Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian ke dua puluh empat
***
Malam ini,tak seperti biasanya.Arjuna duduk di atas sofa,memandang langit-langit rumah yang berwarna cream.Masih lekat dalam benak Arjuna,senyum manis dari Clara puluhan tahun silam.Senyum yang selalu berhasil mencuri hati Arjuna.
Arjuna menghembuskan napas kasar,mengingat kembali bahwa rasanya Clara semakin jauh dari jangkauan.
Arjuna sangat tau,saat ini Fahmi berada di kota yang sama dengannya.Rendi sang sahabat,dengan gamblang mengatakan bahwa Clara dan calon suaminya akan menghabiskan akhir pekan bersama.Arjuna mendengus,membayangkan Clara dan anaknya pergi bersama Fahmi.Macam keluarga Cemara saja.
Arjuna berjalan menuju lemari pendingin,"aku butuh yang segar-segar,supaya otak ku lebih fresh",ujar Arjuna,tangannya terulur membuka pintu kulkas.Alis Arjuna mengernyit,"sejak kapan ada bir di kulkas gue?",gumam Arjuna,meski begitu dari pada bir,Arjuna lebih memilih satu botol air mineral."Gue belum butuh Lo, sorry ya,air mineral udah cukup".Arjuna kembali menutup pintu kulkas,bersandar pada counter dapur,lalu membuka tutup botol dan meminumnya.
"Siapa sih,ganggu banget!",Sungut Arjuna,kala mendengar suara dering ponsel di atas nakas.
Bukanya menjawab panggilan,Arjuna justru menekan icon merah dan membuat ponselnya menjadi mode hening."Gue mesti cepet ambil keputusan,terlalu lama menyiksa diri sama ikatan pertunangan itu nggak baik.Toh sekarang gue udah bisa nerima kalo Clara bahagia sama Fahmi".Arjuna tersenyum perih,meski ada rasa nyeri di hati setiap mengucapkan Clara bahagia bukan karena dirinya.
***
"Sayang,besok malam pukul 7 aku tunggu kamu di cafe Bintang",ucap Fahmi di seberang panggilan.
Clara mengernyit,"mas nggak jemput aku??".
Fahmi menggeleng meski tau,bahwa Clara tidak bisa melihatnya."Nggak sayang,kita janjian langsung ketemu di sana.Nggaj papa kan sayang?"
"It's okey mas,cuma aku agak aneh aja.Mas biasanya yang paling nggak suka tiap kita pergi,tapi sendiri-sendiri.Tumben banget ini,mas minta langsung ketemu di lokasi".
Fahmi terkekeh,dan sungguh terdengar menyebalkan di telinga Clara.Sikap manja Fahmi dari kemarin masih menjadi tanda tanya di hati Clara.Dan sekarang,Fahmi meminta mereka bertemu tapi berangkat secara terpisah.
"Besok,ada kejutan buat kamu sayang.Nggak usah mikir macem-macem,mas cuma sayang sama kamu.Sekarang kamu istirahat,udah malem banget.Besok mas nyusul kamu ke cafe pas makan siang.I love you my sweety."
"mm,aku tunggu mas besok siang,love you to mas",Clara menutup panggilan,dan rasa gelisah itu hadir kembali.Kenapa setelah mimpi itu,perasaan gelisah makin menjadi.Kenapa rasanya takut kehilangan Fahmi??.
Clara merebahkan diri di atas ranjang besarnya,menarik selimut lantas memejamkan mata.Berdoa untuk dirinya serta orang terkasih,dan Fahmi menjadi prioritas doa Clara malam itu.
***
"Hai sayang,sibuk banget ya?",ucap Fahmi dengan senyum manisnya.
"lumayan mas",Clara menelisik wajah Fahmi,entah kenapa terlihat berbeda,meski Fahmi menampilkan senyum yang sumringah."Mas bisa tunggu di ruanganku,nanti aku nyusul,sekalian bawa makan siang buat kita".
Fahmi melihat arah tangga,lantas menganggukan kepala,"mas tunggu,jangan lama-lama,kangen".Sebelum beranjak Fahmi sempatkan mengusap puncak kepala Clara,dan mengerlingkan mata menggoda calon istrinya.
"DEG",setiap kata "kangen" yang keluar dari bibir Fahmi,entah kenapa selalu mengusik batin Clara."Ya Allah,kenapa aku selalu kepikiran sama mas Fahmi",gumam Clara dalam hati.
Setelah membantu kekisruhan di cafe siang ini,Clara pun menyiapkan menu makan siang,yang jelas terlambat.Clara menyiapkan dua porsi pasta,satu red Velvet,satu muffin,dan sepiring buah potong,untuk di nikmati bersama Fahmi.
"mas",panggil Clara di depan pintu ruang kerjanya.
Fahmi yang tadinya fokus pada ponsel,segera beranjak dan membuka pintu,kala mendengar suara Clara.
Senyum Fahmi merekah,kala mendapati sang pujaan hati berada di hadapannya,dan membawa nampan berisi makanan."Sayang,sini mas yang bawa".Fahmi mengambil nampan yang tadinya di bawa oleh Clara.
"Mas pasti bakal kangen banget sih sama masakan kamu sayang,"ucap Fahmi sembari menata piring-piring berisi makanan,di atas meja.
Clara terkesiap mendengar penuturan Fahmi,"nantinya,saat kita udah nikah,kan mas tiap hari bisa rasain masakan aku mas".Ucap Clara sambil mengusap pundak calon suaminya.
Mata Fahmi berbinar,"iya kah??",ucap Fahmi sambil tersenyum canggung.Mengusap tengkuk.
"Sure mas,apa sih yang nggak buat calon suamiku tersayang",Clara tersenyum manis,seraya mengecup pipi Fahmi.
Mata Fahmi membola,saat merasakan kenyalnya bibir Clara di pipinya."Sayang,nakal kamu ya!",gemas Fahmi,lantas mencubit hidung mancung Clara.