Pernikahan jarak jauh yang semula harmonis berubah seketika saat Alena membaca pesan yang tak sengaja dibaca saat suaminya sedang mandi.
Bunyi pesan penuh kerinduan dari wanita bernama Clara ,membuat pernikahan mereka retak seketika saat Bagaskara mengakui bahwa Ia telah menikah dan punya anak laki-laki diluar kota.
Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk Alena adalah pengakuan suaminya yang tidak bisa hidup seorang diri diluar kota sana,padahal Alena bukan tidak mau mengikuti suaminya,tapi ada Ibu mertua yang Alena harus rawat karena sakit.
Sejak saat itu,Alena mati rasa dengan suaminya.Bagaimana akhirnya Alena menjalani pernikahannya?Apakah Ia akan memutuskan untuk bercerai?
Ikutin kisahnya disini ya
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Alena
Bara yang baru melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah orang tuanya,langsung disambut oleh Ibunya.
"Wah....,siapa nih yang dateng?Sepertinya kalau nggak ada meeting penting,anak Mama nggak bakal pulang kerumah nih",goda Ibunda Bara dengan memeluk anaknya yang baru tiba.
"Apa sih Ma...,Bara akan pulang Ma,cuma kan emang disana banyak hal yang harus Bara pantau,biar Alena bisa segera pindah ke Ibukota lagi,kasian dia disana cuma kerja dan kerja aja,nggak bisa kemana-mana karena tak tau jalannya juga".jawab Bara datar.
"Iya deh yang udah punya pacar lagi....,Mama nggak sabar deh bertemu wanita yang berhasil membuat anak Mama jatuh cinta lagi,Kata Papa,Alena itu wajahnya teduh dan menenangkan,apa itu benar sayang....?",tanya Ibunya Bara saat mereka tiba dimeja makan yang telah ada suaminya menunggu.
"Iya Ma.....,sabar ya..,Alena wanita yang berbeda dari wanita-wanita yang Bara kenal sebelumnya,tapi anehnya, perbedaan itu yang mempunyai daya tarik sendiri untuk Bara,dia wanita luar biasa yang Bara kenal,makanya Bara langsung ambil sikap agar Alena bisa menjadi milik Bara seutuhnya".ucap Bara dengan lembut kepada Ibunya.
Ibunda Bara tersenyum bahagia mendengar ungkapan dari anaknya yang sempat frustasi atas kegagalan rumah tangga sebelumnya akibat penghianatan.
"Nanti Alena nginep disini aja ya Nak....,Mama ingin ngobrol banyak sama dia",tanya Ibunda Bara dengan semangat.
"Udah Ma....,nanti aja bicaranya,sekarang lebih baik kita makan dulu,kasian Bara capek",ucap Ayahnya Bara menengahi keduanya.
Ibunya Bara akhirnya diam dan mengalah,Ia melayani suami dan anaknya dimeja makan untuk makan malamnya kali ini.
Mereka menikmati makam malam dalam diam,tapi tangan Bara tak lepas dari ponselnya yang selalu menyala.
"Yang lagi jatuh cinta emang beda,makan aja sambil main Hp,Mama jadi pengen cepet-cepet malam minggu rasanya,biar Mama kenal sama Alenamu itu sayang....",goda Ibunda Bara dengan senyum lebarnya.
Bara terus berbalas pesan dengan Alena dan memberi kabar bahwa Ia sudah sampai dengan selamat.
Namun pesan lainnya Bara dapatkan dari tim keamanan Perusahaan cabang yang mencurigai 2 mobil yang selalu mengintai Perusahaannya.
"Jangan-jangan itu para karyawan dulu yang sakit hati",gumam Bara didalam hatinya.
Bara memperjelas videonya dan mengamatinya dengan seksama."Brengsek!!jadi mereka berdua yang mengintai Perusahaanku,mau apa mereka?Pasti mereka akan menyakiti Alena,aku harus segera berbuat sesuatu nih",ucap Bara yang tiba-tiba emosi setelah memperjelas video yang Ia dapatkan.
Bara menolak ajakan orang tuanya untuk berbicara dengan alasan Ia capek dan akan beristirahat,padahal didalam kamar,Bara sedang menghubungi seseorang.
"Halo....,kirimkan orang terbaik untuk menjaga Alena diPerusahaan cabang,pastikan Alena tidak mengetahuinya dan penjagaan harus mengawasi kelakuan orang yang fotonya akan saya kirimkan segera".
Bara memutuskan sambungan telponnya dan melihat lagi Video yang petugas keamanan kirimkan.
"Awas ya kalian!kalau Alena kenapa-kenapa,kalian yang saya cari!!",geram Bara dengan meremas tangannya kuat-kuat.
Sedangkan Alena dan Dini yang sedang bersantai sambil menonton tayangan televisi,Alena menimbang-nimbang apakah Ia harus cerita soal adanya orang yang bersekongkol dengan Arum,atau harus merahasiakannya dari siapapun,karena semenjak itu Alena jadi sulit mempercayai siapa orang yang tega menghianatinya.
Alena memilih merahasiakannya dari Dini,Ia tak mau gegabah menceritakan semuanya kepada orang lain,walaupun orang lain itu orang terdekatnya sekalipun.
Malam yang semakin larut membuat keduanya memilih untuk beristirahat,namun Alena cukup sulit memejamkan matanya saat pikirannya sudah menerawang jauh tentang pertemuannya dengan orang tua Bara yang akan dilakukan minggu ini.
"Besok aku harus kemall,aku harus beli pakaian terbaik agar tidak malu-maluin Mas Bara ",gumam Alena didalam hatinya.
Alena juga memikirkan kemungkinan terburuk jika Arum kembali mengganggunya,sampai akhirnya Alena tertidur sendiri saat matanya tak kuat menahan kantuk.
Deringan ponsel membangunkan Alena yang sudah terbangun namun enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya.
"Halo....Selamat pagi Mas.....",sapa Alena saat menerima telpon dari Bara disebrang sana.
"Selamat pagi juga Alena....,kamu masih ditempat tidur sepertinya?Maaf ya Mas ganggu pagi-pagi,Mas cuma mau bilang kalau hari ini Mas akan sibuk banget,jadi kalau nggak bisa dihubungi jangan marah ya....".
Alena tersenyum dibalik ponselnya,Ia bukan anak ABG yang akan marah jika tak dihubungi pasangannya karena sedang sibuk bekerja.
"Iya Mas,Aku juga sibuk hari ini,bahkan Aku nanti masih harus mengirim laporan keuangan kePerusahaan pusat,semoga kita bisa menjalani hari ini dengan lancar ya Mas....",ucap Alena memberi semangat.
"Iya Alena....,nanti jangan lupa sarapan ya,Mas tutup dulu ya telponnya,karena Ayah dan Ibu memanggil Mas untuk bicara".
Alena segera bangkit dari kasurnya dan beranjak membersihkan tubuhnya,Ia menatap cincin berlian yang Bara berikan dan tersenyum tipis.
"Ya Tuhan....,semoga jika aku berjodoh dengan Mas Bara,permudah semuanya,jauhi kami dari orang-orang yang berniat memisahkan kita",do'a Alena didalam hatinya.
Alena yang sudah rapi dengan stelan kerjanya,berniat membangunkan Dini,namun saat Alena melewati kamar Dini,Ia samar-samar mendengar Dini sedang menghubungi seseorang.
"Pak Bara memberikan Bu Alena cincin berlian,bagus deh,pasti itu harganya ratusan juta,kamu pasti akan kaget saat melihatnya,karena cincinnya sebagus itu'.
Alena terdiam,namun hati dan pikirannya berkecamuk."Jadi selama ini Dini menceritakan apa yang terjadi disini sama orang-orang diPerusahaan pusat?apa itu tadi Arini?apa jangan-jangan Arini yang bersekongkol dengan Arum?kan selama ini Arini yang naksir berat sama Mas Bara?Apa dia sakit hati karena akhirnya Bara memilihku?".
Alena pergi begitu saja kemeja makan,Ia akan mulai berhati-hati dengan apa yang Ia lakukan disini dan mencari waktu yang tepat untuk menanyakan sendiri kepada Dini.