NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA PULUH TIGA

"Oh ya sayang mulai besok kamu kekantor ya aku lagi butuh asisten pribadi soalnya" Aruna menghentikan kegiatannya lalu berbalik menatap sang suami

"Ada apa pak? Pak Kevin kemana?" Tanya Aruna yang bingung

"Kevin lagi ke Thailand, istrinya ngidam Pengan makan Tom Yum katanya" jawab Biru tanpa memandang lawan bicaranya

"Ngidam makan Tom Yum sampai harus ke Thailand? Kok Syifa banyak mau sih" wanita itu terdengar menggerutu, bukan menggerutu sebenarnya tapi ia hanya tak habis pikir saja, sejauh yang dia tau Syifa bukan wanita seperti itu selama menjalin hubungan dengan Prayoga saja Asyifa tak pernah minta apapun kalaupun memiliki keinginan dia akan mengabulkannya sendiri

"Ya namanya juga ngidam sayang, kadang aneh-aneh memang!" Ucap Biru yang diangguki oleh Aruna

"Jadi gimana? Kamu mau kan jadi asisten pribadi aku untuk beberapa hari?" Tanya Biru lagi memastikan

"Iya pak saya mau! Lagian udah lama saya nggak kekantor, kangen juga" wanita cantik itu tersenyum antusias

"Ingat ya, jadi asisten aku bukan jelalatan liatin temen kamu yang namanya Juan itu!" Bahkan Aruna tak berpikir tentang Juan lalu kenapa juga pria itu harus membahasnya pikir Aruna

Aruna tengah bersiap, memandangi penampilannya lewat pantulan cermin pagi ini sesuai kesepakatan dia akan menggantikan Kevin

"Sudah siap?" Sepasang tangan melingkar di perutnya membuat Aruna seketika membeku

"Aaakkkhh!" Aruna bahkan menutup matanya saat melihat tubuh kekar suaminya yang hanya menggunakan handuk yang dia lilitkan di pinggang

Mendengar teriakkan sang istri, Biru reflek menutup telinganya "Kamu kenapa teriak?"

"Bapak juga ngapain sih nggak pake baju?" Gerutu Aruna lalu dengan perlahan membuka matanya

"Emang kenapa? Kamu nggak suka?" Tubuhnya meremang, bahkan tubu wanita itu sudah membentur meja rias karena terus mundur

"P-pak nn-nanti kita telat" saking gugupnya gia bahkan terbata saat pria dihadapannya semakin mendekat bahkan perlahan mengikis jarak diantara mereka

Pria itu tak menyahuti ucapan sang istri, setelah mengumpulkan keberanian Aruna berhasil mendorong dad bidang pria dihadapannya dengan sekuat tenaga

"Tuh baju bapak udah saya siapin! Saya duluan!" Tanpa menunggu lagi, Aruna yang bahkan hampir kehabisan nafas karena gugup segera turun kebawah untuk menyiapkan sarapan milik suaminya. Sementara Biru hanya terkekeh saja melihat tingkah malu-malu istrinya

Hartawan grup

Menjadi asisten pribadi walaupun itu suaminya sendiri, Aruna bekerja dengan profesional. Kini ia tengah mendampingi sang suami melakukan presentasi guna untuk memenangkan sebuah tender besar

Disana bukan hanya Hartawan grup, tapi ada beberapa perusahaan yang ikut serta. Setelah selesai dengan prestasinya Biru kembali ketempat duduknya dan dilanjutkan oleh perwakilan dari perusahaan lain

Awalnya Biru hanya memperhatikan seseorang didepan sana yang tengah melakukan presentasi, namun tiba-tiba pandangannya tertuju pada seorang pria yang duduk tepat diseberang antara dia dan Aruna dengan dibatasi sebuah meja berukuran panjang

Sejak tadi pria dihadapannya itu hanya terus sibuk memandangi Aruna saja, pria itu bahkan tidak fokus pada rapat yang tengah berlangsung membuat Biru panas hati

Setelah berhasil memenangkan tender tersebut, Biru segera membawa sang istri keluar dari ruangan tersebut

"Pak Biru!" Keduanya menghentikan langkahnya saat mendengar panggilan dari seseorang

"Hai pak Biru!" Sapa pria berwajah sedikit bule itu "Ah ngomong-ngomong selamat untuk tendernya" ucap pria tersebut sembari mengulurkan tangan

Sebenarnya Biru sedikit kesal namun tetap menyambut uluran tangan dari pria yang sudah mencuri pandang pada sang istri bahkan saat mengobrol dengannya tatapan pria itu tak lepas dari Aruna yang hanya berdiri saja disisi Biru

"Terima kasih!" Ucap Biru masih terlihat ramah walaupun terpaksa

"Kenalkan saya Arjuna! Ini sekretaris saya namanya Sisil!" Ucap pria tampan itu lalu mengenalkan wanita cantik dengan pakaian sedikit terbuka yang sejak tadi disampingnya

"Oh, Arjuna Wiratama!" Tebak Biru, ternyata pria dihadapannya bukan pria sembarangan pikir Biru "Salam kenal"

Arjuna tersenyum, lalu beralih menatap Aruna dan dan mengulurkan tangan kearah wanita yang sejak tadi mencuri perhatiannya "Hai, saya Arjuna"

"Hah?" Untuk beberapa saat Aruna terdiam melihat pria itu mengulurkan tangan kearahnya "Saya Aruna" Aruna menyambut tangan Arjuna dengan senyuman di bibirnya membuat Biru semakin kesal saja

"Waah nama kita hampir mirip, Aruna dan Arjuna mungkin jodoh" ucapnya sambil terkekeh sementara Aruna hanya tersenyum kecut sesekali menoleh menatap wajah masam suaminya

"Baik kalau begitu kami permisi dulu pak Arjuna!" Ujar Biru tiba-tiba lalu menarik tangan istrinya dan menjauh dari sana

Selama perjalanan pria itu bahkan diam saja membuat suasana didalam mobil begitu mencekam pikir Aruna

"Bapak kenapa diem aja dari tadi?" Walau sedikit takut tapi Aruna memberanikan diri untuk bertanya namun pria disisinya tak mengeluarkan suaranya dan hanya sibuk menetap jalanan dihadapannya membuat Aruna menelan salivanya berat

Hartawan grup

Setelah mereka tiba diruang kerja milik Biru, pria itu menarik tangan sang istri menuju wastafel entah apa yang akan pria itu lakukan disana Aruna juga tak tau

"Bapak mau ngapain?" Aruna bingung karena Biru tiba-tiba menarik tangan kanannya lalu dicuci dengan air yang mengalir "Kok tangan saya dicuci pak?"

Biru tak menjawab, setelah selesai ia lalu mengambil selembar tisu dan mengeringkan tangan sang istri

"Lain kali jangan mau kalau diajak salaman! Apalagi sama cowok nggak jelas Ngerti!" Tegas Biru

"Astaga! Jadi pak Biru cemburu?" Tanya Aruna, kini ia tau alasan kenapa sejak tadi suaminya itu diam saja

Biru tak menjawab, pria itu keluar dari kamar mandi dan duduk disebuah sofa panjang disusul Aruna yang juga ikut duduk disana

"Bapak masih marah?" Tanya Aruna

"Ngapain masih nanya!" Ketus Biru

"Iya, iya saya minta maaf pak! Lain kali nggak saya lakuin lagi" ucap Aruna penuh sesal dan seketika membuat hati Biru menghangat

"Lagian kenapa nggak ngaku kalau udah nikah?" Pria itu mulai berbicara dengan lembut

"Dia nggak nanya, bapak juga nggak bilang kalau saya istri pak Biru, malu ya ngakuin saya sebagai istri!" Dasar wanita memang, bukannya membujuk ia malah ikut merajuk

"Iya, iya astaga kenapa jadi kamu yang ngambek sih!" Biru tak habis pikir kenapa sang istri ikut merajuk

"Udahlah pak, saya laper! Dari tadi bapak nggak ngajak saya makan siang!" Omel Aruna mungkin lapar makanya merajuk pikir Biru

"Bapak mau sesuatu?" Tanya Aruna sebelum beranjak dari duduknya

"Kamu pesen aja sama OB biar makan disini aja!" Ujar Biru

"Nggak pa-pa pak, saya juga kangen sama kantin" ucapnya lalu terkekeh

"Ya udah aku mau ayam bakar, tolong ya! Suamimu ini masih ada kerjaan soalnya" ucapnya lalu tersenyum manis kearah sang istri

"Oke pak!" Aruna lalu melangkah keluar dari ruangan tersebut menuju kantin untuk makan siang yang untung saja belum terlewat

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!