Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33.
“Maaf Nona, saya menghubungi hand phone Nona Viona sibuk terus. Pesan chat saya juga tidak dibuka oleh Nona Viona.” Ucap laki laki itu yang masih berdiri di depan pintu kamar rawat.
“Aku sibuk sekali. Bos masih sakit. Tolong segala urusan kamu yang handel.” Ucap Viona pada laki laki yang menjabat sebagai menejer di divisi kesekretariatan.
“Baik Nona, tapi dua hari lagi ada rapat sangat penting. Apa Nona belum cek email?” tanya laki laki itu sambil menatap Viona.
“Aku benar benar sibuk tidak sempat mengecek email keluar dan email masuk. Ada rapat apa? Apa perusahaan sudah dinyatakan bangkrut?” ucap Viona malah balik bertanya.
Memang sejak kedatangan Armellya dan Jhon, Viona belum mengecek perkembangan tentang perusahaannya. Dia terlalu sibuk berkomunikasi dengan Armellya, untuk membahas rencana mereka.
“Apa Nona belum tahu, kalau Nyonya Arumi sudah membeli sebagian besar saham perusahaan. Dan dia minta diadakan rapat untuk semua pemegang saham, seluruh direksi dan menejer yang ada di perusahaan.” Ucap laki laki itu.
Viona yang mendengar melotot kedua bola matanya. Namun sesaat kemudian bibirnya tersenyum senang.
“Benarkah? Akhirnya dia membeli saham kita? Aku harus ikut rapat penting itu.” Ucap Viona meminta keyakinan. Laki laki itu hanya menganggukkan kepalanya.
“Okey okey. Terima kasih, aku harus memberi tahu Bos Ernestan.” Ucap Viona dengan penuh semangat dan bibir terus tersenyum lebar.
“Iya Nona, tapi apa Nona tidak tahu jika investor pemegang saham yang lebih dari 55 persen akan memiliki penentu dalam mengambil keputusan rapat penting itu.” Ucap laki laki itu dengan nada sangat serius.
Viona yang mendengar pun tampak mengernyitkan keningnya.
Sesaat kemudian Viona tersenyum lebar..
“Ah.. tenang saja kamu. Arumi seorang artis. Dia pasti tidak tahu tentang perusahaan. Pasti dia hanya mengangguk angguk setuju saja..” ucap Viona masih dengan bibir tersenyum lebar dan meremehkan Arumi.
“Kamu cepat kembali ke perusahaan. Dan siapkan semua laporan. Kamu hubungi semua pihak terkait. Bos masih tidur. Nanti aku beri tahu dia.” Ucap Viona lagi pada laki laki itu.
“Baik Nona.”
Dan laki laki itu segera pergi dari hadapan Viona. Tampak ekspresi wajah laki laki itu ada rasa kekhawatiran berbeda dengan Viona yang terlihat santai dan bahagia.
Setelah laki laki menejer divisi kesekretariatan pergi. Viona segera menutup pintu kamar rawat. Dia tidak menuju ke tempat tidur Ernestan tetapi menuju ke tempat tidur penunggu pasien.
“Aku harus menghubungi Armellya, memberi tahu kabar terkini.” Gumam Viona dan segera mengusap usap layar hand phone nya.
Dan tidak lama kemudian ..
“Mel, dua hari lagi Arumi ikut meeting di perusahaan. Dia sudah membeli saham.” Ucap Viona dengan suara pelan.
“Terus gimana dong. Rencana Jhon kan mengeksekusinya besok setelah acara konser itu.” Suara Armellya di balik hand phone milik Viona.
“Iya tetap eksekusi saja. Aku memberi tahu kamu, karena ini kabar bahagia buat kita. Jadi kalau rencana besok gagal kan masih ada kesempatan setelah acara meeting.” Ucap Viona dengan bibir masih tersenyum.
“Ooo iya iya Vi.. Tapi kalau besok sukses, terus bagaimana Vi, kalau dia tidak bisa ikut acara meeting itu?” Suara Armellya yang terdengar bingung.
“Ah itu nanti aku yang atur. Pokoknya perlakuan dia dengan sangat manis. Taruh di hotel bintang lima dengan segala fasilitas terbaik. Aku akan menemuinya. Tolong kamu yang jaga Ernestan saat aku menemui Arumi. Pengaruh obat membuat dia tidur terus.” Ucap Viona dengan nada serius.
Viona menoleh ke arah tempat tidur pasien, tampak sosok Ernestan masih tidur dengan pulas.
✨✨✨
Waktu pun terus berlalu, keesokan harinya. Auditorium yang sangat luas di lokasi KBRI telah siap untuk acara konser amal Arumi.
Di atas panggung sudah ada sebuah piano besar yang akan dimainkan oleh Arumi. Kursi kursi penonton pun telah diatur berjejer rapi. Semua peralatan dan tim pendukung sudah di cek dalam kondisi okey.
Dan akhirnya waktu menjelang pertunjukan Arumi pun telah tiba.. Para penonton sudah mulai berdatangan satu jam sebelum acara konser dimulai. Mereka masuk ke dalam gedung auditorium dengan melewati scan dari petugas keamanan dan petugas cek tiket. Orang orang suruhan Jhon pun bisa lolos masuk ke dalam gedung auditorium tersebut dan berbaur dengan para penonton fans berat Arumi.
Suara seorang MC sudah bergema di dalam gedung auditorium yang megah itu. Dia mengucapkan selamat datang pada semua penonton. Dan selanjutnya menyampaikan susunan acara.
“Sekarang kita saksikan tarian dari adik adik kita.” Suara MC menggema.
Tepuk tangan dari penonton menyambut munculnya para pelajar WNI yang akan menari untuk mengisi acara pembukaan, sebelum acara utama di mulai.
Tidak lama kemudian terdengar suara musik tradisonal dan di atas panggung muncul beberapa anak remaja dengan kostum yang menampilkan tarian tarian nusantara.
Sesaat ada dua orang anak muda, laki laki dan perempuan masuk ke dalam gedung auditorium itu. Mereka berdua terus melangkah menuju ke depan. Kedua nya menoleh noleh bukan mencari kursi yang kosong, tetapi sedang mencari cari seorang.
“Kok tidak terlihat ya?” bisik anak muda yang laki laki.
“Mungkin masih di dalam, kita cari salah satu panitia saja.” Ucap yang perempuan dan mereka terus melangkah menuju ke salah satu panitia yang berdiri dengan memakai blazer warna hitam dan ada papan nama kecil di dadanya.
“Maaf Mas, kami mau bertemu dengan menejer Mbak Arumi apa bisa ya?” tanya pemuda laki laki itu saat sudah berada di depan seorang panitia acara.
“Ada perlu apa ya?” tanya panitia tersebut.
“Kami berdua perwakilan fans berat Mbak Arumi, selesai konser nanti kami ingin bertemu Mbak Arumi ingin foto foto .” Ucap yang perempuan.
“Silakan duduk dulu. Akan coba saya hubungi menejer Mbak Arumi.” Ucap panitia itu sambil meraih hand phone dari sakunya.
Jari tangannya mengusap usap layar hand phone nya untuk menghubungi Chynthia. Akan tetapi hanya terdengar nada sibuk.
“Hand phone nya masih sibuk. Tunggu saja.” Ucap panitia itu.
“Mas, tolong dong kita kita sangat ingin sekali ketemu Mbak Arumi. Kami dengar dia sudah akan segera pulang ke Indonesia.” Ucap pemuda yang laki laki dengan nada penuh permohonan.
“Iya Mas, rombongan kami yang datang ke sini banyak loh Mas.. Kami sudah membeli banyak tiket dengan harga yang mahal. Uang tabungan kami ambil untuk beli tiket agar bisa bertemu dan foto foto dengan Mbak Arumi.“ ucap yang perempuan.
“Baiklah kamu berdua tetap duduk di sini. Saya coba cari menejer Mbak Arumi di dalam mungkin masih menemani Mbak Arumi di belakang panggung untuk persiapan.” Ucap panitia itu lalu melangkah meninggalkan tempat itu untuk mencari Chynthia di belakang panggung.
Akan tetapi dua pemuda itu tidak duduk malah mengikuti langkah kaki panitia yang akan mencari Chynthia.
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian