Asih gadis berparas cantik yang merupakan salah satu kembang desa, banyak laki-laki yang mengejar cintanya tak hanya pemuda desa, duda dan laki-laki beristri pun mengejar cinta Asih. Namun kemalangan menimpa nya Asih ditemukan seorang warga tergeletak tak bernyawa disalah satu kebun warga. Siapakah orang yang tega berbuat keji terhadap Asih?
Yuk baca terus kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arztha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Tok tok tok!!!!
Pintu rumah yang ditempati dokter Viona diketuk seseorang.
Tok tok tok!!!!
Dokter Viona yang baru selesai membersihkan diri pun penasaran siapa yang mengetuk pintu rumah nya. Ia pun buru buru memakai pakaiannya.
Tok tok tok!!!!
Ketukan pun kembali terdengar dari dalam rumahnya, suara ketukan pun semakin kencang.
"Siapa ya? " teriak Dokter Viona dari dalam rumah.
Namun tak ada jawaban dari luar. Dokter Viona pun teringat pesan dari Rama.
"Oh iya kan tadi Rama pesan kalau ada yang mengetuk pintu malam malam jangan di bukain."
Dokter Viona pun berniat mengabaikan suara ketukan itu.
Tok tok tok!!!!
Suara ketukan pun kembali terdengar tanpa ada seseorang yang mengucapkan salam terlebih dahulu.
"Siapa sih jail bener. " Dokter Viona yang penasaran pun menuju pintu rumah, ia pun mengintip mengintip terlebih dahulu dari jendela.
"Ko nggak ada orang ya."
Tengkuk dokter Viona tiba-tiba merinding.
"Ya ampun jangan jangan. "
Dokter Viona pun langsung menuju kamarnya ia pun mengabaikan sura ketukan yang terus mengganggu nya. Ia pun mengambil ponsel nya untuk menghubungi Rama. Namun ternyata ponselnya tidak ada sinyal, sungguh aneh padahal cuaca disini tidak hujan namun tiba tiba tidak ada jaringan sam sekali padahal sore tadi aman aman saja.
"Ya Allah, ku kira ini tempat yang aman ternyata sangat mencekam. "
Dokter Viona pun berusaha memejamkan matanya, ia berharap malam cepat berlalu dan pagi pun cepat datang.
🍂🍂🍂
Dirumah Andre.
"Lo cari info tentang dokter baru itu Jon. " perintah Andre kepada Jono.
"Oke bos, kayak nya ada yang naksir nih sama dokter baru itu. " ledek Jono.
"Roman romannya gitu Jon. " timpakan Badri.
"Apaan sih kalian. " Andre pun kesal dan melempar kulit kaca ng ke arah Badri.
"Gue penasaran aja sama dia. "
"Yakin bos? " Jono pun tak percaya.
"Iya lah. " padahal dalam hati Andre berbeda.
"Ya udah nanti gue coba cari tau. "
"Emang dia tinggal di mana? " Andre sangat penasaran.
"Katanya di rumah salah satu warga di sini. " sahut Jono.
"Oh iya kayaknya itu dokter akrab sama si Rama deh, tadi aja dia ngobrol lama gitu. " adu Rizal.
"Teman dari kota mungkin Zal. " tebak Supri.
"Nah iya mungkin temannya, mana mungkin kan Rama bisa langsung dekat gitu. " Jono pun menimpali jawaban dari Supri.
Andre pun ada ide agar ia bisa dekat dengan dokter Viona. "Gimana kalau kita bawa pulang Raka, biar Raka di rawat dirumah aja? biar dokter itu yang ngerawat Raka."
Para pemuda itu saling melirik mendengar ide dari bos nya.
"Nah ide bos bagus juga tuh." Jono mendukung ide dari Andre.
"Sekalian pedekate ya bos. " ledek Juna
Mereka pun tertawa ada saja ide bos nya agar bisa pedekate dengan dokter baru itu.
🍂🍂🍂
Rama memarkirkan motornya didepan rumah, ia pun segera masuk kedalam rumah.
"Baru pulang nak Rama? "
"Iya mbok, tadi ada perlu jadi mampir kerumah teman dulu. "
"Bu Dokter bujuk lagi nak Rama biar dia tinggal disini saja sama mbok. Mbok ko jadi was was ya kalau dokter tinggal disana sendirian. "
"Ia mbok, nanti Rama coba bujuk lagi agar dia mau tinggal disini sama mbok. "
"Alhamdulillah makasih nak Rama, semoga bu dokter mau tinggal disini. Perasaan mbok tuh nggak enak takut bu dokter ada yang jahilin di sana. "
"Iya mbok Rama juga kepikiran gitu apalagi setelah tadi Rama liat ternyata rumah yang ditempat Viona tuh jauh dari rumah warga lainnya. "
"Moso sih nak, ya allah mbok ko makin nggak tenang yo. "
"Kita berdo'a saja mbok semoga Viona selalu dalam lindungan Allah. "
"Aamiin."
"Besok Rama datengin lagi Viona ya mbok. "
"Ia nak Rama lebih cepat lebih baik. Mbok takut kehilangan lagi. "
Raut wajah si mbok terlihat sangat cemas sekali. Rama pun merasakan perasaan yang sama, tadi pun saat mengantar dokter Viona ia merasakan ada seseorang yang tengah memperhatikan nya.
"Semoga Viona tidak ada yang mengganggu.... "