Siapa sangka kebencian yang sangat dalam itu bisa berubah menjadi cinta yang bahkan lebih dalam ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YenYen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33
"Puas Vin," tanya Yaya pelan.
"SUDAH PUAS BELUM !" bentak Yaya dengan nada tinggi.
Sama seperti Alvin, Yaya juga mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh saat ia berhadapan dengan Alvin, ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan Alvin.
Karena Yaya fikir kalau dia menangis saat ini akan membuat Alvin merasa menang.
"Lanjutkan Vin, hina lagi.
Teruskan Vin, mumpung hati aku masih kuat untuk menerimanya !
mungkin setelah kamu hina aku didepan orang banyak malam ini bisa mebuat kamu puas , dan mulai berhenti membenci aku !" ucap Yaya lirih.
Yaya menggigit bibirnya dengan kuat, dia sudah tidak mampu lagi menahan air matanya dan Yaya sudah tidak tahu lagi harus bicara apa lagi saat ini.
"Ya, sudah.
Ayo kita pulang," ajak Felix mendekati Yaya dan memegang bahunya dari belakang.
Namun Yaya menolak dengan menggelengkan kepalanya.
"Vin, aku memang miskin dan aku memang gak punya apa-apa yang bisa aku pamerkan, bahkan harga diri yang selama ini aku jaga sudah kamu injak-injak didepan umum Alvin ! aku sudah sangat sering bilang kalau aku gak pernah tahu alasan kebencian kamu yang membabi-buta itu gara-gara apa !
tapi Vin kalau kamu undang aku keacara kamu cuma untuk mempermalukan aku. SELAMAT KAMU BERHASIL ALVIN !" ucap Yaya yang suaranya mulai bergetar.
#Yaya
Aku sudah tidak sanggup lagi menahan air mataku saat ini. "Seseorang tolong bawa aku pergi dari sini," gumamku dalam hati seraya aku melihat kearah Felix, dan beruntung sepertinya Felix mengerti dengan apa yang aku mau.
"Yaya ayo pulang, " ajak Felix lagi, kali ini ia menarik tanganku.
Tapi tidak tau kenapa kakiku enggan melangkah pergi, seolah aku tidak mau meninggalkan Alvin di ulang tahunnya malam ini.
Alvin menatap aku dan Felix seolah dia memintaku untuk tetap tinggal bersamanya,tapi itu tidak mungkin karena dia sangat membenciku, dan Felix juga terus menarik tanganku.
Akhirnya aku mengikuti langkah Felix,
aku menghentikan langkahku dan berbalik kearah Alvin yang masih terdiam mematung.
"Oh ia satu hal lagi yang aku lupa bilang, selamat ulang tahun Alvin !" ucapku dengan menekankan nada tinggi dinamanya, tanpaku rasa lagi air mataku sudah tidak mampu lagi kutahan, mengalir dengan sendirinya.
Aku mengeluarkan hadiah kecil dari dalam tasku dan menunjukannya kesemua orang.
"Ini hadiah yang aku beli dengan uang HARAM !
seperti yang kamu bilang, dan aku yakin kamu gak akan mau menerimanya, kan ? . maka dari itu aku juga gak akan memberikan hadiah ini untuk kamu !" ucapku
terasa bergetar badanku saat aku melangkahkan kakiku, ketempat sampah dan aku membuangnya.
"Sama seperti aku yang kamu anggap kotor, hadiah ini sama kotornya buat kamu !
ini lebih cocok disebut sampah dari pada hadiah, ia kan Vin !" Teriakku sambil membuang hadiah itu,
membuat Alvin menggelengkan kepalanya memutar bola matanya dan tersenyum sinis.
Yaya kembali ketempat Felix berdiri dan mengajak Felix untuk pergi.
"Ayo Fel pergi , aku sudah bilangkan dari awal sama kamu tempat ini gak pernah cocok buat orang miskin seperti aku !" ucap Yaya pada Felix.
"TUNGGU !" teriak Alvin.
Aku mendengarnya memintaku untuk berhenti, aku menghentikan langkahku tanpa membalikan tubuhku melihatnya.
"Lo fikir gua bakal minta maaf sama lo,
lo tau gua sekarang sangat bahagia, bagi gua kejadian ini adalah hadiah terbesar yang pernah gua dapat seumur hidup.
Mau tau karena apa ?
KARENA LO MENGAKUI KALAU DIRI LO ITU KOTOR !" Alvin berteriak kearahku, dengan aku yang tetap pada posisiku tidak berbalik melihat kearahnya atau menjawabnya.
"Masalah lo sama cowo lo itu pernah tidur bareng atau nggak itu sama sekali bukan urusan gua, dan kalau lo bilang gua puas atau nggak karena mempermalukan lo disini , gua bakal bilang, kalau gua belum puas !
gua baru akan puas kalau lo sudah hilang dari hidup gua !" ucap Alvin dengan nada tinggi yang sedikit goyah atau bergetar.
Yaya tidak memperdulikan lagi kata-kata Alvin, dia hanya terus menangis dan mencoba menarik tangan Felix dan mengajaknya pergi.
"Fel ayo bawa aku pergi dari sini aku sudah gak tahan lagi Fel, " ucapku sangat pelan ke Felix dengan air mataku yang tidak mau berhenti mengalir.
Felix mengangguk,dan memelukku yang membuat mata Alvin membelalak melihatnya.
#Author
Felix memeluk Yaya tapi matanya memandang benci kearah Alvin, seakan Felix berbicara pada Alvin bahwa. "Yaya milikku !"
Felix membisikan sesuatu ketelinga Yaya sebelum mereka pergi.
"Yaya cium aku," pinta Felix membuat Yaya sedikit kesal.
"Jangan marah dulu Ya,
aku hanya yakin itu akan membuat Alvin berhenti mengganggu kamu, " ucap Felix menjelaskan.
Yaya melepaskan pelukan Felix dan memandang tak percaya kearah Felix.
"Kenapa harus begitu Fel ?" tanya Yaya penasaran .
"Lakukan saja yaya, percaya sama aku " Felix mencoba meyakinkan Yaya untuk percaya padanya.
Tanpa melihat kearah Alvin Yaya menarik wajah Felix mendekat padanya dan mulai menciumnya.
Alvin terdiam, senyumnya seketika langsung menghilang dari wajah tampannya, kesombongannya terpatahkan oleh apa yang Yaya lakukan dengan Felix.
Ia hanya menggelengkan kepalanya mencoba terus menahan air matanya, tapi tidak bisa lagi, air matanya menetes melihat Yaya mencium Felix didepannya, namun dia langsung menghapus air matanya.
#Alvin
"Seseorang tolong bilang kalau apa yang aku dengar dan apa yang aku lihat malam ini gak benar.
Tidak tau kenapa rasanya sangat sakit , sampai-sampai air mata ini sudah tak mampu lagi kutahan," gumamku berharap yang terjadi malam ini gak benar .
saat Yaya Pergi aku membubarkan acaraku.
"BUBAR SEMUANYA BUBAR !
GAK ADA PESTA !
GAK ADA ULANG TAHUN !
PERGI !" teriakku saat ku lihat yaya sudah tidak ada dipestaku.
Ajeng mendekatiku dan mencoba untuk menenangkanku.
"Vin sudah ya, sabar.
Kita bisa lanjutkan rencana kita dilain waktu kok," ucap Ajeng yang membuatku semakin marah.
"Disaat begini lo masih mikirin rencana busuk lo itu Jeng !
lebih baik lo juga pergi dari rumah gua ! " bentakku, yang membuatnya takut dan langsung pergi meninggalkanku .
#Author
Yaya dan Felix pergi meninggalkan acara Alvin padahal acara itu belum dimulai sama sekali, sebenarnya Yaya menyesali apa yang terjadi malam ini, karena gara-gara dia acara Alvin hancur berantakan.
Kakak 2 Readers mampir juga ya ke novel pertamaku judulnya 👋❤️ I NEVER SAY GOODBYE 👋😘 thxyou Author