Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Celin bertemu leon di kantor
Sementara haidar kini telah berada di dalam ruangannya.
Dia menyenderkan tubuhnya pada kursi kebangsaannya.
"cari tahu ada hubungan apa mereka"tanya Haidar.
"maksud tuan...siapa?"tanya yudistira yang berda di ruangan itu.
"siapa lagi?"kata Haidar.
"nona celin maksud tuan?"tanya yudistira.
"hmm"jawab haidar.
"dengan siapa tuan?"tanya yudistira lagi.
"ya dengan ke dua laki laki tadi...kamu ni ngerti nggak sih"kata haidar dengan suara kerasnya.
"cihhh....gue kan bukan dukun...gue nggak bisa baca isi pikiran elu boss....lagian kalau cemburu bilang boss... gengsi di tinggiin... kalau udah kena tikung baru tau rasa entar"gumam yudistira dalam hatinya yang kesal pada sikap haidar itu.
"baik tuan....tapi setahu saya mereka juga baru aja kenal tuan...mungkin hanya swbatas rekan kerja"kata Yudistira.
"ohh..yaudah...nggak usah cari tahu lagi...nggak penting"kata haidar kepad asistennya yudistira.
"baik tuan"kata Yudistira menuruti perintah Haidar.
Di lain sisi celin masih memikirkan tentang haidar.
"kak haidar sebenarnya bekeeja di bagian apa sih...kok kayaknya semua orang menghormati dia"gumam Celin dalam hatinya.
Celin akhirnya memilih kembali mengerjakan pekerjaannya.
Jam makan siang datang, alya mengajak Celin untuk makan siang bersama.
"makan dulu yukk cell"ajak alya kepada celin.
"yuk"jawab celin kemudian merapikan pekerjaan nya.
Saat sedang keluar dari ruangannya dan berjalan menuju kantin perusahaan seseorang tiba tiba memanggil celin.
"Celin"panggil seseorang di seberang.
Celin pun menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya.
"kak leon"sapa celin ramah.
"kamu ngapain di sini...nemuin haidar ya?"tany leon ramah.
Alya yang mendengar nama haidar di sebutkan sesaat terkejut.
"hahh...ada hubungan apa celin dan pak haidar"gumam alya dalam hatinya.
Alya tahu siapa itu haidar.
Semua orang di kantor itu siapa nama atasan mweeka kwcuali celin yang sama swkali tidak tahu.
"ahh enggak kok kak...aku di sini karena emang magang di sini"jawab celin
"benarkah, kok aku nggak pernah tau"kata leon.
"aku baru beberapa hari di sini kak"kata celin.
"ohh gitu ya...lalu ini mau ke mana kalian?"tanya leon pada alya dan celin.
"mau ke kantin...kakak mau ikut...kalau iya ayo sekalian kita ngobrol di sana aja"ajak celin ramah.
Mereka pun berjalan menuju kantin perusahaan itu.
Mereka memesan beberapa menu untuk makan siang mereka.
"ohh ya kak...aku sampai lupa... kenalin ini alya teman satu devisi aku"kata celin memperkenalkan alya pada leon
"leon"
"alya" keduanya saling berjabat tangan memperkenalkan diri.
"ohh ya kakak kerja di sini juga ya?" tanya celin kepada leon.
"ahh enggak...aku di sini karena mau bertemu dengan haidar aja"kata leon.
"ohh gitu ya...kirain"kata Celin
"emang kak leon siapanya pak Haidar kok kayaknya deket banget"tanya alya memberanikan diri.
"dia temen aku al"jawab leon asal.
"gila si celin kok bisa kenal sama temen direktur...ada hubungan apa mereka"gumam alya mempertanyakan hubungan celin dan leon
" pppffft....kok manggil pak sih al...emang dia bapak bapak..."kata celin sambil tersenyum karena mensengar seseorang memanggil haidr dengan sebutan pak.
"emang harus manggil siapa cell...masak ya aku panggil kak...mas...sayang...bisa bisa aku langsung di do dari sini"kata alya dengan tertawa riang begitupun dengan leon yang juga ikut tertawa
"serahh kamu aja deh"kata celin memilih untuk mengalah.
"lagian kamu kok kayak kenal dwngan pak haidar emang ada hubungan apa kalian?"tanya alya yang justru membuat celin kaget dan tersedak minumannya.
"hukk....uhuukk...uhukkk"
"pelan pelan dong cell"kata leon mengelus punggung celin agar berhenti terbatuk.
Setelah berhenti terbatuk celin meminum minumannya kembali pelan.
"dia ini sepupunya,calon istri haidar"kata leon membantu celin menjelaskan hubungan antara celin dan haidar.
"ohh..pantesan...ternyata dia kakak iparmu cell...enak dong magang di kantor kakak ipar sendiri"kata alya.
"maksudnya?"kata celin bertanya tanya dengan pernyataan alya barusan.
Namun tiba tiba seorang pelayan menghampiri mereka bertiga.
"permisi....ini pesanan nya"kata pelayan itu meletakkan beberapa makanan di meja.
"trimakasih"jawab mereka.
Mereka bertiga akhirnya memilih untuk menyelesaikan makan siangnya.