【Baik, Cantik×Ganteng+Perselingkuhan,Cinta Segitiga+Cinta Manis, Komedi Romantis】Saat suamiku sibuk bermesraan bersama mantan kekasihnya, akupun tidak mau kalah! Dan pada akhirnya akupun memadu kasih dengan dia yang adalah......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirl_057, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 #
Sepeninggal laki-laki itu, aku melihat apa yang ia berikan. Sebuah coklat, es krim, dan beberapa roti panggang hangat yang aromanya menggoda.
Sejujurnya aku tidak merasa lapar sama sekali, namun aku memakannya demi menghargai usaha dan perhatian Andra.
Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam. Aku in gat Mas Chris mengatakan jika ia akan pulang larut malam. Aku pun tak menunggunya. Lagi pula, suasana hatiku sedang sangat buruk. Aku butuh waktu sendiri agar lebih tenang. Setelah itu, mungkin aku bisa membicarakan masalah kami dengan kepala dingin.
Andre sedang pergi menemui temannya, sementara Andra tiba-tiba mendapatkan telepon dari kantor tempatnya kerja untuk datang karena ada pekerjaan darurat yang harus ia kerjakan malam ini juga.
Pukul sepuluh malam, aku mendengar suara motor berhenti di halaman rumahku. Aku tetap diam di depan layar televisi.
Ku dengar suara langkah kaki mendekat, Andre tiba-tiba datang membawa dua bungkus nasi goreng.
"Makan yuk, Mbak." Ajaknya.
"Nggak laper kok, Andre!" Jawabku. Meski seharian penuh tidak ada sebutir nasi pun masuk dalam perutku, rasanya aku tidak lapar sama sekali.
"Makan, Mbak sayang banget udah beli nggak di makan. Temenin aku yuk!"
Dengan berat hati akupun menuruti Andre. Kami makan bersama sambil menonton televisi. Bocah laki-laki itu terus menatapku sambil mengunyah nasi dimulutnya.
Aku berpura-pura tidak tahu, namun nyatanya aku tetap salah tingkah.
"Mbak nggak kenap-napa kan?" Tanyanya.
"Nggak." Jawabku singkat. Aku terdiam sesaat, kemudian sesuatu melintas dibenakku.
"Andre, Mbak boleh minta tolong sesuatu nggak?" Tanyaku.
"Boleh, Mbak. Boleh banget malah."
"Kamu kan kerja di perusahaan yang sama kayak Mas Chris. Apa bisa kamu cari tahu siapa teman-teman Mas Chris? Terutama teman perempuannya." Pintaku.
"Mbak curiga Mas Chris selingkuh?" Tanyanya.
Aku mengangguk pelan. Mungkin begitu, atau mungkin hanya filingku saja. Namun aku berharap semua itu tidaklah benar.
"Ya udah, besok aku cari tahu, Mbak." Sanggup Andre. Aku pun tersenyum dan berterima kasih.
Setelah makan bersama Andre, aku pun masuk kedalam kamar. Meski sudah berusaha memejamkan mata, aku tak kunjung bisa tidur.
Waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari, nampaknya Mas Chris tidak akan pulang malam ini. Hal itu membuatku semakin takut dan resah. Kemana dia sebenarnya pergi? Pikiran buruk menghantuiku.
Setelah bertengkar, bukannya dia menjelaskan sesuatu padaku atau berusaha memperbaiki hubungan kami. Nyatanya harapanku tak sesuai kenyataan, laki-laki itu malah tak pulang.
Aku keluar kamar, mengintip ke halaman rumah melalui jendela ruang tamu. Suasana di luar sana sunyi sepi. Tak kulihat tanda-tanda kepulangan suamiku itu.
Saat hendak kembali ke kamar, aku melewati kamar Andre. Pintunya separuh terbuka, lalu kulihat dia asik menonton film melalui laptopnya.
Karena penasaran, aku coba mendekat ke arah pintu dan mengintip agar bisa melihat dengan jelas film apa yang sedang ditonton oleh adik iparku itu.
Namun tiba-tiba, sebuah tangan menarik tubuhku hingga aku hampir jatuh.
"Masuk aja, Mbak. Nggak usah ngintip-ngintip gitu ah!" tegur Andre.
Aku berniat menolak, namun tangan Andre menggenggam pergelangan tanganku dengan erat. Aku melirik film di layar laptopnya, dan aku pun merasa tertarik untuk ikut menontonnya. Sebuah film lama tentang kisah cinta sesaat di sebuah kapal pesiar.