Menjadi ibu tunggal bukanlah hal yang mudah bagi Aluna, karena terlalu percaya dengan bujuk rayuan sang kekasih Aluna menyerahkan mahkotanya pada Abizar lelaki yang baru 6 bulan menjalin hubungan dengannya. Akibat perbuatan itu Aluna positif hamil di usianya yang masih 17 tahun, Aluna meminta pertanggung jawaban dari kekasihnya Abizar tapi bukan kabar baik yang Aluna dapatkan, Abizar malah tidak mau bertanggung jawab dan berkata bahwa dia belum siap jadi seorang ayah. Aluna yang sedang bingung dan kalut memutuskan untuk kembali ke rumahnya tapi sayang saat masuk ke dalam rumah Aluna malah disambut oleh tamparan dari sang ayah. Ayahnya yang murka langsung mengusir Aluna saat itu juga tapi nasib sial masih setia mengikuti Aluna diusir dari rumah, selalu berpindah tempat tinggal karena ketahuan hamil diluar nikah, belum lagi cacian dan hinaan dari masyarakat sekitar yang mengetahui Aluna hamil sebelum menikah.
Bagaimana nasib Aluna selanjutnya?
Yang penasaran terus pantengin dan baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda SB, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Curhat
Setelah Aluna dan Wati kembali ke kontrakan mereka, Abizar menghubungi Asisten pribadi sekaligus kakak sepupunya Baizan, dan tidak membutuhkan waktu yang lama Baizan sudah menjawab panggilan dari adik sepupunya itu
" Assalamu'alaikum, halo ada apa Abi? "
" Wa'alaikum salam, kakak lagi ada di mana sekarang? "
" Lagi di apartemen kenapa bi? "
" Kak bisa ke rumah sakit Mutiara Jakarta gak? "
" Rumah sakit? kamu sakit bi? tanya Baizan dengan nada panik
" Gak kak, aku gak sakit, tapi aku lagi jagain anakku kak! " jawab Abizar dengan senyum yang mengembang
" Haaa anak kamu! " sahut Baizan yang terkejut
" Iya kak, kalau kakak mau tau buruan kesini nanti aku ceritain semuanya! "
" Oke kakak kesana sekarang! " sahut Baizan yang langsung memutuskan sambungan telponnya secara sepihak
" Lah main di matiin aja, memangnya dia tau ruangannya dimana! " ucap Abizar sambil memelihat ke arah ponselnya
" Paling sebentar lagi dia menghubungi " ucap Abizar dan benar saja saat itu juga ponselnya langsung berdering
Kriiingg...
Kriiingg...
Kriiingg...
" Halo kak! " sapa Abizar dengan santai
" Ruangannya ada di mana kenapa kamu gak kasi tau kakak! "
" Lah kakak sendiri, main matiin aja telponnya belum lagi aku kasi tau ruangannya dimana! "
" Udah kasi tau kakak sekarang di mana ruangannya! kakak bentar lagi sampai! "
" Kamar VVIP nomer satu! "
" Oke! " dan lagi lagi Baizan langsung memutuskan sambungan telponnya
15 menit kemudian Baizan sudah tiba di depan kamar perawatan Kiara
" Assalamu'alaikum! "
" Wa'alaikum salam! cepet banget sampainya kak! "
" Iya kakak udah gak sabar pengen ketemu anak kamu! " sahut Baizan yang langsung melangkahkan kakinya menuju ke ranjang Kiara
" Masyaallah cantik sekali anak kamu bi, sangat mirip sekali denganmu! " puji Baizan sambil memegang pipi Kiara dengan jari telunjuknya
" Tapi bagaimana keadaan anak kamu sekarang bi? "
" Alhamdulillah kondisinya udah jauh lebih baik kak! "
" Alhamdulillah, syukurlah kalau begitu! lalu bagaimana ceritanya kamu bisa berada di sini? bukannya Aluna gak mau ketemu sama kamu! "
" Kita duduk dulu deh kak nanti aku ceritakan! "
Tidak ingin mengganggu Kiara yang sedang tidur, mereka duduk kursi tunggu yang ada di luar kamar
" Sekarang kamu ceritakan bagaimana bisa kamu ada di sini! " tanya Baizan yang sudah sangat penasaran
" Kakak tau aku sudah melamar Aluna dan Aluna juga sudah menerima lamaranku! " sahut Abizar dengan senyum yang mengembang di wajah tampannya
" Seriusan Aluna menerima lamaran kamu? " tanya Baizan yang terkejut
" Iya beneran kak, aku sama sekali gak menyangka kalau aku bisa mendapatkan Alunaku kembali! "
" Kakak turut senang melihat kamu bahagia Abi! "
" Terimakasih kak, semoga kakak juga bisa segera bertemu dengan mbak Andari! " Doa Abizar dengan tulus
" Aamiin itu juga harapan kakak bi! "
" Tapi masih ada satu masalah lagi kak! " Ucap Abizar sambil menerawang ke atas langit langit koridor rumah sakit
" Masalah apa?"
" Bagaimana caranya aku untuk mengatakan ke mama dan papa ya kak, kemarin aku udah buat perjanjian sama mama, dan mama kasih aku waktu satu tahun untuk mencari jodohku sendiri, kalau gak mama dan papa mau menjodohkan aku! "
" Nah bukannya ini jadi momen yang baik untuk kamu mengenalkan Aluna ke om dan tante! "
" Kalau hanya mengenalkan Aluna sih gampang kak tapi bagaimana caranya aku mengatakan ke mama dan papa bahwa aku sudah memiliki anak dengan Aluna, sedangkan kakak tau sendiri kalau papa memiliki riwayat penyakit jantung! " sahut Abizar yang sedang dilanda kebingungan
" Apapun resikonya kamu tetap harus mengatakan hal itu bi, gak mungkin selamanya kamu menyembunyikan Aluna dan Kiara! "
" Tapi bagaimana caranya kak? "
" Bicarakan dengan baik baik dari hati ke hati Abi, "
" Baiklah kak setelah ini aku akan langsung bicara dengan papa dan mama! "
" Semoga hasilnya sesuai dengan yang kamu harapkan ya bi! " sambung Baizan sambil menepuk pelan bahu adik sepupunya itu
Namun Abizar dan Baizan terkejut saat mendengar suara teriakan Kiara dari dalam
" Papaaaaa! " teriak Kiara sekencang nya
Secepat kilat Mereka berdua langsung masuk ke dalam
" Papaaa.. papa... papa... " ucap Kiara yang terus memanggil papanya
" Iya sayang ini papa! " sahut Abizar yang langsung memeluk Kiara
" Kamu kenapa sayang? apa kamu mimpi buruk? " tanya Abizar dengan lembut
" Papa kemana? kenapa papa gak ada di kamar! Kiara pikir papa pergi ninggalin Kiara lagi! " ucap Kiara sambil menangis sesegukan
" Papa gak pergi sayang, papa ada di luar! papa gak mungkin ninggalin Kiara! " sahut Abizar sambil mengusap lembut kepala Kiara
" Beneran kan papa gak pergi ninggalin Kiara lagi? " tanya Kiara sambil melihat wajah papanya
" Iya sayang, papa itu sayang sekali sama kamu, jadi papa gak mungkin dong ninggalin princess cantiknya papa ini! " jawab Abizar seraya menjawil hidung mungil milik Kiara
Baizan terharu melihat interaksi antara Abizar dan Kiara, ada sedikit rasa iri yang timbul di dalam hati Baizan.
" Andai dulu aku bisa lebih keras lagi memperjuangkan Andari, mungkin saat ini aku sudah bisa berkumpul bersama Andari dan juga anakku! " Batin Baizan
" Pa om itu siapa? " tanya Kiara sambil menunjuk ke arah Baizan
" Om ini namanya om Baizan sayang, dia kakak sepupunya papa! " sahut Abizar yang mengenalkan Baizan ke Kiara
" Hai om Izan, aku Kiara! "
" Hai Kiara, kamu cantik sekali sih! " puji Baizan
" Iya dong om, kan Kiara perempuan makanya cantik, kalau Kiara laki laki baru tampan! " jawab Kiara yang membuat Abizar dan Baizan tertawa seketika
" Kamu ini bisa saja sih Kiara! " sahut Baizan
" Kan bener om, kalau perempuan itu cantik. kalau laki laki itu tampan! "
" Iya deh, Kiara emang pinter banget! " sambung Baizan yang mengacak rambut Kiara
" Jangan di acak acak dong om, nanti rambut Kiara rusak! om sama deh seperti bude Wati suka sekali acak acak rambut Kiara! "
" Bude Wati siapa bi? " tanya Baizan
" Dia itu wanita yang udah banyak membantu Aluna dan Kiara! " papar Abizar
" Kiara sayang! ini udah malam banget Kiara lanjut tidur ya biar cepat sembuh! "
" Iya pa, om Izan Kiara bobok dulu ya! "
" Iya Kiara bobok yang nyenyak ya! " sahut Baizan lalu mencium kening Kiara dan begitu juga dengan Abizar yang mencium kening Kiara juga
Setelah Kiara tidur Baizan langsung pamit kembali ke apartemennya,
Keesokan harinya
Pagi pagi sekali Aluna dan Wati sudah kembali datang ke rumah sakit, tidak lupa Aluna sudah memasakkan makanan untuk Abizar
" Assalamu'alikum! " ucap Aluna dan Wati saat masuk ke dalam kamar
" Wa'alaikum salam! " jawab Abizar dan Kiara bersama
" Mamaaa...! "
" Uluh uluh anak mama, gimana boboknya tadi malam nyenyak? " tanya Aluna seraya mencium puncak kepala Kiara
" Nyenyak dong ma, apa lagi kan Kiara boboknya di temenin papa! "
" Pinter banget sih anak mama! "
" Oh iya Abi, Aluna bawa makanan dari rumah, Abi makan ya? "
" Aduh aku jadi gak enak, udah ngerepotin kamu sayang! "
" Gak repot kok Abi, cuma masakan sederhana saja semoga Abi suka! " sahut Aluna dengan senyum manisnya
" Papa cobain deh masakan mama enak banget loh pa! " sahut Kiara dengan antusias
Abizar lantas berganti posisi dengan Wati, sedangkan Aluna menemani Abizar makan hingga selesai