk.

"Katanya tidak akan terbuai?" Goda Rayzell sesaat setelah melepaskan kecupan lamanya.

"Tau ahhh!!!" Wajah Hana sudah memerah seperti tomat yang sangat matang.

Rayzell tertawa keras melihat ekspresi Hana. Ia memang suka sekali bila melihat Hana yang kesal karena ulahnya yang satu itu.

"Cepat jalan ke butik!!" Kesal Hana. Kemudian Rayzell memacukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan cepat.

Rayzell kembali menghidupkan mesin mobilnya. Ia mamacu mobilnya dengan sangat cepat. Hingga tidak butuh waktu lama, mereka sampai di GN BUTIK milik AZURA SAVIRA istri dari ARKHA GANENDRA kakak sepupu Hana. Ia simpan mobilnya di tempat parkir yang di sediakan butik itu untuk pelanggan.

Mereka berjalan masuk ke dalam butik. Hana begitu terperangah melihat semua koleksi yang ada di ruang depan butik tersebut. Ia terkagum-kagum dengan koleksi gaun yang di rancang oleh istri kakak supupunya itu. Walaupun Hana dan Arkha lumayan dekat, tetapi ia tidak pernah datang ke butik milik istri kak Arkha.

Setelah puas melihat bagian depan butik, Hana dan juga Rayzell berjalan lebih masuk lagi kedalam butik tersebut. Karena memang butik milik kak Azura itu sangatlah luas dan juga terlihat elegan. Sebelum ia masuk lebih dalam lagi menuju ruangan Azura yang dipandu oleh seorang pegawai butik. Ia disambut ramah dengan suara yang cempreng oleh kakak iparnya.

"HANAAA!!!" Panggil perempuan itu seraya berlari kecil kearah Hana. Kemudian ia memeluk Hana dengan begitu eratnya. Hingga membuat Rayzell jengah melihat tingkah perempuan itu.

"Kak Azura... Pelan dikit. Hana susah nafas ini." Ucap Hana seraya menepuk-nepuk tangan Azura.

"Eehh maaf Sayang... Habis kakak kangen." Azura menyengir kuda. Kemudian melepaskan pelukannya pada Hana.

"Kamu sih ngga pernah main kesini." Gerutu Azura. Memonyongkan bibirnya seolah-olah dirinya sedang ngambek.

"Hana sibuk Kak, lagian Kak Arkha juga ngga pernah jemput Hana lagi semenjak menikah dengan kakak." Ucap Hana merengut membalas perkataan Azura.

"Dia juga sibuk terus. Sibuk nguleni dedek tiap hari biar cepat jadi." Ucap Azura kemudian tertawa keras.

"Emang kakak ngga capek apa tiap hari nguleni dedek terus?" Tanya Hana yang sedikit mengerti akan perkataan Azura. Karena ia sering mendengar perkataan Absurd itu dari kedua Mamanya.

"Enak tau Na rasanya. Ngga ada capek-capeknya. Yang ada malah ingin terus dan terus." Jawabnya tak berfilter.

Rayzell yang melihat interaksi dua perempuan yang sama somplaknya itu. Hanya menggeleng kepala. Dia tidak pernah berubah dari dulu. Gumam Rayzell dalam hati.

"Eh inikan Abang Ejel." Ucap Azura yang baru menyadari bahwa pria yang datang bersama Hana adalah Rayzell, teman sekolahnya dulu.

"Kakak kenal kak Ray?" Tanya Hana.

"Siapa yang ngga kenal sama dia Na. Dia tuh pematah hati semua perempuan yang suka padanya." Jelas Azura. "Dia juga teman Kakak sekolah Dan dia juga Rivalnya kak Arkha dulu waktu di arena." Sambung nya lagi.

"Dan kak Ray kenal sama kak Azura?" Tanya Hana menatap Rayzell.

"Ya kenal lah Na. Gini-gini juga kakak dulu merupakan primadona juga di sekolah." Saut Azura penuh percaya diri.

"Primadona apaan! Yang ada telinga mereka sakit tuh denger suara lo yang cempreng." Cibir Rayzell.

"Walaupun suara gue cempreng, mereka tetap suka sama gue. Bahkan temen lo aja mau jadi jongos gue." Sewot Azura.

Memang dari dulu mereka berdua tidak pernah bisa akur. Azura yang tidak menyukai sikap Rayzell yang dingin dan tidak memperhatikan orang di sekitarnya. Begitu pula dengan Rayzell yang tidak suka dengan Azura yang cempreng dan berisik. Kerap sekali dia diganggu oleh sikap Azura tersebut.

"Sudah ah kak jangan malah berantem." Ucapan Hana menghentikan pertikaian mereka. "Jadi ngga aku coba bajunya." Lanjutnya lagi dengan wajah cemberut.

Rayzell yang melihat bibir Hana cemberut. terlihat begitu menggemaskan. Lalu ia Mengecupnya sekilas di depan Azura. Membuat Hana juga Azura bengong melongo dengan tindakan yang dilakukan oleh Rayzell terhadap Hana.

"Astogeee.....nih anak kagak liat tempat apa! Ada gue disini dan noh ada pegawai gue yang matanya ternoda akibat tindakan lo." Seloroh Azura seraya memukul keras lengan Rayzell.

"Bukan urusan gue." Ucap Rayzell memandang sinis Azura.

"Udah yuk Sayang... Kita coba gaun pengantinmu. Bisa-bisa darah tinggi kakak deket model abal-abal seperti dia." Ucap Azura. Ia kemudian mengajak Hana masuk kedalam ruangan khusus yang terdapat gaun-gaun limited yang ada di GN BUTIK tersebut.

"Kamu pilih yang sesuai kamu inginkan Na. Karena pernikahan kalian mendadak dan baru dua hari yang lalu tante mengabari kakak. Jadi kakak ngga sempat membuatkan gaun yang khusus untukmu. Tetapi gaun yang ada di ruangan ini semuanya juga bagus dan limited. Aku sendiri yang membuat dan menjahitnya" Terang Azura.

Kemudian Hana berjalan mengelilingi manekin yang memakai gaun buatan Azura. Sementara Rayzell duduk di sofa yang yang terdapat di dalam ruangan khusus itu. Ia menyenderkan badannya ke kepala sofa sembari memainkan ponselnya. Sesekali ia melihat kearah dua Wanita cantik yang tengah sibuk memilih gaun. Inilah yang tidak pernah ia lakukan dengan sang Mama. Ia tidak mau menunggu Mamanya bila di ajak shopping. Yang memang membutuhkan wktu yang sangat lama. Kecuali berbelanja kebutuhan sehari-hari.

***Kalean ngga suka ya sama cerita akyu...

Kok tega banget ngga ada yang mencet jempolnya..... Aku nangis ini huaaaaaa

Lee_yuta***^•^