NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Milik Sang Pewaris Tunggal

Anak Rahasia Milik Sang Pewaris Tunggal

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu / Tamat
Popularitas:421.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Byiaaps

Siapa sangka, cinta yang dulu hangat kini berubah menjadi api dendam yang membara. Delapan tahun lalu, Alya memutuskan Randy, meninggalkan luka mendalam di hati lelaki itu. Sejak saat itu, Randy hidup hanya untuk satu tujuan : membalas sakit hatinya.

Hidup Alya pun tak lagi indah. Nasib membawanya menjadi asisten rumah tangga, hingga takdir kejam mempertemukannya kembali dengan Randy—yang kini telah beristri. Alya bekerja di rumah sang mantan kekasih.

Di balik tembok rumah itu, dendam Randy menemukan panggungnya. Ia menghancurkan harga diri Alya, hingga membuatnya mengandung tanpa tanggung jawab.

“Andai kamu tahu alasanku memutuskanmu dulu,” bisik Alya dengan air mata. “Kamu akan menyesal telah menghinakanku seperti ini.”

Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu? Mampukah cinta mengalahkan dendam, atau justru rahasia kelam yang akan mengubah segalanya?

Kisah ini tentang luka, cinta, dan penebusan yang mengguncang hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Di sore hari, Alya terlihat meringkukkan tubuhnya di atas lantai di dekat jendela, sembari memandangi matahari yang akan tenggelam. Lamunannya begitu dalam, ia tampak memikirkan ucapan Nana padanya. Memang ada benarnya, ia kembali begini karena Davin, tapi amarahnya kembali meradang pada Randy yang justru telah menolongnya.

Ia yang belum sepenuhnya bisa memaafkan Randy, tapi luka lamanya kembali digoreskan oleh lelaki lain. Alya pun semakin bingung, apa benar ia bersalah jika justru semakin membenci Randy. Ia juga jadi meragukan pengorbanannya sebagai seorang ibu jika bersikeras ingin menjauhkan anaknya dari ayah biolog*snya.

"Arggghh," teriaknya melampiaskan isi kepalanya. Sungguh, masih tak ia sangka perjalanan hidupnya akan seburuk ini.

Jika diingat lagi ke belakang, ujian yang ia jalani selama ini begitu berat. Orang tuanya meninggal, kuliahnya terpaksa berhenti karena tak ada biaya, hingga harus berdamai dengan dirinya sendiri yang terpaksa menjadi seorang asisten rumah tangga. Tak berhenti sampai di situ, ia harus menanggung kehamilan di luar nikah.

Jika bisa mengulang waktu, ia tak akan mau memilih jalan hidup yang seperti ini.

“Alya,” panggil psikiater utusan Bu Puri yang sedari tadi ternyata sudah berada di kamar Alya dan berdiri di sana memandangi Alya yang sedang merenung.

Tak menanggapinya, Alya masih terdiam.

"Berteriaklah jika membuatmu lebih lega," lanjut psikiater.

“Pasti kamu masih sulit menerima semuanya, ya? Ah, aku tahu rasanya. Terkadang dalam hidup, apa yang tak kita sukai harus terjadi. Menerimanya dan berdamai dengan keadaan itu lah solusinya. Mau sampai kapan membiarkan hati menderita hanya karena luka di masa lampau? Apakah dengan bersikap begini luka itu akan hilang? Tidak. Kita diciptakan untuk bangkit ketika jatuh, tak peduli seberapa terperosoknya tubuh kita hingga berdarah,” tutur psikiater tersebut.

Menoleh sedikit, Alya lalu meliriknya sekilas.

“Kemarin saja kamu bisa melewati semua ini, tentunya sekarang juga seharusnya kamu bisa berjuang lagi untuk berdiri,” lanjutnya mengulurkan tangannya pada Alya yang masih duduk di lantai.

Melihat uluran tangan psikiater itu, Alya tetap terdiam.

“Kamu bisa dan kamu kuat. Bangkit lah untuk kembali menjadi ibu yang baik untuk Gio, dia sangat membutuhkanmu,” ucapnya.

Seolah ada kekuatan ketika mendengar nama anaknya disebut, Alya menerima uluran tangan itu lalu berdiri.

Memeluknya, psikiater utusan Bu Puri itu mengelus punggung Alya dan berbisik lirih. “Lapangkan hatimu, maafkan mereka semua meski itu berat. Lepaskan segalanya yang menyesakkan dadamu. Hidup harus terus berjalan, melangkah lah jangan berhenti."

***

“Aku tahu, kamu terpaksa tutup mulut karena ada yang mengancammu. Tapi, apa sebatas inikah integritasmu sebagai mantan notaris yang telah disumpah atas profesimu dulu?” Kali ini, Pak Rusdiana tampak menemui sendiri secara langsung notaris yang terlibat dalam penggantian nama perusahaan milik ayah Randy.

Terdiam, mantan notaris bernama Ratna itu lalu menghela nafas panjangnya. “Justru sesuai sumpahku, aku harus menjaga kerahasiaan akta-akta itu.”

“Tapi ini sudah masuk ke dalam tindak kecurangan. Pengambilalihan perusahaan itu bukan atas kehendak kedua belah pihak. Ini pencurian, dan kamu ikut membantunya!” tegas Pak Rusdiana.

“Saya hanya diminta untuk melakukan apa yang menjadi tugas saya pada klien, bukan urusan saya untuk mencari tahu bagaimana kisah awal perusahaan itu, Pak! Berhenti mengintimidasi saya atau Anda bisa keluar dari rumah saya!” ucap Ratna tegas.

“Ya sudah kalau kamu memang tak tahu menahu soal itu. Aku juga hanya ingin kamu memberikan keterangan secara jujur di pengadilan,” lanjut Pak Rusdiana.

Menolak dan mengusirnya secara halus, wanita paruh baya itu tak ingin lagi terlibat dengan pria bernama Tama itu. Tentu, ia tak akan mau menjadi saksi. Ia juga mengatakan pada Pak Rusdiana agar tak lagi mengganggu hidupnya yang tengah menikmati masa pensiun.

Menatapnya tajam, Pak Rusdiana pun pergi dengan kekesalan yang luar biasa.

Hingga saat telah berada di dalam mobilnya, ia menghubungi Pak Antonio untuk melaporkan sesuatu.

“Saya rasa, kita saja sudah cukup menjadi saksi. Surat dalam akta tersebut juga bisa menjadi bukti di persidangan nanti,” lapornya pada suami Bu Puri itu.

Sedangkan Ratna yang masih duduk di sofa, tetap terdiam membisu sepulangnya Pak Rusdiana. Hatinya seakan bimbang pada apa yang harus ia lakukan. Di satu sisi, ia hanya ingin diam dan tak lagi mau ikut campur para perkara yang rumit ini. Tapi di sisi lain, hal ini menyalahi prinsip hidup yang selalu ia gaungkan sendiri, untuk bisa menjadi manfaat pada sesama dalam profesinya.

Sementara Pak Antonio yang baru saja menerima panggilan telepon dari Pak Rusdiana, tampak menghubungi Randy karena ia merasa perlu menambah saksi lagi.

“Mereka bisa menjadi saksi karena pernah mendengarkan pembicaraan pamanmu dan istrinya. Hadirkan mereka sebisa mungkin.”

...****************...

1
Sri Wardoyo
karya yg bagus, semoga sukses
Arya Ghaizan
Luar biasa
Janneke Parera
bagus alur cerita
Cahaya
Luar biasa
Tutuk Isnawati
bagus
Merica Bubuk
Ternyata, bangke juga kau, vin 😡😡
Bu Puri noh, lihat kelakuan si Davin
Merica Bubuk
Atuh pasti, boloho 👊👊 th bere tinju ku aing, rendy
Merica Bubuk
Otak kau ngelag Ran ?
Merica Bubuk
Lah, waktu perkosa dia, si Alya masih Ori ga ?
Merica Bubuk
Kt'y Cinta kok Dendam ?
Knpa lu ga tanya, knpa smpe saat ini si Alya masih single ?
Siti Nur Janah
nah kan cemburu.
Nyonya Rai
Kejam sungguh kau Om Tama...xmalu demi mau hidup jaya raya menghalalkn cara dgn perbuatan mencuri yg bkn hak mu Tama😤😤😤
Siti Nur Janah
semoga apa yg di rencanakan Randy segera terwujud
Siti Nur Janah
apa itu mungkin istri nya atau om nya. semoga bukan kedua nya
Nyonya Rai
aku yg membaca jd berfebar jantungku😝😝😝😝
Nyonya Rai
makin seru...suka jln ceritnya🥰🥰
Nyonya Rai
Luar biasa jon ceritanyaa...sangat sukaa 🥰🥰🥰🩷🩷
Nyonya Rai
Geram dgn sifat Sari...Sabar Alya bakal ada pelangi buatmu
Siti Nur Janah
jujur aj al
Siti Nur Janah
jangan jangan om nya itu hanya ingin merebut harta warisan randy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!