NovelToon NovelToon
Anak Untuk Kakakku

Anak Untuk Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Penikahan yang seharusnya berjalan bahagia dan penuh dengan keharmonisan untuk sepasang suami istri yang baru saja menjalankan pernikahan, tapi berbeda dengan Evan dan dewi. Pernikahan yang baru saja seumur jagung terancam kandas karena adanya kesalah pahaman antara mereka, akankah pernikahan mereka bertahan atau apakah akan berakhir bahagia. Jika penasaran baca kelanjutannya di novel ini ya, jangan lupa tinggalkan komen dan like nya… salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan.

Hari ini dewi terlihat sangat manja dengan Evan, sebetulnya dewi adalah seorang wanita yang tangguh tapi sejak beberapa hari terakhir rasanya dia malas dan tidak ingin melakukan apapun. Hanya tidur dan bersantai yang ingin dewi lakukan, selebihnya Evan yang akan meladeni dewi.

“Kak… aku ingin makan buah mangga tapi yang masih muda, kakak bisa minta di tetangga sebelah. Sepertinya di sana aku lihat mangganya ada yang berbuah.”

“Sayang, aku belikan mangga yang sudah matang aja ya. Jangan minta yang aneh aneh deh, nanti kamu tambah sakit.”

Dewi yang mendengar ucapan Evan langsung menanggis, dia kesal dan sedih karena Evan tidak menuruti keinginannya. Melihat dewi yang akan menanggis tiba tiba Evan berfikir ucapan dokter Jarot, dia segera duduk di samping dewi dan mengelus pelan rambut panjangnya.

“Sayang jangan nangis ya, nanti aku minta di tetangga sebelah. Oh iya boleh aku menanyakan sesuatu.”

Dewi yang terlihat matanya berkaca kaca menganggukkan kelapanya perlahan, dia menatap wajah tampan Evan.

“Kapan terakhir kali kamu haid…?”

Dewi berfikir mengingat ingat kapan terakhir kali dia haid, karena selama beberapa bulan ini tamu bulanannya tidak datang. Dewi menggeleng pelan, dia sendiri juga lupa kapan terakhir kali dia haid.

“Aku lupa kak, sepertinya sudah beberapa bulan ini aku tidak haid.”

Evan tersenyum senang, dia memeluk dewi sayang. Dewi yang bingung dengan perlakuan Evan, hanya bisa diam dan berfikir apa yang di tanyakan Evan tadi.

Setelah berfikir lama, dewi tiba tiba memelototkan kedua matanya, berfikir keras dengan pertanyaan Evan. Beberapa bulan tidak haid dan dirinya yang tiba tiba merasa lemas dan merasakan pusing yang terlalu sering, membuat dewi teringat akan pelajaran biologi yang dia pelajari.

“Kak… apa mungkin aku hamil…!!?”

Ucap dewi tiba tiba, dewi segera melepaskan pelukkannya. Evan menatap dewi yang terlihat ketakutan, Evan merasakan rasa ketakutan dewi saat ini.

“Jika kamu hamil, aku akan bertanggung jawab. kamu jangan kawatir, aku akan bilang ke om dan tante jika mereka sudah pulang. Dan kamu tahu sayang, aku sudah bilang sama mama kalau aku akan menikahimu.”

“APA….!!!”

Dewi terkejut mendengar ucapan tiba tiba Evan yang mengatakan jika Emi telah mengetahui hubungannya dengan Evan, dia bingung dan takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Kak… aku takut…”

“Kamu tidak usah takut, aku akan bertanggung jawab akan semuanya.”

Mereka saling berpelukan di dalam kamar dewi, Evan ingin membuat dewi merasa tenang dan tidak merasa takut sama sekali.

Sedangkan tanpa mereka ketahui jika dini dan Deri baru saja tiba, dini yang baru saja masuk ke dalam bersama Deri mengetahui jika dewi sakit langsung menuju ke kamar milik putri kesayangannya.

Dini yang tidak sabar ingin melihat keadaan anak perempuan satu satunya dengan segera membuka pintu kamarnya, melihat pemandangan yang tersaji di depan matanya membuat dini memelototkan kedua matanya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

“Apa yang kalian lakukan…”

Dini melihat dewi dan Evan yang sedang berciuman mesra, mendengar suara histeris dini Evan dan dewi segera menghentikan aktivitas panas mereka.

Sedangkan Deri yang mendengar teriakkan dini segera menghampiri istrinya, dengan langkah sedikit berlari Deri dapat melihat dewi dan Evan yang sedang berpelukan.

“Ada apa ma…”

“Pa… dewi dan Evan.”

“Tante saya bisa jelaskan semuanya.”

Ucap evan menatap Deri dan dini bergantian, dewi menyembunyikan wajahnya di belakang punggung Evan. Dia snagat takut melihat kedua orang tuanya yang telah memergoki mereka di dalam kamar, Deri menatap tajam ke Evan.

“Sayang, aku akan bicara sama om Deri. Kamu di sini aja ya, jangan takut semua akan baik baik saja.”

Evan segera melepaskan pegangan tangan dewi, setelah dewi melepaskan tangannya dari lengan Evan. Evan pun segera berdiri dan berjalan menuju ke arah dini dan Deri yang berdiri menatap mereka.

Evan yang berdiri di depan Deri dengan tiba tiba merasakan pukulan keras dari Deri, darah pun keluar dari mulut Evan. Sepertinya pukulan keras yang di berikan Deri dapat merobek pinggir bibir milik Evan, dewi yang melihat Evan di pukul oleh Deri dengan segera menghampiri Evan.

“Kak Evan…!!?”

Teriak dewi menghampiri Evan dan memeluknya, dini yang melihat reaksi suaminya dengan segera menghentikan Deri.

“Papa… sudah, kita bicarakan semuanya baik baik. Jangan pakai kekerasan, biarkan Evan menjelaskan semuanya.”

Deri menatap tajam Evan, dia sangat kecewa dengan Evan. Selama ini dia percayakan dewi untuk Evan jaga, tapi semua tidak seperti ekspektasi Deri.

“Kamu… ikut saya.”

Deri menunjuk Evan yang sedang menangkan dewi yang menanggis di sampingnya, dini yang melihat Evan dan dewi merasa sangat kasihan. Awalnya memang dini menginginkan Evan menjadi menantunya, tapi entah melihat dewi dan Evan berciuam tadi rasanya dini syok setengah mati.

“Kak…”

“Jangan kawatir, semua akan baik baik saja. Kamu tenang saja ya, untuk mangga mudanya besok aku carikan ya.”

Bisik Evan ke telinga dewi, dia ingin mendengarkan kekasihnya yang terlihat kawatir akan keadaannya nanti saat menemui papanya. Tapi tanpa Evan sadari, ucapannya dapat dini dengar.

“Mangga muda, maksud kamu van…?”

Dini menautkan alisnya, Evan yang melihat dini terlihat penasaran hanya tersenyum.

“Saya titip dewi ya tant.”

Evan segera berlalu dari kamar dewi setelah mencium kening dewi mesra, dia berjalan melewati dini yang masih berdiri menatap sepasang kekasih itu.

“Ma… Kak Evan, aku mohon jangan biarkan papa memukul kak Evan lagi kayak tadi ma…”

Rengek dewi memohon dini menemui Deri, dia takut jika Evan akan di siksa oleh Deri. Dini melihat dewi yang kembali menangis mengkawatirkan kondisi Evan, tapi dini yang tidak bisa berbuat apapun hanya diam di tempatnya.

“Biarkan Evan menanggung semua perbuatannya, kamu berdoa saja agar papa mu tidka menghajar dia lagi. Sekarang kamu lebih baik istirahat, ayo masuk.”

Dini menuntun dewi untuk segera masuk ke dalam kamar, dini memilih akan menemani dewi saat ini. Dia akan berbicara empat mata dengan putrinya setelah kondisi dewi terlihat tenang.

Sedangkan Evan yang menemui Deri di ruang kerjanya segera masuk ke dalam setelah mengetuk pintu dan Deri mempersilahkan Evan masuk, dengan langkah pasti Evan masuk tanpa ragu. Dia siap menerima amukan Deri setelah Evan menceritakan semuanya, apapun konsekuensinya Evan akan degan sukarela menerima amukan Deri.

“Duduk…”

Suara Deri terdengar sangat tegas dna terdengar menakutkan bagi Evan, segera Evan duduk di samping Deri. Dia menundukkan kepalanya melihat lantai marmer di bawah kakinya, Deri menatap tajam Evan.

“Bisa kamu jelaskan semuanya.”

Ucap Deri setelah sekian lama mereka terdiam dalam pikiran masing masing, Evan berusaha mengangkat kepalanya menatap Deri. Mata Deri terlihat seperti elang yang akan memangsa mangsanya, rasa takut di dalam hati Evan sudah mulai dapat Evan rasakan setelah melihat tatapan tajam Deri.

Evan meneguk ludahnya berulang kali, dia menyiapkan kata kata yang tepat untuk saat ini. Dia tidak ingin salah berucap dan dapat membuat Deri semakin murka.

1
Tutiks
bodoh banget Evan ya
Myra Myra
mesti akan besar kepala tu...
Myra Myra
hati2 Silvia sgt bahaya...
Rohaniingsun09 Rohaniingsun09
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!