Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Pulang Ke Rumah
Maharani diam ketika Mahesa menghajar Deni dan memang ia sengaja tidak mau membela atau menghindar karena ia sendiri merasa lelah .
Mahesa tidak berhenti menghajar Deni sampai Deni benar-benar tak berdaya ."Aku sudah tahu sejak awal hanya saja aku diam aku pikir kamu akan berubah setelah menikahi adikku ,tapi apa bahkan adikku sendiri melihatmu bersama perempuan lain tak pernah mengeluh apapun pada kami , dasar b""""" , k*****, lebih baik kamu masuk bui seumur hidup kalau perlu mati sekalian di makan hewan buas ,“ amarah Mahesa semakin marah pada Deni yang tidak melawannya .
Deni merasakan sakit di tubuhnya karena pukulan Mahesa sangat kuat tanpa ia bisa melawan ."Sudahlah kak , jangan kotori tangan kakak nanti bisa menimbulkan penyakit bisa berbahaya ingat kita cukup sekali melawan dan memberontak biarkan dia merasakan apa yang selama ini aku rasakan ," Maharani meneteskan airmata untuk pertama kalinya di hadapan keluarganya .
Deni menatap Maharani hatinya merasa ikut sakit tapi apakah ini hanya sementara batin Deni , Deni berdiri dengan susah payah kemudian mendekati mertuanya dan nenek Wasilah .
"Ibu , nenek maafkan aku ,aku ingin katakan pada kalian masalah ini bukan cuma kesalahanku tapi Hani juga salah dan aku harap kalian bisa memilah dan melihat dari sisi Hani juga bukan melemparkan semua masalah padaku dan kamu Mahesa aku tidak terima dengan caramu memukulku tanpa sebab akibat , kamu bisa saja aku masukkan ke dalam penjara karena main hakim sendiri ," setelah berkata-kata Deni keluar dari rumah Maharani dengan marah dan kecewa .
"Sial kenapa aku selalu yang kena masalah padahal Hani juga salah , dasar perempuan pembawa sial untung saja aku belum punya anak darinya kalau saja punya anak aku tidak mau mempunyai anak dari perempuan angkuh dan sombong seperti dia ," Deni melampiaskan amarahnya di mobil .
"Hani , katakan yang sebenarnya kenapa Deni bicara seperti itu apa yang sudah kamu lakukan selama pernikahan ?" tanya Mahesa dengan wajah menahan amarah .
Maharani merasa bersalah kemudian dengan napas berat ia menceritakan semua selama menjalin pernikahan dan tinggal di rumah mertua .
Semua tidak menyalahkan atau membenarkan kedua belah pihak karena pada dasarnya ada yang patut dipertahankan ada yang perlu dipertimbangkan karena. sudah diputuskan oleh kedua belah pihak maka sudah tidak bisa di pertahankan lagi memang sudah takdir mereka berpisah .
"Maafkan Hani telah membuat semua kecewa dan semua yang terjadi bukan sengaja Hani lakukan karena semua di luar dugaan ," Maharani menangis namun tidak sampai bersuara hanya meneteskan airmata saja .
"Kakak juga minta maaf , jujur kakak juga marah sama kamu karena kamu juga salah perlu kamu tahu menikah itu bukan hanya mengenal tapi juga komunikasi dengan baik saling melindungi dan percaya ," jelas Mahesa menatap wajah Maharani .
Maharani merasa kesal dan kecewa atas pernikahan yang ia jalani ,karena ia belum paham tentang sebuah pernikahan maka ia merasa terjebak dalam pernikahan yang menurutnya palsu karena tak ada rasa cinta didalamnya .
Setyani merasa bersalah karena telah menjodohkan Maharani dengan anak temannya ia pikir dengan menikahkan anaknya maka hutang selesai dan memang benar selesai tapi melihat kehidupan rumah tangga anaknya justru membuat anaknya tertekan dan tersiksa lahir batin .
Setyani tidak memikirkan perasaan Maharani karena ia memikirkan egonya .
