Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAKU HANTAM DENGAN REZA
Jonathan sudah sampai di depan gerbang rumah nya setelah dua hari melakukan perjalanan luar kota dua hari. Waktu sudah hampir tengah malam, dia hendak membuka gerbang rumahnya sendiri.
Tetapi ia berhenti saat mendengar ponsel nya berdering. Tertera nama Olivia disana.
"Ya Liv? ".
"Jonathan tolong aku Jo, mama drop lagi. Tolong bantu aku membawa nya ke rumah sakit".
" Baik aku akan segera kesana " ucap Jonathan menutup telfon nya dan kemudian melakukan mobil nya ke Apartemen Olivia dan segera membawa ibu nya Olivia ke rumah sakit.
Setelah ibu nya Olivia sudah ada di ruang rawat inap dan kondisi mulai sedikit tenang, waktu sudah menunjukkan pukul 02.45.
Tak mungkin Ia pulang ke rumah sekarang. Jika ia pulang ke rumah sekarang dan membuat Elia terbangun nanti dia akan dicecar dengan beribu pertanyaan jadi lebih baik memutuskan untuk tidur di apartment nya Olivia karena Olivia juga sedang ada di rumah sakit saat itu. ia bisa bermalam sendiri disana.
Saat Jonathan pintu lift basement akan tertutup ada seseorang yang berlari menahannya. Itu adalah Reza. Mereka naik di lift yang sama menuju lantai yang sama. Karena kebetulan apartemen Olivia dan Reza bersebelahan.
Reza tampak melirik jam tangannya dan menggelengkan kepala nya dan kemudian berdecak dan keluar setelah mereka sampai di lantai apartement itu.
Keesokan hari nya Jonathan bangun saat sudah siang hari dan berencana segera pulang akan tetapi ternyata Olivia sudah ada di apartemen nya dan memaksanya Jonathan untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang.
Saat Jonathan hendak pulang, entah kenapa selalu bertepatan bertemu dengan Reza.
"Aku sudah mengatakan pada Elia bahwa suami nya itu tidak sebaik yang dia kira. Tapi dia tidak percaya... tak apalah tunggu sampai dia melihat dengan mata kepalanya sendiri" ucap Reza saat mereka menunggu lift
"Kau tak tahu apa-apa jadi akan lebih baik jika kau diam " ucap Jonathan dan meninggalkan Reza berjalan memasuki lift di hadapan mereka)
"Sudah berapa kali kukatakan, kita sudah terlalu dewasa untuk mencerna alasan mu yang tidak masuk diakal itu Jonathan. Tapi tak apa lah..... ini akan mempermudah aku kembali dengan nya"
Mendengar kalimat terakhir Reza darah Jonathan mendidih. Saat pintu lift terbuka dan reza mendahuluinya menuju mobil nya yang ada di basement satu pukulan mendarat di wajah Reza. membuat Reza terhuyung ke sebalah kanan.
"Dari dulu kau terlalu banyak omong" ucap Jonathan dengan nafas terengah menahan emosi nya. Ia kesal karena sejak pertama mereka bertemu Reza selalu memancing amarah nya.
Reza menyela darah yang keluar dari hidungnya dan sedikit memperbaiki berdiri nya yang tadi sempat oleng.
"Kenapa? harus nya kau tak perlu takut. Bukan kah dia tidak berarti bagi mu? kau tidak mencintai nya kan? Jika perlu aku akan membayarnya mahal" ucap Reza menyengir dan kemudian satu pukulan lagi mendarat di wajah Reza. Lalu terjadilah kegaduhan baku hantam yang saling membalas.
Beruntungnya Olivia turun ke Basement saat ia melihat ponsel Jonathan tertinggal karena saat itu mama Renata menelfon nya. Olivia melerai mereka berdua Jonathan dan Reza yang sudah babak belur satu sama lain.
Olivia sempat menawarkan untuk membersihkan luka Jonathan namun Jonathan bersikeras untuk segera pulang dan membersihkan nya sendiri.
Saat ia sampai di rumah mama Renata kembali menelfon nya setelah dua kali panggilan video tak terjawab tadi. Tetapi Jonathan sengaja membiarkan panggilan itu, ia tak ingin mama nya melihat kondisi wajah nya saat ini yang penuh luka dan darah. Ia mengepalkan kuat tangannya entah apa yang membuat Jonathan merasa sangat marah dan emosional saat itu
Flash Back Offf
"Kau belum menjawab pertanyaan ku, kenapa dia bisa memukul mu? "
"Karena aku memukul nya telebih dahulu"
"Nice... lalu kenapa kau bisa memukulnya? " ucap Dandy sembari saat ini ia meraih toples berisi kacang di meja.
"Karena dia terlalu banyak ikut campur. Berlagak mengancamku"
"Sepertinya dia masih belum bisa move on dari Elia ya"
"iya... Dia itu tidak tahu malu. Mengharapkan istri orang" ucap Jonathan kesal
"Lalu apa beda nya dengan mu? Kau masih belum move on dari pujaan hati mu sementara kau sudah menjadi suami orang" ucap Dandy telak membuat Jonathan terdiam
"Jo.... " panggil Dandy lagi namun Jonathan hanya mengarahkan dagu nya
"Jangan terlalu sering berhubungan dengan Olivia. Jaga lah jarak mu dengan nya"
"Kau berpikiran negatif terhadap ku?" tanya Jonathan tersinggung sementara Dandy hanya menghardik kan bahu nya.
"Aku dan Olivia bersahabat Dan. Dia banyak membantu ku saat aku ada di California. Saat ini job nya sedang tidak banyak, dia juga harus menjaga dan membiayai ibu pengobatan ibu nya. Dia tak punya siapa siapa. Kakak nya justru hidup dengan tidak jelas". terang Jonathan
"itu alasan klise Jo. Kau sekarang sudah menikah, harusnya Olivia juga mengerti akan hal itu".
"Ahk.. Sudah lah Dandy, kau tidak akan mengerti hal itu" ucap Jonathan mengeraskan hati nya sementra Dandy menggelengkan kepala nya
"Apa kau datang kemari hanya untuk itu? bagaimana dengan saksi untuk persidangan senin? Kau sudah memastikan dia aman kan? x Tanya Jonathan mengalihkan pembicaraan. Meskipun sebenrnya yang ia tanyakan itu memang hal yang sangat penting karena hari senin adalah sidang terakhir mengenai kasus itu.
"Kau tenang saja. sebelum kesini tadi aku sudah berkomunikasi lagi dengan saksi itu memastikan dia tidak ragu untuk jujur di hari senin" Kata Dandy yang dibalas anggukan dengan Jonathan.
"Apa kalian pulang ke tempat Oppung mu minggu ini? tanya Dandy lagi
"Sepertinya tidak, aku sangat lelah aku mau mempersiapkan diriku untuk hari senin. Selain itu Elia juga seperti nya akan sibuk karena besok dia akan pindah kantor. Dia mendapatkan promosi jabatan".
"Benarkah?? Elia memang hebat. Pantas saja mantan nya belum bisa move on" kata Dandy yang langsung mendapat tatapan sinis dari Jonathan.
"Sudah lah aku mau kembali ke kantor saja" Ucap Dandy sambil berdiri dan segera pergi dari rumah Jonathan.
Setelah itu Jonathan naik ke kamar untuk membersihkan diri dan kemudian turun karena perut nya mulai lapar dan kemudian setelah makan ia masuk ke ruang kerja nya untuk bekerja.
"Jo, hari ini aku ada acara perpisahan dengan tim ku dan akan malam di luar. Jadi maaf kalau aku tak bisa memasak makan malam untuk malam ini"~ Elia.
" Kabari jika sudah akan pulang supaya dijemput, kirimkan lokasi nya nanti". ~Jonathan.
Setelah membalas pesan dari Elia ia melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul 16.00.
Sementara di waktu yang sama Elia membaca pesan dari suami nya itu.
"Uhhh dia terkadang sweet, terkadang mengesalkan " ucap Elia kemudian.
Tak banyak yang Elia lakukan hari ini. Dia hanya bertemu dengan beberapa orang pemimpin di kantor nya itu untuk ijin meninggalkan divisi tersebut.
kenapa gak ambil gambarnya sih...
biar lebih akurat
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆