NovelToon NovelToon
My Future Husband

My Future Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Gulla

Arkan Bagaskara seorang duda yang dijodohkan dengan seorang mahasiswanya yang hobi membuat masalah dikelasnya. Arkan merasa diumurnya yang cukup matang menjalin hubungan dengan Febriana Indriana adalah hal yang sulit, dia ingin hubungan yang serius bukan seperti anak remaja yang baru jatuh cinta. Apalagi sifat kekanak-kanakan dan memberontak yang Febri miliki membuat kepalanya sakit. Tapi mau bagaimana lagi keluarganya memiliki hutang budi dengan keluarga Febri dan mau tak mau Arkan harus menikahi Febri. Namun apakah semua berjalan Lancar disaat Febri jatuh Cinta dengan pria yang lebih muda darinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

BAB 30

Febri menyendok kan sendok ke dalam mulutnya, pipinya merona mendengar kata-kata Arkan yang terasa manis. Arkan akhir-akhir terlihat manis berbeda di pertemuan-pertemuan mereka dulu. Arkan selalu bersikap buruk padanya. Bunyi bel rumah menghentikan makan mereka. Mereka saling menatap satu sama lain, menerka-nerka siapa yang datang di hari libur.

"Biar saya saja yang buka," ujar Arkan pada Febri.

Febri menggeleng tidak setuju, "Biar aku saja mas." Febri tidak ingin Arkan terus-terusan melayaninya seperti tuan putri. Febri ingin membuat dirinya berguna di mata Arkan bukan hanya merepotkan pria itu.

"Tidak kamu lagi sakit," di tengah pertengkaran mereka bunyi bel rumah semakin menggila. Arkan mengumpat dalam hati mengutuk siapapun yang mengganggu pagi mereka.

"Oke, kita berdua saja." Putus Arkan, karena jika mereka terus berebutan dan tidak ada yang saling mau mengalah maka tidak akan bertemu titik temunya.

Febri berjalan di belakang Arkan menuju pintu utama rumah, disana menggambarkan orang di luar sudah tidak tahan. Arkan membuka pintu memasang wajah ramah namun semuanya lenyap melihat siapa yang berkunjung ke rumahnya. Dan yang membuatnya tambah shock seorang anak kecil memeluk kaki Arkan sambil memanggil Arkan "Daddy,"

Rahang Arkan mengeras, ia sangat tidak menyukai kehadiran tamunya saat ini. tatapannya kembali pada Febri, raut wajah Febri tidak bisa terbaca membuat Arkan gelisah ia takut Febri berpikir yang tidak-tidak mengenai dirinya. Mereka baru saja berbaikan dan Febri sudah menerima cintanya rasanya perjuangannya sia-sia Febri pasti membenci dirinya.

Febri menutup mulutnya shock melihat itu. Apakah itu anak Arkan? Febri mengalihkan matanya ke arah seorang wanita yang berdiri angkuh di depan mereka. Febri menebak jika perempuan itu adalah mantan istri Arkan, Febri tidak pernah tahu jika Arkan memiliki Anak. Jadi selama ini Arkan membohonginya, batin Febri terasa sesak karena Arkan tidak pernah menceritakan apapun tentang kehidupannya padanya. Arkan tidak pernah menceritakan kisah hidupnya sama sekali padanya.

"Daddy, Al kangen" ujar anak itu.

Febri meminta Arkan penjelasan lewat tatapan matanya. Arkan mendesah tidak suka, kenapa Indira harus datang disaat seperti ini.

"Bolehkan aku masuk?" ujar Indira pada Arkan.

Arkan mengangguk mempersilahkan dalam hati ia ingin marah, tapi ia hanya diam saja. Febri melotot melihat Arkan mengizinkan wanita itu masuk lebih parahnya lagi Arkan mengendong anak tersebut. Febri rasanya ingin menangis, matanya sudah mulai berkaca-kaca. Febri beranjak ingin masuk ke dalam kamar, Arkan yang menduga hal itu ia langsung menggenggam tangan Febri erat dan memaksa Febri mengikutinya. Mereka duduk di ruang tamu, Arkan memindahkan Al di sampingnya dengan Febri di samping Al.

"Jadi ada angin apa yang membuatmu kemari?" tanya Arkan dengan tatapan tajam.

"Arkan tolong bantu aku," Indira menatap Arkan memohon, ia bingung harus meminta tolong siapa lagi. Sedang seluruh keluarganya sudah tidak menganggapnya lagi.

"Apa?" tak ada nada keramahan disana.

"Tolong jaga Al," ujar Indira, ia tidak ingin Al menjadi penghalang dalam karirnya yang sedang ia rintis. Arkan mendelik kemudian ia menemukan maksud wanita ini tanpa perlu dijelaskan. Wanita itu tetap saja sama seperti dulu hanya mementingkan keinginannya sendiri.

"Baiklah, sekarang kamu pulang" pinta Arkan tegas. Ia tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan istrinya lagi. Ia takut Febri salah paham dan menganggap jika ia masih ada hubungan dengan Indira dan berniat kembali lagi dengan mantan istrinya itu. Ia tidak mau Febri berpikir uang yang tidak-tidak kepada-nya.

Arkan langsung menarik tangan Indira membawanya keluar tanpa sempat mendengarkan protesan dari Indira. Arkan sudah terlanjur kesal pada Indira, Arkan sudah menebak perempuan itu pasti ada maunya datang kepadanya. Arkan menutup pintu tidak mempedulikkan ketukan pintu, karena 5 menit kemudian orang yang mengetuk pintu itu sudah pergi mungkin diusir oleh satpam kompleks.

Arkan mendesah lega, kakinya melangkah mendekati Al. Arkan merasa kasihan melihat anak kecil itu, ibunya tidak menginginkannya lagi. Arkan bergerak memeluk Al erat, pemandangan itu tak luput dari penglihatan Febri. Febri merasa Arkan rindu dengan anaknya.

Febri memberengut ia tidak menyukai fakta yang baru ia ketahui jika Arkan ternyata memiliki anak. Febri kesal, ia langsung menghentakkan kakinya melangkah menuju kamar meninggalkan keduanya. Lebih parahnya lagi Arkan menyetujui keinginan Indiri untuk merawat anak itu.

Apa Arkan masih mencintai mantan istrinya? Febri tidak senang memikirkan hal itu ia menangis sambil membenamkan dirinya di dalam selimut. Ia tidak ingin bertemu Arkan, pria itu hanya pandai membual. Febri membenci Arkan.

"Daddy, Al sayang daddy. Al mau tinggal sama daddy saja, Mama jahat sama Al," ujar anak berusia 3 tahun itu.

Arkan mencoba tersenyum di atas tangisannya, dulu ia sangat membenci Al. Arkan merasa bodoh pernah meninggalkan Al kepada wanita itu, Arkan merasa bersalah tidak memikirkan nasib Al. Waktu itu Arkan emosi pada Indira karena berani selingkuh di belakangnya.

Arkan mengalihkan pandangannya tidak menemukan Febri di sebelah Al. Febri pasti sedang merajuk padanya. Arkan mengendong Al ke dalam pelukannya, membawa anak itu menuju kamarnya menghampiri Febri. Arkan mendesah pintu kamar dikunci oleh Febri dari dalam.

"Febri, buka pintunya" Arkan mengetuk pintunya.

"Tidak mau," ujar Febri merajuk, Arkan bisa mendengar suara isak Febri di dalam sana. Arkan menghela napas, bagaimana ia ingin menjelaskan kebenaran-nya jika pintunya saja dikunci. Febri tidak memberikan kesempatan padanya untuk menceritakan kejadian yang sebenar-nya.

"Mas tidur di luar saja" ucap Febri marah pada Arkan.

"Daddy itu siapa?" Al bingung mendengar seorang wanita menangis seenggukan di dalam kamar daddy-nya.

"Bunda," jawab Arkan meminta Al memanggil Febri Bunda. Al tersenyum senang ia memiliki mama baru. Al tidak menyukai mama-nya yang lama, ia selalu diperlakukan dengan kasar dengan mama-nya. Al rasa mamanya yang sekarang baik dan juga cantik seperti bidadari.

"Kita tidur ke kamar situ saja yah," Arkan menunjuk kamar lainnya.

"Kamu maukan?" Al mengangguk senang.

Arkan menghela nafas hidupnya begitu berat saat ini. Apalagi Febri yang tidak mau bicara padanya. Apa yang harus ia lakukan lagi pula Alwan anak-nya tidak bersalah disini? Ia masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Yang terpenting adalah saat ini ia harus memikirkan cara bagaimana caranya agar Febri mau bicara padanya lagi.

*****

https://www.instagram.com/p/BzXYavFHtZm/?igshid\=1tlbrvnrfrahf

jangan lupa follow Instagram author ya @wgulla_

love you ♥️♥️♥️ every body

love like and Coment this story' ♥️♥️♥️

1
Indrayani setiadi
kapan nikahnya Al sama celse
Nana Niez
ini cerita yg beda kah? kok saya g paham ya tb2 ada nama tokoh utama berganti
mbak i
Rangga,,,kasihan deh loe,,sukurin
Telik sandi Megantara
ini mencela ata menyela kakak?
mohon maaf kak author cantik
wgulla_: iya typo hehe
total 1 replies
mbak i
ya ampun alwan🤣🤣malah gelut
Telik sandi Megantara
rasanya aku pernah baca novel ini, tapi lupaaa. diulang lagi biar gak penasara
Telik sandi Megantara: sama²
total 2 replies
gulla daisy
Bagus sekali
Damiri
bagussss
Damiri
semangat
Komang Diani
Luar biasa
Nana Niez
lhaaa cm segitu aja?????? astaghfirullah,,
Nana Niez
karakter febri dri muda smp tua g ada akhlak
Nana Niez
hehehehe, g suka karakter febri,, semena mena bangett
Nana Niez
kok mKin kesini makin kacau karakter febri nya
Nana Niez
Luar biasa
Nana Niez
Lumayan
Lenny Tumbol
Luar biasa
Trisna
dosen frek
Trisna
ehem...
batuk nih dudanya meresahkan
George Lovink
Setiap baca noveltoon yang saya dpati selalu perjodohon...apa semua pilihan editor cuihh...cerita modelan jaman Siti Nurbaya...jaman Moderen cerita kadaluarsa wkwkwkkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!