NovelToon NovelToon
Mahligai Cinta (Cinta Setelah Menikah)

Mahligai Cinta (Cinta Setelah Menikah)

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: bucin fi sabilillah

Hanum Salsabila, seorang dosen cantik harus menerima kenyataan jika ia harus dijodohkan dengan seorang CEO. Ia hanya bisa pasrah dengan ketegasan Halim sang ayah yang membuatnya tidak berdaya.
Ravindra Aditama, CEO yang begitu membenci perjodohan. Ia bersumpah akan mengerjai Hanum sampai ia puas dan pergi meninggalkan negeri ini setelahnya.
Kisah cinta mereka baru saja dimulai, namun Tama harus menerima kenyataan jika Hanum lebih memilih untuk berpisah darinya.
Akankah mereka bisa mempertahankan rumah tangga atau memilih untuk berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bucin fi sabilillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan dekat-dekat

Tama benar-benar terdiam, ternyata dibalik tegas dan galaknya seorang Hanum, tersimpan sifat manja yang cukup besar.

Ia tau, wanita cantik ini sudah berperang dengan hatinya terus menerus sejak mereka menikah.

Niat buruk Tama untuk mengerjai Hanum, hilang seketika. Ada perasaan dimana ia harus melindungi wanita cantik ini.

Hingga perlahan mata indah Hanum mengerjab. Mereka saling menatap satu sama lain, hingga Hanum menyadari jika ia tengah memeluk Tama.

"Minggir!" ketusnya dan langsung pergi ke kamar mandi.

Tama hanya terdiam, namun fokusnya teralihkan pada layar ponsel Hanum. Alfizi kembali menghubungi istrinya pagi ini dan mengirimkan beberapa chat.

Tangan nakal Tama tiba-tiba saja mengangkat panggilan itu.

"Bu, apa ibu tidak masuk hari ini?" tanya Alfizi.

"Tidak! Istri saya sedang tidak enak badan! Hari ini dia izin. Tolong jangan ganggu istri saya lagi!" ucap Tama ketus.

"Siapa anda? Hanum belum menikah sama sekali! Jangan mengada-ada!" sentak Alfizi terkejut.

"Tidak percaya ya sudah! Semalam kau sudah ditolak istri saya kan? Jadi tolong menjauhlah! Jangan mengganggunya lagi, atau karir kau akan hancur secepatnya!" tegas Tama dan langsung mematikan panggilan itu.

Ia langsung meletakkan ponsel Hanum kembali sebelum wanita cantik itu memergokinya.

"Sedang apa?" tanya Hanum mengernyit.

"Ikut saya ke perusahaan hari ini, ada rapat penting! Sekalian saya mau minta tolong sama ibu," ucap Tama.

Hanum mengangguk. Mereka segera bersiap dan berangkat menuju perusahaan Tama.

"Kamu mau minta tolong apa? Saya sedang tidak ingin bercanda," tanya Hanum.

"Ibu ingat tempo hari saya di jebak? Saya mencurigai beberapa orang, tolong nanti ibu bantu saya eksekusi mereka!" ucap Tama.

Hanum menatapnya tajam. "Kenapa harus saya? Kamu kan bisa sendiri!" ucapnya ketus.

"Ibu ikut saja nanti, pokoknya ibu harus bantu saya!" ucap Tama tegas.

Hanum hanya mendelik kesal dan mengikuti rencana suami tampannya ini.

Setibanya di perusahaan, mereka berjalan beriringan dan mengalihkan perhatian para karyawan.

"Kita langsung ke ruang rapat saja!" ajak Tama.

Hanum mengangguk. Banyak suara-suara yang membicarakan dengan Tama. Namun itu hanya angin lalu saja baginya.

Mereka memasuki ruang rapat dimana beberapa orang investor dan pemegang saham sudah berada di sana.

Hanum menatap seorang laki-laki yang tidak asing baginya. Dia tengah tersenyum manis dan melambaikan tangan.

Siapa dia?. batinnya

"Bu, duduk di sini!" tegur Tama setelah melihat gelagat Hanum dan laki-laki itu.

"Selamat pagi, Bu Hanum! Senang bisa bertemu dengan anda kembali," sapa Andika Gutama sambil mengulurkan tangannya.

"Selamat pagi, Mr. Gautama. Silahkan duduk," ucap Hanum tersenyum.

Ketika ia hendak membalas jabatan tangan itu, Tama lebih dulu membalas sambil tersenyum.

"Senang bertemu dengan anda, Mr. Gautama! Mari langsung kita mulai saja!" ajak Tama.

Wajahnya terlihat datar dan tidak suka melihat keramahan istrinya kepada orang lain.

Mr. Gautama hanya tersenyum canggung dan bingung melihat reaksi Tama. namun ia tidak memperdulikan hal itu.

Rapat berlangsung dengan baik, Hanum mendapatkan perhatian lebih dari para investor karena kepintarannya.

"Senang kami bisa bekerja sama dengan pemuda hebat seperti ibu Hanum dan Tuan Tama! Semoga proyek kita bisa berjalan dengan baik," ucap investor.

"Terima kasih, Bapak! Senang bisa menjalin kerja sama dengan anda!" ucap Hanum.

Setelah semua orang pergi, Hanum dan Tama segera meninggalkan ruangan itu.

Namun Mr. Gautama masih menunggu di luar pintu, berharap ia bisa mendapatkan waktu sedikit lebih banyak untuk berbicara dengan Hanum.

"Oh, anda masih di sini?" sapa Hanum.

"Iya, apa kita bisa berbicara sebentar? Semalam saya menghubungimu, tapi tidak da jawaban satupun!" ucap Mr Gautama.

"Ah, maaf. Saya tidak memeriksa ponsel dari semalam," ucap Hanum.

Tama berdiri tak jauh dari sana, mengawasi pergerakan kedua orang itu.

"Saya ingin mengajak anda makan siang di restoran Cipta rasa, siang ini. Apa bisa?" tanya Mr. Gautama.

Hanum melirik Tama terlebih dahulu, dan menatap wajah datarnya dengan bergidik.

"Maaf Mr. Saya tidak bisa, mungkin lain kali!" tolak Hanum mulai merasa tidak nyaman.

Wajah sumringah Mr. Gautama langsung berubah. "Ah, tidak masalah. Semoga lain kali kita bisa dapat kesempatan untuk itu," ucapnya.

Hanum mengangguk dan tersenyum. Mr. Gautama langsung berpamitan dan meninggalkan Hanum di sana sendiri.

Sementara Tama, ia masih berdiri di sana dengan wajah datar dan terlihat ingin marah.

"Ayo ke ruanganmu!" ajak Hanum.

Tama mendesis kesal namun ia mengikuti langkah kaki Hanum.

"Jadi bagaimana?" tanya Wanita cantik itu setelah tiba di ruangan Tama.

"Bu, sebaiknya jangan dekat-dekat dengan dia! Mr. Gautama itu bukan laki-laki baik! Dia selalu mencari mangsa dimana-mana," ucap Tama.

"Apa kamu cemburu?" tukas Hanum.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!